Sesosok tubuh ramping bergegas masuk.Dia adalah Caira.Saat melihat gerakan Teguh, seketika Caira langsung tercengang.Tangan Teguh membeku di tempat."Uhuk ... "Teguh terbatuk ringan, lalu menjelaskan, "Kurang baik kakakmu tidur seperti ini, jadi ... aku hendak membantunya untuk melepas pakaian luarnya."Caira juga sedang memutar otaknya dengan cepat.Sepertinya ...Belum terjadi apa-apa dengan Teguh dan Rina. Kalau tidak, Teguh tidak akan menjelaskan pada dirinya seperti ini.Kalau begitu, dia tidak boleh membiarkan apa pun terjadi pada mereka.Kalau tidak, hubungan mereka akan makin jauh dan kemungkinan bercerai akan sangat kecil, sehingga peluangnya juga makin tipis."Aku saja."Caira melangkah maju.Teguh pun sontak menyingkir.Namun ...Dia segera sadar dan merasa agak aneh.Caira sangat teliti.Caira membantu Rina melepas pakaian kotornya, kemudian mengelap wajah Rina dengan handuk hangat. Setelah itu, Caira membaringkannya di tempat tidur dan menyelimutinya."Sudah."Caira me
Sekujur tubuh Teguh menjadi kaku!Tidak bisa!Dia harus menjaga hatinya agar tetap stabil dan jangan sampai terpengaruh oleh wanita.Teguh menarik napas dalam-dalam."Pfftt ... "Melihat Teguh salah tingkah, Caira tidak bisa menahan tawanya.Namun, dia khawatir Rina akan melihat sesuatu ketika kembali. Sekarang dia hanya bisa omong saja.Tak lama kemudian.Rina sudah selesai mandi dan merias wajahnya."Waktunya sudah mepet."Rina mengambil ginseng liar legendaris, lalu berjalan keluar terlebih dahulu. "Ayo, kita harus segera pergi ke pesta ulang tahun Nenek."Benar, pesta ulang tahun.Mereka semua adalah anggota Keluarga Hermawan.Pesta itu diadakan di tengah rumah Keluarga Hermawan.Samira Tamin mengenakan pakaian tradisional merah yang meriah. Dengan tatapan penuh semangat, dia duduk di tengah.Di sampingnya ada kedua putranya, Joko Hermawan dan Luky Hermawan.Selain itu, ada beberapa anak perempuan Samira, yaitu bibinya Rina.Rina mewakili ibunya duduk di meja ini bersama Teguh.Akh
"Iya, betul, tidak seperti sebagian orang yang hanya bisa berlagak hebat."Pada saat ini, Roni sekali lagi menjadi pusat perhatian Keluarga Hermawan. Dia adalah satu-satunya orang yang menjadi sorotan.Semua orang terus memujinya, tetapi mereka juga tidak lupa menghina Teguh.Mengenai Rina ...Dia sudah lama terpinggirkan, siapa yang akan peduli padanya?Hanya Caira.Dia tahu identitas Teguh sebagai Raja Serigala. Dia menahan senyumnya dan memberi isyarat kepada Teguh. "Hei, dia bilang ingin mengundangmu ke rumah Keluarga Hermawan!"Teguh tersenyum.Setelah sesi pujian yang indah itu.Joko memberikan sebuah kotak yang indah kepada Samira, "Bu, hari ini adalah ulang tahunmu yang ke-70, tidak banyak yang bisa kuberikan.""Ini adalah gelang naga dan foniks berlapis emas dengan batu giok. Aku memberikannya untuk Ibu di hari yang istimewa ini.""Semoga Ibu bisa hidup sehat dan panjang umur. Semoga keluarga kita juga bisa hidup sejahtera!"Samira menerima hadiah itu sambil tersenyum lebar da
Yang Mulia Raja Serigala!Dia memberikan ginseng liar legendaris kepada Rina?Perkataan Rina langsung membuat semua orang di dalam aula terkejut.Itu adalah Yang Mulia Raja Serigala!Siapa yang bisa tetap tenang di hadapannya?Tidak ada!Hanya saja, hal ini membuat semua anggota Keluarga Hermawan bingung.Atas dasar apa?Kenapa Yang Mulia Raja Serigala bisa memberikan ginseng liar legendaris itu kepada Rina?Ini tidak masuk akal!Sangat tidak masuk akal.Ibarat cerita dongeng yang sangat konyol dan tidak masuk akal!Karena itu ...Semua orang memilih untuk tidak percaya."Rina ... "Joko berkata dengan ekspresi meremehkan, "Kamu bilang ginseng liar legendaris ini adalah hadiah dari Raja Serigala, berarti ini memang pemberian dari Raja Serigala?""Ayo, ayo!""Kamu ceritakan saja pada kami, seperti apa sih rupa Raja Serigala itu? Kebetulan nanti sore Roni bisa melihatnya."Perkataan ini langsung membuat Rina terdiam.Mana dia tahu seperti apa rupa Raja Serigala itu!Rina menundukkan kepa
"Kamu, kamu ... "Wajah Samira memucat, jarinya yang menunjuk Cipto gemetaran. "Apa sebenarnya maksudmu?"Memberikan peti mati sebagai hadiah ulang tahun ...Sialan, ini namanya mengutuk orang!"Bukan apa-apa."Cipto tersenyum sinis sembari berkata, "Aku ingin membuat Keluarga Hermawan benar-benar menghilang dari Provinsi Julang ini!"Melihat banyaknya pihak lawan, Samira menjadi agak takut dan bertanya, "Kenapa kamu ingin menyerang keluarga kami?""Kamu harus bertanya kepada mereka!"Cipto menyipitkan matanya. Aura ganasnya terus terpancar saat dia menunjuk Teguh dan Rina.Samira terkejut, lalu bertanya dengan raut wajah muram, "Rina, Teguh, apa yang kalian berdua lakukan sampai membuat orang ini marah!"Teguh menunjuk ginseng liar legendaris di lantai itu, lalu berkata dengan tenang, "Kemarin di balai lelang, aku bersaing dengannya untuk mendapatkan ginseng liar legendaris ini."Ketika ucapannya terlontar, semua anggota Keluarga Hermawan langsung tercengang."Bersaing untuk mendapatk
Semua orang melihat ke arah suara itu.Sesosok bayangan manusia muncul. Orang itu berwajah persegi, tetapi berwibawa. Cara berjalannya sangat mantap dan anggun. Jelas dia merupakan orang yang sudah lama menduduki posisi tinggi.Di belakangnya, ada sekelompok pengawal yang berpakaian rapi.Empat orang paling depan, masing-masing memegang sebuah kotak kain merah besar yang sangat indah. Dilihat dari kemasannya, isinya pasti sangat mahal.Orang itu adalah ayahnya Julio Gonjales, kepala Keluarga Gonjales yang berasal dari keluarga kaya raya kelas satu di Ibukota Provinsi, Haris Gonjales!Dia secara khusus datang untuk menyenangkan Raja Serigala dan kebetulan melihat adegan ini.Ini adalah kesempatan langka untuk menunjukkan diri, jadi dia maju dan mengambil sikap.Cipto meliriknya sekilas, lalu bertanya dengan nada merendahkan, "Siapa kamu?"Haris tidak menjawabnya, dia langsung masuk ke dalam aula. "Dengar-dengar, Nyonya Besar Keluarga Hermawan sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-70,
“Iya, tambah Keluarga Septio-ku dari Ibukota Provinsi juga!”"Masih ada aku. Aku Aksa Bastian dari Ibu kota Provinsi!""Aku Yohan, salah satu anggota Keluarga Lionel dari Ibukota Provinsi, hadir!""Aku juga sama ... "Selesai Cipto berbicara, sekelompok orang bergegas masuk ke halaman Keluarga Hermawan, sangat penuh dan hampir tidak muat.Sama seperti yang sebelumnya.Mereka memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Samira dulu, kemudian mereka semua berdiri di belakang Teguh.Para keluarga terkemuka di Ibukota Provinsi ini ... semuanya adalah kepala keluarga yang tegas, satu kata saja bisa membuat Keluarga Hermawan hancur.Sekarang, mereka semua datang untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Samira, bahkan dengan tulus membawakan hadiah.Semua anggota Keluarga Hermawan saling memandang selama beberapa saat.Ini jauh melampaui dari apa yang Samira bayangkan.Di hadapan begitu banyak keluarga terkemuka, raut wajah Cipto tiba-tiba menjadi muram. "Apakah kalian benar-benar i
"Wush!""Drap, drap, drap!"Setelah para tentara itu masuk ke halaman, mereka langsung mengepung Cipto dan anak buahnya dari dalam dan luar, sehingga mereka terjebak dan tidak ada jalan keluar.Jangankan manusia.Bahkan jika seekor semut ingin melangkah dengan satu kaki saja, ia akan terjepit.Lubang hitam pada moncong senjata itu seperti mimpi buruk yang melahap segalanya, bahkan semua senjata itu diarahkan ke Cipto dan anak buah di belakangnya.Setelah selesai mengelilingi.Para tentara itu memberi sebuah jalan.Seorang pria paruh baya yang mengenakan seragam militer berjalan dengan langkah tegap.Wajahnya sangat tegas setajam pisau. Fitur wajahnya sangat jelas dan tatapannya tajam seperti elang, membuat orang-orang tidak berani menatapnya.Dia adalah panglima militer Provinsi Julang, Gerald Binarwan!"Shh!"Gerald sering muncul di TV dan berita. Di antara sekian banyak keluarga terkemuka yang hadir, siapa yang tidak mengenalnya?Melihat kemunculan Gerald, semua orang langsung tercen