Setibanya di Grup Jagaraga.Teguh langsung berjalan menuju kantor Rina."Pak Liam, saya ingin membebaskan Teguh. Bisakah kamu ... ""Apa?""Menemanimu ... makan dan minum malam ini?""Um ..."Teguh yang baru memasuki kantor tentu mendengar sebagian percakapan Rina di telepon.Tak sulit untuk menebak kendala apa yang dihadapi Rina.Tidak ada yang gratis di dunia ini.Orang-orang hanya terpesona pada kecantikan Rina dan ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmatinya. Tak ada yang benar-benar ingin memberikan bantuan yang tulus.Rina sangat paham.Namun, Teguh ditangkap oleh Biro Penegak Hukum karena dirinya. Jadi, dia harus mencari cara untuk mengeluarkan pria itu.Rina membuka kembali daftar kontaknya dan kembali menghubungi nomor lain.Namun, sebelum panggilan tersambung lagi, seseorang lebih dulu merebut ponsel di genggamannya.Teguh merebut ponsel dan langsung menutup panggilan telepon itu."Kamu ... sudah kembali?" tanya Rina terbata-bata.Begitu berbalik, Rina langsung mendap
"Kalau hanya untuk menghadapi cecunguk kecil macam Teguh, kita bertiga nggak perlu turun tangan semua."Nada suara Iblis Biksu Terkutuk terdengar penuh penghinaan. Dia menoleh ke arah Master Jiwa Kering yang ada di sampingnya dan berkata, "Tetua Ketiga, kuserahkan masalah ini padamu.""Oke!" sahutnya.Mata Master Jiwa Kering berbinar licik. Dia tertawa sambil berkata, "Pak Yogi, kamu belum lupa syarat yang kuajukan, 'kan?"Master Jiwa Kering sangat suka bermain wanita.Setiap kali keluarga Yulianto membutuhkan bantuannya, mereka harus menyiapkan sekelompok wanita cantik untuk dia nikmati. Hanya dengan cara begitu dirinya bersedia membantu keluarga Yulianto."Tentu, nggak usah khawatir."Setelah bicara, Yogi lekas pergi untuk mengatur semuanya.Hari itu.Terdengar suara jeritan memilukan para wanita yang berpadu dengan tawa keras Master Jiwa Kering dari kediaman keluarga Yulianto di ibu kota Provinsi.Satu demi satu.Berulang tanpa jeda.Kediaman keluarga Yulianto di ibu kota Provinsi s
Zikri mengangkat gelasnya dan bersulang dengan Janadi. Kemudian, menyesapnya sedikit sebelum menaruh kembali di atas meja. "Kalian berniat merebut artis milik Nona Rina, bukankah itu agak licik?" tanya Zikri.Janadi tentu mengerti apa yang dia pikirkan."Tuan Zikri, alasanmu bertahan di Rumah Produksi Locita karena kamu menyukai Rina, 'kan?" ucap Janadi dengan senyum percaya diri.Zikri langsung membulatkan mata.Janadi sudah tahu jawabannya. Oleh sebab itu, dia sengaja memancing Zikri, "Tuan Zikri, kamu sudah cukup lama berkecimpung di industri hiburan. Tapi, kenapa kamu masih senaif ini?""Rina cuma menganggap kalian sebagai mesin uang saja, bukankah konyol kalau kamu justru punya perasaan tulus padanya?"Ketika mendengar ucapannya ini.Tak sedikit bintang yang ikut tertawa.Dalam industri hiburan, ada banyak kasus perselingkuhan antara para bintang dengan bos, bahkan sampai tak bisa dihitung lagi jumlahnya.Namun, akhir dari semuanya hampir sama.Seiring bertambahnya usia dan popula
"Suruh dia datang ke ruanganku," titah Rina.Terlepas dari semua perbuatan jelek Zikri, dia adalah bintang paling populer di Rumah Produksi Locita. Memintanya untuk bertemu dengan bos barunya juga bukanlah permintaan yang salah.Mia pergi melaksanakan tugasnya.Tidak lama kemudian, Zikri sampai di ruangan Rina.Melihat kedatangannya, Rina lekas berkata, "Duduklah."Walaupun tidak suka dengan semua hal seperti itu, Rina tetap pura-pura tidak tahu-menahu soal apa pun. Dia langsung membuka pintu dan bertanya, "Zikri, ada apa kamu mencariku?""Bu Rina, begini."Zikri tersenyum kepada Rina, menampilkan senyum yang dianggap tampan menurut dirinya sendiri, lalu melanjutkan kata-katanya, "Aku ingin mengundangmu makan di Hotel Nagara jam delapan malam nanti, sekalian membahas beberapa masalah untuk naskah proyek selanjutnya."Benar-benar tidak bisa dipungkiri.Zikir memang tampan, bahkan suaranya juga terdengar sangat merdu.Namun, Rina bukanlah orang yang begitu mudah terpukau. Terlebih lagi,
Zikri berlutut, kemudian mengeluarkan seikat mawar merah sambil berkata, "Rina, terimalah cintaku!"Tiba-tiba, sebuah kalimat terlintas dalam pikiran Rina.Makin besar sikap romantis yang dia tunjukkan, maka akan makin besar juga permainan kotornya di belakang.Kalimat ini kelewat cocok untuk seorang Zikri saat ini. Sungguh padanan kalimat yang serasi.Rina dengan tegas menjawab, "Aku nggak tertarik padamu, jadi lupakan saja semua ini."Ekspresi wajah Zikri langsung berubah.Wajah tampannya itu langsung terlihat muram, dia bertanya dengan suara berat, "Apakah karena Teguh?""Apa yang kamu lihat dari dia, sih?"Zikri melanjutkan sumpah serapahnya, "Dia itu cuma seperti manusia liar yang keluar dari area kecil. Nggak punya uang, nggak tampan. Dia sama sekali nggak pantas sama kamu, dia itu cuma ... ""Cukup!"Rina memotong ucapan Zikri dengan sinis, "Teguh memang nggak punya uang, tapi dia orang yang sangat jujur dan nggak bersikap aneh ketimbang kamu yang persis bajingan ini. Dia jauh l
"Wush!"Sebuah bayangan hitam hadir secepat kilat di hadapan Teguh.Orang ini bertubuh pendek dan selalu tersenyum licik, dia adalah Master Jiwa Kering, Pemimpin Pemujaan Ketiga dari keluarga Yulianto di ibu kota Provinsi!"Teguh, aku nggak salah mengenalimu, 'kan?" ucapnya memastikan.Master Jiwa Kering tersenyum sinis, memiringkan kepalanya seraya menatap Teguh. Lalu, dia berbicara dengan raut wajah ekspresif, "Hidupmu nggak akan sia-sia kalau bisa mati di tanganku."Mendengar itu, Teguh langsung tertawa terbahak-bahak.Orang tua ini ...Mungkin dia terlalu banyak makan kenari yang dijepit di ambang pintu, sehingga otaknya langsung rusak.Tawa Teguh membuat sang master bertanya, "Kenapa, kamu nggak suka?"Master Jiwa Kering tidak kesal. Sebaliknya, dia malah mulai berbicara penuh rasa angkuh lagi, "Dengar baik-baik, namaku adalah Master Jiwa Kering. Aku hanya punya dua hal favorit.""Wanita dan jantung!""Sampai saat ini ... "Bersama keangkuhan miliknya, Master Jiwa Kering mulai ber
Sementara itu, di Grup Jagaraga.Tepatnya di lokasi syuting.Zikri yang sedang syuting tiba-tiba menghentikan aktingnya, kemudian bicara dengan ragu, "Sutradara, naskah ini bermasalah. Mana mungkin bisa untuk dilanjutkan, ya?"Setelah Zikri bersuara, mulai terdengar suara-suara keluhan lainnya, "Benar, kurasa juga memang ada yang bermasalah.""Sutradara, peranku di lokasi kalau sesuai dengan naskah sepertinya nggak mungkin bisa bereaksi macam begini!""Sutradara ... "Mendengar protes dari Zikri, semua orang juga melayangkan seruan.Sejak aksi Rina yang langsung meninggalkan dirinya kemarin malam, semua ini sudah direncanakan Zikri matang-matang.Dia tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Rina.Walaupun tawaran yang diberikan oleh Janadi sangat menggiurkan, itu semua tidak sebanding dengan menggaet gadis secantik Rina."Memangnya ada masalah apa?"Sutradara Satria sontak bertanya penuh keterkejutan, lalu menyadari ternyata memang ada yang tidak beres.Sebelum memulai pengambilan gamba
Zikri bertanya dengan ekspresi menghina, "Bu Rina, kira-kira pertimbanganmu bagaimana?"Tentu saja, Rina tidak mungkin menyetujui. Sepasang mata indahnya menatap dingin ke arah Zikri sambil berkata, "Jangan harap bisa membuatku mengalah!""Kalau begitu, tunggu saja sampai masa bangkrutmu tiba!" kutuk Zikri.Zikri langsung menampilkan senyuman sinis seraya berteriak kepada para selebritas di luar kantor, "Saudara-saudari, lanjutkan aksi mogok sampai akhir!"Saat mendengar teriakannya, beberapa selebritas yang berada di luar langsung berseru."Bu Rina, perutku sakit! Hari ini aku nggak bisa syuting dulu, aku harus pergi ke rumah sakit dulu!""Bu Rina, adik iparku dipukul orang, aku harus pergi menjenguk dulu!""Bu Rina, kucing betina di rumahku susah melahirkan, sepertinya aku harus pulang dulu untuk melihat!""Bu Rina ... "Tak ada yang melewatkan kesempatan ini.Semua bintang mencari berbagai alasan untuk tidak lagi berpartisipasi dalam promosi film kali ini.Situasi ini kelewat aneh,