Sang pemimpin berkata dengan gusar, "Walau Perisai Pelindungnya memiliki rahasia terselubung, tetap saja nggak akan mampu menanggung semua kerusakan dari serangan kita.""Asalkan tingkat serangan kita melebihi batas pertahanan cangkang perisainya, kita bisa merusaknya sedikit demi sedikit secara bertahap dan menghancurkannya."Perkataan pemimpin itu seketika membuat hati Yuni berdebar keras.Itu memang benar.Teknik rahasianya ini tidaklah sempurna tanpa celah.Seperti yang mereka katakan, begitu serangannya melebihi batas kemampuan Perisai Pelindung, maka perisai ini akan hancur sepenuhnya, tanpa bisa diperbaiki.Yuni menatap Teguh secara refleks.Saat ini, sayap Siluman Burung Langit di tubuh Teguh sudah mulai menyatu dengan tubuhnya. Tampak daging di punggung Teguh bersatu dengan sayap tersebut.Yuni percaya, tak lama lagi Teguh pasti berhasil.Keduanya sama-sama berjuang pada posisinya masing-masing."Semoga saja ..."Yuni berdoa dalam hatinya, "Masih ada waktu."Yuni terus berdoa
Teguh berhasil menyatukan dirinya dengan sayap Siluman Burung Langit pada saat yang tepat. Dia juga berhasil menyelamatkan Yuni dengan kecepatan yang tak tertandingi."Fiuh ..."Yuni akhirnya merasa lega. Keringat dingin tampak menutupi dahinya saat ini."Sayap Siluman Burung Langit?"Melihat bahwa pedangnya telah meleset di udara, Pria Berpedang itu pun mendengus dingin. Dia tak bisa menahan emosinya hingga matanya berkedut ketika memandang Teguh yang melayang di udara.Para utusan yang lain juga menunjukkan berbagai ekspresi tidak percaya melihat kejadian ini.Sayap Siluman Burung Langit ...Ini adalah alat terbang yang terbuat dari sayap Siluman Burung Langit.Jika sampai jatuh ke tangan mereka, benda ini akan meningkatkan kecepatan dengan begitu pesat. Kekuatan tempur mereka juga akan melonjak satu hingga dua tingkat.Sebuah harta karun sejati."Cepat bunuh dia!"Pemimpin pasukan tak banyak berkata-kata dan mulai menyerang.Pria Berpedang dan para utusan lainnya segera mengepung Te
Kini kepala pria itu terputar dan terpental, dengan mimik wajah yang amat menakutkan.Meskipun Ferdi sudah berhati-hati dan selalu waspada, tetapi dia masih belum berhasil membentuk pertahanan yang efektif. Pada akhirnya, dia tetap tewas dengan tragis di tangan Teguh."Mati kamu!"Selanjutnya, Teguh langsung menghabisi seluruh Keluarga Zhafiro tanpa menyisakan seorang pun."Aku benar-benar nggak menyangka ..."Setelah membunuh semua orang, Yuni berkata dengan ekspresi yang rumit, "Hanya dalam sehari, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana kamu naik dari Tahap Batara tingkat awal menjadi Dewa Langit tahap awal ...""Ini benar-benar ..."Yuni terus menggelengkan kepalanya karena tak bisa berkata-kata lagi.Kultivasi Teguh begitu cepat, sungguh luar biasa."Hentikan ocehanmu."Teguh berkata seraya mengerutkan keningnya, "Kita sudah membunuh utusan dewa, nggak lama lagi dewa itu pasti akan turun sendiri.""Kita harus segera membersihkan medan perang dan pergi."Setelah itu, ked
Teguh tertegun sejenak, dia seketika teringat kata-kata Yuni tentang "Kekayaan akan didapatkan dalam sebuah bahaya" saat mereka pertama kali bertemu.Tampaknya sampai sekarang, di saat segenting ini, Yuni masih saja ingat untuk merampas harta karun Keluarga Zhafiro. Benar-benar sosok kecil penggila harta."Ayo mana."Teguh pun tak ingin berlama-lama. Dia mengeluarkan semua harta karun yang dirampasnya dari Keluarga Zhafiro, lalu memberi isyarat kepada Yuni, "Pilih saja separuhnya sendiri.""Aku mau yang ini, ini, dan yang ini juga ..."Pembagian hasil keduanya pun selesai dengan cepat."Aku sudah memberi semua yang kamu mau, sebaiknya kamu cepat pergi."Teguh tidak bermaksud menghina Yuni, tetapi dia merasa terlalu berbahaya untuk terus bersama dengannya.Melihat situasi saat ini.Dewa Surgawi Adiluhung telah mengeluarkan perintah pengejaran. Begitu Teguh muncul di tempat banyaknya manusia, dirinya pasti akan segera dikepung dan ditangkap Dewa Surgawi Adiluhung.Dalam kondisi seperti i
Sungguh tak terduga, bahwa pria yang berada di hadapannya ini ternyata adalah David Zahiyan "Sang Maha Tahu" yang namanya selalu terselip di omongan kalangan para pedangang."Permisi ..."Teguh sedikit mengerutkan keningnya, seraya melangkah maju dan bertanya, "Apa kamu yang namanya David Zahiyan?""Yap, benar sekali. Kamu sedang ada masalah? Katakan apa masalahmu, setelah itu kutentukan berapa harganya.""Kalau menurutmu harganya sesuai, berarti kita sepakat."David menatap ke arah Teguh, kedua netra pria itu menatap Teguh dengan tatapan berbinar seolah memberikan kesan yang aneh."Oke!"Tanpa berbasa-basi lebih panjang, Teguh langsung menjawab, "Aku butuh informasi mengenai pembagian kekuatan yang terdapat di Alam Nirwana dan aku juga butuh informasi tentang Dewa Surgawi Adiluhung.""Tentu saja."David mengiakan sembari mengacungkan jari telunjuknya.Sementara Teguh mengerutkan keningnya seraya bertanya, "Oh, tadi kamu bilang 100 batu abadi ya?""1.000," tegas David seraya tersenyum
Teguh menatapnya, lalu membalas, "Kita 'kan sudah sepakat bayarannya 1.000 batu spiritual tingkat bawah? Mau apa lagi kamu?""Aku menginginkan ..."David tersenyum licik sembari mengarahkan jarinya ke arah Yuni yang sedari tadi hanya terdiam. "Dia!""Aku mau dia tinggal dan menemaniku."Seketika sorot mata David penuh akan tatapan licik."Nggak boleh!"Tanpa pikir dua kali, Teguh langsung menolaknya dengan tegas."Nggak perlu buru-buru menolakku.""Aku tahu siapa dirimu sebenarnya."Nada suara David terdengar sangat yakin. "Walaupun penampilanmu berubah dengan sihir, dan memakai cadar untuk menyembunyikan identitas, itu justru membuatmu makin terlihat mencurigakan.""Dan kebetulan ...""Kamu bahkan menggali informasi tentang wilayah kekuasaan Dewa Surgawi Adiluhung dariku, ini sudah cukup untuk disimpulkan bahwa kamu ini target yang sedang diincar oleh Dewa Surgawi Adiluhung."Mengatakan itu, David seolah merasa bangga dengan kecerdasan otaknya. "Heh, sekarang kamu masih berani menolak
Selesai mengatakannya, Teguh lalu meneguk setengah dari gelas yang berisikan anggur merah itu.Akan tetapi ...Sang pelayan tak kunjung menyajikan permintaan Teguh.Bahkan para tamu lain tiba-tiba bergegas bangkit berdiri dan meninggalkan penginapan.Seketika itu juga, seisi penginapan seakan dilapisi lapisan udara yang mencekam.Ada yang tidak beres!Teguh seakan dapat mencium aroma yang tidak biasa.Swoosh!Tepat di saat itu juga, salah satu tamu penginapan yang terduduk tepat di seberang Teguh, melemparkan sebuah botol anggur merah kepadanya."Minumlah.""Minumlah sepuasnya.""Karena ini akan jadi hari terakhir kamu minum anggur merah."Kalimat itu memang terucap dengan santai, tetapi pria itu tampak tersenyum sinis dan nada bicaranya terdengar amat dingin.Niat membunuh!Niat membunuh pria itu bahkan begitu mencuat dan amat terasa!Teguh tidak mengenal siapa pun di Kota Tirtayana, juga tidak bermusuhan dengan siapa pun di kota itu.Dengan begitu, kemungkinannya hanya ada satu.Oran
Sorot pupil mata Teguh seketika menyusut menatap sosok di hadapannya saat ini.Berhadapan dengan seorang master berkekuatan Dewa Langit Tahap Menengah, Teguh tak berani lengah sedikit pun. Bahkan kalau bukan karena mengeluarkan jurus Sayap Burung Siluman Langit dengan kecepatan tertinggi, dirinya tidak akan berhasil melarikan diri.Akan tetapi, sudah berusaha sekuat tenaga, Teguh masih saja sulit melepaskan dirinya dari genggaman master satu ini ...Teguh benar-benar penasaran, bagaimana bisa pria itu berhasil mengejarnya."Kenapa?"Melihat raut wajah kusut Teguh, Serigala Pelayan Abadi itu langsung tersenyum licik dan tampak begitu percaya diri seolah bisa menerka isi pikiran Teguh. "Penasaran ya kenapa aku bisa mengejarmu?"Teguh membalasnya dengan tatapan tajam."Gampang saja.""Karena Dewa Surgawi Adiluhung sudah memasang 'simbol kuno pelacak' di dalam tubuhmu.""Dan kami sebagai bawahan Yang Mulia Dewa Surgawi itu sangat peka terhadap simbol kuno semacam ini.""Mau itu terpaut jar