Yuni sedang fokus berkultivasi, karena dia menyadari kekuatannya telah berkurang dan saat ini dia sedang terdesak dengan Teguh.Namun, sekarang ...Teguh membuat kehebohan, sehingga dia tidak bisa tenang.Teguh melihat-lihat.Angin pusaran energi roh yang besar itu telah lama menyebabkan perubahan besar di pegunungan, cuacanya sangat bervariasi."Ini ..."Yuni tercengang beberapa saat.Karena dia merasakan bahwa energi roh di sekitarnya lebih menakutkan daripada sebelumnya.Meskipun sebagian besar energi roh mengalir ke dalam tubuh Teguh, tetapi sebagian kecil energi yang meluap di sekitarnya juga hampir berubah menjadi bentuk yang padat.Yuni tidak tahu harus berkata apa, dia duduk bersila dan melakukan kultivasi.Waktu terus berlalu.Setengah hari kemudian."Boom ..."Di dalam tubuh Teguh terdengar suara dengung.Saat ini, esensi sejati di dalam tubuh Teguh berhasil sepenuhnya menjadi esensi abadi, menjadikannya seorang batara baik dalam tingkatan maupun kekuatan.Tetapi ini hanya pe
Rina Yulianto ...Nama itu, sepertinya ada sedikit hubungan dengan Yuni, juga ada satu kata 'bulan'.Yuni mengusulkan, "Karena kita mencari seseorang, aku rasa kita harus pergi ke tempat di mana manusia berkumpul, itu akan lebih mudah."Teguh juga berpikir demikian, "Kalau begitu, mari kita pergi ke kota terdekat dan melihat-lihat.""Oke."Keduanya berangkat dengan segera.Setelah keluar dari gua, Teguh dengan cepat menemukan sebuah jalan utama.Mengikuti jalan utama sejauh tujuh atau delapan ratus mil, ada sebuah kota yang megah muncul dalam pandangan mereka."Ayo!"Melihat Gurun Utara, Teguh merasa lega.Teguh berteriak dan bergegas menuju Gurun Utara."Lihat, bagus sekali ...""Cukup menarik, aku kasih kesempatan untukmu menjadi pasanganku, aku akan membawamu makan dan minum yang enak, nggak akan mengecewakan."Pada saat itu, terdengar suara yang menggoda dari samping.Teguh mengerutkan keningnya dan berbalik.Entah sejak kapan.Seorang Tuan Muda yang berpakaian sangat modis, sedang
"Hei, Nak ...""Sekarang kamu pasti takut, 'kan?"Fadil melihat Teguh diam saja. Dia pun mengira Teguh terkesima oleh kekuatannya. Dengan perasaan bangga, Fadil berkata dengan arogan, "Cepat berlutut dan beri hormat berkali-kali!""Aku bisa saja membuat kematianmu sedikit lebih menyenangkan.""Kalau nggak ...""Dasar banyak omong!"Teguh yang tidak ingin membuang waktu untuk bicara dengannya, hanya mendengus dingin, kemudian langsung mengeluarkan tombak besinya dan menusuk ke depan."Masih mau coba-coba menyerang, ya?"Fadil tersenyum dingin dengan meremehkan, lalu segera menggunakan Teknik Surgawi keluarganya untuk melawan.Sayangnya ..."Bum ..."Teguh menggabungkan kekuatan tombak dari Rumah Abadi Surga dalam serangannya. Dalam sekejap, dia berhasil menghancurkan serangan Fadil. Dengan satu tusukan, dia menghempaskan Fadil hingga terlempar. Fadil bahkan memuntahkan darah segar dengan surara "Pfft"."Sepertinya ...""Sebagai seorang Batara, kamu bahkan nggak ada apa-apanya."Mata Teg
Di sepanjang perjalanan.Sembari mengobrol tanpa pembahasan khusus bersama Ferdi, Teguh diam-diam mengamati budaya dan kehidupan di Alam Nirwana.Tidak lama kemudian, tibalah mereka di rumah Keluarga Zhafiro."Teguh ..."Ferdi mengajak Teguh masuk ke ruang tamu, "Silakan duduk.""Silakan ..."Teguh pun duduk.Kemudian, belasan pelayan wanita secara berturut-turut menyajikan teh terbaik, buah-buahan, kue-kue kecil, anggur, dan lain-lain. Hal tersebut membuatnya merasa dijamu begitu mewah dan istimewa.Setelah mengobrol sejenak, Ferdi bangkit dan berkata, "Teguh, aku akan mengobati luka anakku, jadi aku harus pergi dulu."Setelah keluar dari ruang tamu, Ferdi bertemu dengan sekelompok sesepuh."Kalian ...""Berjagalah setiap saat, pastikan untuk menangkap dua orang itu."Pada saat ini, kekejaman tampak jelas pada diri Ferdi."Kepala Keluarga ..."Salah satu dari para sesepuh itu pun bertanya, "Kalau memang ingin menangkap penjahat itu, kenapa harus repot-repot begini?"Para sesepuh dan m
"Sesepuh, ada yang nggak beres."Murid itu buru-buru melaporkan, "Ruangannya kosong, mereka sudah kabur.""Apa?!"Raut wajah beberapa sesepuh berubah drastis. Ketika masuk, tampak situasi kamar yang kosong."Masih belum setengah jam. Mereka nggak mungkin lari terlalu jauh, cepat kejar!""Ini akan memengaruhi Keluarga Zhafiro. Pastikan untuk tangkap mereka!""Cepat, segera bergerak!"Beberapa sesepuh itu memimpin pasukannya masing-masing dan mengejar ke arah yang berbeda."Sialan!" umpat Fadli dengan kesal. Dia kemudian berbalik, menuju aula bagian dalam untuk melaporkan hal ini kepada ayahnya, Ferdi."Wus!""Wus!"Begitu dia keluar dan berjalan kurang dari lima langkah, tampak dua sosok berkelebat muncul dari kegelapan. Satu orang berada di depannya, sedangkan satunya di belakangnya. Mereka berusaha menghadang Fadil.Ternyata, Teguh dan Yuni baru saja bersembunyi."Kalian ..."Raut wajah Ferdi berubah drastis dan bersiap untuk berteriak.Namun, sebelum dia sempat berteriak, gerombolan
Teguh merasa begitu penasaran ketika melihat Ferdi mengatakannya dengan sangat serius.Apa benda ini memang sehebat itu?Kemudian,Teguh mengambil sayap Siluman Burung Langit dari tangan Ferdi."Ngung ..."Ketika pertama kali memegangnya, Teguh langsung merasa ada kekuatan yang mengalir pada benda itu.Sayap Siluman Burung Langit tampaknya memang hebat!Teguh merasa sangat puas."Baiklah," jawabnya sambil memegang sepasang sayap itu dengan santai."Cepat kejar mereka!""Kamu harus menangkap kedua orang itu dan membawanya kembali ke keluarga Zhafiro, biar pemberian sayapku ini nggak sia-sia." Mata Ferdi tampak berkilat.Namun ...Teguh justru bergeming, tak menunjukkan tanda-tanda hendak berangkat."Sayapnya bagus juga!""Tapi, sekarang sudah jadi milikku!"Teguh memegangnya dengan penuh terkesima. Alhasil, perkataannya barusan membuat raut wajah Ferdi sedikit berubah.Ferdi pun bertanya dengan keheranan, "Fadil, apa maksudmu?""Wus!"Sebelum dia sempat berbicara kembali, sebuah tombak
Teguh menyerang dengan tombaknya, serta melancarkan gelombang serangan bertubi-tubi dengan telapak tangannya. Dia berjuang sekuat tenaga untuk menghalau serangan anggota Keluarga Zhafiro sementara waktu."Hah ...""Kamu sudah terjebak, tapi masih saja nggak mau menyerah!"Setelah Ferdi kembali pulih, dia mendengus dingin dan berkata, "Aku mau lihat, apa kamu masih bisa menahannya saat Dewa Surgawi Adiluhung datang nanti!""Semuanya!""Pergilah, suruh utusan Dewa Surga Adiluhung ke sini. Bilang kalau orang yang mau dia bunuh ada di rumah Keluarga Zhafiro.""Baik!"Segera, seorang murid elite terbaik pergi untuk melaksanakannya.Teguh tiba-tiba merasakan kegelisahan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.Dewa Surgawi Adiluhung ...Dirinya telah merusak hubungan di antara mereka. Pertikaian ini telah terjadi sejak lama.Karena dia justru mengirim para master untuk mengejar dan membunuhnya, itu artinya dia belum tentu mampu mengalahkan Teguh dengan mudah."Siapa itu?"Tiba-tiba Ferdi p
Dua menit lagi ...Yuni yakin bahwa dirinya masih bisa melakukannya."Wus ..."Ketika suara itu berhenti, dia mengeluarkan sebuah pil dari cincin penyimpanannya. Tanpa berkata-kata dia pun menelan semuanya."Ngung!""Ngung, ngung ..."Seketika, sebuah kabut aura yang kuat meledak dari tubuh Yuni. Teguh yang berada pada Tahap Batara tingkat menengah pun bisa merasakan tekanan yang luar biasa.Akan tetapi!Aura yang kuat ini menyebar tiada henti.Setelah menyelimuti Teguh dan Yuni, terbentuk sebuah gumpalan berwarna emas yang melindungi Keduanya. Mereka seolah-olah tampak terisolasi dari dunia luar.Setelah membentuk perisai pelindung, wajah Yuni kian memucat. Teknik ini pasti menguras terlalu banyak kekuatan abadi miliknya."Hah ..."Pria Berpedang itu tertawa mengejek saat melihat pelindung tersebut, "Keterampilan kecil begini sama sekali nggak berguna. Kekuatanmu nggak ada apa-apanya buatku."Sembari berbicara, sebuah pemikiran melintas di benaknya, kemudian sebilah pedang seketika mu