Share

Bab 1885

Dia hanya bisa berjalan selangkah demi selangkah dan lihat apa yang akan terjadi.

Tanpa Teguh sadari.

Setiap tindakannya selalu diperhatikan oleh gadis itu dengan mata yang berbinar.

Satu malam berlalu dengan cepat.

Matahari terbit.

Burung terbang keluar dari lembah.

Namun, di dalam penjara, tidak ada sedikit pun tanda-tanda kehidupan.

"Lapar, aku sangat lapar ..."

"Air, aku ingin minum air ..."

"Lepaskan aku ..."

"..."

Orang-orang yang terbangun dari tidur juga mulai merintih dengan lemah.

Sayangnya ...

Semua itu tidak ada gunanya.

Hingga tengah hari.

Barulah ada orang dari keluarga Surachman yang datang dengan membawa sebuah ember ke pintu penjara itu.

Ini makanan kalian hari ini.

"Cepat makan."

Sambil berbicara, orang itu membagi seporsi makanan kepada masing-masing orang.

Teguh datang terakhir dan makanannya juga dibagikan terakhir.

Ketika dia hendak makan, orang-orang lainnya telah melahap makanan mereka dengan rakus hingga tak bersisa.

Bahkan mangkuk mereka pun dijilat bersih.

Ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status