Dia benar-benar makhluk raksasa!Makhluk itu memiliki tubuh sepanjang puluhan meter, dengan diameter setebal dua orang dewasa yang berpelukan. Saat melilitkan tubuhnya, dia bagaikan gunung besar yang menjulang tinggi, membuat siapa pun yang melihatnya gemetar ketakutan.Matanya yang berbinar hijau kehitaman seperti batu zamrud, memancarkan aura dingin dan tanpa belas kasihan.Kepala ular raksasa itu terangkat tinggi, lidahnya yang bercabang menari-nari di udara. Bagaikan dewa yang kejam, ia memandang rendah semua makhluk di bawahnya.Keberadaannya di sana saja sudah cukup membuat semua orang ketakutan.Hening.Keheningan yang mencekam menyelimuti seluruh ruangan.Para tawanan yang melihat makhluk raksasa itu, langsung kehilangan harapan. Mereka terdiam membeku, hanya suara gemericik air yang terdengar.Tepatnya, banyak dari mereka yang menciut ketakutan hingga mengompol di celana begitu melihat monster raksasa itu."Hmph ..."Melihat adegan ini, Xaidin tersenyum puas.Dia menatap Teguh
"Sekarang ...""Giliranmu menepati janji untuk membebaskan orang-orang ini."Raut wajah Xaidin tampak semakin suram.Jauh dari yang dia bayangkan, taruhan yang diyakini sebagai kemenangan mutlak, ternyata berujung kekalahan.Saat ini ...Membebaskan orang-orang ini sama halnya membuka gerbang bagi musuh. Jika orang ini bersatu mengumpulkan kekuatan dan berbalik menyerang, keluarga Surachman yang akhirnya akan hancur.Sambil menyembunyikan kekhawatirannya, Xaidin berkata, "Tuan Teguh, nggak perlu khawatir.""Aku, Xaidin Surachman, bukanlah orang yang suka mengingkari janji.""Tapi ...""Agar mereka nggak membalas dendam dikemudian hari, aku akan membawa mereka ke suatu tempat terlebih dulu untuk dihipnotis sebelum diantar kembali. Bagaimana menurutmu?"Xaidin sudah memikirkan solusinya.Setelah mempertimbangkannya, Teguh akhirnya menyetujuinya, "Oke, aku setuju.""Tapi ...""Sebaiknya kamu jangan coba-coba untuk menipuku.""Kalau nggak, bukan hanya kamu, tapi seluruh keluarga Surachman
Tiba-tiba ...Berkat cacing beracun, Teguh mendapatkan kembali 30 persen energi sejatinya yang hilang setelah bertarung melawan monster-monster itu.Tiga puluh persen kekuatan seorang kultivator tahap Roh, mana mungkin bisa dianggap remeh!"Krakkh!"Tanpa ragu, dia langsung meraih tangan kanan Xaidin dan mencengkeramnya kuat.Tanpa banyak usaha, dia menghancurkannya menjadi segumpal daging cincang, darah dan sepihan tulang."Ahhhhh ..."Jeritan pilu menggema di seluruh penjuru tanah lapang.Teguh tidak berniat melepaskannya. Segera, dia menendang dantian Xaidin dengan keras."Tidak ..."Xaidin terpental ke belakang, dia memuntahkan seteguk darah di udara, dan jatuh terjerembab di tanah. Dia tidak bisa bangkit lagi.Dantian adalah pusat dari seorang ahli bela diri.Setelah dantiannya dihancurkan Teguh dan dihantam oleh amukan energi sejati yang dahsyat, dia tidak mungkin selamat.Tidak seorangpun bisa menduganya.Teguh, yang tampak lemah dan tidak berdaya bahkan untuk membunuh seekor ay
Tak lama kemudian, suara gemuruh yang dahsyat pun terdengar.Gelombang energi sejati yang dahsyat meledak ke segala penjuru.Keduanya segera fokus dan memusatkan seluruh perhatian mereka untuk menahan gelombang ledakan yang bertubi-tubi.Namun, yang membuat keduanya heran adalah ...Meskipun ledakan ini menghasilkan suara yang menggelegar, tetapi kekuatannya tidak seberapa, tidak sebanding dengan ledakan diri seorang Master pada tahap roh.Pada saat yang sama.Sebuah bayangan dengan cepat berhasil meloloskan diri dari kepungan mereka berdua. Orang itu adalah Teguh!Dia hanya berpura-pura meledakkan diri, tetapi sebenarnya hanyalah tipuan."Ahhh ...""Teguh! Kamu harus mati!"Merasa geram dan kesal, mereka berdua berteriak marah dan kembali menyerang dengan gesit.Dengan begitu.Teguh berlari sekuat tenaga, terus melarikan diri, dan menggunakan berbagai macam trik selama pelariannya.Cacing beracun menghadang jalan ...Menebar Formasi Ilusi ...Teknik rahasia pelarian darah ...Namun, i
"Hihi ..."Teguh benar-benar tidak menyangka.Ternyata Yena kembali, dan dia juga membawa seorang Master yang sangat hebat.Sebaliknya, Lean dan Xiraf, raut wajahnya sudah pucat pasi begitu melihat orang-orang itu datang."T-tuan Qimon ...""Bagaimana Anda bisa datang kemari ..."Dengan raut wajah masam, keduanya melangkah maju untuk memberi salam.Apa yang sebenernya terjadi!Yena, yang merupakan putri dari Sandi Malajang, pemimpin Serikat Bela Diri!Dan pria paruh baya itu adalah pelayan di keluarga Malajang, bisa dibilang pengawal pribadi Yena. Dia adalah sosok yang terkenal di Dunia Kultivasi, Qimon Malajang!Kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. Dia telah mencapai tingkat akhir tahap hampa, dan merupakan master tingkat tinggi.Kultivasi yang dia jalani sudah tak terhitung jumlahnya.Semakin akhir tahapnya, akan semakin sulit pula untuk menerobos.Qimon sudah mencapai tingkat akhir tahap hampa, belum lagi kultivasinya yang luar biasa, mudah baginya menghabisi Xiraf dan Lean tanp
Pasti ada alasan dibalik tindakannya ini.Apalagi ...Dengan kekuatannya itu, Qimon bisa dengan mudah membunuh dan merebut Pedang Surgawi darinya.Namun, dia tidak melakukannya, itu menunjukkan bahwa dia tidak berbohong.Setelah merenungkannya lagi.Akhirnya Teguh berkata yang sebenarnya, "Terus terang saja, senior Qimon. Meskipun Pedang Surgawi ini ada di tanganku, tapi aku sama sekali belum tahu rahasianya.""Apa senior berkenan memberitahukannya padaku?"Omong-omong soal itu.Teguh hanya bisa menebak dari ucapan Mario bahwa ini adalah harta karun asli milik keluarga Xabel.Tapi dia tidak tahu isi di dalamnya, saat itu dia langsung jatuh pingsan dan tidak ingat apa pun."Ini ..."Qimon terdiam sejenak, lalu berkata dengan senyum pahit, "Tuan Teguh, jujur saja, aku hanya pernah mendengar rumor mengenai Pedang Surgawi ini, dan tidak banyak mengetahui asal usulnya.""Bagaimana kalau ...""Kamu ikut denganku ke markas Serikat Bela Diri, dan tanyakan hal itu pada pemimpin kami.""Bagaiman
Jawaban itu ...Yena merenung dengan dahi berkerut.Qimon justru menatap Teguh dengan heran setelah mendengar perkataannya.Beberapa hari berikutnya mereka habiskan dengan perjalanan yang melelahkan.Merobek ruang hampa bukanlah solusi semua masalah.Markas Serikat Bela Diri sangatlah jauh.Meskipun memiliki kemampuan yang hebat, tetapi ketiganya masih harus melakukan perjalanan panjang dan melelahkan.Beberapa hari kemudian.Setelah melewati ruang hampa untuk kedua kalinya, sebuah kota nan megah muncul di hadapan Teguh.Pemandangan gerbang kota yang megah terbentang luas sejauh mata memandang, seolah tidak ada ujungnya.Di tengah kesederhanaan dan keausan waktu, tampak pula aura megah dan agung. Tak terbayangkan berapa lama gerbang kota itu berdiri kokoh di sana."Kak Teguh."Dengan antusias, Yena pun berkata, "Itu adalah Kota Bunama, markas Serikat Bela Diri.""Ayo kita pergi ke sana."Selesai berbicara, dia melompat-lompat kegirangan dan langsung berlari ke depan.Tanpa sadar, Teguh
"Brengsek!"Dia berada di Kota Bunama dan nggak tahu apa yang terjadi saat itu, alhasil dia marah besar.Yena buru-buru berkata, "Ayah, jangan gegabah. Dengarkan dulu penjelasanku sampai selesai."Beberapa saat kemudian.Yena menjelaskannya semuanya dengan detail, mulai dari bagaimana Teguh menyelamatkannya, hingga caranya menemukan Qimon untuk meminta bantuan, dan berbagai kejadian lainnya."Ternyata begitu."Raut wajah Sandi sedikit lega, dan dia menatap Teguh dengan penuh rasa kagum, "Teguh, kamu sudah menyelamatkan Yena. Aku berhutang budi padamu.""Begini aja ..."Dia merenung sejenak, lalu berkata, "Melihat lukamu yang belum sembuh total, bagaimana kalau aku membuka formasi besar aliansi untuk membantumu menyembuhkan luka dan memulihkan tenaga."Menyembuhkan luka ...Teguh dengan senang hati menyetujuinya, "Terima kasih banyak, Paman Sandi."Tanpa membuang waktu, sekelompok orang langsung bergegas menuju ke tempat formasi.Siapa sangka.Tindakan ini langsung membuat seluruh alian