Satu kilometer!Lima kilometer!10 kilometer!Namun, Xiraf juga bingung.Dia benar-benar tidak bisa menemukan jejak Teguh."Jangan-jangan ..."Xiraf menunjukkan ekspresi bingung, "Bocah itu masuk ke dalam tanah, ya?""Huh!"Lean mendengus dingin, "Aura yang ditinggalkan Teguh berakhir di sini.""Walaupun dia bersembunyi, pasti saat ini posisinya nggak akan terlalu jauh.""Atau meskipun dia lari, pasti dia nggak mungkin menghilang dengan cepat.""Kemungkinan paling besar ...""Dia sembunyi di Kota Roh Bulan aja.""Sampaikan perintahku!""Setiap murid Sekte Paviliun Abadi yang bermarkas di sini, harus mencari tahu keberadaan pencuri itu."Murid-murid Sekte Paviliun Abadi segera menjawab, "Baik!"Kemudian.Xiraf juga memberikan perintah, "Para murid sekte Naga Langit, kalian harus bantu rekan-rekan dari Sekte Paviliun Abadi untuk mencari keberadaan Teguh.""Ingatlah ...""Sebelum menemukan Teguh, nggak boleh ada perpecahan di antara kita.""Siap laksanakan!"Di Kota Roh Bulan.Di kediaman
Malam ini.Sekelompok orang masuk ke kamar Teguh.Pemimpinnya adalah Xaidin.Saat Teguh menatap beberapa orang yang penuh semangat itu, dia terkejut, dan bertanya dengan tenang, "Kak, kenapa kalian datang di tengah malam?""Tentu saja ada perlu."Xaidin menyeringai sinis, "Kamu makan dan minum di keluarga Surachman ...""Sekarang, saatnya kamu membayar."Pada saat ini, dia sepertinya sudah melepaskan topengnya dan tidak berpura-pura lagi.Teguh mengerutkan keningnya dan bertanya, "Apa maksudnya?""Nggak ada maksud apa-apa!"Xaidin berkata dengan wajah datar, "Ya, kamu hanya perlu mengorbankan nyawamu."Setelah mengatakan itu,Xaidin juga tidak banyak menjelaskan lagi. Dia langsung mengayunkan tangannya dan memerintahkan, "Ikat dia.""Siap laksanakan!"Sekelompok lelaki bertubuh kekar segera mendekat dan mengikat Teguh dengan kuat.Teguh pun kaget dan marah.Awalnya dia masih berpikir bagaimana dia bisa membalas budi kepada keluarga Surachman yang telah menyelamatkannya.Namun, siapa sa
Dia hanya bisa berjalan selangkah demi selangkah dan lihat apa yang akan terjadi.Tanpa Teguh sadari.Setiap tindakannya selalu diperhatikan oleh gadis itu dengan mata yang berbinar.Satu malam berlalu dengan cepat.Matahari terbit.Burung terbang keluar dari lembah.Namun, di dalam penjara, tidak ada sedikit pun tanda-tanda kehidupan."Lapar, aku sangat lapar ...""Air, aku ingin minum air ...""Lepaskan aku ...""..."Orang-orang yang terbangun dari tidur juga mulai merintih dengan lemah.Sayangnya ...Semua itu tidak ada gunanya.Hingga tengah hari.Barulah ada orang dari keluarga Surachman yang datang dengan membawa sebuah ember ke pintu penjara itu.Ini makanan kalian hari ini."Cepat makan."Sambil berbicara, orang itu membagi seporsi makanan kepada masing-masing orang.Teguh datang terakhir dan makanannya juga dibagikan terakhir.Ketika dia hendak makan, orang-orang lainnya telah melahap makanan mereka dengan rakus hingga tak bersisa.Bahkan mangkuk mereka pun dijilat bersih.Ke
"Iya!"Gadis itu melihat sekelilingnya sejenak dan menyadari bahwa tidak ada yang memperhatikannya, lalu dia berbisik dengan suara pelan, "Kamu ingin tinggal di sini selamanya?""Beberapa hari terakhir, aku sudah mengamatinya.""Di malam hari, para penjaga akan bergantian, tapi ada jeda saat mereka berganti shift.""Aku sudah hampir pulih sepenuhnya, nanti kita kabur bersama ya."Ternyata begitu.Teguh melihat sekeliling melalui jendela besi, lalu menggelengkan kepala dan berkata, "Lokasi ini terpencil dan terletak di lembah. Mungkin akan sulit untuk kabur jauh dan akan mudah terkejar.""Nantinya ...""Nasib kita dipastikan akan sangat menyedihkan."Teguh tidak percaya bahwa sebuah keluarga yang biasa melakukan Upacara Persembahan Manusia adalah keluarga yang baik."Nggak masalah."Gadis itu menggelengkan tangannya dan berkata, "Asalkan kita bisa melarikan diri kembali ke wilayah kota, aku punya cara untuk mencari orang yang akan menjemput kita."Gadis initidak terlihat seperti orang
Para penjaga melihat bayangan Teguh dan Yena dan menjadi semakin bersemangat."Nggak mungkin!"Yena melihat situasi tersebut, dan sambil berlari dia berkata kepada Teguh, "Kalau terus seperti ini, kita berdua nggak akan bisa melarikan diri.""Gini aja ...""Aku akan mengalihkan perhatian mereka. Kamu cari tempat untuk sembunyi."Setelah selesai berbicara, Yena tidak peduli apakah Teguh setuju atau tidak. Dia langsung mendorongnya ke dalam kegelapan dan berlari cepat ke arah yang berlawanan.Yena berlari ke arah yang terlihat oleh para penjaga itu."Di sana!""Kejar! Pastikan kamu tangkap mereka!""Sialan! Ternyata mereka masih ingin melarikan diri. Ayo kita beri mereka pelajaran!""Sialan ..."Para penjaga marah-marah dan berlari mengejar.Teguh mengerutkan keningnya. Namun dalam situasi seperti ini, dia hanya bisa bersembunyi terlebih dahulu.Yena merasa lega ketika melihat dirinya berhasil menarik perhatian.Kemudian, dia berlari dengan fokus ke depan.Seiring berjalannya waktu,dia
Suasana di sekitar hening dan sunyi.Xaidin tidak bertele-tele."Lima.""Empat.""Tiga.""Dua."Hanya tersisa satu angka lagi.Dengan hati berdebar-debar, Yena menatap ke kejauhan.Kemudian, Xaidin membuka mulutnya dan bersiap untuk menghitung angka terakhir.Namun, pada saat yang sama.Sebuah sosok tiba-tiba muncul dari ujung pandangan.Dia berdiri dengan tegak.Teguh datang!Karena kekuatannya belum pulih, Teguh berjalan sangat lambat.Namun, langkahnya penuh keyakinan.Dia berjalan langkah demi langkah dan terus mendekat.Sampai akhirnya ...Teguh muncul di pandangan semua orang dan berdiri di tempatnya.Pada saat ini,hati Yena kacau dan perasaannya campur aduk.Dia benar-benar tidak menyangka bahwadalam situasi seperti ini,Teguh ternyata kembali untuknya. Perlu diketahui bahwa Teguh hanya seorang manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan apa pun. Di hadapan begitu banyak Master, dia cuma bisa menunggu kematian.Tetapi, Teguh begitu penuh keyakinan ...Dalam sekejap, Yena tidak
"Aduh, bocah ini pasti akan mampus.""Itu Lembah Kematian. Bahkan ahli bela diri pun harus bersiap-siap untuk menghadapi bahaya besar di dalam.""Bocah ini seharusnya bisa hidup dua hari lagi, tapi sekarang tampaknya dia akan menjadi camilan buat orang-orang di dalam sana malam ini.""Sekarang, kita punya pertunjukan bagus untuk ditonton ..."Orang-orang itu mengomentari dan melihat Teguh dengan pandangan penuh simpati.Karena ...Lembah Kematian adalah hukuman mati!Di dalamnya penuh dengan krisis dan teror yang tak terbatas.Sampai saat ini, belum ada yang bisa keluar hidup-hidup dari Lembah Kematian.Dalam situasi ini, nyawa Teguh sudah tidak lagi di tangannya dan telah memasuki hitungan mundur.Inilah efek yang Xaidin nanti-nantikan.Namun ...Untuk membuat efeknya lebih kuat, Xaidin sengaja berkata, "Teguh, aku akan memberimu kesempatan hidup." saat membawa Teguh ke pintu masuk Lembah Kematian."Apakah kamu melihat senjata-senjata di sana?""Kamu bisa pilih satu senjata untuk diba
"Hiss ..."Melihat teknik Teguh, Xaidin menyipitkan matanya dan cahaya berbahaya terus berkedip di celahnya, "Dengan teknik ini aja sudah cukup membuktikan bahwa bocah ini bukanlah orang biasa.""Nggak mungkin!""Perkuat kekuatannya, pastikan dia mati di dalamnya."Xaidin tidak bisa memercayainya.Jika Teguh mendekatinya dengan teknik seperti itu dan berhasil melakukan serangan mendadak, dia tak akan memiliki kesempatan untuk membalas!Tentu saja, asumsinya adalah Teguh berada di tingkat kekuatan yang sama dengan dirinya sendiri."Bocah ini ... ""Benar-benar aneh.""Lalu kenapa? Pada akhirnya, dia tetap saja akan mati.""Ya, banyak orang yang dikirim ke Lembah Kematian sepanjang sejarah. Siapa yang nggak punya kekuatan, nggak bisa keluar hidup-hidup?""Tunggu dan lihat saja."Para tahanan dan penjaga-penjaga itu sangat terkejut.Namun, saat ini rasa kebencian mereka semakin meningkat.Pada saat yang sama, mereka sangat menantikannya.Mereka menyaksikan betapa hebatnya Teguh, tetapi it