Teguh dan Wan terlihat memicingkan mata mereka bersamaan."Namaku Wan."Wan juga membungkukkan badan sambil berkata, "Karena Tuan Calvaro sudah turun tangan, aku nggak akan mempermasalahkannya."Sebagai pewaris muda dari Sekte Roh Jahat, tentu saja dia tahu jauh lebih banyak informasi dibandingkan Teguh.Calvaro bukan hanya sosok yang berada pada Tahap Hampa, tetapi juga seseorang yang tak bisa diusik.Selain itu, dia adalah Penanggung Jawab Stasiun Awal Bahari Semesta. Latar belakangnya sungguh luar biasa.Teguh tidak perlu berselisih dengan Calvaro di sini.Setelah mengatakannya.Wan menatap Teguh dengan dalam.Wan sangat yakin, energi iblis yang kuat tadi pasti berhubungan dengan Teguh.Namun, Calvaro telah ikut campur sekarang. Jadi, dia hanya bisa menghentikan niatnya untuk sementara waktu.Beberapa saat kemudian.Wan mengamati penampilan Teguh untuk terakhir kalinya, lalu bersiap untuk pergi."Berhenti!""Kamu sudah memukulku, tapi mau lari begitu saja?""Naif sekali."Teguh meng
"Dari mana gelombang energi iblis yang tadi datang begitu dahsyat?"Saat mengucapkan hal itu, Calvaro menatap tajam ke arah Teguh."Ini ..."Teguh pun acuh tak acuh saat menjawab, "Tuan Calvaro, sebenarnya aku juga sangat penasaran.""Kenapa bisa tiba-tiba datang energi iblis sehebat itu?""Hahaha ..."Calvaro tak kuasa menahan tawanya.Sebenarnya, sejak Calvaro mendekat, dia sudah lama tahu bahwa sumber energi iblis itu berasal dari Penginapan Gerbang Naga.Kini, ucapan asal Teguh barusan makin memperjelas Teguh yang tengah menyembunyikan sesuatu.Namun, …Karena Teguh enggan mengatakannya, Calvaro memilih untuk tidak banyak bertanya juga."Wus!"Calvaro melemparkan Medali Labuda kepada Teguh seraya berkata, "Teguh, ini token milikku.""Terimalah.""Saat menghadapi situasi berbahaya, hancurkan saja Medali Labuda ini dan aku akan datang membantumu."Teguh langsung mengambil Medali Labuda itu begitu saja, lalu memperhatikannya sejenak.Medali Labuda ini tak lebih besar dari telapak tang
"Baiklah."Pada saat itu, Teguh mengucapkan pandangannya dengan jelas.Meskipun itu hanya pengalaman, tetapi bagi Desir dan dua rekannya sangatlah berharga."Terima kasih banyak, Tuan!""Tuan, kata-katamu sudah cukup membuat kami benar-benar senang.""Tuan, mulai sekarang, walaupun kami harus mati-matian, pasti kami akan membalas budi baikmu!"Desir dan dua orang rekannya sangat bersyukur, sampai-sampai langsung memberi hormat sembari berlutut di tanah. Setiap kata yang mereka ucapkan begitu tulus.Mereka sudah terbiasa melihat budak yang malang di Laut Hitam. Terbiasa pula dengan tuan yang suka memukul dan membunuh tanpa alasan.Orang seperti Teguh sangatlah langka.Sebelumnya, mereka bertiga terikat oleh Kunci Jiwa yang diberi Teguh dan mengira bahwa mereka hanya menjadi budak bagi Teguh seumur hidup. Namun, sekarang, mereka berkesempatan untuk jadi lebih kuat ...Bagaimana mungkin mereka tidak bersyukur!Teguh tersenyum dan berkata, "Ayo, bangun. Berlatihlah dengan tekun dan pahamil
Hanya saja ...Terasa datang dan pergi dengan cepat.Dalam hatinya, dia sadar.Bahtera Semesta ini digerakkan tenaga luar angkasa dan semua orang mampu merasakannya.Setelah serangkaian getaran kecil.Cahaya berkilau di sekitar bahtera raksasa itu, gemerlap cahaya yang tak terhitung jumlahnya, dan gelombang tak berujung pun membuka cakrawala.Seketika!Orang-orang di bahtera raksasa itu bisa menyaksikan atmosfer yang sangat spektakuler.Bahtera raksasa itu seakan-akan disedot masuk ke lubang hitam, dikelilingi oleh suasana warna hitam pekat layaknya alam semesta.Terkadang, tampak bintang-bintang jatuh.Seolah-olah ada debu yang terus menghujam.Terkadang, tampak sangat luas ...Tampak misterius ...Melihatnya secara langsung benar-benar membuat kagum."Ngung!"Tentu, kadang terdengar suara formasi yang terus berdengung."Cih ...""Meski bukan pertama kalinya melihat pemandangan seperti ini, setiap kali melihatnya, tetap membuatku terkagum."Desir langsung menghela napas.Dimas dan yan
"Sudah kubilang ..."Wan buru-buru menghampiri dan menatap Teguh sambil mencibir, "Setelah keluar Bahtera Semesta, kamu akan berakhir tragis!""Masa?"Teguh bangkit dan menatapnya tanpa takut.Badai luar angkasa barusan sungguh ganas.Tak hanya Teguh saja yang terluka parah.Bercak darah juga terlihat di sudut bibir Wan, tampak jelas dirinya terluka parah seperti Teguh."Dasar keras kepala!"Tampak kilat cahaya tajam di mata Wan, lalu dia lekas menerjang."Swush!"Ketika berada di jarak 10 kaki, Wan langsung mendorong kedua kakinya dan melompat.Setelah melompat dan mencapai titik tertinggi, dia memanfaatkan momentum jatuh untuk melayangkan serangan ke Teguh.Dalam kondisi terluka parah, setiap kali menggunakan energi sejati bisa membebani meridiannya dalam jumlah besar.Karena itu, mereka hanya bisa bertarung dengan tangan kosong!Meski melakukan pertarungan tangan kosong, Wan berpikir kalau tubuhnya yang sudah mencapai Tahap Roh Awal jauh lebih kuat ketimbang Teguh yang masih di Taha
Di beberapa bagian tubuhnya sampai terlihat tulang putih yang mengerikan.Dalam siksaan itu, Wan perlahan mengembuskan napas terakhir.Seorang Master Tahap Roh Awal bisa berakhir seperti ini."Tak!"Sebuah cincin terjatuh dari jemari Wan yang hanya tersisa tulang.Cincin itu adalah Cincin Penyimpanan milik Wan.Barang jarahan!"Cincin ini cukup bagus!"Teguh mengambilnya, kemudian memasukkan kesadarannya ke cincin itu.Sungguh barang bagus.Di dalamnya, ada berbagai macam senjata, harta karun, barang dagangan, dan sesuatu yang paling dibutuhkan Teguh, yaitu Pil Pemulihan!Teguh segera memilih obat yang cocok untuk organ dalam dan tubuh luarnya, lalu bersila sembari bersandar di sebuah batu besar untuk memulai pemulihan diri.Saat diterpa oleh badai luar angkasa sebelumnya, Teguh terluka cukup parah. Kondisinya tidak bisa dipulihkan dengan obat sembarangan.Ngung ...Lantas, Teguh memulihkan diri sekaligus mengendalikan Serangga Legendaris untuk menghilangkan mayat Wan.Kemudian.Setela
Teguh merasa agak terkejut.Rumornya, Dunia Kultivator itu begitu kejam dan sering menjatuhkan satu sama lain.Tak disangka, masih ada wanita sebaik ini.Saat tenggelam di tengah renungan.Pintu kereta kuda mewah di belakang pun terbuka, menampilkan wanita yang begitu rupawan tengah keluar dari sana.Kulit seputih susu dengan rambut yang begitu lebat.Tatapan matanya begitu menawan, bibirnya semerah delima.Setiap gerakan tampak anggun dan penampilannya sungguh imut.Dia adalah nona yang disebutkan oleh pria paruh baya itu, Qania Mazaya."Tuan ..."Qania menghampirinya perlahan dan berkata lembut, "Tempat ini sungguh sepi. Di depan sana nggak ada desa, di belakang nggak ada penginapan. Kamu mau pergi ke mana?"Hati Teguh berdegap kencang.Teguh berada di padang gurun, seorang diri dan tak berdaya.Kalau pergi bersama karavan akan benar-benar membuatnya lebih mudah.Teguh pun segera menjawab, "Aku berencana pergi ke Laut Hitam. Nona Qania mau pergi ke mana?""Kebetulan."Qania menjawab
"Masih harus melewati beberapa sarang monster.""Mereka bisa terbilang cukup lemah kalau hanya berada di tingkat Tangga Surga Pertama. Kalau kami bekerja sama, masih mudah untuk di tangani.""Monster terkuat berada di tingkat Tangga Surga Keempat.""Kita tetap harus berhati-hati.""Kalau sampai bernasib sial ..."Saat mengatakan ini, suara Lawliet terdengar suram. "Mungkin kita bisa berhadapan dengan monster yang lebih kuat. Akan sangat merepotkan kalau itu terjadi," jelasnya.Tangga Surga Keempat.Teguh terdiam seribu bahasa."Ayo, kita lanjutkan perjalanan!""Tetap waspada."Tidak lama kemudian, Xalvador, penanggung jawab keamanan karavan, tidak menemukan kejanggalan yang berarti. Dia pun segera memberikan perintah.Karavan perlahan-lahan melanjutkan perjalanan.Namun, setelah kejadian itu, semua orang merasa cemas.Beberapa saat kemudian."Srak, srak, srak!""Huss, huss, huss!"Tiba-tiba, terdengar suara desisan di sekitar mereka.Semua orang langsung berhenti dan merasa gelisah."S