Sekalipun pedang berpendar biru ini tidak sebanding dengan senjata yang diberikan Aron.Namun, serangan Teguh lainnya jelas takkan mampu dikalahkan.Wus ...Sesaat kemudian, palu raksasa di tangan Teguh melintas di udara membentuk sebuah busur, lalu mengantam serangan pedang itu dengan tepat.Kekuatannya tak terhentikan.Seperti badai dingin yang mematikan.Teguh merasakan tangannya mati rasa, namun dia tetap mengayunkan palu kedua.Klang!Klang!Dia melancarkan serangan lagi dan lagi.Satu ayunan palu disusul dengan ayunan palu berikutnyaSerangan itu mengalir sempurna seperti gelombang di laut yang datang bergemuruh satu demi satu. Kekuatannya begitu dahsyat dan tak tertahankan.Selain itu, seiring dengan ayunan palu yang Teguh lakukan.Pendar biru pedang itu kian memudar, menjadi redup dan melemah.Pada akhirnya ...Dengan pukulan palu Teguh berikutnya, pedang itu hancur berkeping-keping.Namun, ini bukanlah akhir.Setelah itu.Xavi yang tidak terima, kembali meningkatkan kekuatan p
Mendengar nada bicaranya ...Teguh mengatur napas sejenak, menenangkan dirinya sendiri dan menyeimbangkan tenaga dalam di tubuhnya. Setelah itu, dia bersiap untuk menyampaikan permohonannya sekali lagi.Namun.Sebelum dia sempat mengatakannya.Pria paruh baya itu menyela, "Ikuti aku!"Setelah mengatakannya.Dia memimpin jalan menuju pintu gerbang sekte.Setelah pria paruh baya itu berbicara, para nelayan, termasuk Xavi, tidak lagi berkomentar.Namun, mereka tetap memandang Teguh dengan tak bersahabat.Teguh juga tidak menggubris mereka dan langsung mengikuti pria paruh baya itu.Beberapa saat kemudian.Aula bagian dalam Sekte Tajuk Semesta."Ini adalah Pil Pemulihan yang paling mujarab.""Makanlah dulu, pulihkan tenaga dalammu." Pria paruh baya melemparkan sebuah pil kepada Teguh."Terima kasih banyak!"Teguh langsung menelannya.Setelah itu, dia duduk bersila dan mulai mengatur napas, bersiap memulihkan tenaganya.Setengah menit berlalu.Teguh benar-benar merasa tenaga dalamnya sepenu
Wuusss ...Setelah orang itu selesai bicara, dia segera melepaskan energi terkuat miliknya, kemudian mengunci rapat-rapat Teguh.Para sesepuh lainnya juga serentak maju satu langkah.Terasa adanya aura dingin yang langsung meledak dan mengarah kepada Teguh sepenuhnya.Situasi ini ...Andai Teguh berani memberontak, maka dia akan terbunuh di tempat ini.Bzzt!Teguh tidak ingin pergi begitu saja. Alhasil, dia memberanikan diri untuk melawan.Akan tetapi, lebih baik baginya untuk bertindak patuhBegitu melawan, dia segera menghadapi tekanan yang lebih kuat lagi.Begitu tinggi tak terjangkau.Begitu dalam hingga tak bisa dilihat dasarnya.Begitu kuat luar biasa.Takkan ada habisnya.Saat ini, Teguh yang berhasil dikepung lawan terlihat begitu rapuh, sekan-akan bisa terkalahkan sewaktu-waktu.Bruk ...Namun, beberapa saat kemudian.Keringat deras mengaliri dahi Teguh.Urat-urat di tangannya pun menonjol luar biasa.Saat ini, dia telah berusaha sekuat tenaga untuk melawan.Akan tetapi ...Te
"Yang dikatakan Sesepuh Agung benar!""Ivan memang harus dihukum!""Wijangga telah melakukan kesalahan besar yang fatal. Dia nggak boleh diizinkan kembali ke Sekte Tajuk Semesta.""Aku setuju!"Semua orang bersikeras menentang.Para sesepuh yang tersisa pun segera mengikuti dan menyorakkan persetujuan.Melihat mereka tetap keras kepala, Billy pun mengalah dan berkata, "Kalau kalian nggak setuju, kita bisa mengikuti peraturan sekte.""Asalkan Ivan bisa melewati tiga ujian sekte, maka dia berhak menentukan semuanya.""Bagaimana pendapat para sesepuh?"Sesepuh Agung dan yang lainnya saling memandang, lalu mengangguk setuju, "Kami akan mengikuti peraturan sekte."Billy menatap Teguh dan bertanya, "Ivan, apa kamu bersedia menerima tiga ujian dari sekte demi ayahmu?"Tentu saja Teguh takkan menolaknya, "Aku nggak keberatan asalkan bisa membuat ayahku kembali.""Baiklah!"Sesepuh Agung pun menatap Ivan dengan tajam dan berkata dingin, "Kalau begitu, masalah ini sudah diputuskan.""Tiga ujian
Dia ingin mencoba teknik serangan Tanno terlebih dahulu."Tombak?"Tanno memandang senjata itu sejenak, lalu tersenyum sinis dan berkata, "Para Kultivator Dewa menganggap kalau menggunakan pedang surgawi adalah poin utama.""Ivan, ternyata kamu memang sudah mengikuti jalan yang sesat."Setelah kata-kata itu terucapkan.Sebuah pedang berharga yang tampak sangat luar biasa muncul di tangannya. Pedang itu jelas bukanlah senjata biasa.Teguh pun mengerutkan dahinya.Apakah menggunakan tombak dinilai sebagai cara yang salah?Wawasan lawannya ini benar-benar terbatas.Wus!Teguh tidak menjawab, dia hanya memainkan senjatanya sebentar. Kemudian, dia segera mengisi Tombak Raja Pemecah Formasi itu dengan energi yang penuh hingga membuatnya berkilau.Klang ...Pada saat berikutnya, tombak dan pedang itu bertabrakan dan menghasilkan suara yang nyaring.Tombak Raja yang Memecah Formasi di tangan Teguh langsung bengkok dengan mudahnya.Namun, pedang berharga dan energi pedang Tanno juga hancur berk
Tanno melihat bahwa dia memiliki keunggulan sehingga terus mendesak sang lawan tanpa ampun.Namun, setelah Teguh berhasil memahaminya selama beberapa waktu, dia mulai leluasa penggunaan Tombak Raja yang Memecah Formasi. Alhasil, dia bisa menggunakannya dengan mudah.Gerakannya juga semakin terarah.Tiba-tiba.Sebuah ide yang cemerlang melintasi benak Teguh.Dia teringat serangkaian keterampilan serangan tombak yang diajarkan oleh Raja Api sebelumnya.Hanya saja, saat itu dia sudah menguasai Tombak Perak Sembilan Langit dengan sangat baik, jadi dia hanya melakukannya secara garis besar saja.Terutama saat mencapai tahap terakhir, di mana seseorang harus menyatukan diri dengan senjata, tanpa adanya suara atau kehadiran fisik senjatanya. Teguh yang tidak bisa memahami konsep itu langsung mengabaikannya begitu saja.Sekarang, dia berhasil memahaminya dengan lebih baik.Wus ...Segera saja, Teguh mulai menunjukkan keahliannya.Tombak Raja yang Memecah Formasi di tangannya bergerak lincah.B
"Tanno, turunlah dulu."Sesepuh Agung melirik Teguh dengan dingin, lalu memerintahkan Tanno yang wajahnya memucat.Tanno mematuhinya dengan penuh kebencian, tetapi dia tidak pergi begitu saja.Dia ingin menyaksikan kekalahan Teguh dengan matanya sendiri."Ikutlah denganku."Setelah mengatakannya, Sesepuh Agung pergi meninggalkan arena bersama para sesepuh lain.Teguh dan Billy pun mengikutinya.Di tengah-tengah perjalanan.Tiba-tiba saja Billy berhenti di tempat."Ivan.""Ujian yang kali ini nggak main-main, kamu harus berhati-hati."Teguh terdiam sejenak, lalu bertanya, "Apa tantangan ujiannya kali ini?""Masuklah, nanti kamu akan tahu.""Ayo!"Billy langsung berjalan di depannya.Teguh juga tidak ingin banyak bertanya.Dia sendiri sudah bisa menebaknya.Sebelum datang kemari,Ivan pernah menceritakan beberapa hal mengenai Sekte Tajuk Semesta.Setelah posisi ayah Ivan sebagai pemimpin sekte dicopot dan kemudian diusir, kemungkinan besar pamannya yang akan menggantikan posisi itu.Namu
Akan tetapi ...Naga jahat tidak hanya mengabaikannya, melainkan juga mendongak dan meraung tanpa henti."Rawr ...""Rawr ..."Makhkuk itu terus-menerus meraung.Dia terus meraung dengan amarah yang semakin memuncak, kemudian bergerak menyerang Teguh.Seolah-olah, itu adalah tanggapan atas tantangan Teguh barusan.Benar!Mengenai Naga, upaya untuk menaklukannya adalah sesuatu yang menantang.Setiap naga pasti menganggap bahwa penaklukan manusia adalah hal yang memalukan.Sungguh memalukan.Bum!Jarak antara naga jahat dan Teguh tidaklah seberapa jauh.Alhasil, dalam sekejap, naga itu sudah berada tepat di hadapan Teguh.Makhluk itu mengangkat cakar berdarahnya dan mencoba mengoyak kepala Teguh, seolah-olah ingin meledakkan otaknya di tempat.Tamatlah riwayatmu!Tanno yang berdiri di sekeliling pun berteriak dalam hati.Teva dan para sesepuh lainnya, termasuk Billy yang kini menjabat sebagai pemimpin sekte juga terlihat serius.Klang ...Tiba-tiba, sebuah tombak muncul dan menghalangi s