"Hehe."Shinta Bramantyo langsung tersenyum bahagia hingga berjingkrak-jingkrak masuk ke dalam.Terakhir ke sini, Shinta dalam keadaan terburu-buru sehingga tidak sempat melihat-lihat vila legendaris ini dengan saksama.Oleh karena itu, kali ini dia terlihat sangat bersemangatTeguh khawatir Shinta akan menyebabkan masalah, jadi dia buru-buru berkata, "Aku ada urusan, jangan jalan-jalan sembarangan pas aku lagi sibuk, ya.""Di dalam sini bahaya sekali."Selaku Dewa Perang pertama, Teguh benar-benar memahami hal itu.Pada dasarnya, dia orang yang mudah curiga dan awas.Pada misi sebelumnya, dia dikepung oleh pasukan musuh dan meminta bantuan.Hasilnya, orang yang memberikan bantuan datang ...Dia baik-baik saja, tetapi para musuh yang mengepungnya malah menderita karena perangkap yang telah dia atur.Bahkan ...Teman-temannya yang datang untuk memberikan bantuan juga tidak terhindar dari jebakan yang telah dia persiapkan.Dewa Perang Pertama juga telah menyiapkan sejumlah perangkap di V
"Ah!"Wajah Shinta langsung pucat karena ketakutan. reflek dia menutup mata dan berteriak tanpa henti. Teriakannya begitu keras hingga memekakkan telinga.Di saat-saat genting.Layaknya seekor cheetah, Teguh melompat ke arah Shinta dan mendekap gadis itu dalam pelukannya. Setelah itu, mereka berdua berguling 360 derajat tanpa meninggalkan titik buta. Dalam sekejap, mereka pun berhasil lolos dari bahaya.Teguh dengan cepat bereaksi terhadap situasi tersebut.Meskipun begitu, ada satu anak panah yang masih berhasil mengenai punggungnya."Sret!" Pakaian Teguh tersayat dan sensasi terbakar langsung melanda.Setelah keduanya berdiri.Saat itulah Shinta perlahan-lahan menyadari apa yang baru saja terjadi."Uh, maaf."Shinta mengucapkan permintaan maafnya dengan penuh penyesalan. Dia kemudian melihat Teguh dengan hati-hati."Ya."Teguh menjawab dengan cuek, lalu bersiap-siap untuk pergi.Namun Shinta menahannya."Tunggu bentar.""Kayaknya tadi aku denger kamu kena panah deh.""Parah nggak? Si
"Tinggal pakai bahan-bahan khusus saja buat tatonya," jelas Teguh."Campuran darah merpati, gelang manik sinabar, dan bahan-bahan lainnya bakalan menghasilkan efek kayak gitu.""Kenapa, kamu mau juga?"Pada akhirnya, Teguh mengolok-olok Shinta.Shinta buru-buru mengibaskan tangannya. "Nggak, aku nggak mau.""Tapi aku masih kepo soal serigala ini."Teguh memutar bola matanya dengan malas dan langsung memotong perkataan Shinta, "Kalau kamu nggak mau, kenapa banyak tanya?""Udah, jangan banyak tanya. Nanti aku usir kamu."Suasana mendadak hening.Shinta juga terdiam.Teguh memang tidak tahu caranya menghargai wanita. Bisa-bisanya dia mengatakan hal seperti itu.Namun, Shinta menurut, ia tidak bertanya lagi.Malam pun tiba.Shinta sudah berbaring di tempat tidur, tetapi dia hanya bisa berguling-guling tanpa bisa memejamkan matanya. Pikirannya penuh dengan tato serigala perkasa di punggung Teguh.Setelah membolak-balikkan badan beberapa kali, Shinta mengambil ponselnya dan menelepon kerabat
Lokasi proyek Menara Jayandara.Rina Yulianto tiba bersama si Gendut Daniel dan beberapa orang lainnya.Situasinya sangat mengerikan.Kerangka bangunan yang dibangun dengan hati-hati hampir seluruhnya runtuh. Sejumlah pekerja terluka dan telah dibawa ke rumah sakit.Yang terpenting dari semuanya.Beberapa mayat tergeletak di tempat kejadian dan semuanya merupakan pensiunan tentara.Setelah menanyakan hal ini pada penanggung jawab, barulah dia tahu bahwa mereka datang untuk membantu secara sukarela. Mereka merasa bahwa bekerja di ketinggian sangat berbahaya dan mereka khawatir dengan keselamatan para pekerja. Jadi, mereka bergegas naik untuk mengerjakan proyek tersebut.Akibatnya ...Hal ini membuat ekspresi Rina menjadi begitu muram.Proyek Menara Jayandara baru saja dimulai beberapa waktu yang lalu, tetapi hal seperti ini sudah terjadi sebelum mereka dapat merawat para pensiunan tentara.Bagaimana cara dia menjelaskan kepada Pak Dhika?Banyak keluarga para tentara yang telah tiba di t
Rina jatuh ke dalam sebuah pelukan hangat.Rina membuka mata dan menyadari bahwa Teguh yang menangkapnya!"Daniel, tolong jaga dia baik-baik." Tanpa menunggu reaksi Rina, Teguh langsung memerintahkan si Gendut Daniel."Akan kukejar orang tadi."Setelah mengatakannya, Teguh langsung berlari ke arah sosok yang hampir menghilang itu.Orang itu berlari dengan sangat cepat.Ditambah lagi, orang tersebut sudah berlari sejak tadi sehingga jaraknya sudah sangat jauh.Namun, yang mengejarnya adalah Teguh yang tak tertandingi. Jadi, dalam waktu singkat, Teguh sudah sampai beberapa meter di belakangnya."Teguh, kamu memaksaku untuk membunuhmu, ya?"Si Topi Kuning menyadari bahwa dirinya tidak bisa melarikan diri lagi. Tempat ini terpencil, jadi dia memutuskan untuk berhenti dan menatap Teguh dengan wajah suram.Dia adalah orang yang diutus oleh keluarga Laksono kesini.Tujuannya adalah untuk menghancurkan proyek Menara Jayandara milik Grup Jagaraga. Jika ada kesempatan, dia juga diminta untuk mem
Teguh mendengus dingin dan mengeluarkan jarum peraknya.Si Topi kuning menyadari tubuhnya seketika menjadi ringan dan seluruh tubuhnya lemas. Dia kencing dan buang air besar tak terkendali ...Setelah tersadar kembali.Si Topi Kuning berkata, "Waldi yang menyuruhku datang untuk menyerang proyek Menara Jayandara milik Grup Jagaraga.""Jika ada kesempatan ... ""Aku diminta untuk membunuh Rina juga!"Si Topi Kuning benar-benar takut, dia tidak berani menyembunyikan apa pun dan memberi tahu Teguh semuanya.Keluarga Laksono!Teguh langsung naik pitam.Pada saat itu dia tidak memperhatikan keluarga Laksono sama sekali. Dia juga tidak ingin membesar-besarkan masalah agar tidak menimbulkan kepanikan, jadi dia memaafkan keluarga Laksono.Tidak disangka ...Namun, beberapa tentara veteran itu kehilangan nyawa mereka!Jika dirinya tidak datang, Rina pasti akan mati hari ini!Teguh sangat marah."Te ... Teguh ... "Si Topi Kuning mengangkat kepalanya dengan hati-hati dan berkata, "Aku 'kan sudah
Namun, Rina masih merasa khawatir. Dia pun menyuruh penanggung jawab konstruksi, Zafran, untuk memeriksa peralatan yang tersisa dengan teliti.Tentang dirinya sendiri ...Wajahnya masih pucat, dia belum sepenuhnya pulih dari kejadian menakutkan tadi. Sesekali ia tertegun memandang kerangka di luar.Kalau tidak ada Teguh ...Pasti hidupnya sudah berakhir hari ini.Untuk sesaat, hati Rina diserang perasaan gundah.Tepat pada saat itu, Teguh kembali."Di mana orang itu?" tanya Rina saat melihat Teguh kembali sendirian.Teguh menjawab, "Saat aku mengejarnya, dia nggak sengaja jatuh dari tebing gunung, jadi mungkin sudah mati.""Kalau begitu ... "Rina yakin bahwa ada orang yang mengutus orang itu, dia pun bertanya, "Kamu tahu siapa yang mengutusnya?"Teguh berkata dengan jujur, "Keluarga Laksono.""Waldi mengirimnya ke sini untuk menghambat proyek Menara Jayandara. Kalau bisa ... katanya dia mau membunuhmu."Wajah Rina langsung berubah pucat.Dia baru saja melewati maut ... Hal ini terlalu
Hotel Nagara.Hotel ini adalah hotel bintang enam yang sangat mewah.Di dalam ruangan besar, Waldi sudah menyiapkan meja makan beserta hidangan dan minuman. Dia menunggu proyek Menara Jayandara dan Rina selesai dibereskan, lalu mengadakan pesta besar untuk memberi penghargaan kepada si Topi Kuning.Namun, yang mengejutkan Waldi adalah ...Waktu yang disepakati sudah lewat, tetapi belum ada kabar dari si Topi Kuning."Tek ... Tek ... Tek!"Waldi mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di atas meja.Sesaat kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk yang kelima kali dan menelepon si Topi Kuning."Tut ... tut ... tut ... "Masih sama seperti itu, teleponnya terhubung tetapi tidak ada yang menjawab.Hal ini membuat perasaan Waldi tidak enak.Jangan-jangan ...Ada masalah?Seharusnya tidak ada masalah.Lantaran Topi Kuning cukup kuat untuk menghadapi Teguh."Nggak usah menunggu dia lagi.""Dia ... sudah mulai mengantre gilirannya untuk dilahirkan kembali."Pada saat itu, suara dingin terdengar di s