Duar!Terpaan angin ribut mengudara bergerak mengelilingi seisi arena, tanpa menyisakan sedikit pun celah bagi Teguh untuk menghindar.Swoosh!Swoosh!"..."Tentu saja serangan itu bukan atas dasar kemauan Tejasvi, melainkan akibat pengaruh energi iblis, hingga membuat kesadaran dalam dirinya ikut meronta melawan energi iblis tersebut."Kerahkan seluruh tenaga kalian!""Jangan sampai Kakek berhasil kabur!"Xena memerintahkan dengan tegas para master yang berada di sana.Berkat perintah itu, para master Sekte Obat-obatan bertahan dengan gigih. Sekalipun kekuatan Alam Bela Diri Suci milik Tejasvi menghempaskan serangan yang membuat mereka sesak dan batuk berdarah, tetapi mereka tetap bertahan tanpa sedikit pun berniat untuk melepaskan genggaman.Duar!Duar!Duar!Di samping itu, Teguh juga tidak tinggal diam, dia ikut andil dengan menusukkan Jarum Perak miliknya tepat pada titik akupunktur di tubuh Tejasvi.Perlahan-lahan ...Perlawanan Tejasvi makin melemah, warna merah pada kedua bola
"Ketua Tejasvi."Xena bersama Tafiq dan yang lainnya melangkah mengelilingi Tejasvi.Tejasvi melirik mereka sekilas sembari mengangguk mengisyaratkan sesuatu dan kembali mengalihkan pandangannya kepada Teguh. "Teguh, yang aku rasakan tadi, kamu pakai dua jenis teknik akupunktur ya.""Satunya untuk menahan dan mengusir energi iblis dalam tubuhku.""Dan satu lagi untuk menahan tenaga dalamku supaya nggak bocor.""Meskipun aku memang bukan ahli teknik akupunktur, setidaknya aku juga pernah mendengar dua teknik ini.""Memangnya teknik akupunktur itu sehebat itu ya?"Baru saja Teguh ingin menanyakan tentang Raja Api padanya.Namun, karena Tejasvi bertanya lebih dulu, maka Teguh menjawabnya."Kedua teknik akupunktur ini berasal dari seorang master kuno yang dikenal dengan julukan 'Raja Api'."Teguh menceritakan asal muasal Raja Api tersebut, lalu berkata, "Aku sudah bersumpah untuk mencari siapa orang dibalik julukan 'Raja Api' itu, dan hal ini sudah berjalan selama 50 tahun lamanya.""Apa P
Tak lama, Tejasvi mengalihkan pandangannya ke arah Xena seraya berkata, "Xena, kali ini Teguh sudah banyak membantu Sekte Obat-obatan, kamu temani dia pergi ke Sarakan Utara untuk bertemu dengan Mahaguru Kura!""Baik, Kakek!"Xena langsung menyetujui.Melihat situasi ini, Teguh langsung menambahkan, "Kalau begitu ayo berangkat, waktunya mepet.""Eh ..."Xena berhenti sejenak, lalu berkata, "Perjalanan menuju Sarakan Utara, 'kan cukup jauh, beri aku waktu untuk bersiap-siap dulu.""Oke."Teguh berpikir sejenak dan kembali menambahkan, "Xena, kamu siap-siap saja dulu di Sekte Obat-obatan, aku mau pergi ke ibu kota sebentar, nanti kita berangkat bareng.""Baiklah."Setelah berhasil mencapai keputusan, Teguh pun pergi meninggalkan Gunung Yavana.Sesampainya di Kota Terlarang, Teguh pergi menemui Kaisar.Kekuatan Tejasvi yang berhasil mencapai Alam Bela Diri Suci adalah sebuah lonjakan besar, dengan Sekte Obat-obatan yang berada dalam kepimpinannya, tentu saja akan membuat keributan di kelu
Selesai berkata demikian.Keduanya pergi menuju Paviliun Kultivasi.Tak lama, keduanya pun sampai di Paviliun Kultivasi."Kaisar.""Kaisar."Melihat kedatangan Tedja, para penjaga pintu gerbang segera memberikan salam hormat.Tedja mengangguk sedikit sembari memberi perintah kepada kedua orang tersebut. "Aku membawa Raja Serigala untuk memilih proses kultivasi, bukakan semua ruang rahasia yang ada di dalam.""Siap, laksanakan!"Bersamaan dengan itu, keduanya segera membuka semua pintu ruangan rahasia.Kini, tepat di hadapan Teguh, pintu gerbang Paviliun Kultivasi milik Serenara telah terbuka lebar seolah menyambut kedatangannya."Masuklah""Pelajari apa pun yang kamu inginkan."Tedja hanya tersenyum kecil dan membiarkan Teguh masuk seorang diri.Teguh mengangguk dan melangkah masuk ke dalamnya.Teguh menatap sekilas menyapu seisi ruangan.Ruang belajar ini sangat besar, jauh lebih besar daripada perpustakaan pada umumnya, hal ini terlihat jelas dari beragamnya jumlah proses kultivasi y
"Ugh ..."Namun, tak lama Teguh menyadari ada masalah lainnya!Meskipun teknik akupunktur yang diwariskan oleh Raja Api memang sangat mistis dan banyak manfaatnya, tetapi tak dapat dipungkiri bahwa energi yang terkandung di dalamnya masih terasa belum sempurna.Teguh pun lanjut mengalirkan tenaga dalamnya menuju proses kultivasi, dan ternyata pergerakan itu berhasil memperbaiki kerusakan pada batu tersebut.Hal ini membuat Teguh terkejut dan merasa senang.Alasannya sangat sederhana.Seolah seorang mahasiswa sedang memperbaiki ujian anak sekolah dasar, sama halnya dengan Teguh yang memperbaiki kekurangan teknik akupunktur milik Raja Api ini sesuai dengan panduan proses kultivasi yang tertulis di atas batu.Kerja keras Teguh kali ini benar-benar membuahkan hasil.Segera setelah itu.Teguh mulai menelisik dengan seksama ukiran orang-orangan kecil yang ada pada permukaan batu.Teguh mengikuti pose pada ukiran di batu itu, lalu mempraktekkannya menggunakan proses kultivasi sembari memperba
Tedja benar-benar tidak menyangka.Pergerakan yang dilakukan Teguh ternyata benar-benar membuahkan hasil."Baiklah!"Tedja bersuara dengan antusias, "Tunggu sebentar di sini, aku masih menyimpan beberapa koleksi catatan tulisan klasik.""Dengan mecocokkan tulisan pada batu itu, kemungkinan kita bisa tahu apa makna dari tulisan itu."Selesai mengatakan itu, Tedja pun beranjak pergi.Beberapa menit kemudian, Tedja kembali dengan beberapa gulungan buku tebal yang sudah menguning di tangannya."Aku biasanya jarang membuka buku ini, tapi isi informasi yang terkandung di dalamnya sangat rinci dan luas, seharusnya bisa berguna."Setelah menjelaskan secara singkat, Tedja mulai membalikkan halaman pada buku sembari mencari petunjuk.Setengah jam berlalu.Akhirnya Tedja berhasil mencocokkan semua tulisan yang ada di dalamnya."Teguh, tulisan ini agak aneh."Tedja menghela napasnya dan mulai menceritakan penuh penghayatan.Teguh pun mendengarkan dengan saksama."Paragraf pertama ialah penjelasan
Malam pun tiba.Sampai pada akhirnya ...Fajar pun menyingsing di ufuk timur.Matahari memancarkan sinarnya yang hangat.Tanpa disadari, Teguh sudah berlatih kultivasi hingga pagi selama dua hari terakhir."Luar biasa!"Saat sinar matahari pagi menerobos masuk melalui jendela dan menerpa wajah Teguh, dia pun perlahan-lahan membuka matanya.Sorot mata Teguh tampak berbinar-binar.Dia sudah mencapai puncak kesuksesan dalam kultivasinya!Selain itu ...Hanya dengan menyelesaikan bagian pertama, dia berhasil menerobos Alam Bela Diri Dewa tahap akhir ke Alam Bela Diri Suci tahap awal! Dia yakin dirinya bisa menjadi seorang Master yang luar biasa!Jika semua bagian ini berhasil dikultivasi ...Tidak bisa membayangkan akan sekuat apa dirinya!"Huh ..."Teguh menarik napas dalam-dalam untuk meredam kegembiraan berlebih di dalam hatinya. Dia pun segera keluar dari ruang kultivasi rahasianya dan bersiap untuk menguji kekuatan teknik bela diri yang baru saja dia pelajari."Teguh!"Begitu Teguh ke
"Kak Tedja, aku masih belum terlalu paham. Tolong jelaskan detailnya!"Seketika itu juga, Tedja mengajak Teguh untuk pergi ke Paviliun Kultivasi, "Ikuti aku dan kita bandingkan lagi teks kultivasi itu!""Baik."Kemudian, Tedja menerjemahkan kembali isi teks kultivasi teknik bela diri itu dan menuliskannya di samping teks aslinya.Melalui perbandingan ini, mereka berdua akhirnya menemukan letak permasalahannya.Ternyata proses kultivasi yang tercatat di dalam batu ini tidaklah lengkap. Hanya sebagian saja yang tersisa!Inilah yang menyebabkan Teguh tiba-tiba muntah darah saat sedang menguji kekuatannya."Sayang sekali ..."Tedja memandangi batu itu dengan penuh penyesalan sambil berkata, "Hanya sebagian kecil saja yang tersisa dari teks ini. Tapi, dengan teknik sisa seperti itu saja kamu bisa menghancurkan Batu Uji Kemampuan dengan kekuatan Alam Bela Diri Suci.""Jika kita bisa mengetahui isi teks ini secara lengkap, mungkin kamu bisa menerebos ke alam yang lebih tinggi dari Alam Bela D
Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu
Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak
Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga
Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan
Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y
Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag
Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber
"Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli
"Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya