Share

JILID 210 | Racun di makanan

Jiu Long tertawa geli. "Kalian berteriak kesakitan?"

"Gila kamu, mana mungkin kami berteriak, malu didengar orang!" kata Gwangsin sambil menindih tubuh suaminya.

Esok paginya mereka melanjutkan perjalanan. Siang hari mereka istirahat di sebuah desa kecil. Lima orang tampak mengawasi saat ketiganya memasuki warung makan. Salah seorang mendekati pemilik warung. "Lelaki itu penjahat cabul dua wanita itu tawanan dan terpaksa mengikuti kemauan lelaki itu karena takut mati. Kami orang baik-baik ingin menolong dua wanita itu, maka tolong kamu bantu kami mencampur racun di dalam makanan mereka. Racun ini tidak berbahaya, hanya membuat orang menjadi lemas tak berdaya."

Pemilik warung manggut kepala.

Saking laparnya, semua jenis makanan dipesan.

Menyaksikan dua isterinya makan begitu lahap, Jiu Long tak sampai hati. Ia makan sekadarnya, suap demi suap. Tiba-tiba Jen Ting dan Gwangsin, hampir berbarengan memegang kerongkongan, dan mengeluarkan suara ngorok.

Jiu Long terkejut. Ia tahu ada racun d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status