”Kalian sudah menyerapnya, kau pasti sudah menyadari hal itu bukan?” Aji melihat kearah Gayatri. Kali ini dia tak lupa untuk tersenyum pada Gayatri.Hal itu malah membuat wajah Gayatri menjadi merah, ”Kamu mengalihkan pembicaraan Aji,” nyatanya, senyum Aji sebenarnya pengalihan agar Gayatri tidak bertanya lebih jauh.”Kamu memang tidak bisa dibohongi Gayatri. Baiklah! Aku sudah menghancurkan efek buruk dari artefak tesebut.”Sambil bertaka seperti itu, Aji santai dan mengangkat kedua tangannya ke atas dengan santai. Seperti menggeliat.”Bagaimana kamu melakukannya?” Gayatri masih mengejar dengan pertanyaan penasarannya.”Bagaimana bisa kamu bertanya hal seperti itu, bukankah kamu tahu aku selalu di Dompai untuk membersihakan efek dari Heart Dragon. Jadi, aku setiap hari membersihkannya perlahan dan setiap hari.””Tapi Aji....,””Sudahlah Gayatri, pertarungan kita dengan pasukan Lord Demon sedang di depan mata. Kamu akan mengerti ketika perang itu terjadi.”Gayatri tidak mampu lagi ber
Energi berbentuk makhluk muncul dari atas nenek Silvi, itu adalah bentuk-bentuk makhluk seperti burung, dan juga naga yang membentuk energi. Mereka semua bersiap menyerang dengan kekuatan dan menunggu kontrol dari penasehat Silvi.Gayatri bersiap dengan energi dari kedua tangannya, dan menarik sebuah energi dari kedua tangannya tersebut. Nenek Silvi melihat bahwa Gayatri tidak seperti sebelumnya yang membuat senjata energi untuk melawan balik energi makhluk yang diciptakannya.Seperti sebelumnya, energi makhluk adalah energi yang membentuk makhluk hidup dan mampu menyerang musuh sebagaimana seorang manusia hidup. Hanya saja, itu berbentuk energi, dan bisa saja hancur jika pemilik dari energi tidak bisa mengontrol dengan baik energi makhluk yang dia ciptakan.Itu seperti kemampuan seorang necromancer yang memanggil panggilan atau klon. Namun, ini adalah kekuatan dari energi yang dibentuk untuk menjadi seperti kehidupan, dan dapat menyerang lawannya.”Serang!”Enam makhluk energi yang d
Gayatri dan Lao merasa senang, karena Jinho hadir dalam pertemuan tersebut, sebelumnya Jinho memberi salam pada nenek Silvi. Mereka adalah kawan lama, Jinho menyebutkan bahwa dia kesini karena mendengar dua muridnya pulang ke Frost Line.Jinho pun langsung mampir menemui mereka. Padahal, itu semua gara-gara pemuda bernama Aji, yang membujuknya untuk bergabung dengan anggota Pasukan Langit dan menemui mereka semua.”Apakah Kakek selalu minum teh setiap pagi?” tanya Gayatri pada kakek Jinho sebagai bentuk perhatiannya. Biasanya saat bersama, Gayatri selalu membuatkan teh hangat untuk kakek Jinho. Jinho adalah sosok yang menggantikan orangtua mereka, dan menjaga mereka sejak Lao dan Gayatri berumur 10an tahun.”Meskipun kamu dan kakakmu pergi, aku selalu menjaga diri dengan baik Gayatri. Kamu tidak perlu khawatir,” Jinho pun tersenyum dan membuat Lao dan Gayatri lega.Setelah jamuan makan, mereka pun berpamitan dan akan merencanakan rencana mulai dari kantor Pasukan Langit. Pemimpin Rona
”Tidak perlu!” Jinho tak ingin membuktikan apapun dari kemampuan Aji, dia paham untuk apa hal itu dibuktikan. Toh, dirinya tidak mau berjuang saat diminta oleh saint Yonan dua puluh tahun yang lalu.Menurut Gayatri, Aji merupakan sosok yang memiliki kemampuan yang misterius dari warna energi dan juga jenis energinya. Gayatri bahkan tak mampu mengukur kekuatan energi pemuda tersebut. Itu artinya, kekuatan Aji memang mendalam dan Jinho pun menyadari hal itu. Namun, untuk urusan benarkah dia murid dari Tiga Legenda, Jinho tidak mau berkomentar lagi.”Baiklah, aku tak akan bertanya lagi soal itu. Tapi berhati-hatilah! Kamu tetap harus bekerjasama dengan yang lainnya,” pesan Jinho.”Tentu saja kakek Jinho.”Sore mulai tiba, mereka memakai pakaian biasa dan pergi dengan kelompok masing-masing yang sudah dibentuk sebelumnya. Aji dan kelompoknya pergi menuju lautan di sebelah barat Hutan Tulisma. Mereka menaiki kuda dan ketika mencapai pinggir hutan mereka pun turun dan meneruskan perjalanan
Aji menggunakan stealth-nya, dia melihat pergerakan dari pasukan bela diri yang cukup banyak mereka menggunakan tenda-tenda. Tanda yang mereka pakai dari bajunya, mereka adalah perguruan Badai Angin. Mereka adalah perguruan terbesar di Frost Line. Aji mengingatnya, mereka semua datang pasti juga karena Bunga Bulan.Ini akan jadi peperangan tiada akhir di Hutan Tulisma. Informasinya sudah menyebar dengan sangat cepat. Semoga saja, para pendekar aliran putih yang saling bertemu tidak saling bertarung dan mereka harus saling membantu.Musuh sebenarnya adalah pasukan kegelapan, mereka harus menyadari hal itu. Jika mereka masih serakah dengan kekuatan artefak Bunga Bulan untuk dimiliki sendiri, maka mereka jelas akan terpecah belah. Ancaman sebenarnya adalah pasukan Lord Demon. Namun, keserakahan para pendekar menjadi yang utama untuk dihadapi.Perpecahan dan keserakahan akan menghancurkan para pendekar itu sendiri.Aji pun pergi dari sana dan kembali kepada kelompoknya. Mereka menunggu Aj
”Jadi..., apakah hal itu mungkin terjadi?” ketua Yarko dan ketua Gonan duduk di dalam tenda, dia berbicara pada Barsha dan Aji serta kakek Jinho. Ketua Yarko ingin memastikan berita dari analisa kakek Jinho tersebut.Jika hal itu benar, bahwa para pendekar seolah dikumpulkan dengan isu Bunga Bulan, maka mereka hanya akan menjadi umpan empuk bagi kekuatan dari Lord Demon melalui artefak Blood Supreme.”Keterangan dari kakek Jinho sepertinya masuk akal,” Aji pun menambahkan hal itu dan mencoba meyakinkan ketua Yarko, ”Kami sudah berpencar dengan membagi kelompok, dan kami melihat banyak murid dari berbagai macam perguruan sudah dikalahkan, dan bahkan mayatnya seolah memiliki kepekatan energi gelap.”Ketua Yarko dan ketua Gonan jadi berpikir ulang. Mereka sangat menghormati Aji, bahkan ketua Yarko sendiri sudah melihat bagaimana kekuatan Aji yang menjadi murid dari Tiga Legenda. Awalnya dia tidak percaya, tapi setelah melihat kekuatan pedangnya, maka dia akan langsung percaya bahwa mema
”Jadi..., kamukah yang membunuh Gultron?” mata Denta menyalak keras. Energi pekat menyelubungi tubuhnya lebih pekat lagi, ”Siapa kamu sebenarnya pemuda sombong!”Aji pun tersenyum, ”Kami adalah Pasukan Langit, kamu harus mengingat hal itu.”Denta tak bisa menahan dirinya lagi. Dia maju dan sayap kegelapan seolah muncul pekat di punggungnya. Gerakannya seperti booster dengan kecepatan tinggi, dan langsung menghantam Aji. Aji pun memutar tongkatnya dan menghadang kekuatan dari Denta.Boooommmm! Angin mendesis dan mengakibatkan tekanan besar.Di bawah sana. Saga menerjang dengan kuku pancang dan senjata rantai dengan kedua ujung yang memiliki senjata tajam. Gerakan dari rantai itu memutar dan saat mengenai pepohonan maka pohon itu seperti terpotong begitu saja. Senjata itu mengarah pada enam orang Pasukan Langit dari arah kiri mereka.Brusshhhh!Pepohonan hancur dan Alicia sigap maju dan memasang array yang kuat, untuk melindungi rekan-rekannya.Serangan dari Saga dapat ditahan oleh Alic
Kelompok yang dipimpin oleh Barsha juga mendapatkan panggilan, bahwa kelompok dari Aji bertemu dengan pasukan kegelapan dan mereka beradu kekuatan. Barsha pun meminta rekan-rekan yang bersamanya untuk segera menyusul. Namun jelas saja, butuh waktu untuk menuju kearah mereka. Namun, setidaknya mereka menggunakan kecepatan energi, dan menyerap energi alam. Kecepatan mereka bahkan seperti kecepatan angin yang bertiup sangat kencang.Mereka tidak merasa susah dan kelelahan, mereka mampu mengontrol dengan baik kekuatan mereka.Hanya saja, mereka harus berhenti karena di depan mereka. Ratusan mayat baru saja dibantai, dan pasukan kegelapan memenuhi tempat di atas mereka dan segera menghadang mereka.Mereka baru saja menyerap energi dari orang-orang dari perguruan bela diri yang sudah mereka serap kekuatannya. Namun, kekuatan itu hanya diserap oleh satu orang yang berada di udara di atas para mayat para pendekar.Pasukannya hanya menunggu dan berdiri di atas-atas dahan pohon, dan ada juga ya
”Aku sedang menunggu seseorang,” Aji menjelaskan hal itu pada empat orang yang masih duduk di sekitarnya.”Siapa yang kamu tunggu, Aji?” tanya Gayatri.Aji pun tersenyum, ”Dia yang memberikan aku kesempatan kedua. Saatnya bagiku untuk memilih, dan aku sudah menjalankan tugasku untuk menghentikan Shura, Lord Demon.”Mereka semua masih belum bisa memahami apa sebenarnya yang dimaksud oleh Aji. Mungkin, mereka akan segera mengetahuinya di kemudian waktu.Sesosok lelaki berbaju putih muncul di sana, dia tersenyum pada Aji. Aji berdiri dan menghadap lelaki itu. Sayangnya, empat orang yang bersamanya tidak bisa melihat sosok yang datang tersebut.”Jadi ..., apa yang akan kamu pilih, manusia?”Lelaki itu adalah lelaki yang bertemu dengan Aji saat berada di Ujung dunia. Saat itu, dia memberikan air kehidupan yang dijaganya seumur hidup. Aji yang meminum air itu kembali muda, dan tidak bisa terluka melainkan luka itu akan segera sembuh dengan cepat.”Sebenarnya kamu sudah mati, wahai Manusia,”
Sesuatu di dalam Portal teleportasi yang sudah dibentuk oleh Gayatri dan Alicia nampak bergetar sangat kuat. Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah biasanya, ketika portal terbentuk dan mereka masuk di dalamnya mereka akan langsung terhubung dengan portal di tempat lain sehingga akan lansung keluar.Berbeda dengan saat ini, Alicia dan Gayatri nampak seolah terjebak di dalam dimensi yang hanya ada garis dan kegelapan. Semuanya serba tidak jelas dan penuh dimensi di sekitar mereka. Mereka merakan goncangan hebat di dalam Dimensi yang baru saja mereka masuki.”Sepertinya, Dimensinya sedang kacau, Alicia!” ucap Gaytri.”Benar! Seluruh Dimensi ini nampaknya sedang kacau balau.”Ada setitik cahaya seperti bersinar di ujung perjalanan mereka. Dimensi tersebut semakin bergoncang, mereka berdua tak memiliki pilihan lain selain segera menuju cahaya tersebut. Mereka terbang dengan kecepatan tinggi menuju cahaya itu, semakin dekat dan cahaya itu semakin terlihat. Itu adalah sebuah dimensi.Ada kek
Tubuhnya ditusuk oleh tangan-tangan tajam milik Shura, yang muncul di belakang punggung Shura. Seperti biasa, para pendekar dengan energi kegelapan selalu bisa memunculkan apa saja dari tubuhnya.Tubuh mereka yang sudah bersatu dengan energi kegelapan memiliki tubuh yang sudah menjadi bagian dari Iblis, yang membuat mereka mampu menjadi lebih kuat dan melakukan perubahan iblis pada tubuh mereka.Kekuatan serangan Aji terlihat melemah dan Shura mengetahui hal itu. Dia menarik tanga-tangan tajamnya dari tubuh Aji yang menancap. Shura lalu menekan lagi dengan kekuatan penuh dari kegelapan dan Artefak Blood Supreme. Karena kekuatan Aji melemah, dia terpental dengan kuat dari serangan Shura tersebut.Tubuh Aji terpental ke belakang dan jauh melesat menabrak pepohonan dan membuat ledakan karena saking jauhnya terpental dan pohon-pohon sejauh satu kilo hancur memebentuk lubang panjang besar karena terkena tubuh Aji yang terpental tersebut.Booomm! Blaamm!Shura seolah tak mau memberi kesempa
”Alicia, kita bisa menembus dunia Cermin dengan kekuatan gabungan kita!”Ide itu muncul begitu saja dari pikiran Gayatri. Benar, jika dia menggabungkan kekuatan dari penguasaan ruang Alicia dan kemampuan Gayatri melacak energi Aji yang tersisa. Maka, mereka bisa menemukan dunia cermin yang dalam pemahaman Gayatri adalah ada di ujung dunia dan hanya berseberaganan dengan dunia nyata.Kita ibaratkan sebuah cermin. Jika kita ingin mencapi sebuah cermin kita harus menempelkan tangan kita di cermin itu. Barulah kita akan sangat dekat antara satu objek dengan objek lainnya. Contohnya seperti tadi, tangan kita menyentuh tangan kita di cermin itu.Teoti dunia cermin adalah dimana dunia itu hanya bisa dilewati di ujung dunia dan dekat dengannya. Masuknya seseorag ke dunia cermin adalah karena pemahaman mereka tentang dunia cermin itu sendiri.”Tapi ..., aku tidak bisa menembusnya sama sekali?” Alicia masih keheranan dengan arah pembicaraan dari Gayatri.”Kita akan menggabungkan energi kita, ka
Aji memutar tongkatnya, miring ke atas. Tongkat itu berputar cepat dan serangan dari Shura ditahannya dengan energi yang terus diputar dan membentuk perisai yang kuat. Serangan dari Shura sangat dahsyat, api hitam itu bahkan ketika terpental dari penghalang yang dibuat Aji. Sernagan itu terpental dan menghancurkan bumi sebagaimana sebuah boom besar yang mampu menghancurkan sebuah gunung sekalipun.Serangan bola api kegelapan terus-menerus muncul menyerang Aji. Aji menghentikan memutar tongkatnya. Dia menghalau semua serangan itu dengan tongkatnya dan ledakan terjadi di semua tempat karena serangan bola api hitam itu dipentalkan oleh Aji.Aji terus menghalang serangan bola api hitam dan ledakan terjadi terus-menerus. Aji harus menyudahinya. Dia membentuk sebuah perisai di depannya untuk menghadang serangan dari Shura. Dia lalu mempersiapkan tombaknya dan mengalirkan energi yang kuat pada tombaknya tersebut.Energi ditanamkan dalam tongkat cahayanya. Dia mengambil ancang-ancang dan bers
Brush!Pukulan kuat bersarang di perut Aji, Aji terpental sangat jauh dan membentur pepohonan serta menimbulkan kehancuran dan ledakan besar.Booom!Shura terlihat bersemangat dan juga kelelahan. Dia segera mengisi kembali kekutan energinya dengan kekuatan kegelapan. Dia melihat asap mengepul dari tempat Aji terjatuh. Tetap saja, Aji bangun dan melesat kembali dengan kekuatan penuh. Luka-lukanya juga sudah hilang.”Pukulan Halilintar!”Aliran energi listrik dan petir yang menyambar dari langit mengikuti pergerakan cepat Aji menuju Shura. Shura pun membuat barier dengan kedua tangannya yang dimajukan ke depan. Tameng kegelapan tercipta dan mencoba menahan serangan dari Aji.Booomm!Krak!Penghalang pecah dan pukulan yang dipenuhi aliran halilintar itu, mengenai tubuh Shura yang dilapisi dengan energi kegelapan. Pukulan itu menyebabkan Shura terpental sangat jauh dan terdorong sangat kuat. Kekuatan pukulan halilintar milik Aji memang sangat kuat, bahkan ledakan di sekitarnya menciptakan
Shura semakin bingung dengan dunia dimensi yang menjeratnya. Dia bahkan tak bisa pergi dari sana sama sekali. Dia mencoba mencari celah untuk melihat semua sisi di dunia itu. Namun, semuanya kosong dan dia tidak menemukan apapun, kecuali ada dua energi yang ada tetapi letaknya sangat jauh.Energi dari dua sosok itu sangat kuat dirasakan oleh Shura. Seolah kedua energi itu adalah energi yang juga sangat dikenalnya.”Apa kamu menemukan sesuatu di dunia ini, Shura?” tanya Aji. Aji menyadari kalau kekuatan kesadaran Shura sedang mengintai semua energi di dunia cermin ini. Aji mengetahui hal itu karena dunia ini sudah menjadi bagian darinya. Dia sudah terkurung di dunia cermin ini selama dua puluh tahun lamanya.”Apa kamu yang menciptakan dunia ini, Bagas. Kamu ingin menjebak siapapun yang kamu inginkan ke dunia ini?” Shura masih penasaran.”Aku tidak menciptakan dunia ini,” Aji menatap Shura, ”Aku bahkan terjebak di dunia ini selama dua puluh tahun lamanya. Aku terkurung setelah kamu menc
Ujung dari dunia cermin sudah dilewati Aji. Dia menemui seseorang yang katanya adalah seorang penunggu di ujung dunia dan yang menjaga antara dua dunia. Lelaki itu memberinya air minum dari air yang sangat jernih, dan akan meminta keputusan akhir nantinya apakah dia akan hidup kekal atau menyelesaikan hidupnya.Itu adalah kata-kata lelaki berbaju putih itu setelah Aji melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Jadi, kini Aji telah memulai langkah awalnya di dunia nyata dengan wajah seorang pemuda. Dia kembali ke dunia nyata setelah dua puluh tahun.Dia pun mendengar banyak desas-desus bahwa dunia semakin kacau dan kekuatan kegelapan, sedang mempersiapkan diri untuk menguasai dunia sekali lagi. Aji pun pergi dan ke rumah makan. Dia pun bertemu dengan Aaman. Disanalah awal mulai perjalanan Aji berada di dunia nyata, dengan tubuh kembali muda berkat air kehidupan dan tubuh kuat dengan artefak Soul Deep.***”Kenapa kamu selalu merusak seluruh tujuan hidupku, Bagas! Apa salahku padamu!”Shura s
Perjalanan panjang dilalui oleh Aji Bagaskara. Dia hanya terus berjalan dan menemui banyak makhluk hidup, kecuali manusia. Setiap permberhentian dan istirahat, Aji akan melakukan latihan bela diri dan mengembangkan kekuatannya. Setiap kehancuran yang diciptakan karena efek damage dari kekuatannya. Semua di alam itu kembali lagi normalMisalnya pukulannya yang menghantam gunung dan hancur, gunung itu kembali lagi seperti semula setelah beberapa lama.Seperti lautan yang dihempaskan hingga menciptakan air bah tsunami, kemudian kondisi alam kembali lagi separti semula. Awalnya, Aji merasa bahwa ini seperti dunia dongeng namun lama-kelamaan dia pun terbiasa dan meneruskan perjalanannya menuju ujung dari dunia ini.Hanya itu kata-kata yang diingat oleh sahabatnya Yonan, ujung dunia. Aji harus mencapainya, cepat atau lambat dan dia akan terus meneruskan perjalanan sambil mempelajari bela diri dengan tekun dan sungguh-sungguh untuk menghadapi kekuatan Shura nantinya.Aji membuka gulungan dar