Byuuur!!!
Guang Xian Xie menumpahkan air dari dalam ember ke wajah Ho Xiuhuan yang masih pingsan. Di dalam ember itu bukan hanya air tetapi terdapat kotoran sapi dan lumpur bekas mandi babi yang bercampur menjadi satu. "Oyy! cepat bangun anak kurus! sudah hampir 30 menit kamu pingsan! anak dengan kekuatan tenaga dalam berlevel 9 sepertimu kenapa sangat lemah sekali! Sudah pasti kamu adalah penipu!"Ho Xiuhuan yang terkejut karena wajahnya di guyur oleh air akhirnya tersadar lalu terbangun dan bangkit sembari berteriak, "Kakak!!!" Lalu ia celingak-celinguk dan tercangak karena bingung atas apa yang terjadi dengan dirinya. Ia terdiam sebentar lalu baru benar-benar sadar dan teringat kembali bahwa dirinya sedari tadi sedang dihabisi oleh Guang Xian Xie dan sepupu-sepupunya."K~kenapa kamu menendangku seperti ini Guang Xian Xie ? tanya Ho Xiuhuan. "Apa salahku sampai-sampai kamu menyiksaku seperti ini!" Ia dengan berani menghampiri Guang Xian Xie dan mendekatkan wajahnya dengan tatapan yang membara di netranya. Ia lalu mengeluarkan tinju dengan memakai tenaga dalamnya, namun tidak ada kekuatannya, berbeda dengan tinju yang kemarin ia lakukan.Guang Xian Xie dengan satu tangan saja menangkap tinju dari Ho Xiuhuan, terlihat sangat mudah dan sepele tanpa ada dorongan angin ataupun tekanan bervoltase tinggi yang biasanya muncul berbarengan dengan cahaya listrik dari Pendekar dengan kekuatan tenaga dalam yang berlevel 9. "Hanya segini saja kekuatan tinjumu Hah! Dasar anak Petani sampah! Mana kekuatan tenaga dalammu yang kemarin kamu pertontonkan di depan para Tetua Sekte Funsan di Aula Taman Pohon Oak!"Guang Xian Xie lalu mencengkram kerah dari pakaian Ho Xiuhuan dan berkata, "Aku tahu kamu membohongi para Tetua Sekte Funsan kemarin. Kamu mempunyai alat untuk memanipulasi Pohon Oak itu agar Pohon Oak sial*n itu memberimu level 9! yang jelas-jelas hari ini kamu tidak bisa mengeluarkan kekuatan tenaga dalam dari Qi di dantianmu! Mana bisa seseorang dengan kekuatan tenaga dalam di level 9 justru tidak mempunyai kekuatan tenaga dalam sedikit pun untuk melawanku!""Sekarang jujur padaku, dimana alat yang bisa memanipulasi Pohon Oak itu berada? Atau kamu akan aku bunuh sekarang juga di depan sepupu-sepupuku!?" ancam Guang Xian Xie .Ho Xiuhuan kaget hingga terperanjat mendengar pertanyaan dari Guang Xian Xie , "Alat apa maksudmu!? Aku tidak memanipulasi kekuatan tenaga dalam yang kupunya! Bahkan akupun tidak tahu kenapa sekarang kekuatan tenaga dalam yang kupunya tiba-tiba lenyap begitu saja!"Iya, memang sebelumnya Ho Xiuhuan mempunyai kekuatan tenaga dalam yang sangat tinggi, karena memiliki Qi murni yang banyak dalam dantiannya. Namun hari ini sepertinya habis atau mungkin menguap entah pergi kemana lautan Qi dalam dantian yang dimilikinya.Guang Xian Xie mendelikkan mata hitamnya tanda bahwa ia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ho Xiuhuan, "Ha ha ha! Bagaimana mungkin kamu tidak tahu kalau kekuatan tenaga dalam yang kamu punya bisa tiba-tiba hilang begitu saja Hah! Kamu yang memiliki tenaga dalam itu pasti kamu yang bisa mengontrolnya sendiri! Atau kamu bukan anak seorang Petani? Kamu adalah anak Iblis yang datang kesini untuk membunuh Kakekku Kaisar Guang Guang Xu! Iya 'kan?"Ho Xiuhuan sangat bingung dan terlihat seperti orang yang gelagapan, ia pun mulai bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, apa yang harus aku jelaskan kepada Guang Xian Xie agar dia percaya dengan apa yang aku katakan, akhirnya ia berbicara dengan gagapnya kepada Guang Xian Xie , "A~aku tidak ada maksud untuk membunuh Yang Terhormat Kaisar Guang Xu! A~aku juga bukan seperti apa yang kamu katakan tadi, a~aku bukan anak Iblis! Aku ha-.""Aahhhk!!!"Guang Xian Xie yang tidak sabaran langsung melakukan serangan dengan meluncurkan tinjunya ke perut Ho Xiuhuan, sebelum sempat Ho Xiuhuan menuntaskan ucapannya. Guang Xian Xie berkata, "Aku sudah mulai tidak percaya lagi dengan semua ucapan yang keluar dari lidah busukmu yang telah usang itu! Akan kulaporkan kepada semua Tetua Sekte Funsan bahwa kamu memanipulasi Pohon Oak untuk bisa masuk ke dalam Sekte ini dan menipu Kaisar Guang Xu agar bisa membunuhnya! Dasar kamu anak Petani keturunan Iblis busuk!"Pukulan dari tinju yang bertubi-tubi kembali diluncurkan oleh Guang Xian Xie ke perut Ho Xiuhuan."HENTIKAN!" pekik seorang anak perempuan dari kejauhan.Anak perempuan manis itu lalu berlari dengan sangat cepat dan dengan lantangnya menghampiri Ho Xiuhuan yang sedang sekarat dan terancam kehilangan nyawanya karena dipukuli secara membabi buta oleh Guang Xian Xie . "Saudara Xian apa yang kamu lakukan!? Kenapa kamu memukuli Saudara Ho dengan begitu membabi buta! Apa kamu sudah gila Hah! Kita harus menghormati Saudara Ho karena ia merupakan murid dari Sekte Funsan juga!"Anak perempuan berambut panjang lurus ini merupakan anak terakhir dari Kaisar Guang Xu berumur 15 tahun, ia bukan anak permaisuri tetapi merupakan anak dari selir yang masih di rahasiakan oleh sang Kaisar. Anak perempuan manis berambut panjang ini bernama Guang Mei-Yin .Guang Xian Xie dengan perasaan enggan karena masih bernafsu berapi-api lalu harus menyudahi serangan dari tinjunya yang bertubi-tubi ke arah perut Ho Xiuhuan. Sembari terengah-engah ia berbisik kepada Ho Xiuhuan, "Untung datang Malaikat cantik datang menolong kamu, kalau tidak tubuhmu hari ini akan menjadi mayat yang bangkainya akan kuberikan kepada buaya lapar di sungai ...."Guang Xian Xie lalu melepas cenkraman tangannya dari kerah pakaian Ho Xiuhuan dan bersiap menyambut Guang Mei-Yin yang terlihat berlari ke arahnya dan sebentar lagi akan menemuinya serta menyapanya. "Bibi Mei kami hanya sedang bercanda saja, anak Petani penipu ini tidak layak mendapatkan pertolongan dari siapapun, karena aku akan melaporkan kepada Kakek kalau anak Petani ini telah menipu kita semua dan hendak membunuh Kakek."Guang Mei-Yin mengernyitkan keningnya seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Guang Xian Xie . Sembari mengangkat tubuh Ho Xiuhuan yang sekarat dan penuh luka lecet berkelukur di tubuhnya ia lalu berucap kepada Guang Xian Xie , "Kamu jangan berbicara yang tidak-tidak Saudara Xian, Kakak Guang Lien-Hua akan sangat sedih mendengar hal itu. Saudara Ho kemarin sudah dianggap anak olehnya, apalagi Saudara Ho ini merupakan Pendekar dengan level 9 di Sekte ini."Guang Xian Xie mengeluarkan senyuman sinisnya kepada Guang Mei-Yin. ia sembari berjalan menghampiri Guang Mei-Yin dan mendekatkan wajahnya kepada wajah Guang Mei-Yin lalu berkata, "Level 9 katamu? Lihatlah sekujur tubuhnya yang penuh dengan luka! Mana ada Pendekar berlevel 9 yang mudah terluka seperti itu! Tolong kamu pikirkan lagi ucapanmu tadi. Dan masalah Bibi Lien, ia akan segera melepas anak Petani keturunan Iblis ini karena telah menipunya dengan alat atau sihir yang dipakainya untuk memanipulasi Pohon Oak di Sekte Funsan."Guang Lien-Hua adalah anak pertama dari Kaisar Guang Xu, ia adalah orang yang pertama kali menemukan Ho Xiuhuan yang sedang menelengkup lemah di atas anjing besar di Hutan dan membawanya ke Sekte Funsan. Karena ia belum dikaruniai anak, ia kemarin mengangkatnya sebagai anak.Guang Mei-Yin tetap tidak percaya dengan ucapan dari keponakannya yang umurnya hanya selisih setahun itu. Karena ia tahu tabiat asli dari Guang Xian Xie yang walaupun cerdik tetapi sangat licik dan lihai dengan segala tipu muslihatnya. Melihat kondisi dari Ho Xiuhuan yang sangat parah dengan banyak luka di sekujur tubuhnya ia justru meminta Guang Xian Xie untuk pergi dari Aula ini untuk menjauhi mereka berdua. "Saudara Xian lebih baik kamu pergi dari Aula ini dan tinggalkan kami berdua!"Guang Xian Xie lalu mengikuti perintah dari Guang Mei-Yin dan pergi meninggalkan Aula bersama sepupu-sepupunya yang lain dengan tetap memperlihatkan gaya arogan dan sombongnya. Sebelum pergi ia mengucapkan sesuatu kepada Guang Mei-Yin . "Bibi Mei kamu pada akhirnya akan lebih percaya kepada omonganku dibanding dengan anak Petani itu, dan aku yakin Bibi akan merasa merugi karena telah mempercayai anak Petani keturunan Iblis itu."Guang Mei-Yin berusaha untuk membantu Ho Xiuhuan untuk bisa berjalan lagi dengan menopang dan menahan tubuh dari Ho Xiuhuan yang sudah sangat lemah dan terlihat lunglai. "Saudara Ho mari kubantu kamu untuk berdiri dan berjalan menuju Gazebo." Dengan perlahan-lahan ia memapah dengan menyanggakan lengan kanan dari Ho Xiuhuan ke pundaknya sementara lengan kiri Guang Mei-Yin menggenggam lembut pinggang dari Ho Xiuhuan.Ho Xiuhuan dengan perasaan malunya karena dekat dengan perempuan cantik nan manis lalu tersipu dan wajahnya langsung memerah. Ia juga malu karena merasa rendah diri ketika terpaksa harus di tolong oleh seorang perempuan untuk lolos dari siksaan Guang Xian Xie. "Saudari Mei maafkan apabila aku saat ini sangat merepotkanmu, bukan maksudku untuk membebanimu dengan keadaan dan kondisiku sekarang ini."Guang Mei-Yin tidak berusaha dan berjuang terlalu kuat karena memang berat badan dari Ho Xiuhuan yang sangat ringan sehingga ia bisa dengan mudah memapah Ho Xiuhuan menuju ke G
Ho Xiuhuan yang walaupun sudah di beri teh herbal dan tanaman obat namun ia masih merasa kesakitan di sekujur tubuhnya karena di hajar habis-habisan oleh Guang Xian Xie. Ia juga masih kesusahan dalam berjalan karena apabila salah bergerak sedikit akan terasa sakit perut dan pinggangnya. Namun akhirnya dengan perlahan dan penuh kehati-hatian akhirnya ia sampai ke Paviliunnya.Paviliun sederhana yang diperuntukkan bagi 'Murid Luar'.Iya, di Sekte Funsan ini para muridnya dibagi dalam 3 hierarki yang menentukan strata sosial dari murid tersebut, yaitu Murid Inti, Murid Dalam, dan Murid Luar yang didasarkan pada tingkat bakat ataupun pertolongan dan jasa yang pernah mereka berikan pada Sekte. Para Murid yang berada di tingkat atas, hierarki statusnya akan jauh lebih besar akan masuk ke dalam 'Murid Inti' dan juga menerima lebih banyak lagi sumber daya dari Sekte Funsan, terutama mereka adalah yang berasal dari klan 'Guang'. Kategori 'Murid Dalam' adalah murid yang berasal dari kalangan de
Rata-rata seorang anak yang baru belajar menjadi Pendekar Kultivasi di usia 15 sampai 16 tahun biasanya belum mempunyai kekuatan tenaga dalam dan mereka masih dalam tahap pembentukan tulang pada evel 1 dan 2, dimana biasanya anak itu baru menyelesaikan Penguatan Tulang dan akan belajar tentang berbagai energi yang ada di dunia ini.Ho Xiuhuan yang merupakan anak jenius dan dahulu sering disebut bayi ajaib di usia 15 tahun sudah mencapai level 9, level yang bisa disejajarkan dengan seorang Kaisar. Namun kekuatannya itu tiba-tiba menghilang yang membuat Ho Xiuhuan kembali menjadi manusia tanpa level..Ho Xiuhuan dengan cepat bangun dari tempat tidurnya, ia bangkit dan berdiri lalu tiba-tiba langsung memukul dinding Paviliun dengan tinjunya berkali-kali dengan sekuat tenaganya. Wajahnya berubah warna menjadi merah padam dengan terlihat jelas urat-urat birunya keluar. Ho Xiuhuan sudah tidak bisa menahan dirinya untuk mengeluarkan amarahnya karena kecewa dengan keadaan tenaga dalamnya yang
“Dan ia … bermaksud memberikan aku pil hitam itu …a-apakah benar pil itu ada ….”Ho Xiuhuan yang teringat dengan pil hitam itu langsung bangkit dan terbangun untuk duduk dari posisi tidurnya. Dan benar saja sesuai dugaan, di sekujur tubuhnya sekarang sudah tidak ada luka lagi, juga luka di wajahnya pun sudah hilang. Sembari terkejut, matanya langsung mencari ke segala penjuru dan setiap sudut ruangan, ia curiga jangan-jangan Penatua berambut putih itu masih ada di ruangan ini. “Tubuhku sudah pulih kembali, Penatua itu sudah dipastikan adalah nyata, ia adalah seorang manusia yang menyusup ke Paviliun ku. Ia juga yang mungkin dengan paksa memasukkan pil hitam itu ke tubuhku. Dimana ia sekarang!”Berlari dengan cepat Ho Xiuhuan untuk keluar dari Paviliunnya.“Ah, tidak mungkin Penatua itu masih berkeliaran di sekitar sini. Siapa sebenarnya Penatua itu?”Ho Xiuhuan yang sudah pesimis untuk mencari Penatua berambut putih lalu ia terduduk lesu di kursi kayu panjang yang ada di depan luar Pav
Sementara itu di dalam kompleks Sekte Funsan.Guang Xian Xie dan Guang Mei-Yin mereka bersama sepupu-sepupunya yang lain mencari keberadaan dari Ho Xiuhuan. Karena sedari tadi siang mereka tidak melihat sesosok manusia tertubuh kurus kecil berwarna putih itu berada di aula taman Sekte Funsan.“Saudaro Ho, apakah kamu masih ada di dalam kamarmu?" ucap lembut Guang Mei-Yin sembari mengetuk pintu Paviliun dari Ho Xiuhuan.Guang Xian Xie yang tidak sabaran langsung mendobrak pintu itu sampai hancur hingga mereka semua bisa masuk dan memeriksa ke dalam kamar.“Kemana anak Petani keturunan iblis itu? Apa dia kabur dari Sekte ini karena sudah hampir tertangkap basah olehku kemarin kalau ia adalah manusia iblis!” teriak Guang Xian Xie.“Kamu kemana Saudara Ho? … kenapa kamu kabur dari sini, apakah kamu takut dengan Saudara Xian yang selalu menyiksamu ….” gumam Guang Mei-Yin."Ho Xiuhuan keturunan Iblis katamu?""Iya Kakek, kemarin aku menantangnya untuk bertarung dan ternyata anak Petani yang
Guang Li-Wei berdiri dari duduknya, lalu berseru, "Aku tidak memerlukan seorang pendamping seorang pria untuk menemaniku mengarungi kehidupan! Biarkan aku untuk menjadi Prajurit dalam Kekaisaran Ayahanda yang hebat ini!"Semua orang yang ada di Aula sontak kaget dan terperanjat mendengar ucapan dari Guang Li-Wei, mereka tidak menduga anak keempat Kaisar itu berani untuk mengatakan hal yang pantang di lakukan seorang wanita. Bahkan wanita sekuat Guang Lien-Hua yang sekarang berpredikat sebagai Pendekar berlevel 9, sama sekali tidak mau berurusan dengan hal-hal yang berbau dengan Kekaisaran dan perpolitikan."Ha ha ha ha!" Kaisar Guang Xu tertawa kencang mendengar hal itu. Lalu selama 1 menit ia berdiam diri, berusaha untuk tenang sembari menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan, memikirkan pernyataan apa yang akan ia keluarkan menanggapi ucapan yang keluar dari mulut Guang Li-Wei tadi. Saat ini semua mata tertuju kepada Kaisar Guang Xu, ekspresi dari wajah mereka semua ti
"Aku berada dimana?" "A~apa aku sudah mati?" Ho Xiuhuan baru saja membuka kelopak matanya yang masih agak berat, namun ia bingung selain kepalanya yang masih pusing seperti sedang berputar-putar, ia juga tidak tahu sekarang sedang ada dimana. Posisi tubuhnya menelentang di atas tanah yang dilihatnya hanyalah langit yang berwarna merah muda dan awan-awan kecil berwarna putih pucat, juga pepohonan dengan bunga merah muda dan terdengar juga suara air terjun. "Tempat apa ini! Surga 'kah? tapi … kenapa keindahan Surga hanya Biasa saja seperti ini …." "Apa! Biasa saja katamu!" Penatua berambut putih tiba-tiba muncul entah darimana datangnya, dengan sekelebat saja, saat ini wajahnya sudah berada di depan wajah Ho Xiuhuan. "Aku adalah pemilik ruang dan waktu Alam ini, atau dengan kata lain akulah pencipta Alam ini. Semua pemandangan yang indah dan menakjubkan ini, akulah yang membuatnya. Kamu yang tidak tahu tentang keindahan seni tidak akan mengerti betapa agungnya maha karya yang ku tump
"Master Zhao sebenarnya tempat apa ini?" Ho Xiuhuan untuk mengalihkan pembicaraannya mulai mengganti topik dengan mempertanyakan tempat yang sekarang sedang ia tapaki, sebuah tempat yang seperti dibuat untuk lokasi kediaman para Dewa dan Dewi, namun jauh dari kesan kata indah. Zhao Zeming dengan wajah serius lalu berjalan pelan ke arah Sungai dan sesampainya di tepian sungai ia berhenti lalu memasang posisi tubuh yang terlihat bijaksana dengan kedua tangannya menangkup di punggung bawahnya. "Ini adalah Alam berdimensi ruang dan waktu yang kuciptakan sendiri dari cincin kayu langka tingkat langit yang kumiliki. Formasi dari ruang ini kubuat menyerupai Alam Surgawi dan waktu di Alam ini adalah 4 tahun. Jadi di mulai hari ini, selama 4 tahun berjalan di Alam Dimensi yang ku buat, waktu di dunia tidak ikut berjalan. Ini merupakan kesempatan besar untukmu. Tuan bisa pakai untuk meningkatkan level penguatan tulang. Sementara anak-anak yang lain di Sekte Funsan pasti akan terkejut dengan pe
Ho Xiuhuan melangkah dengan hati-hati, rasa tegang memenuhi setiap serat tubuhnya. Matanya memelototi setiap sudut hutan yang mengelilinginya, mencari tanda-tanda kehadiran yang misterius. "Ada sesuatu yang besar di sini, Guang Mei-Yin," bisiknya dengan penuh kehati-hatian.Guang Mei-Yin memegang erat pedangnya, matanya berbinar-binar ketika ia mendengar kata-kata Ho Xiuhuan. "Ayahku dan saudara-saudaraku, mereka ada di sekitar hutan ini," katanya dengan suara bergetar, penuh keingintahuan dan kegembiraan.Perlahan, mereka melangkah lebih dalam ke dalam hutan yang mempesona ini. Daun-daun pepohonan mengelus lembut wajah mereka saat angin berhembus perlahan, menciptakan aura misterius di sekitar mereka. Cahaya matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan bayangan-bayangan yang menakutkan, membuat perjalanan mereka semakin menegangkan."Apakah kau merasa energi yang kuat di sekitar kita, Ho Xiuhuan?" Mei-Yin bertanya sambil menarik napas dalam-dalam. "Aku yakin kita semakin dekat
Guang Mei-Yin dan Ho Xiuhuan berada di depan sebuah danau yang tenang. Di tengah danau terdapat pulau kecil dengan pohon-pohon yang tinggi dan rimbun. Mereka menyadari bahwa ujian kedua mereka adalah untuk mencapai pulau itu tanpa menggunakan perahu atau jembatan yang terlihat. Mereka melihat batu-batu yang tersusun rapi di sepanjang tepi danau. Mereka harus menjaga keseimbangan dan ketepatan gerakan untuk mencapai pulau tersebut. Ujian ini mengajarkan mereka tentang kepercayaan pada diri sendiri dan kemampuan untuk menghadapi tantangan fisik yang tak terduga.Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin melompat dengan penuh keahlian dari batu ke batu di sepanjang tepi danau. Namun, tiba-tiba sebuah angin kencang menerpa mereka, mengganggu keseimbangan mereka. Batu-batu yang biasanya stabil menjadi licin dan bergerak-gerak. Angin kencang menerpa tubuh mereka dengan keras, menggoyangkan langkah dan mengancam untuk mendorong mereka ke dalam danau yang dalam. Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin saling berp
Mei-Yin dan Ho Xiuhuan berdiri di persimpangan tiga jalan yang misterius, pandangan mereka terhenti pada kabut tebal yang menyelimuti setiap arah yang mereka hadapi. Hatinya berdebar kencang di dadanya, mereka merasakan kekuatan magis yang mengisi udara di sekitar mereka.Mei-Yin merapatkan langkahnya ke samping Ho Xiuhuan, matanya memancarkan tekad yang tak tergoyahkan. "Kabut ini menghalangi kita, tapi aku merasa ada petunjuk yang tersembunyi di dalamnya," bisiknya dengan penuh keyakinan.Ho Xiuhuan mengangguk setuju, tatapannya terfokus ke arah pertama jalan. Dalam keheningan, mereka melangkah maju dengan perlahan, mencoba merasakan aura yang tersembunyi di balik kabut yang pekat.Kabut menyelinap di sekitar mereka, menyembunyikan setiap detail dan mendorong mereka untuk bergantung pada naluri mereka. Langkah Mei-Yin dan Ho Xiuhuan bergerak seiring, indera mereka menjadi lebih tajam saat mereka memperhatikan setiap getaran energi yang muncul.Namun, setelah beberapa langkah, mereka
Setelah melalui perjalanan yang panjang, Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin akhirnya tiba kembali di tempat yang dulu mereka anggap sebagai Istana Kaisar Xu, tetapi mereka terkejut mengetahui bahwa keadaan telah berubah drastis. Istana Kaisar Xu telah ditinggalkan dan Kaisar Feng, yang dulu dikenal sebagai Jenderal Feng Zhui, telah mengambil alih kekuasaan dan menjadi penguasa baru. Guang Mei-Yin berdiri di tepi danau yang jernih, wajahnya yang pucat tercermin dalam air tenang. Angin sepoi-sepoi menerpa rambutnya yang panjang dan melambai-lambai di sekelilingnya. Dia menggenggam kalung perak yang diberikan oleh ibunya, satu-satunya kenang-kenangan yang ia miliki dari Ayahnya."Dalam kegelapan yang menyelimuti hatiku, Ayah, di mana kau berada?" gumam Mei-Yin dengan suara perlahan, tetapi penuh dengan kepedihan. "Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, dan aku juga tidak tahu keberadaan saudara-saudaraku, Chen Xuan dan Chen Yuan. Feng Zhui telah menggulingkan Ayah dari takhta, dan dunia yan
Pada suatu malam yang gelap, Pulau Persik Kecil diguncang oleh badai yang hebat. Angin kencang dengan kekuatan yang mengerikan menerbangkan daun-daun pohon ke udara, menciptakan tarian liar di antara cabang-cabang yang bergoyang dengan ketakutan. Langit dipenuhi dengan petir yang menyambar, mengejutkan langit malam dengan cahaya yang membelah kegelapan.Di tengah kekacauan alam ini, Pulau Persik Kecil menjadi medan pertempuran bagi elemen-elemen alam yang marah. Ombak besar dengan amarahnya memecah di tebing, memuntahkan semburan air yang menggulung dan menerjang dengan kekuatan yang menghancurkan.Guru Zhao Zeming melangkah dengan mantap di depan, melindungi wajahnya dari hembusan angin yang deras. Dia menoleh ke belakang, memandang Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin yang berdiri dengan tegar di tengah hantaman angin yang liar."Kalian berdua harus tetap fokus dan mengendalikan tubuh dan pikiran kalian," kata Guru Zhao Zeming dengan suara yang terdengar lemah karena terbawa angin.Ho Xiuhu
Pagi itu, matahari terbit dengan lembut di langit cerah Pulau Persik Kecil, menyinari hutan lebat yang dipenuhi pepohonan hijau dan bunga-bunga berwarna cerah. Guru Zhao Zeming melangkah dengan langkah mantap di depan, sedangkan Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin mengikuti di belakangnya dengan penuh kekaguman.Guru Zhao Zeming memandang ke sekitar dengan senyum lembut di bibirnya. "Ho Xiuhuan, Guang Mei-Yin, perhatikanlah keindahan yang mengelilingi kita," ujarnya dengan penuh kagum.Ho Xiuhuan, seorang pria muda dengan mata yang cerdas, melirik sekeliling dengan penuh kekaguman. "Guru, ini luar biasa. Hutan ini penuh dengan kehidupan dan keindahan yang tiada tara. Saya benar-benar terpesona."Guang Mei-Yin, seorang wanita bersemangat dengan rambut panjang yang terurai, menghela napas dalam. "Aroma segar dari laut yang dihembuskan angin membuat suasana ini semakin mempesona, Guru. Saya tidak sabar untuk mengetahui apa yang menanti kita di depan sana."Guru Zhao Zeming tersenyum bijaksana.
Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin melanjutkan perjalanan mereka dengan semangat yang membara dan tekad yang kuat. Mereka saling melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam setiap langkah yang mereka ambil, sambil terus belajar dan mengasah keterampilan bela diri mereka. Dengan kepercayaan dan persahabatan yang kokoh, mereka siap menghadapi setiap rintangan yang ada di depan mereka dan mencapai puncak kemampuan bela diri mereka.Saat Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin berlatih di tepi danau di malam hari, mereka memperlihatkan keahlian bela diri mereka yang gesit dan lincah. Mereka berlatih dengan tekun, saling menginspirasi satu sama lain, dan mencoba berbagai gerakan baru. Cahaya bulan purnama memberikan atmosfer yang magis dan memperkuat semangat mereka.Ho Xiuhuan meloncat tinggi ke udara, melakukan serangkaian gerakan yang anggun. Ia mendarat dengan lembut, menyempurnakan tekniknya. "Konsentrasi pada pusat gravitasi, Ho Xiuhuan," ujar Guang Mei-Yin dengan lembut.Ho Xiuhuan mengangguk sera
Ho Xiuhuan, Guang Mei-Yin, dan Guru Zhao Zeming berada di Pulau Persik Kecil yang tenang dan damai. Mereka menemukan diri mereka di tengah-tengah pulau yang dipenuhi dengan keindahan alam. Di sekitar mereka, terdapat pohon-pohon persik yang sedang mekar dengan bunga-bunga yang indah.Guru Zhao Zeming memanfaatkan keadaan ini untuk mengajarkan mereka teknik-teknik bela diri yang lebih dalam sambil menjaga mereka agar pulih dari luka-luka mereka. Guru Zhao Zeming memanfaatkan keadaan di Pulau Persik Kecil dengan bijaksana. Ia mengatur latihan bela diri yang lebih dalam untuk Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin, sambil tetap memperhatikan dan menjaga mereka agar pulih dari luka-luka mereka.Pagi-pagi buta, saat sinar matahari mulai menyinari pulau, Guru Zhao Zeming mengajak Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin ke pusat latihan yang terletak di tengah hutan persik. Di antara pohon-pohon yang rindang, ada sebuah tempat latihan yang disusun dengan rapi dan dikelilingi oleh suasana alami yang menenangkan.
Setiap gerakan mereka dihadang dengan serangan yang ganas dan terorganisir. Jenderal Feng Zhui, dengan keahlian tempur yang menakutkan, terus mengejar Ho Xiuhuan, mengeluarkan serangan-serangan yang mematikan. Ho Xiuhuan dengan cermat menghindari setiap serangan itu, mempertahankan ketangkasannya dan menjaga hidupnya dengan susah payah.Namun, saat Ho Xiuhuan semakin terdesak, terjadi kejadian yang tak terduga. Guang Mei-Yin, yang selama ini menjadi sosok yang lembut dan anggun, berubah menjadi seorang pejuang yang luar biasa. Dengan keterampilan bela diri yang memukau, dia melawan musuh-musuh yang mendekatinya dengan kecepatan dan ketepatan yang tak tertandingi.Dalam sekejap, Guang Mei-Yin berhasil membuka jalan bagi saudara-saudaranya. Dia melawan pasukan pengkhianat dengan kemarahan yang membara, menghancurkan formasi musuh dengan gerakan yang elegan namun mematikan. Keberanian dan kekuatan yang dipancarkannya memberikan semangat baru bagi Ho Xiuhuan dan yang lainnya.Dengan tekad