“Aku tidak melihat para bandit yang biasanya makan disini Tuan.” jawab pelayan dengan sopan kepada pria berjanggut, “Tetapi, tadi siang ada seorang wanita berbaju merah yang bersama dengan satu orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan, mereka makan disini.” lanjutnya menjelaskan.Pria berjanggut itu terdiam, “Hemm, kemarin aku melihat seorang wanita berbaju merah dengan anak laki-laki yang sedang makan malam di tempat penginapanku berada … .” gumamnya sambil berusaha mengingat kejadian kemarin malam, “Apakah anak perempuan yang tadi makan disini bersama wanita berbaju merah itu adalah anakku yah? … .” lanjutnya bergumam.“Pelayan! Coba sebutkan bagaimana ciri-ciri anak perempuan yang tadi makan bersama wanita berbaju merah itu!?” tanya pria berjanggut itu menyelidik.“Anak perempuan itu terlihat makannya sangat rakus sekali, wajahnya sangat dekil, pakaiannya lusuh.” jawab pelayan itu sangat yakin, lalu ia dengan berani mendekatkan wajahnya kepada pria berjanggut, “Dan yang p
"Nona Ling! Aku masih memberikan kesempatan dengan memakai cara yang lembut dan sopan agar kamu terbuka hatinya dan mengembalikan anakku kembali." ucap Bao Zang sembari menahan rasa amarahnya."Kenapa aku meminta kepadamu dengan cara yang sopan? Karena aku tahu kamu Nona Ling ini pasti adalah wanita yang terhormat! Kamu mungkin menemukan anak perempuanku yang tersesat di hutan atau kamu menyelamatkan anakku yang sedang diculik oleh segerombolan penjahat, iya 'kan?" terang Bao Zang kembali."Oleh karena itu aku minta secara baik-baik kamu kembalikan anak perempuan ku." pinta Bao Zang sembari menangkupkan kedua telapak tangannya."Yu'er ayo anakku ikut dengan Bapak kembali ke rumah." Kali ini wajah Bao Zang mengarah kepada Chyou Zhi dengan cara memelas dan memberikan tatapan penuh harap."Tuan Bao! Pertama, kamu salah menyebut nama anak perempuan ini dan benar aku mendapatkan anak ini dari gerombolan bandit Lee. Kedua, aku sudah banyak mengenal pria penjahat macam kamu yang bisa berpura
Bao Zang memberhentikan laju kudanya setelah mendengar teriakan dari Zhang Lee yang memanggil dirinya, "Tuan Lee! Apa kamu mau merampok aku dan anak buahku!" teriaknya dengan senyum tipisnya.Namun sapaan dari Zhang Lee telah menjadi kata terakhirnya untuk hidup di dunia. Bao Zang beserta anak buahnya tanpa basi-basi langsung menghabisi Zhang Lee beserta saudaranya yang lain Zhao Lee dan Zhuting Lee. Gerombolan Bandit Lee pun yang terkenal sangat lihai dan cepat, saat ini hanya tinggal nama.…Sementara itu, setelah beberapa hari berlalu akhirnya Guang Lien-Hua beserta rombongan sampai di Desa Niujie, mereka saat ini sedang berada di sebuah penginapan.Keesokan pagi harinya Guang Lien-Hua memanggil para prajuritnya untuk mengikutinya sampai masuk ke dalam sebuah hutan di Desa Niujie."Tugas kalian untuk mengawal aku dan anakku Ho Xiuhuan telah selesai!" ucap Guang Lien-Hua tegas kepada semua para Prajurit pengawalnya, sembari memberhentikan laju kudanya, "Kalian semua aku perintahka
"Prajurit pengawal sudah aku perintahkan untuk pulang ke Istana Kaisar Gunung Funsan," Guang Lien-Hua lalu mengambil sisa-sisa perlengkapannya untuk disimpan, "Ayo cepat kalian berdua naik ke kuda setelah selesai berkemas."Tidak lama kemudian Guang Lien-Hua, Ho Xiuhuan dan Chyou Zhi berangkat untuk pergi ke Gunung Wutang, mereka berangkat sesuai dengan rencana dari Guang Lien-Hua yaitu untuk mengunjungi Sekte Wutang.Desa Niujie berada di bawah Gunung Wutang, oleh karena itu perjalanan mereka untuk sampai ke Sekte Wutang seharusnya tidak membutuhkan waktu yang lama.Tak beberapa lama berjalan Ho Xiuhuan dan Chyou Zhi sepertinya sudah bisa melihat dan merasakan pemandangan yang indah dari Gunung Wutang yang tepat berada di hadapan mereka. Mereka sebelumnya sudah melewati hutan dengan pepohonan yang langka dan jarang mereka lihat dari hutan-hutan lain yang pernah mereka lihat sebelumnya, mereka juga melihat berbagai jenis hewan yang jarang dilihat di hutan.Ketika mereka mulai naik ke
Sampai sore hari menjadi gelap Bian Cheung Wei belum kembali ke Sekte Wutang.Guang Lien-Hua yang menunggu kedatangannya pun menjadi sedikit khawatir, "Kakek, kenapa suamiku masih belum pulang juga?" tanyanya kepada Bian Chunying."Hemm hari ini anakku tidak pulang, aku mempunyai firasat yang baik, ia tidak apa-apa hanya mungkin sedang sibuk mencari tanaman obat saja." jawab Bian Chunying menerangkan.Keesokan pagi hari, di Aula kuil Wutang, terlihat Bian Chunying yang sedang bersama Ho Xiuhuan.Bian Chunying memanggil Ho Xiuhuan untuk ikut bersamanya pergi ke suatu tempat untuk memperkenalkan dunia Alkemis kepadanya. Ia menjelaskan bahwa seni pembuatan obat dan ramuan khusus yang dapat memberikan kekuatan atau efek penyembuhan pada para pendekar kultivasi.Ho Xiuhuan pun pergi bersama Bian Chunying ke ruangan alkemis. Ruangan Alkemis ini berada di suatu tempat yang misterius, sulit dijangkau dan dijaga ketat, ruangan yang penuh dengan bahan-bahan alami serta peralatan yang digunakan u
"Sungai Ning? Mengapa tempat tinggalmu sama dengan ketika aku dan Guang Lien-Hua mengungsi untuk menghindari kejaran Kaisar Xu dan pasukannya." gumam Bian Cheung Wei..Sekitar 17 tahun yang lalu, Guang Lien-Hua jatuh cinta pada seorang pendekar dari Sekte Wutang Bian Cheung Wei. Namun, mereka berdua berasal dari aliran Sekte yang berbeda, yang telah saling bersaing dan bermusuhan selama bertahun-tahun.Meskipun mereka saling mencintai, Kaisar Xu yang merupakan Ayah dari Guang Lien-Hua menentang hubungan mereka karena alasan sepele tersebut.Kaisar Xu berpendapat bahwa aliran Sekte Wutang mempunyai keyakinan akan dewa yang berbeda, yang bukan dari keyakinan mereka. Kaisar Xu menganggap bahwa anaknya tidak boleh berhubungan dengan orang yang berasal dari aliran tersebut. Dan Kaisar Xu telah mempunyai calon yang akan menjadi suami dari Guang Lien-Hua.Namun, Guang Lien-Hua tidak terpengaruh dengan pandangan Kaisar Xu juga tidak suka dengan perjodohannya, ia terus mencintai Bian Cheng We
6 bulan berlalu, di Gunung Wutang, Ho Xiuhuan saat ini sudah berusia 16 tahun.Sudah saatnya Guang Lien-Hua kembali ke Istana Kaisar agar Kaisar tidak terlalu mencurigainya. Terlihat Bian Cheung Wei yang sepertinya merasa sedih melihat Ho Xiuhuan yang akan meninggalkannya untuk pergi ke Gunung Funsan, tempat dimana Istana Kaisar berada.Ho Xiuhuan yang karena sudah dianggap anak oleh Guang Lien-Hua, yang berarti Bian Cheung Wei pun sudah menganggap anak kepadanya, "Ayah merasa sangat bangga dengan kemajuan yang telah kamu capai selama kamu belajar disini, Jangan lupa untuk terus belajar dan berkembang!" ucapnya bangga."Ingatlah bahwa kamu selalu memiliki tempat di hatiku sebagai murid dan anakku. Jika kamu membutuhkan bantuan atau nasihat, jangan ragu untuk berkunjung kesini lagi. Kamu telah menjadi bagian penting dari Sekte Wutang ini, dan kamu akan sangat dirindukan. Jangan lupa untuk datang mengunjungi kami!" Jelas Bian Cheung Wei dengan perasaan sedih menutup ucapannya.Sementara
“Pasti akan aku bantu Ho’er.” sahut Zhao Zeming, “Mari kita berkeliling di desa ini dan mencari apakah masih ada penduduk yang tahu akan keberadaan Kakakmu Tianzhi.” ucap Zhao Zeming.Zhao Zeming dan Ho Xiuhuan akhirnya mencari Tianzhi dengan meminta informasi dari penduduk desa yang masih tinggal di Shijiang.Mereka berkeliling di sekitar desa dan mengunjungi beberapa rumah yang masih berdiri. Mereka bertanya kepada penduduk desa apakah mereka tahu tentang keberadaan Tianzhi atau apakah mereka memiliki informasi tentang Kelompok Sembilan Bayangan. Beberapa penduduk desa memberikan informasi yang berguna tentang kelompok tersebut, namun tidak ada yang tahu tentang keberadaan Tianzhi.Setelah beberapa hari mencari tanpa hasil, Guru Zhao dan Ho Xiuhuan memutuskan untuk memperluas pencarian mereka ke daerah sekitarnya. Mereka meminta bantuan dari para pedagang dan pengembara yang sering melintasi daerah tersebut untuk membantu mereka mencari Tianzhi dan memberikan informasi tentang Kelom