"Ho'er, bangun … maafkan aku yang mungkin berlebihan memberi rintangan untuk anak seumuran seperti dirimu … ." Zhao Zeming mendekatkan wajahnya kepada wajah Ho Xiuhuan agar lebih bisa melihat dengan pasti, bagaimana keadaan sebenarnya dari Ho Xiuhuan. Setelah perlahan melihat dari dekat tampak jelas, wajah polos dan pucat dari Ho Xiuhuan yang sepertinya memang mengalami kelelahan yang amat sangat. Namun …Tiba-tiba Ho Xiuhuan membuka matanya."Bhaa!" serunya mengejutkan Zhao Zeming.Tubuh Zhao Zeming seketika melompat ke belakang karena tersentak oleh seruan dan melototnya mata dari Ho Xiuhuan yang datang secara tiba-tiba itu.Perasaan iba dan khawatir yang tadi melekat Zhao Zeming langsung hilang dan berganti menjadi perasaan jengkel karena ternyata Ho Xiuhuan mengecohnya dengan tipuan pura-pura pingsannya, ia juga menjadi kesal karena sekarang posisinya menjadi terlihat lemah dan rendah di depan Tuannya itu. Namun dengan cepat ia pun tersadar, mungkin hal itu dilakukan oleh Ho Xiuh
"Orang yang telah seenaknya menyerap semua tenaga dalamku! Master Zhao tau 'kan?""A~aku … " ucap Zhao Zeming tergagap.Sebenarnya Zhao Zeming sedang bingung karena untuk seorang Master Kultivasi sepertinya, seharusnya bisa dengan cepat mengetahui dan menjawab apa dan siapa yang menyebabkan Ho Xiuhuan bisa kehilangan kekuatan tenaga dalamnya. Apabila ia mengatakan 'tidak tahu' maka akan menurunkan derajatnya sebagai Master Kultivasi.Zhao Zeming melepas tatapannya kepada Ho Xiuhuan lalu bangkit untuk kembali berdiri dan berjalan perlahan membelakangi Ho Xiuhuan. Sembari berpikir untuk menjawab pertanyaan Ho Xiuhuan, ia berkata. "Di dalam Sekte Funsan banyak sekali Pendekar dengan tingkat Kultivasi yang sangat tinggi. Sang Kaisar dan semua menantu-menantunya adalah merupakan Pendekar terbaik di Sekte itu. Aku belum bisa memberitahukan apa dan siapa yang membuat kamu menjadi lemah seperti ini, karena aku harus mengumpulkan bukti dulu. Apabila bukti itu sudah jelas bahwa dialah pelakunya,
"Silahkan langsung dijawab Tuan. Jangan terlalu dipikirkan terlalu lama … ." Kembali wanita cantik itu mengingatkan Ho Xiuhuan."A~aku sih, tidur … ." Jawab Ho Xiuhuan dengan polosnya."Silahkan Tuan naik ke tingkat 2. Pertanyaan ini bukan ujian atau tantangan, hanya untuk menentukan jenis Pendekar seperti apa Tuan." ucap wanita cantik itu."Tuan merupakan Pendekar yang cerdas karena memilih untuk tidur, sebab saat tidur, otak akan beristirahat dari banyak kegiatan. Meskipun sedang beristirahat, otak tetap bekerja untuk merapikan ingatan yang akan disimpan dalam jangka panjang. Karena otak aktif menata ingatan saat tidur, maka Tuan bisa memanfaatkan momen ini untuk memperkuat daya ingat sehingga otak Tuan bisa menjadi lebih cerdas." Lanjut wanita cantik itu menjelaskan."Baiklah, terima kasih atas penjelasannya." sahut Ho Xiuhuan."Padahal jawaban ku hanya asal bicara saja, tetapi penjelasan dari wanita itu kenapa panjang sekali." gumam Ho Xiuhuan sembari berlari menuju tangga.Ho Xiuh
"Bagaimana pun caranya aku harus bisa mengalahkan harimau besar ini!"Runcing tatapan mata dari Ho Xiuhuan semakin tajam ke arah harimau, ia berusaha memikirkan bagaimana cara terbaik untuk mengalahkan harimau besar ini, karena salah sedikit saja dalam merencanakan serangan akan berakibat fatal baginya, yang menyebabkan ia akan mendapatkan kekalahan dalam pertarungan ini. Serangan demi serangan kembali dilancarkan harimau besar itu, dengan mengandalkan kukunya yang panjang dan tajam, harimau itu terus melompat untuk menghabisi Ho Xiuhuan. Dan dari setiap serangannya, harimau itu memberikan 1 kukunya yang menempel di kedua tangan dari Ho Xiuhuan yang selalu bertahan tanpa bisa melancarkan serangan.Setelah melakukan sepuluh kali serangan, harimau tersebut mulai lambat pergerakannya, dan pada serangan ke sebelas nya cakar kuku dari kaki depannya sudah habis menempel pada lengan Ho Xiuhuan. Harimau itu sekarang memakai taring gigi nya untuk menyerang Ho Xiuhuan. Serangan yang ke sebela
"Master Zhao? Kenapa a~aku berada disini. Bukankah aku sedang berada di dalam Pagoda hitam itu. Na~naga itu, kemana dia?" lirih Ho Xiuhuan.“Tuan saat ini sudah berada di Dunia fana lagi, bukan di Alam Dimensi buatan ku lagi.” jawab Zhao Zeming.Zhao Zeming mengambil teko kayu lalu menyeduhkan dalam gelas teh. Teh herbal itu lalu ia suguhkan untuk di minum oleh Ho Xiuhuan. “Kemarin Tuan memang berada di Pagoda Titanium Hitam Yuo-Gou. Namun Tuan dikalahkan oleh Naga di tingkat ke empat dengan luka yang sangat parah dari pertarungan sebelumnya melawan harimau. Semua luka di tubuh Tuan telah kembali pulih berkat Pil Hitam tingkat langit yang sudah kuminumkan melalui mulut Tuan.”Ho Xiuhuan dengan cepat untuk bangkit dari tidurnya lalu ia duduk. Tubuhnya yang masih lemas membuat pergerakannya masih terhuyung-huyung. “Master Zhao! Ke-kenapa Naga itu sangat kuat sekali, a-aku ingat ia hanya sekali saja menghembuskan nafasnya kepadaku, dan tubuhku langsung terlempar jauh. Sejak itu aku mula
"Ta~tapi Kaisar memerintahkan kita untuk membawanya kembali dalam keadaan hidup!"Mata kepala Prajurit lantas meruncing mengarah kepada Ho Xiuhuan. "Setelah anak ini mati, akan kita kubur dia dalam-dalam di tengah hutan. Dan apabila Kaisar bertanya, kita bilang saja, kita tidak menemukan Ho Xiuhuan."Mata Ho Xiuhuan pun membalas tatapan kepala Prajurit itu. "Tuan, aku akan kembali ke Sekte Funsan, namun setelah aku mempunyai telapak tangan kiriku yang baru." ucap Ho Xiuhuan sembari memperlihatkan tangan kirinya yang buntung kepada ketiga Prajurit tadi. "Aku sekarang ingin mencari Tabib yang bisa memberikan telapak tangan yang baru untuk ku dulu!" lanjut Ho Xiuhuan."Jangan banyak omong kamu! Kita habisi saja anak sial*n ini!" Kepala Prajurit itu langsung berlari untuk menyerang Ho Xiuhuan yang diikuti oleh kedua Prajurit lainnya. Dan …Hanya dalam beberapa menit saja ketiga Prajurit itu dapat dilumpuhkan oleh Ho Xiuhuan.Ho Xiuhuan membuat ketiga prajurit itu pingsan, lalu ia melanju
"Hormati Ibumu! Lanjutkan pertunangan ini!" Kaisar Guang Xu dengan tegas memerintahkan kepada Guang Mei-Yin untuk kembali ke Aula dan melanjutkan pertunangan, untuk menghormati keinginan Permaisuri Liu Shi-Zhi yang menjodohkannya dengan keponakan jauhnya itu."Dia bukan Ibuku, kenapa aku harus hormat dan patuh kepadanya … ." gumam Guang Mei-Yin.15 tahun yang lalu …"Pendekar Elang Emas, tolong jaga anak perempuan ini. Yakinlah ini adalah darah daging mu. Hanya kamulah satu-satunya orang yang bisa aku percaya."Seorang wanita dalam keadaan sekarat baru saja melahirkan, ia menyerahkan anak bayinya kepada Pendekar Elang Emas yang tak lain adalah julukan untuk Kaisar Guang Xu.Mereka sedang berada di Taman Rahasia yang tersembunyi di balik bukit Gunung Funsan."Hidupku tidak akan lama lagi. Walau kamu bukan suamiku tetapi hatiku akan selalu milikmu … ." Seketika wanita cantik itu meninggal dalam pelukan Guang Xu.Liu Qin Lan adalah nama dari wanita cantik itu, ia adalah adik Liu Shi-Zhi.
"Percuma mengejar Pendekar Kelelawar Putih. Ilmu meringankan tubuhnya adalah yang paling tinggi, tidak akan ada seorang pun Pendekar yang bisa mengejarnya. Kita harus merelakan selir itu di culik olehnya, Mei'er.""Ta~tapi bukan kah Ayah juga adalah seorang Pendekar hebat, cepat kejar di~.""Sudah diam Mei'er! Sekarang mari kita lanjutkan acara pertunangan ini.""Ba~baiklah Ayah … ."Guang Mei-Yin kembali menyerah tidak melakukan perlawanan lagi dan hanya menuruti saja perintah dari Guang Xu..Setelah 3 hari perjalanan, akhirnya Ho Xiuhuan dan Zhao Zeming tiba di Desa Likeng untuk menemui Tabib Sun Tuo.Desa Likeng yang terletak di antara hutan belantara ini terlihat sangat sepi dengan hanya beberapa rumah saja yang ada berdiri. Hal ini dikarenakan tanah di desa ini tidak bisa ditumbuhi oleh tanaman-tanaman pokok, dan hanya bisa ditanami beberapa pohon dan tanaman obat saja. Hanya beberapa Pendekar saja yang selalu menyambangi desa ini, untuk mendapatkan pengobatan.Baru saja datang
Ho Xiuhuan melangkah dengan hati-hati, rasa tegang memenuhi setiap serat tubuhnya. Matanya memelototi setiap sudut hutan yang mengelilinginya, mencari tanda-tanda kehadiran yang misterius. "Ada sesuatu yang besar di sini, Guang Mei-Yin," bisiknya dengan penuh kehati-hatian.Guang Mei-Yin memegang erat pedangnya, matanya berbinar-binar ketika ia mendengar kata-kata Ho Xiuhuan. "Ayahku dan saudara-saudaraku, mereka ada di sekitar hutan ini," katanya dengan suara bergetar, penuh keingintahuan dan kegembiraan.Perlahan, mereka melangkah lebih dalam ke dalam hutan yang mempesona ini. Daun-daun pepohonan mengelus lembut wajah mereka saat angin berhembus perlahan, menciptakan aura misterius di sekitar mereka. Cahaya matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan bayangan-bayangan yang menakutkan, membuat perjalanan mereka semakin menegangkan."Apakah kau merasa energi yang kuat di sekitar kita, Ho Xiuhuan?" Mei-Yin bertanya sambil menarik napas dalam-dalam. "Aku yakin kita semakin dekat
Guang Mei-Yin dan Ho Xiuhuan berada di depan sebuah danau yang tenang. Di tengah danau terdapat pulau kecil dengan pohon-pohon yang tinggi dan rimbun. Mereka menyadari bahwa ujian kedua mereka adalah untuk mencapai pulau itu tanpa menggunakan perahu atau jembatan yang terlihat. Mereka melihat batu-batu yang tersusun rapi di sepanjang tepi danau. Mereka harus menjaga keseimbangan dan ketepatan gerakan untuk mencapai pulau tersebut. Ujian ini mengajarkan mereka tentang kepercayaan pada diri sendiri dan kemampuan untuk menghadapi tantangan fisik yang tak terduga.Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin melompat dengan penuh keahlian dari batu ke batu di sepanjang tepi danau. Namun, tiba-tiba sebuah angin kencang menerpa mereka, mengganggu keseimbangan mereka. Batu-batu yang biasanya stabil menjadi licin dan bergerak-gerak. Angin kencang menerpa tubuh mereka dengan keras, menggoyangkan langkah dan mengancam untuk mendorong mereka ke dalam danau yang dalam. Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin saling berp
Mei-Yin dan Ho Xiuhuan berdiri di persimpangan tiga jalan yang misterius, pandangan mereka terhenti pada kabut tebal yang menyelimuti setiap arah yang mereka hadapi. Hatinya berdebar kencang di dadanya, mereka merasakan kekuatan magis yang mengisi udara di sekitar mereka.Mei-Yin merapatkan langkahnya ke samping Ho Xiuhuan, matanya memancarkan tekad yang tak tergoyahkan. "Kabut ini menghalangi kita, tapi aku merasa ada petunjuk yang tersembunyi di dalamnya," bisiknya dengan penuh keyakinan.Ho Xiuhuan mengangguk setuju, tatapannya terfokus ke arah pertama jalan. Dalam keheningan, mereka melangkah maju dengan perlahan, mencoba merasakan aura yang tersembunyi di balik kabut yang pekat.Kabut menyelinap di sekitar mereka, menyembunyikan setiap detail dan mendorong mereka untuk bergantung pada naluri mereka. Langkah Mei-Yin dan Ho Xiuhuan bergerak seiring, indera mereka menjadi lebih tajam saat mereka memperhatikan setiap getaran energi yang muncul.Namun, setelah beberapa langkah, mereka
Setelah melalui perjalanan yang panjang, Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin akhirnya tiba kembali di tempat yang dulu mereka anggap sebagai Istana Kaisar Xu, tetapi mereka terkejut mengetahui bahwa keadaan telah berubah drastis. Istana Kaisar Xu telah ditinggalkan dan Kaisar Feng, yang dulu dikenal sebagai Jenderal Feng Zhui, telah mengambil alih kekuasaan dan menjadi penguasa baru. Guang Mei-Yin berdiri di tepi danau yang jernih, wajahnya yang pucat tercermin dalam air tenang. Angin sepoi-sepoi menerpa rambutnya yang panjang dan melambai-lambai di sekelilingnya. Dia menggenggam kalung perak yang diberikan oleh ibunya, satu-satunya kenang-kenangan yang ia miliki dari Ayahnya."Dalam kegelapan yang menyelimuti hatiku, Ayah, di mana kau berada?" gumam Mei-Yin dengan suara perlahan, tetapi penuh dengan kepedihan. "Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, dan aku juga tidak tahu keberadaan saudara-saudaraku, Chen Xuan dan Chen Yuan. Feng Zhui telah menggulingkan Ayah dari takhta, dan dunia yan
Pada suatu malam yang gelap, Pulau Persik Kecil diguncang oleh badai yang hebat. Angin kencang dengan kekuatan yang mengerikan menerbangkan daun-daun pohon ke udara, menciptakan tarian liar di antara cabang-cabang yang bergoyang dengan ketakutan. Langit dipenuhi dengan petir yang menyambar, mengejutkan langit malam dengan cahaya yang membelah kegelapan.Di tengah kekacauan alam ini, Pulau Persik Kecil menjadi medan pertempuran bagi elemen-elemen alam yang marah. Ombak besar dengan amarahnya memecah di tebing, memuntahkan semburan air yang menggulung dan menerjang dengan kekuatan yang menghancurkan.Guru Zhao Zeming melangkah dengan mantap di depan, melindungi wajahnya dari hembusan angin yang deras. Dia menoleh ke belakang, memandang Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin yang berdiri dengan tegar di tengah hantaman angin yang liar."Kalian berdua harus tetap fokus dan mengendalikan tubuh dan pikiran kalian," kata Guru Zhao Zeming dengan suara yang terdengar lemah karena terbawa angin.Ho Xiuhu
Pagi itu, matahari terbit dengan lembut di langit cerah Pulau Persik Kecil, menyinari hutan lebat yang dipenuhi pepohonan hijau dan bunga-bunga berwarna cerah. Guru Zhao Zeming melangkah dengan langkah mantap di depan, sedangkan Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin mengikuti di belakangnya dengan penuh kekaguman.Guru Zhao Zeming memandang ke sekitar dengan senyum lembut di bibirnya. "Ho Xiuhuan, Guang Mei-Yin, perhatikanlah keindahan yang mengelilingi kita," ujarnya dengan penuh kagum.Ho Xiuhuan, seorang pria muda dengan mata yang cerdas, melirik sekeliling dengan penuh kekaguman. "Guru, ini luar biasa. Hutan ini penuh dengan kehidupan dan keindahan yang tiada tara. Saya benar-benar terpesona."Guang Mei-Yin, seorang wanita bersemangat dengan rambut panjang yang terurai, menghela napas dalam. "Aroma segar dari laut yang dihembuskan angin membuat suasana ini semakin mempesona, Guru. Saya tidak sabar untuk mengetahui apa yang menanti kita di depan sana."Guru Zhao Zeming tersenyum bijaksana.
Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin melanjutkan perjalanan mereka dengan semangat yang membara dan tekad yang kuat. Mereka saling melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam setiap langkah yang mereka ambil, sambil terus belajar dan mengasah keterampilan bela diri mereka. Dengan kepercayaan dan persahabatan yang kokoh, mereka siap menghadapi setiap rintangan yang ada di depan mereka dan mencapai puncak kemampuan bela diri mereka.Saat Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin berlatih di tepi danau di malam hari, mereka memperlihatkan keahlian bela diri mereka yang gesit dan lincah. Mereka berlatih dengan tekun, saling menginspirasi satu sama lain, dan mencoba berbagai gerakan baru. Cahaya bulan purnama memberikan atmosfer yang magis dan memperkuat semangat mereka.Ho Xiuhuan meloncat tinggi ke udara, melakukan serangkaian gerakan yang anggun. Ia mendarat dengan lembut, menyempurnakan tekniknya. "Konsentrasi pada pusat gravitasi, Ho Xiuhuan," ujar Guang Mei-Yin dengan lembut.Ho Xiuhuan mengangguk sera
Ho Xiuhuan, Guang Mei-Yin, dan Guru Zhao Zeming berada di Pulau Persik Kecil yang tenang dan damai. Mereka menemukan diri mereka di tengah-tengah pulau yang dipenuhi dengan keindahan alam. Di sekitar mereka, terdapat pohon-pohon persik yang sedang mekar dengan bunga-bunga yang indah.Guru Zhao Zeming memanfaatkan keadaan ini untuk mengajarkan mereka teknik-teknik bela diri yang lebih dalam sambil menjaga mereka agar pulih dari luka-luka mereka. Guru Zhao Zeming memanfaatkan keadaan di Pulau Persik Kecil dengan bijaksana. Ia mengatur latihan bela diri yang lebih dalam untuk Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin, sambil tetap memperhatikan dan menjaga mereka agar pulih dari luka-luka mereka.Pagi-pagi buta, saat sinar matahari mulai menyinari pulau, Guru Zhao Zeming mengajak Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin ke pusat latihan yang terletak di tengah hutan persik. Di antara pohon-pohon yang rindang, ada sebuah tempat latihan yang disusun dengan rapi dan dikelilingi oleh suasana alami yang menenangkan.
Setiap gerakan mereka dihadang dengan serangan yang ganas dan terorganisir. Jenderal Feng Zhui, dengan keahlian tempur yang menakutkan, terus mengejar Ho Xiuhuan, mengeluarkan serangan-serangan yang mematikan. Ho Xiuhuan dengan cermat menghindari setiap serangan itu, mempertahankan ketangkasannya dan menjaga hidupnya dengan susah payah.Namun, saat Ho Xiuhuan semakin terdesak, terjadi kejadian yang tak terduga. Guang Mei-Yin, yang selama ini menjadi sosok yang lembut dan anggun, berubah menjadi seorang pejuang yang luar biasa. Dengan keterampilan bela diri yang memukau, dia melawan musuh-musuh yang mendekatinya dengan kecepatan dan ketepatan yang tak tertandingi.Dalam sekejap, Guang Mei-Yin berhasil membuka jalan bagi saudara-saudaranya. Dia melawan pasukan pengkhianat dengan kemarahan yang membara, menghancurkan formasi musuh dengan gerakan yang elegan namun mematikan. Keberanian dan kekuatan yang dipancarkannya memberikan semangat baru bagi Ho Xiuhuan dan yang lainnya.Dengan tekad