Share

BAB 18. Gubuk Dalam Hutan

Author: Hudi
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Master Zhao? Kenapa a~aku berada disini. Bukankah aku sedang berada di dalam Pagoda hitam itu. Na~naga itu, kemana dia?" lirih Ho Xiuhuan.

“Tuan saat ini sudah berada di Dunia fana lagi, bukan di Alam Dimensi buatan ku lagi.” jawab Zhao Zeming.

Zhao Zeming mengambil teko kayu lalu menyeduhkan dalam gelas teh. Teh herbal itu lalu ia suguhkan untuk di minum oleh Ho Xiuhuan. “Kemarin Tuan memang berada di Pagoda Titanium Hitam Yuo-Gou. Namun Tuan dikalahkan oleh Naga di tingkat ke empat dengan luka yang sangat parah dari pertarungan sebelumnya melawan harimau. Semua luka di tubuh Tuan telah kembali pulih berkat Pil Hitam tingkat langit yang sudah kuminumkan melalui mulut Tuan.”

Ho Xiuhuan dengan cepat untuk bangkit dari tidurnya lalu ia duduk. Tubuhnya yang masih lemas membuat pergerakannya masih terhuyung-huyung. “Master Zhao! Ke-kenapa Naga itu sangat kuat sekali, a-aku ingat ia hanya sekali saja menghembuskan nafasnya kepadaku, dan tubuhku langsung terlempar jauh. Sejak itu aku mula
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 19. Pertunangan

    "Ta~tapi Kaisar memerintahkan kita untuk membawanya kembali dalam keadaan hidup!"Mata kepala Prajurit lantas meruncing mengarah kepada Ho Xiuhuan. "Setelah anak ini mati, akan kita kubur dia dalam-dalam di tengah hutan. Dan apabila Kaisar bertanya, kita bilang saja, kita tidak menemukan Ho Xiuhuan."Mata Ho Xiuhuan pun membalas tatapan kepala Prajurit itu. "Tuan, aku akan kembali ke Sekte Funsan, namun setelah aku mempunyai telapak tangan kiriku yang baru." ucap Ho Xiuhuan sembari memperlihatkan tangan kirinya yang buntung kepada ketiga Prajurit tadi. "Aku sekarang ingin mencari Tabib yang bisa memberikan telapak tangan yang baru untuk ku dulu!" lanjut Ho Xiuhuan."Jangan banyak omong kamu! Kita habisi saja anak sial*n ini!" Kepala Prajurit itu langsung berlari untuk menyerang Ho Xiuhuan yang diikuti oleh kedua Prajurit lainnya. Dan …Hanya dalam beberapa menit saja ketiga Prajurit itu dapat dilumpuhkan oleh Ho Xiuhuan.Ho Xiuhuan membuat ketiga prajurit itu pingsan, lalu ia melanju

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 20. Liu Qin Lan dan Kelelawar Putih

    "Hormati Ibumu! Lanjutkan pertunangan ini!" Kaisar Guang Xu dengan tegas memerintahkan kepada Guang Mei-Yin untuk kembali ke Aula dan melanjutkan pertunangan, untuk menghormati keinginan Permaisuri Liu Shi-Zhi yang menjodohkannya dengan keponakan jauhnya itu."Dia bukan Ibuku, kenapa aku harus hormat dan patuh kepadanya … ." gumam Guang Mei-Yin.15 tahun yang lalu …"Pendekar Elang Emas, tolong jaga anak perempuan ini. Yakinlah ini adalah darah daging mu. Hanya kamulah satu-satunya orang yang bisa aku percaya."Seorang wanita dalam keadaan sekarat baru saja melahirkan, ia menyerahkan anak bayinya kepada Pendekar Elang Emas yang tak lain adalah julukan untuk Kaisar Guang Xu.Mereka sedang berada di Taman Rahasia yang tersembunyi di balik bukit Gunung Funsan."Hidupku tidak akan lama lagi. Walau kamu bukan suamiku tetapi hatiku akan selalu milikmu … ." Seketika wanita cantik itu meninggal dalam pelukan Guang Xu.Liu Qin Lan adalah nama dari wanita cantik itu, ia adalah adik Liu Shi-Zhi.

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 21. Telapak Tangan Baru

    "Percuma mengejar Pendekar Kelelawar Putih. Ilmu meringankan tubuhnya adalah yang paling tinggi, tidak akan ada seorang pun Pendekar yang bisa mengejarnya. Kita harus merelakan selir itu di culik olehnya, Mei'er.""Ta~tapi bukan kah Ayah juga adalah seorang Pendekar hebat, cepat kejar di~.""Sudah diam Mei'er! Sekarang mari kita lanjutkan acara pertunangan ini.""Ba~baiklah Ayah … ."Guang Mei-Yin kembali menyerah tidak melakukan perlawanan lagi dan hanya menuruti saja perintah dari Guang Xu..Setelah 3 hari perjalanan, akhirnya Ho Xiuhuan dan Zhao Zeming tiba di Desa Likeng untuk menemui Tabib Sun Tuo.Desa Likeng yang terletak di antara hutan belantara ini terlihat sangat sepi dengan hanya beberapa rumah saja yang ada berdiri. Hal ini dikarenakan tanah di desa ini tidak bisa ditumbuhi oleh tanaman-tanaman pokok, dan hanya bisa ditanami beberapa pohon dan tanaman obat saja. Hanya beberapa Pendekar saja yang selalu menyambangi desa ini, untuk mendapatkan pengobatan.Baru saja datang

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 22. Acara di Taman Pohon Oak

    "Ini 50 koin emas sisanya dan 200 koin emas untuk tutup mulut." Zhao Zeming membayar biaya penyambungan telapak tangan dari Ho Xiuhuan.Zhao Zeming sebenarnya merahasiakan sesuatu tentang pergelangan tangan Ho Xiuhuan yang terputus itu. Untuk mengembalikan tangan yang terputus, bisa saja ia hanya memakai pil yang bisa meregenerasi tubuh seseorang. Namun gigitan beracun yang yang dihasilkan oleh serigala itu merusak jaringan meridian untuk mengalirkan energi Qi ke Telapak tangan dari Ho Xiuhuan.Semua energi Qi yang dihasilkan oleh Ho Xiuhuan akan berubah menjadi energi Iblis di telapak tangan kiri Ho Xiuhuan.Dan telapak tangan yang dibawa oleh Zhao Zeming, sebagai pengganti dari telapak tangan Ho Xiuhuan adalah telapak tangan dari anak yang tergeletak ketika mereka pertama kali masuk ke Desa Likeng.Anak itu sebenarnya belum mati. Zhao Zeming malam sebelumnya telah menculiknya lalu membuatnya pingsan, namun ia terkejut ketika tubuh anak itu berada di tepi jalan dengan keadaan kaki kan

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 23. Kembali ke Sekte Funsan

    "Tunggu aku!!! Biarkan aku juga masuk ke dalam Pohon Oak besar itu!!!"Teriakan dari anak lelaki menggema di Taman Pohon Oak dan membuat para hadirin yang ada disana sontak mengarahkan pandangan nya ke arah teriakan itu."Siapa anak itu!""Mau apa anak itu berteriak!""Anak itu bukankah yang kemarin di cari oleh Kaisar?"Semua orang mulai riuh dan berbisik-bisik. "Sa~saudara Ho, a~apakah itu kamu? … ." Guang Mei-Yin mulai mengenali orang yang berteriak itu."Tolong izinkan aku untuk masuk ke dalam Pohon Oak itu." ucap mohon Ho Xiuhuan kepada para Prajurit yang sedang berjaga di depan gerbang masuk Taman Pohon Oak."Acara di dalam Taman Pohon Oak ini khusus untuk keluarga dari Klan Guang. Orang luar tidak diizinkan untuk masuk!" jawab Prajurit itu tegas."Prajurit! Biarkan anak itu masuk!"Teriakan perintah terdengar dari dalam Taman Pohon Oak."Dengar 'kan, aku diperbolehkan masuk." Ho Xiuhuan menekankan."Dengar anak muda! Aku hanya bisa diperintah oleh Kaisar dan peraturannya sudah

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 24. Akademi Pulau Jiangxin_1

    "Asal kalian tahu, Kakak Lien-Hua sudah mengangkatnya menjadi anak dan sekarang ia adalah murid inti di Sekte Funsan." jelas Guang Mei-Yin."Bibi Lien-Hua memang aneh, mau-maunya dia ambil anak Petani sampah ini sebagai anaknya. Kenapa tidak dikembalikan saja dia ke tempat asalnya!" Guang Xian Xie terlihat masih sewot dengan langkah yang diambil Guang Lien-Hua untuk mengangkat anak Ho Xiuhuan.Akhirnya Ho Xiuhuan sampai di Paviliunnya.Mata Ho Xiuhuan terbelalak seakan tidak percaya ia bisa mempunyai kamar yang sangat mewah seperti ini. "Waah, Paviliun ini terlihat bagus sekali, baru kali ini aku mempunyai kamar yang indah seperti ini."Dalam kekaguman nya lalu ia teringat dengan Zhao Zeming yang sebelum ia pergi ke Taman Pohon Oak memberikan petuah berupa pesan perpisahan untuk sementara."Tuan, saat ini semua Keluarga Klan Guang sedang berada di Taman Pohon Oak. Anak dan cucu Kaisar Xu yang masih berlatih sebagai Pendekar pemula semuanya akan pergi ke Akademi Pulau Jiangxin. Tuan ak

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 25. Akademi Pulau Jiangxin_2

    "Guru, tolong maafkan Saudara kami yang kurang ajar ini." ucap Guang Mei-Yin memohon."Saudara Xian, apakah mulutmu benar-benar tidak bisa diam yah?" tanya Guang Mei-Yin yang kesal."Kenapa galak sekali Guru disini … ." "Sssst … diam adik Xian." sentak berbisik Gao Zu.Setelah beberapa jam mereka berjalan dengan suasana menegangkan karena Gurunya yang galak. Akhirnya mereka sampai di Komplek Akademi."Ha ha ha ha!"Terdengar suara tawa menggelegar yang mengerikan. Suara itu datang dari atas dan semakin mendekat.Seorang Kakek tua berjubah hitam muncul, "Istriku, bagaimana perjalananmu bersama anak-anak ini. Apakah menyenangkan?" tanya mengejek Kakek tua itu kepada wanita berjubah hitam yang tadi mengantarkan rombongan Ho Xiuhuan yang menurut pengakuannya ia adalah istrinya."Hmm, jangan pernah lagi memerintahkan ku untuk memandu anak-anak ingusan ini, aku tidak tahan mendengar rengekannya." sahut Huang Xin kesal."Masih untung tidak ku bunuh satu-satu!" lanjutnya gemas."Hormat Kakek

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 26. Akademi Pulau Jiangxin_3

    Melihat tubuh dari Gao Zu yang terpelanting sangat jauh dan pingsan. Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin lalu berlari menghampirinya.“Saudara Gao! Bangun!” ucap cemas Guang Mei-Yin sembari menepuk-nepuk tubuh dari Gao Zu.“Saudari Mei, bagaimana ini? Seharusnya kita berenam tadi menyatukan kekuatan kita untuk bertarung melawan Kakek tua itu. Kalau keadaannya seperti sekarang kita tidak akan bisa menang melawan dia!” ucap cemas Ho Xiuhuan yang terdengar terlalu menyalahkan kejadian sebelumnya.“Aku tidak peduli, akan ku bunuh Kakek tua itu! Hiyaa!” Guang Mei-Yin lalu mengeluarkan seluruh tenaganya dengan suhu panasnya langsung terasa bergelora di sekitar tubuhnya.Aura pembunuh langsung keluar dari dalam tubuhnya.Wajah dari Kwee Seng tampak semakin cemas saja. “Kenapa anak perempuan ini sekarang mempunyai aura pembunuh yang sebegitu besarnya.”“Hiyaa!!!” Ratusan jarum kali ini berterbangan menuju ke arah tubuh dari Kwee Seng.Dengan susah payah Kwee Seng menghindar dari jarum-jarum itu, d

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 96. Misi Menyelamatkan Guang Xu

    Ho Xiuhuan melangkah dengan hati-hati, rasa tegang memenuhi setiap serat tubuhnya. Matanya memelototi setiap sudut hutan yang mengelilinginya, mencari tanda-tanda kehadiran yang misterius. "Ada sesuatu yang besar di sini, Guang Mei-Yin," bisiknya dengan penuh kehati-hatian.Guang Mei-Yin memegang erat pedangnya, matanya berbinar-binar ketika ia mendengar kata-kata Ho Xiuhuan. "Ayahku dan saudara-saudaraku, mereka ada di sekitar hutan ini," katanya dengan suara bergetar, penuh keingintahuan dan kegembiraan.Perlahan, mereka melangkah lebih dalam ke dalam hutan yang mempesona ini. Daun-daun pepohonan mengelus lembut wajah mereka saat angin berhembus perlahan, menciptakan aura misterius di sekitar mereka. Cahaya matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan bayangan-bayangan yang menakutkan, membuat perjalanan mereka semakin menegangkan."Apakah kau merasa energi yang kuat di sekitar kita, Ho Xiuhuan?" Mei-Yin bertanya sambil menarik napas dalam-dalam. "Aku yakin kita semakin dekat

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 95. Pintu Gerbang Hutan Angan

    Guang Mei-Yin dan Ho Xiuhuan berada di depan sebuah danau yang tenang. Di tengah danau terdapat pulau kecil dengan pohon-pohon yang tinggi dan rimbun. Mereka menyadari bahwa ujian kedua mereka adalah untuk mencapai pulau itu tanpa menggunakan perahu atau jembatan yang terlihat. Mereka melihat batu-batu yang tersusun rapi di sepanjang tepi danau. Mereka harus menjaga keseimbangan dan ketepatan gerakan untuk mencapai pulau tersebut. Ujian ini mengajarkan mereka tentang kepercayaan pada diri sendiri dan kemampuan untuk menghadapi tantangan fisik yang tak terduga.Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin melompat dengan penuh keahlian dari batu ke batu di sepanjang tepi danau. Namun, tiba-tiba sebuah angin kencang menerpa mereka, mengganggu keseimbangan mereka. Batu-batu yang biasanya stabil menjadi licin dan bergerak-gerak. Angin kencang menerpa tubuh mereka dengan keras, menggoyangkan langkah dan mengancam untuk mendorong mereka ke dalam danau yang dalam. Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin saling berp

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 94. Kuil Hutan Angan.

    Mei-Yin dan Ho Xiuhuan berdiri di persimpangan tiga jalan yang misterius, pandangan mereka terhenti pada kabut tebal yang menyelimuti setiap arah yang mereka hadapi. Hatinya berdebar kencang di dadanya, mereka merasakan kekuatan magis yang mengisi udara di sekitar mereka.Mei-Yin merapatkan langkahnya ke samping Ho Xiuhuan, matanya memancarkan tekad yang tak tergoyahkan. "Kabut ini menghalangi kita, tapi aku merasa ada petunjuk yang tersembunyi di dalamnya," bisiknya dengan penuh keyakinan.Ho Xiuhuan mengangguk setuju, tatapannya terfokus ke arah pertama jalan. Dalam keheningan, mereka melangkah maju dengan perlahan, mencoba merasakan aura yang tersembunyi di balik kabut yang pekat.Kabut menyelinap di sekitar mereka, menyembunyikan setiap detail dan mendorong mereka untuk bergantung pada naluri mereka. Langkah Mei-Yin dan Ho Xiuhuan bergerak seiring, indera mereka menjadi lebih tajam saat mereka memperhatikan setiap getaran energi yang muncul.Namun, setelah beberapa langkah, mereka

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 93. Hutan Angan.

    Setelah melalui perjalanan yang panjang, Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin akhirnya tiba kembali di tempat yang dulu mereka anggap sebagai Istana Kaisar Xu, tetapi mereka terkejut mengetahui bahwa keadaan telah berubah drastis. Istana Kaisar Xu telah ditinggalkan dan Kaisar Feng, yang dulu dikenal sebagai Jenderal Feng Zhui, telah mengambil alih kekuasaan dan menjadi penguasa baru. Guang Mei-Yin berdiri di tepi danau yang jernih, wajahnya yang pucat tercermin dalam air tenang. Angin sepoi-sepoi menerpa rambutnya yang panjang dan melambai-lambai di sekelilingnya. Dia menggenggam kalung perak yang diberikan oleh ibunya, satu-satunya kenang-kenangan yang ia miliki dari Ayahnya."Dalam kegelapan yang menyelimuti hatiku, Ayah, di mana kau berada?" gumam Mei-Yin dengan suara perlahan, tetapi penuh dengan kepedihan. "Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, dan aku juga tidak tahu keberadaan saudara-saudaraku, Chen Xuan dan Chen Yuan. Feng Zhui telah menggulingkan Ayah dari takhta, dan dunia yan

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   92. Melawan Alam

    Pada suatu malam yang gelap, Pulau Persik Kecil diguncang oleh badai yang hebat. Angin kencang dengan kekuatan yang mengerikan menerbangkan daun-daun pohon ke udara, menciptakan tarian liar di antara cabang-cabang yang bergoyang dengan ketakutan. Langit dipenuhi dengan petir yang menyambar, mengejutkan langit malam dengan cahaya yang membelah kegelapan.Di tengah kekacauan alam ini, Pulau Persik Kecil menjadi medan pertempuran bagi elemen-elemen alam yang marah. Ombak besar dengan amarahnya memecah di tebing, memuntahkan semburan air yang menggulung dan menerjang dengan kekuatan yang menghancurkan.Guru Zhao Zeming melangkah dengan mantap di depan, melindungi wajahnya dari hembusan angin yang deras. Dia menoleh ke belakang, memandang Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin yang berdiri dengan tegar di tengah hantaman angin yang liar."Kalian berdua harus tetap fokus dan mengendalikan tubuh dan pikiran kalian," kata Guru Zhao Zeming dengan suara yang terdengar lemah karena terbawa angin.Ho Xiuhu

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   91. Goa Meditasi

    Pagi itu, matahari terbit dengan lembut di langit cerah Pulau Persik Kecil, menyinari hutan lebat yang dipenuhi pepohonan hijau dan bunga-bunga berwarna cerah. Guru Zhao Zeming melangkah dengan langkah mantap di depan, sedangkan Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin mengikuti di belakangnya dengan penuh kekaguman.Guru Zhao Zeming memandang ke sekitar dengan senyum lembut di bibirnya. "Ho Xiuhuan, Guang Mei-Yin, perhatikanlah keindahan yang mengelilingi kita," ujarnya dengan penuh kagum.Ho Xiuhuan, seorang pria muda dengan mata yang cerdas, melirik sekeliling dengan penuh kekaguman. "Guru, ini luar biasa. Hutan ini penuh dengan kehidupan dan keindahan yang tiada tara. Saya benar-benar terpesona."Guang Mei-Yin, seorang wanita bersemangat dengan rambut panjang yang terurai, menghela napas dalam. "Aroma segar dari laut yang dihembuskan angin membuat suasana ini semakin mempesona, Guru. Saya tidak sabar untuk mengetahui apa yang menanti kita di depan sana."Guru Zhao Zeming tersenyum bijaksana.

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 90. Kura-kura Roh

    Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin melanjutkan perjalanan mereka dengan semangat yang membara dan tekad yang kuat. Mereka saling melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam setiap langkah yang mereka ambil, sambil terus belajar dan mengasah keterampilan bela diri mereka. Dengan kepercayaan dan persahabatan yang kokoh, mereka siap menghadapi setiap rintangan yang ada di depan mereka dan mencapai puncak kemampuan bela diri mereka.Saat Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin berlatih di tepi danau di malam hari, mereka memperlihatkan keahlian bela diri mereka yang gesit dan lincah. Mereka berlatih dengan tekun, saling menginspirasi satu sama lain, dan mencoba berbagai gerakan baru. Cahaya bulan purnama memberikan atmosfer yang magis dan memperkuat semangat mereka.Ho Xiuhuan meloncat tinggi ke udara, melakukan serangkaian gerakan yang anggun. Ia mendarat dengan lembut, menyempurnakan tekniknya. "Konsentrasi pada pusat gravitasi, Ho Xiuhuan," ujar Guang Mei-Yin dengan lembut.Ho Xiuhuan mengangguk sera

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 89. Pulau Persik Kecil

    Ho Xiuhuan, Guang Mei-Yin, dan Guru Zhao Zeming berada di Pulau Persik Kecil yang tenang dan damai. Mereka menemukan diri mereka di tengah-tengah pulau yang dipenuhi dengan keindahan alam. Di sekitar mereka, terdapat pohon-pohon persik yang sedang mekar dengan bunga-bunga yang indah.Guru Zhao Zeming memanfaatkan keadaan ini untuk mengajarkan mereka teknik-teknik bela diri yang lebih dalam sambil menjaga mereka agar pulih dari luka-luka mereka. Guru Zhao Zeming memanfaatkan keadaan di Pulau Persik Kecil dengan bijaksana. Ia mengatur latihan bela diri yang lebih dalam untuk Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin, sambil tetap memperhatikan dan menjaga mereka agar pulih dari luka-luka mereka.Pagi-pagi buta, saat sinar matahari mulai menyinari pulau, Guru Zhao Zeming mengajak Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin ke pusat latihan yang terletak di tengah hutan persik. Di antara pohon-pohon yang rindang, ada sebuah tempat latihan yang disusun dengan rapi dan dikelilingi oleh suasana alami yang menenangkan.

  • Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir   BAB 88. Terselamatkan.

    Setiap gerakan mereka dihadang dengan serangan yang ganas dan terorganisir. Jenderal Feng Zhui, dengan keahlian tempur yang menakutkan, terus mengejar Ho Xiuhuan, mengeluarkan serangan-serangan yang mematikan. Ho Xiuhuan dengan cermat menghindari setiap serangan itu, mempertahankan ketangkasannya dan menjaga hidupnya dengan susah payah.Namun, saat Ho Xiuhuan semakin terdesak, terjadi kejadian yang tak terduga. Guang Mei-Yin, yang selama ini menjadi sosok yang lembut dan anggun, berubah menjadi seorang pejuang yang luar biasa. Dengan keterampilan bela diri yang memukau, dia melawan musuh-musuh yang mendekatinya dengan kecepatan dan ketepatan yang tak tertandingi.Dalam sekejap, Guang Mei-Yin berhasil membuka jalan bagi saudara-saudaranya. Dia melawan pasukan pengkhianat dengan kemarahan yang membara, menghancurkan formasi musuh dengan gerakan yang elegan namun mematikan. Keberanian dan kekuatan yang dipancarkannya memberikan semangat baru bagi Ho Xiuhuan dan yang lainnya.Dengan tekad

DMCA.com Protection Status