“Tu … tuan, beberapa teknik memang berasal dari Dunia langit, Aku menjadi sangat yakin dengan hal tersebut. Kita perlu menyelidiki Mereka! Mereka mungkin hanya bagian kecil dari Benua lain,” ucap Sie Gong setelah sekian lama mengamati pertempuran untuk meyakinkan dirinya.“Benar, itu teknik dari sebuah klan di dunia langit, klan cahaya. Tidak salah lagi, Aku pernah melihatnya” lanjut Sie Gong mulai mengingat sesuatu.“Apa klan cahaya yang Kamu maksud turun ke dunia ini? Aku perlu menyelidikinya lebih lanjut jika begitu. Aku juga sangat penasaran dengan Benua lain yang ada di dunia ini. Aku akan menyelidikinya sekaligus memberi orang-orang dari Benua luar itu pelajaran, Aku akan pergi ke Benua Taishan,” balas Liu Shin.“Entahlah … Aku tidak mengetahuinya, Tuan. Jika seseorang paling lemah dari dunia langit turun, Mereka mungkin dapat menguasai dunia ini dalam waktu sekejap apalagi jika itu sebuah klan. Tetapi, orang-orang ini tidak layak di sebut sebagai Pendekar dunia langit,” jawab Z
“Bagaimana … apa Kamu berhasil?” tanya Bei Wang setelah Liu Shin sampai di hadapan Mereka.“Kami sudah menghabisi Mereka semua,” balas Liu Shin.“Amitaba … Kami sangat kualahan menghadapi ratusan orang seperti Mereka, tetapi Kamu dapat dengan mudah menghabisi Mereka. Kamu seharusnya menggantikan Kaisar Benua yang lama,” sahut Biksu Suci Shao.“Tidak perlu menjadi Kaisar Benua untuk membawa kedamaian Benua, Aku akan memastikan hal itu,” jawab Liu Shin.“Aku telah mengirim pesan kepada Matriark Sekte Pelangi Tiga Warna untuk menuju ke Kekaisaran Bing menyusul Bing Susie. Mereka mungkin akan segera ke Sektemu untuk meminta bantuan, Aku tidak perlu repot-repot mencari pengobatan lain, Kamu dapat melakukannya dengan mudah,” ujar Matriark Rueyu.Liu Shin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Gawat, bagaimana jika Yu Qie mengetahui pengobatan seperti itu? Jika terus seperti itu, Aku akan tergoda dengan tubuh dan keimutan gadis kecil itu. Aku harus menemukan jalan lain.” gumamnya.Setelah be
Setelah beberapa waktu berlalu dan Bei Wang serta Rueyu telah meninggalkan Sekte Lentera Naga, Benua Tianlang menjadi aman dan damai. Nama Pendekar Serigala Malam dan Pasukannya menjadi topik perbincangan hangat di kalangan warga Kekaisaran Qing maupun kedua Kekaisaran yang lain.Tidak hanya itu, Sekte Lentera Naga yang merupakan Sekte milik Pendekar Serigala Malam juga menjadi bahan perbincangan Mereka.BommmLiu Shin melayang dari puncak atas Gunung Awan Langit terkena tinju Qing Yu Qie. Beberapa hari yang lalu, Liu Shin membuat ratusan pil kenikmatan. Pil tersebut telah habis membuat Yu Qie menjadi geram dengan Liu Shin. Yu Qie menyuruhnya kembali membuat pil tetapi sama seperti dulu tetapi Liu Shin mengatakan jika bahannya telah habis. Yu Qie yang mengetahui itu meninju Liu Shin dengan sangat ganas."Sial ... Dia sangat binal, tetapi tidak kunjung mengizinkanku menggunakan energi naga," gumam Liu Shin menyeka darah di bibirnya."Aku sangat penasaran jika Dia menggunakan energi nag
Kaisar Bing, Bing Tian dan Bing Susie melihat kedalam gerbang sekte yang telah terbuka. Mereka tampak bertanya-tanya karena tidak melihat apapun di Gunung Awan Langit. Gunung Awan Langit tampak seperti gunung pada umumnya.Akan tetapi, ekspresi Mereka bertiga mulai berubah ketika melewati gerbang sekte, melewati formasi ilusi.“Apa ini ilusi?” Kaisar Bing mengucek matanya tidak percaya melihat bangunan indah dan megah setelah melewati gerbang sekte begitupun dengan Bing Tian dan Bing Susie.“Saudara Shin, apa ini masih gunung sebelumnya atau Kami berada di dunia lain setelah melewati gerbang sekte?”“Penampakan ini yang sesungguhnya, yang ilusi merupakan saat Kalian berada di luar gerbang sekte.” balas Liu Shin.“Patriark … apa Kalian memerlukan kuda ini untuk ke atas?” Bo Bo turun dari puncak ketiga setelah mendapatkan pesan dari penjaga gerbang dengan membawa empat kereta kuda menawari Liu Shin.Bo Bo yang sebelumnya menjadi murid dalam kini telah menjadi salah satu penjaga di Punca
Dear Para Pembaca setia novel ini,Terimakasih atas dukungan semuanya, semoga Kalian puas membaca novel Author ini. Jika ada kritik dan saran bisa tulis di kolom komentar dengan bahasa yang santun dan sopan ya...Sedikit bocoran untuk chapter-chapter berikutnya, Liu Shin akan menuju ke Benua Taishan untuk memberi orang-orang yang berusaha menguasai Benua Tianlang pelajaran.Selain itu Liu Shin juga akan mencari tahu tentang klan cahaya dan klan kegelapan serta Iblis di mana Merekalah yang bertanggung jawab atas kekacauan yang melanda Benua Tianlang.- Di Benua Taishan, Liu Shin akan menjadi Bandit.- Seperti Dunia terbalik, Para Penguasa Benua Taishan bertindak kejam dan semena-mena sementara beberapa Bandit banyak membantu rakyat.- Liu Shin mulai di percaya oleh Pimpinan Bandit dan menjadi Penasihat Bandit.- Nama Bandit menjadi di kenal luas berkat Liu Shin.- Liu Shin merubah kelompok Bandit menjadi Kerajaan Bandit.- Bersama dengan beberapa penentang Penguasa lainnya, Liu Shin mel
Kaisar, Bing Tian dan Bing Susie tampak sangat kagum melihat Merak Agung."Aku memilih Dia sebagai Tuanku," balas Merak Agung."Kamu enyah saja dari sini dan kembali berlatih! Kami sedang membahas sesuatu yang penting," ujar Liu Shin merasa terganggu dengan kehadiran Merak Agung."Sesuatu yang penting apa? Dan, siapa Mereka?" Yu Qie yang melihat Merak Agung bangun dari meditasi, mengikutinya ke puncak ketiga.Liu Shin mengerutkan alis melihat kedatangan Yu Qie. Jika Yu Qie sampai tahu tujuan Kaisar Bing datang ke Sekte Lentera Naga, mungkin Dia yang kesal akan semakin kesal dengannya."Nak Shin ... apa yang Kamu bicarakan dengan burung yang sangat anggun dan cantik ini?" Kaisar Bing penasaran dengan Liu Shin yang seakan dapat berbicara dengan Merak Agung."Apa Nona adalah Qing Yu Qie? Aku adalah Kaisar Bing dan Mereka berdua putra putriku, Bing Tian dan Bing Susie." Kaisar Bing memperkenalkan diri kepada Yu Qie."Maaf karena Aku tidak sopan, Aku tidak mengetahui tentang Kalian sebelum
“Baiklah … kalau sudah setuju, Aku menginginkan sebuah pernikahan kecil-kecilan. Tetapi Nak Shin tidak boleh berlebihan terhadap Sie’er sebelum usianya mencapai 17 tahun,” sahut Kaisar Bing.“Bagaimana menurutmu?” tanya Liu Shin ke Qing Yu Qie.“Kenapa tidak menunggu Bing Susie berusia 17 tahun saja?” sahut Yu Qie.“Aku khawatir Nak Shin dan Sie’er melakukan hal di luar perkiraanku. Aku akan tenang jika Mereka berdua segera menikah meskipun Aku tidak mengizinkan Mereka melakukan hal semacam itu sebelum Sie’er beranjak dewasa.” balas Kaisar Bing.Kaisar Bing khawatir dengan metode penyembuhan yang Liu Shin lakukan. Jika Liu Shin dan Bing Susie melangsungkan pernikahan terlebih dahulu, Dia akan sedikit tenang meskipun Liu Shin melakukan hal yang berlebihan kepada Bing Susie sebelum Bing Susie berusia 17 tahun.Hubungan di luar pernikahan menurut Kaisar Bing merupakan hal yang buruk dan dapat merusak nama Kekaisaran Bing, lebih buruk daripada Liu Shin menyentuh Bing Susie sebelum Bing Su
Dua hari berlalu, Liu Shin telah melangsungkan pernikahan kecil-kecilan dengan Qing Yu Qie dan Bing Susie. Kebahagiaan menyelimuti seluruh keluarga satu klannya yang mana Mereka menganggap Liu Shin merupakan Kepala keluarga klan Liu.Meskipun hanya kecil-kecilan, Liu Shin telah menerima beberapa tamu penting di tiga Kekaisaran. Kaisar Qing telah menginformasikan tentang pernikahan Mereka karena kedatangan Kaisar Bing dan rombongannya di Kekaisaran Qing sudah sebulan yang lalu sehingga Kaisar Qing telah melakukan banyak persiapan.Atas bantuan Liu Ya yang mengirimkan beberapa surat melalui artefak kotak pesan, beberapa orang juga sampai ke Sekte Lentera Naga dalam waktu singkat menggunakan portal ruang dimensi. Pernikahan tersebut berlangsung cukup meriah, diiringi dengan gelak tawa dan senyuman Para tamu undangan dan orang-orang dari klan Liu.“Dimana Kamu akan tidur?” tanya Yu Qie di sebuah gubug rapuh di puncak teratas.“Aku tidak habis pikir dengannya, Dia membangun bangunan megah
Ribuan tahun yang lalu, benua malaya disebut sebagai kerajaan kuno selatan. Wilayah kekuasaannya mencakup seluruh benua malaya. Kerajaan kuno selatan itulah yang terus berperang dengan benua tianlang maupun benua taishan untuk memperluas wilayah kekuasaan.Seiring dengan berjalannya waktu, perang saudara terus menerus terjadi di kerajaan kuno selatan. Kerajaan kuno selatan mulai terlupakan dan berubah nama menjadi benua malaya dengan banyak kerajaan besar maupun kecil yang berdiri tegak.Kerajaan-kerajaan di benua malaya itu tidak ubahnya seperti sekte yang memiliki aliran hitam dan putih, yaitu baik dan jahat.Si Mata Merah mengumpulkan kerajaan-kerajaan yang jahat di bawah kepemimpinan kerajaan wirasena. Dia berniat kembali menjadikan benua malaya menjadi kerajaan kuno selatan.Dalam menggapai keinginannya itu, Si Mata Merah dimanfaatkan oleh Cheng Gu, seseorang dari klan penyihir yang sempat dihabisi oleh Liu Shin.Cheng Gu menjanjikan Si Mata Merah kekuatan dahsyat sehingga mampu
Liu Shin menyimpan kristal kehidupan di cincin ruang dimensinya. Dia memikirkan cara bagaimana bisa naik ke atas gumpalan awan gunung brawijaya.“Saudaraku, apa kamu sanggup menghindari petir hitam?” tanya Liu Shin.“Meskipun harus mati, aku akan mencobanya demi adikku,” balas Surya Kelana.“Lebih baik kita menghindar terlebih dahulu dari hujan petir hitam. Kita pikirkan cara terlebih dahulu bagaimana bisa sampai ke gunung brawijaya.”“Baiklah.”Liu Shin dan Surya Kelana kemudian menjauh dari jangkauan petir hitam di atas permukaan air laut.Liu Shin melihat Surya Kelana duduk dengan posisi lotus diatas permukaan air laut dan memejamkan matanya. “Saudaraku, apa yang kamu lakukan?” tanya Liu Shin.“Aku sedang membaca beberapa kitab, siapa tahu ada yang berguna,” balas Surya Kelana.Liu Shin menyipitkan matanya. “Apa maksudmu? Aku hanya melihatmu duduk bersila tanpa melakukan apapun. Kamu juga tidak mengenakan cincin ruang dimensi sebagai tempat penyimpanan kitabmu.”“Aku tidak membutuh
“Saudaraku, lekas menjauh dari sini dan menghindar dari jangkauan hujan petir!” perintah Liu Shin kepada Surya Kelana. “Aku akan membantumu,” ujar Surya Kelana. “Ini sangat berbahaya, biarkan aku menghadapinya seorang diri,” balas Liu Shin. Liu Shin menyadari jika area untuk memasuki gunung brawijaya sangat sukar untuk ditembus. Mau tidak mau dia harus melawan kepiting raksasa dan membinasakannya. Kepiting raksasa tidak akan membiarkan seorangpun mencapai gunung brawijaya di wilayah kekuasaannya di permukaan air laut. Sementara itu, awan yang sangat besar tempat keberadaan gunung brawijaya bergemuruh sangat keras dan terus menghujani Liu Shin dan Surya Kelana dengan petir hitam. Dari pengamatan Liu Shin, gunung brawijaya menolak siapapun yang akan memasukinya dengan formasi ataupun fenomena alam yang ada disekitarnya. “Dua orang akan lebih mudah menghadapinya, aku bisa mengalihkan perhatiannya,” Surya Kelana memaksa untuk ikut menghadapi kepiting raksasa. “Baiklah,” balas Liu S
"Hmmm ... gunung brawijaya? gunung itu sangat sulit ditemukan," balas manager paviliun."Berapa harga yang harus kami bayar?" tanya Liu Shin."Ini bukan masalah harga, paviliun kami juga kekurangan informasi tentangnya.""Lalu, informasi apa yang paviliun ketahui? Aku akan membayarnya dengan harga yang pantas," balas Liu Shin kemudian mengambil ribuan koin emas dan meletakkannya di atas meja dihadapan manager paviliun."Anak muda ... masukkan kembali uangmu! Bagaimana jika kita saling bertukar informasi? Kamu tidak perlu membayarnya."Liu Shin mengerutkan alis. "Apa maksudmu?""Gunung brawijaya merupakan tempat paling mengerikan di benua ini, sangat mustahil dimasuki manusia biasa. Hanya orang-orang dengan kekuatan layaknya dewa yang bisa memasukinya. Jika kamu berhasil memasukinya, aku ingin kamu memberikan informasi tentang apa saja yang ada di gunung tersebut. Bagaimana menurutmu?""Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke tempat ini setelah urusanku selesai di gunung brawijaya,"
Setelah cukup lama bertarung, Liu Shin akhirnya bisa melumpuhkan Cheng Gu. Liu Shin memaksa Cheng Gu untuk memberikan informasi padanya, tapi Cheng Gu tidak mau mengakui apapun. Liu Shinpun akhirnya membunuh Cheng Gu. Liu Shin melanjutkan perjalanannya di wilayah kekuasaan kerajaan wirasena untuk mencari gunung brawijaya. Dia mencari informasi selama beberapa hari di kota ataupun desa namun tidak kunjung juga mengetahui dimana letak keberadaan gunung brawijaya. “Kemana aku bisa menemukan keberadaan gunung brawijaya? Sial, aku lupa bertanya letak gunung brawijaya kepada pendekar buta.” Liu Shin terlihat frustasi kerena tidak menemukan keberadaannya. Saat Liu Shin sedang melesat terbang, dia melihat pemuda yang sedang di keroyok oleh dua orang. Liu Shin mengamati pertarungan yang tidak seimbang tersebut. Setelah memastikan pemuda yang sedang dikeroyok tidak bersalah, Liu Shinpun akhirnya membantunya. “Saudara, biarkan aku menolongmu,” ujar Liu Shin mengagetkan pemuda yang sedang di
“Anak muda, kamu benar-benar arogan.” Wusss Orang itu melesat turun ke tanah untuk menyerang Liu Shin. “Tinju Macan Api.” Bummmm Liu Shin berhasil menghindar dari serangan orang itu. Serangan tinju orang itu sangat dahsyat mengenai tanah, membuat tanah menjadi sebuah kawah yang sangat besar. “Orang ini begitu kuat, aku harus waspada,” gumam Liu Shin. “Kembalilah ke kerajaan manggala atau aku akan membunuhmu.” Orang misterius itu kembali mengancam Liu Shin. “Aku tidak akan kembali sampai aku menemukan Si Mata Merah,” jawab Liu Shin. “Jadi, kamu mencari Si Mata Merah? Langkahi dulu mayatku,” ujar orang misterius tersebut. “Siapa kamu?” tanya Liu Shin. “Karena kamu akan mati, aku akan menjawab pertanyaanmu. Aku Cheng Gu dari klan penyihir dunia atas.” “Jadi, kamu adalah seseorang yang memburu Ratu Siluman Rubah? Kenapa kamu melindungi kerajaan wirasena dan apa hubunganmu dengan Si Mata Merah?” “Itu tidak ada urusannya denganmu,” jawab Cheng Gu. Pertempuran sengitpun terjadi
Setelah selesai makan di kedai arak, Liu Shinpun pergi dari kota kalageni untuk melanjutkan perjalanan menuju kerajaan wirasena. Dalam perjalanannya, Liu Shin melihat puluhan petapa suci melesat terbang dengan sangat cepat menuju ke arah timur. “Mau kemana orang-orang tersebut?” gumam Liu Shin. Liu Shin yang penasaran mengikuti petapa-petapa suci itu. Para Petapa ternyata menuju ke sebuah lembah yang bernama lembah hitam. Di lembah itu, sudah berkumpul sekitar ratusan petapa suci lainnya. Liu Shin bersembunyi di dahan sebuah pohon dan mengamati Para Petapa. Para Petapa terlihat berkumpul di depan sebuah pintu portal yang ada di lembah itu. Tidak lama kemudian, pintu portal terbuka dan petapa-petapa itu memasuki pintu. “Ada apa di balik pintu portal itu? Aku ikuti saja mereka.” Liu Shin mengikuti petapa-petapa suci masuk ke sebuah portal. Portal itu membawa Liu Shin menuju ke sebuah tempat yang tampak seperti labirin. “Apa yang sesungguhnya mereka cari di tempat seperti ini?” Tr
“Tunggu anak muda! Apa kamu yakin bisa mengalahkan Si Mata Merah?”“Sejujurnya, aku mungkin belum mampu mengalahkannya, oleh karenanya istriku berhasil dibawa kabur oleh Si Mata Merah ke benua ini. Namun, aku tidak ingin berlama-lama karena kedua istriku mungkin dalam bahaya,” balas Liu Shin.“Kalau begitu, aku akan mengajarimu sedikit cara bagaimana mengalahkannya. Aku sudah sangat hafal dengan jurus dan tekniknya. Apa kamu tertarik? Aku juga sudah lama menyimpan dendam dengannya dan ingin membunuhnya.”“Baiklah kalau tuan pendekar buta bersedia,” jawab Liu Shin.“Tutup matamu!” perintah Pendekar Buta.Kekuatan Si Mata Merah sangat mengerikkan. Hanya dengan menatap matanya, seseorang akan menjadi patung. Oleh karenanya, Pendekar Buta bermaksud mengajari Liu Shin bagaimana cara bertarung menggunakan insting dan pendengarannya.Liu Shin tanpa ragu menutup matanya. Mereka lalu berlatih tanding tanpa penglihatan, membuat Liu Shin selalu terkena pukulan tongkat sakti milik Si Pendekar Bu
Ribuan tahun yang lalu, benua tianlang, taishan dan malaya saling perperang untuk melebarkan kekuasaan mereka. Mereka berhenti berperang karena masing-masing dari mereka mengalami kerugian yang sangat besar.Benua malaya kembali mulai menampakkan diri, menyerang benua tianlang, dipimpin oleh seseorang dengan julukan Si Mata Merah di pesisir pantai wilayah kekaisaran Han.Kekuatan dari orang-orang benua malaya sangatlah hebat. Pasukan serigala malam yang melawan mereka bahkan banyak yang mengalami kematian. Si Mata Merah juga berhasil menculik Qing Yuqie dan Bing Susie tanpa bisa dicegah oleh Liu Shin dan pasukan serigala malamnya.“Zhu Lao, Sie Gong, Gao Lang, Fu Shen … aku akan pergi sendiri ke benua selatan untuk mencari Qing Yuqie dan Bing Susie. Kalian tetaplah disini dan jaga benua Tianlang, aku baru menyadari bahwa dunia tempatku tinggal ini ternyata sangat luas,” ucap Liu Shin.“Baik tuan … hati-hatilah menghadapi Si Mata Merah,” balas Zhu Lao.Liu Shin menuju ke benua selatan