"Apa itu kalung giok kehidupan? Apa Aku juga bisa terus bersama Shin gege, di bawa kemana-mana oleh Shin gege?" tanya Bing Susie."Tentu saja bisa," sahut Yu Qie."Kalau begitu, Aku mengurungkan niat menjadi murid sekte dan ingin berada di dalam kalung giok seperti Kakak Yu Qie," ucap Bing Tian.Liu Shin menelan ludah, "Aku akan mengizinkan Kalian setelah yakin dengan kemampuanku. Untuk saat ini, Aku tidak dapat melakukannya.""Kenapa? Apa Kamu berniat pergi dariku?" tanya Yu Qie."Ayu Kita masuk ke dalam kalung giok! Aku akan memberitahukan sesuatu yang belum Kalian ketahui, ini berkaitan pertemuanku dengan Zhu Lao dan merupakan alasan kenapa Aku belum bisa terus bersama Kalian," balas Liu Shin.Liu Shin, Yu Qie dan Bing Susie kemudian masuk ke dalam kalung giok. Liu Shin menceritakan tentang kehidupannya sejak kecil tanpa ada yg di tutup-tutupi dari Yu Qie dan Bing Susie.Yu Qie dan Bing Susie yang mendengar cerita Liu Shin menjadi berbinar air matanya, ikut sedih dan merasakan pend
"Aku akan keluar saja dari sini," ucap Bing Susie berusaha akan membiarkan Liu Shin dan Yu Qie.Yu Qie menatap Liu Shin, menciumi pipi dan bibirnya. "Shin gege ... bagaimana jika bukan hanya kulit punggung, tetapi seluruh bagian kulit Shin gege bersentuhan dengan kulit Bing Susie, apa itu dapat membuatnya bertahan lebih lama dari penyakitnya?""Dengan formasi segel penyerap, itu dapat di lakukan.""Aku akan membiarkan Shin gege melakukannya dengan Bing Susie kali ini. Shin gege telah mengalami kehidupan yang sulit. Biarkan Kita berdua mengobati luka hati Shin gege selama ini dengan tubuh Kita," balas Yu Qie.Yu Qie mulai membuka pakaiannya, kemudian menatap ke arah Bing Susie."Apa Sie'er dapat melakukannya?" tanya Yu Qie.Bing Susie tidak percaya dengan apa yang Dia lihat, tetapi seperti yang di katakan Yu Qie, Dia juga ingin membuat Liu Shin melupakan kehidupan masa lalunya yang menyakitkan."Apa Aku harus melepas pakaian seperti Kakak Yu Qie?" tanya Bing Susie.Yu Qie mengangguk, "
Sepeninggalan Su Feilong, Iblis dan beberapa sekutu maupun antek Mereka di tiga Kekaisaran, beberapa Pemimpin sekte dan klan besar dari tiga Kekaisaran mengadakan pertemuan di Kekaisaran Qing.Mereka kemudian memutuskan mengangkat Liu Shin menjadi Penasehat Agung ketiga Kekaisaran, yaitu Kekaisaran Qing, Bing dan Kekaisaran Han.Benua Tianlang menjadi Benua yang damai dan tentram untuk beberapa waktu. Namun meskipun begitu, sisa-sisa dari sekutu maupun antek dari Su Feilong tidak semuanya dapat di bumi hanguskan. Beberapa dari Mereka bersembunyi dan dapat selamat dari operasi pembersihan sekte dan klan besar.Di Sekte Lentera Naga,Liu Shin telah memberikan berbagai misi untuk di lakukan oleh murid sekte. Beberapa Murid tampak bersemangat untuk mengambil misi yang Mereka inginkan."Berhenti!"Liu Shin menghentikan pertarungan antara Liu Su, Mei Lin melawan Ji Dong."Patriark ... Mereka berdua yang memulainya," ucap Ji Dong kemudian menghentikan pertarungan tidak seimbang itu yang memb
“Yu Qie sayang … Akhirnya Kamu mencapai alam setengah Dewi. Tidak ada yang dapat mengalahkanmu di Benua Tianlang. Meskipun Pelindung Benua telah lama berada di alam setengah Dewa Dewi, tapi Kamu memiliki tubuh spesial. Mereka tidak sebanding denganmu,” ucap Liu Shin. Liu Shin sangat senang Yu Qie menerobos ke alam setengah Dewi setelah kurang lebih dua tahun berlalu semenjak Liu Shin di pilih sebagai Penasihat Agung Benua Tianlang. Selama kurun waktu dua tahun itu, Liu Shin juga telah berlatih cukup keras. Selain berlatih, menyerap sumberdaya, Liu Shin juga mendapat manfaat dari tubuh spesial Yu Qie. Liu Shin saat ini berusia 19 tahun, hanya beberapa bulan lagi akan menginjak 20 tahun. Sementara Yu Qie berusia 25 tahun dan Bing Susie sendiri berusia 12 tahun.Selain bersama Yu Qie, Liu Shin juga sering menghabiskan waktunya dengan Bing Susie. Mereka berdua tidak hanya bersentuhan kulit punggung tetapi sering telanjang bulat bersama untuk membuat Bing Susie agar fisiknya menjadi kua
“Terserah Tuan saja … yang jelas kecantikkan Xio Li nomor satu di mataku.” Zhu Lao sedikit kesal dengan Liu Shin. “Aku sudah mengatakan sebelumnya kalau itu menurutmu.” “Shin gege juga sangat tampan. Para Dewa pasti sangat iri jika mengetahui dan melihatnya. Ngomong-ngomong, apa Xio Li juga sudah dapat menjelma menjadi manusia?” sela Yu Qie dan menanyakan tentang Xio Li ke Zhu Lao yang berlatih dengannya. “Xio Li masih bermeditasi, Dia mungkin akan segera menyusulku, menjelma menjadi manusia," balas Zhu Lao. Saat Mereka sedang mengobrol, Fu Shan tiba-tiba mendatangi Mereka setelah menapakkan kakinya di puncak atas gunung. “Tuan … Tuan Liu Ya ingin bertemu denganmu, ada sesuatu yang sangat penting.” Fu Shan melapor kepada Liu Shin atas permintaan Liu Ya. “Sesuatu yang penting apa itu?” “Tuan Ya mengatakan tentang ribuan Iblis yang muncul. Kemungkinan Tuan Liu Ya telah mendapat pesan dari seseorang,” jawab Fu Shan. Liu Shin kemudian bergegas turun dari puncak gunung, di ikuti ole
“Kami tidak seperti yang Kalian pikirkan, hanya akan singgah sebentar,” ucap Bing Susie kemudian melempar lencana miliknya. “Pu … Putri Mahkota?” Salah satu Penjaga tergagap setelah melihat lencana milik Bing Susie. Bing Susie mengangguk, “Ini suamiku … hentikan gosip Kalian tentang Dewa dan Dewi!” Dia memperkenalkan Liu Shin dan lainnya. “Putri Mahkota, Kami pantas mati,” Para Penjaga langsung berlutut, menghormat di hadapan Bing Susie dan lainnya. “Penjaga … apa Kalian mengetahui tentang beberapa Pasukan yang sedang melesat kemari?” tanya Liu Shin. “Berdasarkan informasi, Mereka akan menjelajah wilayah salju terlarang,” balas Penjaga. “Apa yang ingin Mereka lakukan di wilayah terlarang?” Seorang Komandan kemudian mendekat ke hadapan Mereka. “Ada apa ini?” Penjaga gerbang Kota memberitahukan jika Mereka adalah Putri Mahkota Bing, Suami dan rekannya. Komandan Kota itupun kemudian mengajak Liu Shin dan lainnya ke sebuah ruangan di dekat gerbang kota. Pernikahan antara Bing Sus
Dari atas langit, Fu Shan membuat bongkahan salju yang sangat besar dan Zhu Lao menghancurkan dengan menyibakkan tangannya. Wusss Hujan salju turun menerpa Para Pasukan sekte yang terluka. Zhu Lao mengaliri salju tersebut dengan sebuah energi keagungannya. Ratusan ribu pasukan sekte seketika sembuh dari luka Mereka dan terlihat lebih bertenaga dari sebelumnya. “Penasehat Agung benar-benar sesuai dengan informasi yang beredar,” gumam Tetua. Tetua itu, Komandan Kota, Penjaga dan ribuan pasukan sekte di buat tercengang dengan yang di lakukan Liu Shin dan Zhu Lao. Liu Shin seakan telah mencabut nyawa Mereka sementara Zhu Lao menghidupi Mereka. Jika saja Liu Shin tidak menahan kekuatannya, ratusan ribu pasukan sekte mungkin telah tewas dalam sekejap mata."Shin gege ... apa Kamu mengenal Para Patriark? Dan bagaimana Shin gege mengetahui wilayah salju terlarang?" tanya Bing Susie setelah Mereka kembali melesat, menaiki Bing Se Na."Aku pernah bertemu dengan Para Patriark saat bersama ka
Pedang Liu Shin dan Su Heilong saling beradu, membuat langit dimana Mereka bertempur berkilatan cahaya.TranggTranggTranggSu Heilong menunjukkan gerakan pedang yang sangat menawan, tidak terhalang oleh dirinya yang terbang di udara."Sepuluh Penderitaan."Su Heilong menyerang Liu Shin dengan pedang di aliri energi cahaya yang sangat kuat."Pedang Naga Petir."Liu Shin tidak tinggal diam, mengalirkan energi petir ke pedangnya.TranggTranggTranggLiu Shin dan Su Heilong kembali beradu pedang dengan gerakan Mereka di atas udara yang sangat menakjubkan.Dentingan pedang menggema puluhan kilometer jauhnya, kilatan-kilatan cahaya akibat kekuatan pedang keduanya semakin terlihat menakutkan.Mereka berdua saling mencoba memenggal kepala masing-masing, namun kecepatan keduanya di atas udara terlihat seimbang. Jika Pendekar biasa melihat Mereka, Para Pendekar itu tidak akan mampu karena gerakan Liu Shin dan Su Heilong sangatlah cepat."Amitabha ... Benar-benar mengerikan," gumam Biksu Suci
Ribuan tahun yang lalu, benua malaya disebut sebagai kerajaan kuno selatan. Wilayah kekuasaannya mencakup seluruh benua malaya. Kerajaan kuno selatan itulah yang terus berperang dengan benua tianlang maupun benua taishan untuk memperluas wilayah kekuasaan.Seiring dengan berjalannya waktu, perang saudara terus menerus terjadi di kerajaan kuno selatan. Kerajaan kuno selatan mulai terlupakan dan berubah nama menjadi benua malaya dengan banyak kerajaan besar maupun kecil yang berdiri tegak.Kerajaan-kerajaan di benua malaya itu tidak ubahnya seperti sekte yang memiliki aliran hitam dan putih, yaitu baik dan jahat.Si Mata Merah mengumpulkan kerajaan-kerajaan yang jahat di bawah kepemimpinan kerajaan wirasena. Dia berniat kembali menjadikan benua malaya menjadi kerajaan kuno selatan.Dalam menggapai keinginannya itu, Si Mata Merah dimanfaatkan oleh Cheng Gu, seseorang dari klan penyihir yang sempat dihabisi oleh Liu Shin.Cheng Gu menjanjikan Si Mata Merah kekuatan dahsyat sehingga mampu
Liu Shin menyimpan kristal kehidupan di cincin ruang dimensinya. Dia memikirkan cara bagaimana bisa naik ke atas gumpalan awan gunung brawijaya.“Saudaraku, apa kamu sanggup menghindari petir hitam?” tanya Liu Shin.“Meskipun harus mati, aku akan mencobanya demi adikku,” balas Surya Kelana.“Lebih baik kita menghindar terlebih dahulu dari hujan petir hitam. Kita pikirkan cara terlebih dahulu bagaimana bisa sampai ke gunung brawijaya.”“Baiklah.”Liu Shin dan Surya Kelana kemudian menjauh dari jangkauan petir hitam di atas permukaan air laut.Liu Shin melihat Surya Kelana duduk dengan posisi lotus diatas permukaan air laut dan memejamkan matanya. “Saudaraku, apa yang kamu lakukan?” tanya Liu Shin.“Aku sedang membaca beberapa kitab, siapa tahu ada yang berguna,” balas Surya Kelana.Liu Shin menyipitkan matanya. “Apa maksudmu? Aku hanya melihatmu duduk bersila tanpa melakukan apapun. Kamu juga tidak mengenakan cincin ruang dimensi sebagai tempat penyimpanan kitabmu.”“Aku tidak membutuh
“Saudaraku, lekas menjauh dari sini dan menghindar dari jangkauan hujan petir!” perintah Liu Shin kepada Surya Kelana. “Aku akan membantumu,” ujar Surya Kelana. “Ini sangat berbahaya, biarkan aku menghadapinya seorang diri,” balas Liu Shin. Liu Shin menyadari jika area untuk memasuki gunung brawijaya sangat sukar untuk ditembus. Mau tidak mau dia harus melawan kepiting raksasa dan membinasakannya. Kepiting raksasa tidak akan membiarkan seorangpun mencapai gunung brawijaya di wilayah kekuasaannya di permukaan air laut. Sementara itu, awan yang sangat besar tempat keberadaan gunung brawijaya bergemuruh sangat keras dan terus menghujani Liu Shin dan Surya Kelana dengan petir hitam. Dari pengamatan Liu Shin, gunung brawijaya menolak siapapun yang akan memasukinya dengan formasi ataupun fenomena alam yang ada disekitarnya. “Dua orang akan lebih mudah menghadapinya, aku bisa mengalihkan perhatiannya,” Surya Kelana memaksa untuk ikut menghadapi kepiting raksasa. “Baiklah,” balas Liu S
"Hmmm ... gunung brawijaya? gunung itu sangat sulit ditemukan," balas manager paviliun."Berapa harga yang harus kami bayar?" tanya Liu Shin."Ini bukan masalah harga, paviliun kami juga kekurangan informasi tentangnya.""Lalu, informasi apa yang paviliun ketahui? Aku akan membayarnya dengan harga yang pantas," balas Liu Shin kemudian mengambil ribuan koin emas dan meletakkannya di atas meja dihadapan manager paviliun."Anak muda ... masukkan kembali uangmu! Bagaimana jika kita saling bertukar informasi? Kamu tidak perlu membayarnya."Liu Shin mengerutkan alis. "Apa maksudmu?""Gunung brawijaya merupakan tempat paling mengerikan di benua ini, sangat mustahil dimasuki manusia biasa. Hanya orang-orang dengan kekuatan layaknya dewa yang bisa memasukinya. Jika kamu berhasil memasukinya, aku ingin kamu memberikan informasi tentang apa saja yang ada di gunung tersebut. Bagaimana menurutmu?""Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke tempat ini setelah urusanku selesai di gunung brawijaya,"
Setelah cukup lama bertarung, Liu Shin akhirnya bisa melumpuhkan Cheng Gu. Liu Shin memaksa Cheng Gu untuk memberikan informasi padanya, tapi Cheng Gu tidak mau mengakui apapun. Liu Shinpun akhirnya membunuh Cheng Gu. Liu Shin melanjutkan perjalanannya di wilayah kekuasaan kerajaan wirasena untuk mencari gunung brawijaya. Dia mencari informasi selama beberapa hari di kota ataupun desa namun tidak kunjung juga mengetahui dimana letak keberadaan gunung brawijaya. “Kemana aku bisa menemukan keberadaan gunung brawijaya? Sial, aku lupa bertanya letak gunung brawijaya kepada pendekar buta.” Liu Shin terlihat frustasi kerena tidak menemukan keberadaannya. Saat Liu Shin sedang melesat terbang, dia melihat pemuda yang sedang di keroyok oleh dua orang. Liu Shin mengamati pertarungan yang tidak seimbang tersebut. Setelah memastikan pemuda yang sedang dikeroyok tidak bersalah, Liu Shinpun akhirnya membantunya. “Saudara, biarkan aku menolongmu,” ujar Liu Shin mengagetkan pemuda yang sedang di
“Anak muda, kamu benar-benar arogan.” Wusss Orang itu melesat turun ke tanah untuk menyerang Liu Shin. “Tinju Macan Api.” Bummmm Liu Shin berhasil menghindar dari serangan orang itu. Serangan tinju orang itu sangat dahsyat mengenai tanah, membuat tanah menjadi sebuah kawah yang sangat besar. “Orang ini begitu kuat, aku harus waspada,” gumam Liu Shin. “Kembalilah ke kerajaan manggala atau aku akan membunuhmu.” Orang misterius itu kembali mengancam Liu Shin. “Aku tidak akan kembali sampai aku menemukan Si Mata Merah,” jawab Liu Shin. “Jadi, kamu mencari Si Mata Merah? Langkahi dulu mayatku,” ujar orang misterius tersebut. “Siapa kamu?” tanya Liu Shin. “Karena kamu akan mati, aku akan menjawab pertanyaanmu. Aku Cheng Gu dari klan penyihir dunia atas.” “Jadi, kamu adalah seseorang yang memburu Ratu Siluman Rubah? Kenapa kamu melindungi kerajaan wirasena dan apa hubunganmu dengan Si Mata Merah?” “Itu tidak ada urusannya denganmu,” jawab Cheng Gu. Pertempuran sengitpun terjadi
Setelah selesai makan di kedai arak, Liu Shinpun pergi dari kota kalageni untuk melanjutkan perjalanan menuju kerajaan wirasena. Dalam perjalanannya, Liu Shin melihat puluhan petapa suci melesat terbang dengan sangat cepat menuju ke arah timur. “Mau kemana orang-orang tersebut?” gumam Liu Shin. Liu Shin yang penasaran mengikuti petapa-petapa suci itu. Para Petapa ternyata menuju ke sebuah lembah yang bernama lembah hitam. Di lembah itu, sudah berkumpul sekitar ratusan petapa suci lainnya. Liu Shin bersembunyi di dahan sebuah pohon dan mengamati Para Petapa. Para Petapa terlihat berkumpul di depan sebuah pintu portal yang ada di lembah itu. Tidak lama kemudian, pintu portal terbuka dan petapa-petapa itu memasuki pintu. “Ada apa di balik pintu portal itu? Aku ikuti saja mereka.” Liu Shin mengikuti petapa-petapa suci masuk ke sebuah portal. Portal itu membawa Liu Shin menuju ke sebuah tempat yang tampak seperti labirin. “Apa yang sesungguhnya mereka cari di tempat seperti ini?” Tr
“Tunggu anak muda! Apa kamu yakin bisa mengalahkan Si Mata Merah?”“Sejujurnya, aku mungkin belum mampu mengalahkannya, oleh karenanya istriku berhasil dibawa kabur oleh Si Mata Merah ke benua ini. Namun, aku tidak ingin berlama-lama karena kedua istriku mungkin dalam bahaya,” balas Liu Shin.“Kalau begitu, aku akan mengajarimu sedikit cara bagaimana mengalahkannya. Aku sudah sangat hafal dengan jurus dan tekniknya. Apa kamu tertarik? Aku juga sudah lama menyimpan dendam dengannya dan ingin membunuhnya.”“Baiklah kalau tuan pendekar buta bersedia,” jawab Liu Shin.“Tutup matamu!” perintah Pendekar Buta.Kekuatan Si Mata Merah sangat mengerikkan. Hanya dengan menatap matanya, seseorang akan menjadi patung. Oleh karenanya, Pendekar Buta bermaksud mengajari Liu Shin bagaimana cara bertarung menggunakan insting dan pendengarannya.Liu Shin tanpa ragu menutup matanya. Mereka lalu berlatih tanding tanpa penglihatan, membuat Liu Shin selalu terkena pukulan tongkat sakti milik Si Pendekar Bu
Ribuan tahun yang lalu, benua tianlang, taishan dan malaya saling perperang untuk melebarkan kekuasaan mereka. Mereka berhenti berperang karena masing-masing dari mereka mengalami kerugian yang sangat besar.Benua malaya kembali mulai menampakkan diri, menyerang benua tianlang, dipimpin oleh seseorang dengan julukan Si Mata Merah di pesisir pantai wilayah kekaisaran Han.Kekuatan dari orang-orang benua malaya sangatlah hebat. Pasukan serigala malam yang melawan mereka bahkan banyak yang mengalami kematian. Si Mata Merah juga berhasil menculik Qing Yuqie dan Bing Susie tanpa bisa dicegah oleh Liu Shin dan pasukan serigala malamnya.“Zhu Lao, Sie Gong, Gao Lang, Fu Shen … aku akan pergi sendiri ke benua selatan untuk mencari Qing Yuqie dan Bing Susie. Kalian tetaplah disini dan jaga benua Tianlang, aku baru menyadari bahwa dunia tempatku tinggal ini ternyata sangat luas,” ucap Liu Shin.“Baik tuan … hati-hatilah menghadapi Si Mata Merah,” balas Zhu Lao.Liu Shin menuju ke benua selatan