Share

Persyaratan

Penulis: Alie-Afie
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di Kediaman klan Lim,

"Patriark ... seseorang berbuat onar di depan gerbang." Salah satu Jenderal klan Lim melapor kepada Patriarknya, Lim Fung.

"Kenapa melapor? Apa klan Lim tidak mempunyai muka? Seret saja Dia pergi! Jika tidak mau, habisi saja! Kenapa melaporkan hal seperti itu padaku?" maki Lim Fung.

"Ta ... tapi Patriark, Dia membicarakan hal yang tidak masuk akal," kata Sang Jenderal.

"Apa yang Dia bicarakan?" Lim Fung menjadi penasaran.

"Dia seperti orang gila mengatakan klan Lim akan menghilang dari muka bumi," jawab Jenderal klan.

"Seret Dia kemari!" perintah Patriark Lim Fung.

Sang Jenderal segera melesat dan tidak lama kembali membawa seseorang yang ternyata Komandan Bandit yang di perintahkan menyampaikan penyerangan yang akan di lakukan klan Heng dan klan Gong.

Komandan Bandit itu terus berteriak, "Patriark, Aku mohon perlindunganmu, Aku di kejar-kejar oleh seseorang dari klan Gong," ujarnya.

"Patriark ... tolonglah Aku! Aku akan mati karena mengetahui rencana Mereka," la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Udidul
tambah lgi upnya thor..
goodnovel comment avatar
Yogapps 1999
terimakasih author...crazy up
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Pencapaian Tertinggi

    Kedatangan klan Lim membuat klan Gong tersentak kaget. Mereka yang seharusnya mengagetkan klan Lim, malah klan Lim yang mengagetkan Mereka.Penyerangan tersebut berlangsung cukup sengit. Klan Gong berhasil di taklukkan oleh klan Lim meskipun dari pihak klan Lim memakan banyak korban nyawa.Tidak berselang lama, klan Heng telah sampai di kediaman klan Gong. Tetapi, Mereka di sambut serangan yang sangat dahsyat dari klan Lim yang telah lama menunggu Mereka. Klan Heng berhasil di musnahkan oleh Pasukan dari klan Lim."Siapa namamu? Berkat Kamu, klan Kami berhasil selamat meskipun harus memakan banyak korban jiwa," tanya Lim Fung kepada Komandan Bandit."Aku Tu Mui, Patriark," jawab Komandan Bandit memakai nama Pemimpinnya."Tu Mui, apa yang Kamu inginkan? Aku akan mengabulkannya," tanya Lim Fung."Aku ingin Kamu mati," jawab Komandan Bandit kemudian melesat sangat cepat ke arah Liu Shin dan Komandan Bandit lainnya."Sialan ... siapa Mereka?" Lim Fung mulai menyadari jika Dia dan pasukan

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Membuat Kekacauan

    "Aku harus segera membesarkan nama Bandit," gumam Liu Shin.Liu Shin tidak ingin lama-lama di Benua Taishan. Tetapi, Dia juga tidak ingin gegabah mengambil keputusan langsung menyerang jantung pertahanan klan cahaya dan klan kegelapan. Liu Shin perlu mengetahui baik buruknya sebelum melakukan hal itu, dan Dia lebih memilih untuk bergerak dari bawah.Liu Shin menemui Bandit lain untuk mencari tahu tentang Benua Tianlang. Menurut Liu Shin, wilayahnya sekarang berada merupakan wilayah kecil dan hanya wilayah pinggiran. Dia belum menjumpai orang-orang dari klan cahaya, klan kegelapan maupun Iblis."Bandit ... sini Kamu!" perintah Liu Shin kepada salah satu Bandit.Bandit itu bergegas mendekat mengikuti perintah Liu Shin karena Dia menyaksikan Liu Shin dengan mudah membunuh Patriark dan beberapa Tetua dari klan Gong."Ada apa Tuan Penasehat Bandit?" tanya Bandit itu. Berdasarkan desas-desus di kalangan Bandit, Liu Shin merupakan Penasehat Bandit."Aku bukan Penasehat Bandit," jawab Liu Shi

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Tujuan Sebenarnya

    "Jelaskan padaku, kenapa Kamu di juluki Jenderal Bandit Pencabut Nyawa? Dan, apa rencanamu dengan mencuri di beberapa Kota?" tanya Tu Mui setelah membawa Liu Shin ke tempatnya."Para Pasukan Bandit yang menjulukiku seperti itu, kenapa Pemimpin tidak bisa tenang? Aku akan membuat Bandit Gagak Hitam di takuti di wilayah Kota Matahari Terbit?" jawab Liu Shin."Setelah Kamu berhasil, apa rencanamu selanjutnya? Di atas Kota Matahari Terbit ada Provinsi Guandong," ujar Tu Mui.Provinsi Guandong membawahi beberapa Kota tingkat atas dan salah satunya adalah Kota Matahari Terbit."Maka Aku akan membuat Bandit Gagak Hitam di takuti di seluruh wilayah Provinsi Guandong," jawab Liu Shin penuh percaya diri."Setelah itu? Bandit Gagak Hitam akan menghadapi Balai Iblis Api yang menguasai beberapa Provinsi, apa yang ingin Kamu lakukan?" Tu Mui sangat geram tetapi penasaran dengan rencana Liu Shin."Apa itu tempat bersarangnya Iblis? Aku akan menghancurkan Balai Iblis Api.""Tidak hanya satu Balai, Ka

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Genderang Perang

    "Hanya Pedang biasa, Kamu tidak perlu tahu," jawab Tu Mui tidak memuaskan rasa penasaran Liu Shin dengan Pedang Bulan Darah miliknya."Serang!" Dari luar gerbang markas Bandit, salah seorang Walikota memimpin Projurit Kota. Walikota tersebut sangat geram dengan Liu Shin yang dijuluki sebagai Jenderal Pencabut Nyawa.Prajurit Kota membombardir benteng kokoh markas Bandit Hitam, membuat benteng yang mengelilingi markas bandit tersebut hancur.Para Bandit terkepung dari berbagai arah oleh puluhan ribu prajurit Kota gabungan.Liu Shin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Aku benar-benar membuat Bandit dalam bahaya. Aku tidak menyangka Prajurit gabungan akan sebanyak ini.""Tapi ... hanya Prajurit Kota kecil, mana bisa membuat Bandit Gagak Hitam takut," lanjut Liu Shin."Gelombang Naga Petir."WussssRibuan Prajurit Kota terpental terkena serangan yang di keluarkan oleh Liu Shin. Beberapa di antaranya tewas tidak mampu menahan serangan Liu Shin."Badai Amarah Naga."Liu Shin membombardir

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Menyayat Hati

    WusssWusssWusssLiu Shin dan Bandit Gagak Hitam melesat menuju ke Kota Mawar Putih. Mereka tidak menggunakan portal karena Tu Mui mengkhawatirkannya.Beberapa Kota kemungkinan telah membawa ahli formasi ruang dan waktu yang dapat mengendus portal ruang dan waktu. Jika Bandit Gagak Hitam menggunakan portal, keberadaan Mereka akan dapat dengan mudah terendus."Berhenti!"Mereka sampai di sebuah Desa dan pemandangan yang sangat menyayat hati membuat amarah yang luar biasa buat Liu Shin.Liu Shin melangkah dengan tangan mengepal sangat erat, tetapi bagi Para Bandit, pemandangan seperti itu sudah sangat lazim di temui di Benua Taishan.Warga Desa tersebut telah tewas dengan sangat mengenaskan. Darah terlihat di mana-mana, potongan-potongan bagian tubuh berhamburan di sana sini, beberapa wanita tewas secara tragis tanpa busana, beberapa lainnya hangus dan terbakar.Liu Shin bergetar hebat, amarahnya semakin memuncak mengiringi langkah demi langkahnya, jantung Liu Shin berdetak semakin cep

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Restoran Bunga Perak

    Tu Mui pergi dari tempat persembunyiannya di kediaman klan Gong yang telah binasa. Dia lebih memilih di kediaman klan Gong yang cukup jauh dari pusat Kota ketimbang kediaman klan Lim. Di klan yang telah hancur tersebut, seseorang tidak akan menyangka jika Para Bandit berdiam diri di sana.Tu Mui menuju ke kediaman klan Cha menemui Patriark Cha Ming."Cha Ming ... bagaimana tentang tambang itu?" tanya Tu Mui basa-basi karena sebenarnya ingin membuat kesepakatan lain dengan Cha Ming."Walikota telah menyerahkan hak tambang padaku," jawab Cha Ming."Pastikan Kamu lakukan sesuai syarat dariku!" pinta Tu Mui."Aku tidak akan melupakan janjiku denganmu. Ngomong-ngomong, siapa gerangan Tuan bertopeng di hadapanku?" tanya Cha Ming penasaran dengan Tu Mui yang mengenakan sebuah topeng."Kamu tidak perlu tau siapa Aku, tetapi Kamu bisa memanggilku Tuan Gagak," balas Tu Mui.Cha Ming menahan tawa mendengar Tu Mui menyebut dirinya, "Tuan Gagak? Baiklah Tuan Gagak, terimakasih karena mempercayakan

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Arena Hidup dan Mati

    "Aku akan mengusir salah satu dari Mereka, orang-orang di sini pasti bangsawan kejam dan keji. Tidak ada salahnya Aku bersikap arogan," gumam Liu Shin setelah sampai di lantai atas restoran.Liu Shin mendapati jika meja di lantai atas penuh dengan beberapa orang. Dia kemudian mendekat ke arah sebuah meja.BrakkkkLiu Shin menggebrak salah satu meja, membuat pengunjung lantai atas restoran menengok ke arahnya."Enyah Kalian!" bentak Liu Shin kepada empat orang yang menempati sebuah meja.Tanpa banyak bicara, salah satu Tuan Muda berdiri meninju Liu Shin yang berani mengusir Mereka. Dia adalah Wei Lun dari klan Wei, salah satu klan bangsawan di Kota Matahari terbit.Wei Lun tidak Terima dengan Liu Shin yang memandang rendah klan Wei karena berani mengusir Mereka."Tinju Pembakar Jiwa."Wei Lun melesatkan tinjunya ke arah Liu Shin. Tetapi, Liu Shin berhasil menghindar sebelum tinju Wei Lun mengenai mukanya.BammmSetelah Liu Shin menghindar, Liu Shin memukul tengkuk Wei Lun dengan sangat

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Purnama Bulan Darah

    Beberapa minggu yang lalu setelah penyerangan bajak laut ke kapal pesiar, Zhu Lao, Gao Lang, Sie Gong dan Fu Shan menyelamatkan awak kapal dan Para Penumpang.Zhu Lao telah membawa Para Penumpang ke tepian pantai Benua Taishan."Sie Gong ... Kamu carilah sumberdaya yang ada di Benua ini untuk Tuan Shin! Fu Shan dan Gao Lang bertugas menyelidiki klan cahaya dan kegelapan. Cari tahu bagaimana dua kekuatan itu berada di tempat seperti ini!" perintah Zhu Lao."Membaurlah dengan warga Benua! Jangan membuat gerakan atau keributan apapun sebelum Tuan memerintah Kita!" lanjut Zhu Lao."Tuan Lao, Aku sangat mengkhawatirkan Tuan Shin... apa Kita tidak mencari dan mengikutinya diam-diam?" ujar Sie Gong."Tuan telah memerintahkan Kita berpisah dan memberi Kita tugas, tidak perlu mengkhawatirkan Tuan! Lakukan saja sesuai dengan keinginannya," jawab Zhu Lao."Aku akan membuat Kalian mengetahui jika Tuan mengalami kesusahan," lanjut Zhu Lao kemudian menempelkan jari telunjuknya ke Sie Gong, Gao Lang

Bab terbaru

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kerajaan Kuno Selatan

    Ribuan tahun yang lalu, benua malaya disebut sebagai kerajaan kuno selatan. Wilayah kekuasaannya mencakup seluruh benua malaya. Kerajaan kuno selatan itulah yang terus berperang dengan benua tianlang maupun benua taishan untuk memperluas wilayah kekuasaan.Seiring dengan berjalannya waktu, perang saudara terus menerus terjadi di kerajaan kuno selatan. Kerajaan kuno selatan mulai terlupakan dan berubah nama menjadi benua malaya dengan banyak kerajaan besar maupun kecil yang berdiri tegak.Kerajaan-kerajaan di benua malaya itu tidak ubahnya seperti sekte yang memiliki aliran hitam dan putih, yaitu baik dan jahat.Si Mata Merah mengumpulkan kerajaan-kerajaan yang jahat di bawah kepemimpinan kerajaan wirasena. Dia berniat kembali menjadikan benua malaya menjadi kerajaan kuno selatan.Dalam menggapai keinginannya itu, Si Mata Merah dimanfaatkan oleh Cheng Gu, seseorang dari klan penyihir yang sempat dihabisi oleh Liu Shin.Cheng Gu menjanjikan Si Mata Merah kekuatan dahsyat sehingga mampu

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Informasi Dunia Jiwa

    Liu Shin menyimpan kristal kehidupan di cincin ruang dimensinya. Dia memikirkan cara bagaimana bisa naik ke atas gumpalan awan gunung brawijaya.“Saudaraku, apa kamu sanggup menghindari petir hitam?” tanya Liu Shin.“Meskipun harus mati, aku akan mencobanya demi adikku,” balas Surya Kelana.“Lebih baik kita menghindar terlebih dahulu dari hujan petir hitam. Kita pikirkan cara terlebih dahulu bagaimana bisa sampai ke gunung brawijaya.”“Baiklah.”Liu Shin dan Surya Kelana kemudian menjauh dari jangkauan petir hitam di atas permukaan air laut.Liu Shin melihat Surya Kelana duduk dengan posisi lotus diatas permukaan air laut dan memejamkan matanya. “Saudaraku, apa yang kamu lakukan?” tanya Liu Shin.“Aku sedang membaca beberapa kitab, siapa tahu ada yang berguna,” balas Surya Kelana.Liu Shin menyipitkan matanya. “Apa maksudmu? Aku hanya melihatmu duduk bersila tanpa melakukan apapun. Kamu juga tidak mengenakan cincin ruang dimensi sebagai tempat penyimpanan kitabmu.”“Aku tidak membutuh

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kepiting Raksasa 2

    “Saudaraku, lekas menjauh dari sini dan menghindar dari jangkauan hujan petir!” perintah Liu Shin kepada Surya Kelana. “Aku akan membantumu,” ujar Surya Kelana. “Ini sangat berbahaya, biarkan aku menghadapinya seorang diri,” balas Liu Shin. Liu Shin menyadari jika area untuk memasuki gunung brawijaya sangat sukar untuk ditembus. Mau tidak mau dia harus melawan kepiting raksasa dan membinasakannya. Kepiting raksasa tidak akan membiarkan seorangpun mencapai gunung brawijaya di wilayah kekuasaannya di permukaan air laut. Sementara itu, awan yang sangat besar tempat keberadaan gunung brawijaya bergemuruh sangat keras dan terus menghujani Liu Shin dan Surya Kelana dengan petir hitam. Dari pengamatan Liu Shin, gunung brawijaya menolak siapapun yang akan memasukinya dengan formasi ataupun fenomena alam yang ada disekitarnya. “Dua orang akan lebih mudah menghadapinya, aku bisa mengalihkan perhatiannya,” Surya Kelana memaksa untuk ikut menghadapi kepiting raksasa. “Baiklah,” balas Liu S

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kepiting Raksasa

    "Hmmm ... gunung brawijaya? gunung itu sangat sulit ditemukan," balas manager paviliun."Berapa harga yang harus kami bayar?" tanya Liu Shin."Ini bukan masalah harga, paviliun kami juga kekurangan informasi tentangnya.""Lalu, informasi apa yang paviliun ketahui? Aku akan membayarnya dengan harga yang pantas," balas Liu Shin kemudian mengambil ribuan koin emas dan meletakkannya di atas meja dihadapan manager paviliun."Anak muda ... masukkan kembali uangmu! Bagaimana jika kita saling bertukar informasi? Kamu tidak perlu membayarnya."Liu Shin mengerutkan alis. "Apa maksudmu?""Gunung brawijaya merupakan tempat paling mengerikan di benua ini, sangat mustahil dimasuki manusia biasa. Hanya orang-orang dengan kekuatan layaknya dewa yang bisa memasukinya. Jika kamu berhasil memasukinya, aku ingin kamu memberikan informasi tentang apa saja yang ada di gunung tersebut. Bagaimana menurutmu?""Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke tempat ini setelah urusanku selesai di gunung brawijaya,"

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Paviliun Informasi

    Setelah cukup lama bertarung, Liu Shin akhirnya bisa melumpuhkan Cheng Gu. Liu Shin memaksa Cheng Gu untuk memberikan informasi padanya, tapi Cheng Gu tidak mau mengakui apapun. Liu Shinpun akhirnya membunuh Cheng Gu. Liu Shin melanjutkan perjalanannya di wilayah kekuasaan kerajaan wirasena untuk mencari gunung brawijaya. Dia mencari informasi selama beberapa hari di kota ataupun desa namun tidak kunjung juga mengetahui dimana letak keberadaan gunung brawijaya. “Kemana aku bisa menemukan keberadaan gunung brawijaya? Sial, aku lupa bertanya letak gunung brawijaya kepada pendekar buta.” Liu Shin terlihat frustasi kerena tidak menemukan keberadaannya. Saat Liu Shin sedang melesat terbang, dia melihat pemuda yang sedang di keroyok oleh dua orang. Liu Shin mengamati pertarungan yang tidak seimbang tersebut. Setelah memastikan pemuda yang sedang dikeroyok tidak bersalah, Liu Shinpun akhirnya membantunya. “Saudara, biarkan aku menolongmu,” ujar Liu Shin mengagetkan pemuda yang sedang di

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Klan Penyihir

    “Anak muda, kamu benar-benar arogan.” Wusss Orang itu melesat turun ke tanah untuk menyerang Liu Shin. “Tinju Macan Api.” Bummmm Liu Shin berhasil menghindar dari serangan orang itu. Serangan tinju orang itu sangat dahsyat mengenai tanah, membuat tanah menjadi sebuah kawah yang sangat besar. “Orang ini begitu kuat, aku harus waspada,” gumam Liu Shin. “Kembalilah ke kerajaan manggala atau aku akan membunuhmu.” Orang misterius itu kembali mengancam Liu Shin. “Aku tidak akan kembali sampai aku menemukan Si Mata Merah,” jawab Liu Shin. “Jadi, kamu mencari Si Mata Merah? Langkahi dulu mayatku,” ujar orang misterius tersebut. “Siapa kamu?” tanya Liu Shin. “Karena kamu akan mati, aku akan menjawab pertanyaanmu. Aku Cheng Gu dari klan penyihir dunia atas.” “Jadi, kamu adalah seseorang yang memburu Ratu Siluman Rubah? Kenapa kamu melindungi kerajaan wirasena dan apa hubunganmu dengan Si Mata Merah?” “Itu tidak ada urusannya denganmu,” jawab Cheng Gu. Pertempuran sengitpun terjadi

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Makam Kuno

    Setelah selesai makan di kedai arak, Liu Shinpun pergi dari kota kalageni untuk melanjutkan perjalanan menuju kerajaan wirasena. Dalam perjalanannya, Liu Shin melihat puluhan petapa suci melesat terbang dengan sangat cepat menuju ke arah timur. “Mau kemana orang-orang tersebut?” gumam Liu Shin. Liu Shin yang penasaran mengikuti petapa-petapa suci itu. Para Petapa ternyata menuju ke sebuah lembah yang bernama lembah hitam. Di lembah itu, sudah berkumpul sekitar ratusan petapa suci lainnya. Liu Shin bersembunyi di dahan sebuah pohon dan mengamati Para Petapa. Para Petapa terlihat berkumpul di depan sebuah pintu portal yang ada di lembah itu. Tidak lama kemudian, pintu portal terbuka dan petapa-petapa itu memasuki pintu. “Ada apa di balik pintu portal itu? Aku ikuti saja mereka.” Liu Shin mengikuti petapa-petapa suci masuk ke sebuah portal. Portal itu membawa Liu Shin menuju ke sebuah tempat yang tampak seperti labirin. “Apa yang sesungguhnya mereka cari di tempat seperti ini?” Tr

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Latih Tanding

    “Tunggu anak muda! Apa kamu yakin bisa mengalahkan Si Mata Merah?”“Sejujurnya, aku mungkin belum mampu mengalahkannya, oleh karenanya istriku berhasil dibawa kabur oleh Si Mata Merah ke benua ini. Namun, aku tidak ingin berlama-lama karena kedua istriku mungkin dalam bahaya,” balas Liu Shin.“Kalau begitu, aku akan mengajarimu sedikit cara bagaimana mengalahkannya. Aku sudah sangat hafal dengan jurus dan tekniknya. Apa kamu tertarik? Aku juga sudah lama menyimpan dendam dengannya dan ingin membunuhnya.”“Baiklah kalau tuan pendekar buta bersedia,” jawab Liu Shin.“Tutup matamu!” perintah Pendekar Buta.Kekuatan Si Mata Merah sangat mengerikkan. Hanya dengan menatap matanya, seseorang akan menjadi patung. Oleh karenanya, Pendekar Buta bermaksud mengajari Liu Shin bagaimana cara bertarung menggunakan insting dan pendengarannya.Liu Shin tanpa ragu menutup matanya. Mereka lalu berlatih tanding tanpa penglihatan, membuat Liu Shin selalu terkena pukulan tongkat sakti milik Si Pendekar Bu

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Benua Malaya

    Ribuan tahun yang lalu, benua tianlang, taishan dan malaya saling perperang untuk melebarkan kekuasaan mereka. Mereka berhenti berperang karena masing-masing dari mereka mengalami kerugian yang sangat besar.Benua malaya kembali mulai menampakkan diri, menyerang benua tianlang, dipimpin oleh seseorang dengan julukan Si Mata Merah di pesisir pantai wilayah kekaisaran Han.Kekuatan dari orang-orang benua malaya sangatlah hebat. Pasukan serigala malam yang melawan mereka bahkan banyak yang mengalami kematian. Si Mata Merah juga berhasil menculik Qing Yuqie dan Bing Susie tanpa bisa dicegah oleh Liu Shin dan pasukan serigala malamnya.“Zhu Lao, Sie Gong, Gao Lang, Fu Shen … aku akan pergi sendiri ke benua selatan untuk mencari Qing Yuqie dan Bing Susie. Kalian tetaplah disini dan jaga benua Tianlang, aku baru menyadari bahwa dunia tempatku tinggal ini ternyata sangat luas,” ucap Liu Shin.“Baik tuan … hati-hatilah menghadapi Si Mata Merah,” balas Zhu Lao.Liu Shin menuju ke benua selatan

DMCA.com Protection Status