"Cih, sampah berlian! Berlian apanya?" Seorang pengunjung berkumis tebal mencibir dengan sinis. "Dia hanya mengandalkan ketampanan dan kekayaannya semata untuk merayu wanita-wanita di sini."
"Tapi setidaknya dia memiliki banyak uang dan rupa yang bagus. Itu masih lebih daripada orang lain yang tidak memiliki keduanya." Pengunjung lain menimpali.Pria berkumis tebal merasa tersinggung Ia sungguh ingin merobek mulut orang yang dianggap sedang membela Yu Ling. "Siapa orang lain yang kamu maksudkan itu, Du Meng?""Siapa lagi memangnya? Tentu saja yang merasa." Orang yang dipanggil Du Meng menyahut dengan sikap acuh tak acuh."Kamu mengataiku?""Menurutmu?" Du Meng melirik malas.Pria berkumis ingin menampar Du Meng yang sangat meremehkannya. Namun, suara bentakan keras seseorang terdengar bagai sambaran petir di siang hari bolong."Diam!" Pria berbadan besar yang menjadi pimpinan merasa kesal dengan keributan di sekitarny"Tuan Muda Yu!" Qu Ying merasa sangat kecewa atas ucapan Yu Ling. Bahkan pemuda itu sekarang sudah menempel dekat dengan Qi Mei. Hanya melihatnya saja, hati Qu Ying merasa sangat sakit. Sudah berapa kali ia mencoba untuk mendapatkan Yu Ling, tapi selalu berakhir dengan kegagalan."Kakak Mei, kami juga ingin sekali-kali menemani tuan muda ini," ujar seorang gadis berbaju biru sambil merengut."Benar, Kak Mei. Kau tidak pernah memberi kami kesempatan untuk sehari saja dengannya. Kakak egois sekali!""Sudah! Sana kalian pergi!" Qi Mei dengan sengaja mengusir para gadis penghibur."Kakak ini, huh!" Gadis-gadis itu pun segera pergi dengan menahan kekecewaan masing-masing."Tuan Muda Yu, Kakak Mei merasa tidak rela kalau ada yang menyentuhmu. Tapi, dia sendiri juga sudah melayani banyak pria setiap harinya," ujar salah seorang dari kelima gadis penghibur.Perkataan itu sukses membuat Yu Ling seperti tak menginginkan Qi Mei lagi."Tuan Muda tampanku, jangan dengarkan mereka yang sangat iri p
"Tapi meskipun aku ingin dan bersedia menjadi istri simpanan, aku tetap tidak bisa. Karena dengan bekerja sebagai wanita penghibur di Sedap Malam, itu adalah caraku untuk membalas kebaikan orang yang telah merawatku sejak kecil." Kepala Qi Mei tertunduk dengan perasaan sedihMenjadi wanita penghibur memang bukan murni keinginannya. Dia memang harus melayani para tamu di tempatnya bekerja saat ini. Namun, di dalam hati Qi Mei hanya ada Yu Ling yang ia cintai dengan tulus."Aku akan menebusmu." Yu Ling berkata tegas, meyakinkan."Menebusku?" Qi Mei terkejut. Namun dia tidak meragukan sedikit pun akan ucapan Yu Ling. Pemuda ini sangat kaya raya, mana mungkin tidak akan mampu menebus dirinya?"Benarkah, Tuan Muda?" Qi Mei sangat gembira. Dia bangkit dari jatuhnya dan kembali memeluk Yu Ling dari belakang.Perasaan keduanya melayang, menikmati keindahan mimpi musim semi yang akan mereka lalui kelak. Pada saat keduanya begitu bahagia, baik Qi Mei ataupun Yu Ling, mereka berdua menjadi sang
Ucapan Yu Ling terputus saat gadis berambut panjang itu membalikkan tubuhnya dengan gerakan anggun. Meski ada kain perban di kepalanya, tetapi gadis itu terlihat sangat memesona. Keindahan ini layak disebut sebagai keindahan tak terperi yang sepertinya sanggup membius perasaan Yu Ling.Mereka saling beradu mata dalam waktu yang cukup lama. Baik Shi Qian atau Yu Ling sama-sama terpesona oleh rupa orang di hadapannya.Dalam hati Yu Ling berteriak, "Ya Dewaaaa! Alangkah cantiknyaa!""Tampan sekali pemuda ini!" bisik Shi Qian dalam hati dan merasa dadanya berdebaran.Keduanya sama-sama terpukau, hingga suasana menjadi sangat hening. Yu Ling masih tertegun, menatap gadis berbaju biru muda dengan mata tak berkedip, sedangkan Shi Qian langsung menundukkan wajahnya yang telah memerah.Getaran lembut dan hangat menjalari setiap pembuluh darah mereka, hingga jantung mereka terasa berdetak lebih cepat dari biasanya."Silakan, Nona!" Yu Ling
"Dia ... dia calon istriku," ucap Yu Ling dengan wajah bersemu merah, sementara Shi Qian juga tersenyum karena malu."Calon istri?" Qi mei merasa tak terima. Kecemburuan langsung berkobar di dadanya. "Bukankah Tuan Muda mengatakan, kalau Anda tidak menyukainya?" Saat menanyakan hal ini, wajah wanita itu sebentar memerah, sebentar pucat seiring dengan pergolakan kecemburuan, iri dan takut kehilanga. Dadanya terasa panas dan membuat air mata Qi Mei jatuh tanpa terasa akibat perasaan hati yang sudah hancur lebur."Minggir! Apakah kau ingin mati hari ini juga?" Sebuah suara bentakan dari belakang kuda Yu Ling membuat Qi Mei melompat ke pinggiran jalan dengan wajah sangat ketakutan.Yu Zhen muncul dengan memegang sebuah cambuk kuda. Mata elang miliknya yang tajam bagai pedang Batu Bintang Merah menatap Qi Mei penuh kebencian."Tuan Muda Kedua, maaf!" Qi Mei tak berani menatap Yu Zhen."Kak, jangan buang waktu lagi! Bukankah Kakak sud
Gurun bunga equinox merah merupakan tempat kesukaan Qing Yuan. Qing Wei berjalan dengan langkah tegap dengan diikuti oleh Shen Ji yang tak henti-hentinya menyuarakan ungkapan kekagumannya. "Ladang bunga yang indah!" Rahang Shen Ji sampai terjatuh akibat terlampau kagum.Ke mana pun matanya memandang, ia hanya melihat bunga-bunga cantik berkelopak merah dengan batang-batang benang sarinya yang panjang. "Aku tidak menyangka, kalau di kedalaman hutan yang dikabarkan sangat menyeramkan, ternyata adalah suatu tempat yang indah laksana surga!" Qing Wei hanya tersenyum tipis sambil terus berjalan di depan Shen Ji dan membiarkan gadis berbadan gemuk itu terus mengoceh seperti burung murai. Qing Wei sedikit merasa sedikit pening dengan tingkah laku Shen Ji yang tidak menggambarkan lagi akan sosok gadis pemalu. Dari kejauhan, Qing Yuan tampak berdiri di tengah gurun bunga ekuinoks dengan sikap tenang. Sosoknya yang gagah, tinggi menjulang dengan tubuh pun terlihat memancarkan aura wibawa seo
Di hamparan lautan bunga semerah darah itulah, Qing Yuan mengajak Shen Ji untuk memulai latihan pertamanya. Lelaki muda calon pemimpin Sekte Lembah Kegelapan itu berdiri dengan gagah di atas pematang yang hanya selebar satu meter. Dari bibir tipis Qing Yuan terkembang senyum manis bak madu di musim bunga. Sepertinya, ia sedang merasa senang hati ini."Muridku, hari ini adalah latihan pertamamu. Tapi, shifu belum akan memberikan pelatihan yang terlalu berat padamu." Qing Yuan berucap sembari menatap gurun dengan ribuan bunga laba-laba merah.Shen Ji berdiri di belakang pria itu seraya menyatukan kedua tangan di depan perutnya. Dia ikut memerhatikan lautan bunga lambang kematian itu dengan sedikit tegang.Latihan pertama apakah yang akan diberikan oleh pria keras kepala ini padanya?"Lalu, apa yang harus aku lakukan, Shifu?" tanya Shen Ji sambil menatap punggung sang guru.Hari ini dia memakai hanfu berbahan kasar dan sangat tidak nyaman baginya. Baju itu pun dipinjam dari seorang wanit
"Kak Yu Zhen itu ... eemmh, dia adalah orang yang memiliki perjanjian pernikahan denganku." Shen Ji berkata jujur dengan rona muka memerah. Sejujurnya, Shen Ji merasa sedikit enggan untuk mengatakan hal yang sebenarnya cukup memalukan ini, tetapi ia juga tak harus menutupi masalah tersebut di hadapan Qing Yuan, gurunya."Perjanjian pernikahan? Jadi, gadis sepertimu juga memiliki perjanjian bodoh semacam itu?" Qing Yuan merasa tak habis pikir dengan pemikiran orang-orang di luar sana."Itu sudah diatur oleh orang tua kami semenjak Ji'er belum lahir. Kami sebagai anak-anak juga merasa tidak berdaya dengan pengaturan semacam ini." Shen Ji berucap dengan suara sedih.Namun ia segera mengalihkan pembicaraan yang membuat hatinya semakin tercabik-cabik. "Shifu, maafkan Ji'er karena telah mengatakan hal yang sangat tidak penting." "Memang tidak penting." Qing Yuan tak begitu memedulikan hal yang bukan urusannya. "Dan lagi pula aku tidak mengenal siapa itu Yu Zhen, calon suamimu. Tapi siapa
Yang Yuan mendengus kesal sambil menggeser posisinya dan membentak, "Menyingkir dariku!" "Ah!" Wanita pelayan bertingkah genit itu seketika terhuyung, tapi ia juga sudah kehilangan suratnya dan berganti menjadi mangkuk berisi kacang biji lotus sangrai yang ada di tangannya.Secepat itu gerakkannya?Wanita pelayan menjadi bergidik ngeri. Pemuda semacam ini tentu bisa membuatnya mati dalam hitungan detik dengan tanpa mengeluarkan suara. Ia bahkan tak tahu, apakah tuan mudanya ini masihkah berjenis manusia?"Lain kali jangan bertingkah kurang ajar kepadaku!" Anak muda tampan telah berpindah tempat dan terlihat berjalan sembari menggenggam surat rahasia."Maaf, Tuan Muda! Ampunilah saya!" Wajah wanita itu seketika menjadi pucat pasi dan perasannya dicekam rasa takut yang berlebihan.Mata Yang Yuan melirik tajam bak menikam jantung wanita itu laksana belati. Namun pemuda itu kembali fokus kepada surat yang baru saja ia terima."Yang Shui?" Yang Yuan bergumam lirih. "Surat ini dari Kakak Sh