Share

07. Penghinaan

Penulis: Serpihan Salju
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-11 12:18:50

Shen Ji masih menundukkan kepala dengan menahan perasaan malu yang tiada tara. Entah sudah seperti apa rona wajahnya saat ini, dan yang jelas tubuhnya mulai bergetar.

Shen Ji sungguh menyesal telah datang ke neraka ini. Ingin rasanya dia membenamkan diri ke dasar samudra terdalam untuk menghilangkan rasa malunya.

Sekilas dia melirik ke arah Shi Qian yang duduk dengan sangat anggun. Kedua tangannya saling bertangkupan di atas pangkuan. Nona kedua dari Keluarga Shi itu memakai hanfu sifon hijau muda pucat, sebagian rambutnya disanggul dengan berhiaskan sebuah cai berbentuk bunga putih yang mungil membuatnya semakin cantik terlihat.

Shen Ji menjadi semakin merasa tak percaya diri dan sangat malu. Dia sungguh menyesal hadir dalam acara perjamuan yang hanya menjadi tempat paling menyakitkan di atas bumi ini.

"Shen Xu, aku tidak menyangka jika kamu punya adik kembar seperti itu. Mungkinkah kau yang sudah tidak adil padanya? Kamu merebut semua kecantikan dan hanya menyisakan kejelekan untukn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lafiza
Aih, itu bukan pertengkaran dua saudara. Tapi pembullyan. Kenapa yang lain cuma menonton? ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   08. Kumbang Cantik dan Bunga Bangkai

    "Tentu saja aku berbeda. Aku hanya sedang mengatakan kalau itu calon istrimu." Yu Ling membuang muka ke arah lain."Kak, aku punya tanggung jawab atas gadis itu. Aku sudah berjanji kepada Paman Ming untuk tidak akan mempermalukannya," ucap Yu Zhen sembari bangkit dari duduknya."Zhen'er!" Yu Ling hanya bisa menatap kepergian adiknya. "Ya sudah. Cepat selamatkan si gemuk itu."Yu Zhen tak menggubris ucapan kakaknya. Pemuda tampan itu berjalan ke arah Shen Ji yang sedang berusaha bangkit dari jatuhnya sambil mengusap aliran darah dari hidungnya dengan menggunakan ujung selendang."Kalian adalah para Nona dari keluarga yang terpandang! Tapi, tindakan kalian sangat tidak pantas dan tidak bisa dijadikan teladan bagi orang lain!" Sebuah suara keras bernada dingin dan datar menghentikan tawa para nona. Semua serentak menoleh ke arah pemilik suara."Tu--Tuan Muda Yu?" seru Shen Xu dengan kedua bola mata terbelalak."Nona Shen, bangunlah!" Yu Zhen berkata sembari mengulurkan tangannya.Shen Ji

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   09. Tak Berani Bertaruh

    Xiao Si Tian berdecak kagum sembari berjalan memutari Yu Zhen. Lalu, gadis itu menoleh ke arah Shen Ji dan berkata, "Nona gendut ini terlalu beruntung jika menikah dengan Anda, dan Andalah yang sepertinya bernasib kurang baik, Tuan Muda Yu."Diam-diam, Yu Zhen membenarkan dalam hati, sedangkan Shen Ji semakin tersudut dalam ketidakberdayaan. Ingin rasanya dia pergi secepat dari tempat tersebut."Itu menurutmu, Si-Si. Dengan ketampanan dan kekayaannya. Bukankah, Tuan Muda Yu bisa memilih beberapa istri lagi meski sudah menikah dengan Nona Shen Ji?" Xiao Tianzi melirik dengan sinis ke arah Shen Ji.Yu Zhen merasa tidak suka dengan pembicaraan apa pun yang menyangkut tentang pernikahan. Dia melirik tajam ke arah Xiao Tianzi, dan tatap matanya tampak pedas.Meskipun Yu Zhen juga sangat ingin, apakah dirinya memiliki daya untuk melakukannya?"Maaf, aku tak punya waktu untuk membuang waktu dan berbicara omong kosong dengan kalian!" Yu Zhen berucap tegas dan tak menggubris ucapan Xiao Tianzi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   10. Penyerangan, Dimulai!

    Shi Qian terdiam dengan wajah keruh dan menahan setumpuk rasa kesal dalam dada. "Kamu tak menjawabku, itu artinya kamu memang tidak berani bertaruh denganku. Sudahlah, ada banyak ludah yang dijilat kembali setelah dibuang, dan aku berharap kamu bukan orang semacam itu. Ingat saja, bahwa anjing pun tidak sudi menjilat kembali ludahnya sendiri yang sudah dia buang." Sindiran pedas terlepas dari bibir Guo Yan. Shi Qin, adik Shi Qian menjadi kian merasa sangat kesal. Mulut Guo Yan ini, apakah tidak terbuat dari daging hingga dia tak bisa mengontrol setiap ucapannya?"Kamu!" Shi Qin menunjuk ke arah Guo Yan dan ingin menampar mulut gadis itu."Sudahlah. Biarkan saja dia." Shi Qian memegang lembut tangan adiknya, menahannya agar tidak berbuat yang tidak-tidak. "Jangan lupa, Qin-Qin. Kita adalah tamu dan ia adalah tuan rumah. Jangan bertindak apa pun lagi dengannya.""Humph!" Shi Qin pun harus mengurungkan niatnya dengan tak berdaya meski hatinya sangat marah."Menikah dengan seorang pemabu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   11. Perjamuan Berdarah

    Qing Yuan dengan perasaan geram mencengkeram kepala lawan dan memotong kepala itu hingga terlepas dari batang lehernya. Ia bahkan berani melakukannya dengan tanpa sekali pun mengedipkan mata.Hanya ada api amarah yang membuat sisi gelapnya begitu mendominasi diri pemuda tersebut dan mengubahnya menjadi seorang 'Pembunuh Tanpa Hati' yang siap mencabut nyawa musuh Gelar itu juga merupakan julukan milik Yang Hua, gurunya.Pemuda itu lalu mengangkat kepala korban, memerhatikan wajah pria bertopeng yang sudah menjadi mayat itu secara saksama. Qing Yuan pun dibuat sangat terkejut, karena ternyata topeng itu tidaklah sama dengan topeng milik Kelompok Topeng Iblis."Ini!" Sepasang mata di balik topeng Qing Yuan terbelalak lebar. "Ini bukan topeng kelompok kami!"Sekarang dia mulai menyadari, jikalau ternyata ada kelompok lain yang dengan sengaja mencampuri dan mengacaukan urusannya.Terlebih lagi, banyak korban tewas dari pihak kediaman Keluarga Guo sudah berjatuhan sebelum dia dan kelompokny

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   12. Pertarungan Lain

    "Tentu saja kita harus menumpas mereka semua." Qing Yuan melepaskan sentuhan sedingin esnya pada dagu si anak buah.Qing Yuan kembali tegak berdiri dan berkata dengan berwibawa. "Kalian cepat bertindak, aku ingin kalian menangkap hidup-hidup beberapa orang dari para penyamar itu untuk kita gali keterangannya." "Siap, Ketua! Saya mohon diri sekarang. Ketua jangan khawatir, kami pasti akan mendapatkan salah satu dari mereka." Sang anak buah menyahut dan segera pergi dari hadapan tuannya. Qing Yuan lalu memerintahkan anak buahnya yang lain untuk menyebar dan menghabisi siapa saja yang diketahui menyamar menjadi anggota Kelompok Topeng Iblis.Sekarang dia hanya sendirian saja dan berniat untuk mencari dua target utamanya, yaitu Shen Ming dan Yu Shan.Qing Yuan melangkah perlahan di antara gelimangan mayat dan meneliti topeng-topeng yang juga ternyata tidak sama dengan topeng milik kelompoknya.Qing Yuan berdiri sambil berkacak pinggang di atas mayat-mayat musuhnya. Qing Yuan berbisik g

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   13. Cambuk Lidah Naga?

    Walaupun dalam keremangan cahaya bulan setengah lingkaran, Qing Yuan merasa geram melihat penampilan orang yang bernama Mo Jiao.Jika diperhatikan lagi, tindak-tanduk Mo Jiao dan gaya pakaian orang itu sangat mirip dengan apa yang sekarang ini dia kenakan. Sekarang dia merasa yakin, jika orang inilah yang menyamar menjadi dirinya.Hal tersebut tentu saja membuat Qing merasa bingung, Karena selama ini, dirinya tergolong orang yang sangat jarang mengekspos diri di depan khalayak ramai.Dari mana orang itu mengetahui gaya berpakaiannya?"Sial! Jadi dia orang yang berpura-pura menjadi diriku?" Qing Yuan menggeram marah di balik ruang bayangnya. "Mo Jiao, aku akan menghapus nama ini dari muka bumi!" Hampir saja Qing Yuan memukul tembok yang diinjaknya hingga hancur, tetapi perang mulut di sana membuat niatnya terurung. Dia bisa mendengar dengan sedikit jelas, bahwa orang itu selalu mengatakan tentang sebuah kitab.Dan itu adalah ... Kitab Mata Dewa?Qing Yuan berharap jika apa yang didenga

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   14. Senjata Haus Darah

    Shen Ming tak menjawab pertanyaan tentang senjata yang membuat beberapa orang tercengang. Dia hanya berdiri mematung di tempatnya dan tak tergerak untuk menggunakan senjata yang sedang dibicarakan."Cambuk Lidah Naga, aku sudah lama menginginkannya juga. Kebetulan sekali kalau malam ini kedua benda itu kudapatkan," pikir Mo Jiao sambil menatap ke arah Shen Ming dan Yu Shan. "Tapi, bagaimana cara agar Shen Ming mau mengeluarkan senjata tersebut?" "Adik Ming, tidak usah kamu ladeni orang ini! Dia tidak layak untuk bertemu dengan senjata Cambuk Lidah Nagamu!" Yu Shan berseru dan secara tiba-tiba mengeluarkan sebilah tombak keemasan dengan gambar kepala naga dengan lidah menjulur sebagai mata tombak.Shen Ming merasa terkejut dengan sahabatnya yang sudah terlanjur mengeluarkan senjata andalannya yang terkenal sebagai senjata haus darah. Setiap kali tombak ini terhunus, maka dia akan meminta darah dan tidak akan mau kembali sebelum dahaganya terpuaskan.Senjata haus darah?Mo Jiao dan par

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-20
  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   15. Formasi Bunga Mekar

    "Tuan Shen, kami ingin melihat kehebatan senjata milikmu! Ayo, segera tunjukkan kepada kami!" teriak salah seorang pria bertopeng sambil memanggul pedangnya dan bergerak maju mendekati Shen Ming. dengan sikap congkak."Senjataku hanya akan keluar untuk menghadapi orang-orang yang layak berhadapan dengannya. Sedangkan kalian, kurasa itu masih jauh dari kata layak." Shen Ming menyahut dengan suara tenang."Puihh! Dasar manusia sombong!" Pimpinan pria bertopeng memaki dengan marah. Dia ... tepatnya, mereka semua merasa kalau Shen Ming sangat meremehkan dan menganggap musuhnya hanya praktisi bela diri rendahan yang tak layak untuk menghadapinya senjatanya."Maka kami akan memaksamu untuk mengeluarkan senjata murahan itu!" Pemimpin pria bertopeng lalu berseru, "Siapkan formasi!" "Siap!" Para pria bertopeng bergerak cepat menyebar, mengepung Shen Ming hingga membentuk lingkaran dengan senjata terhunus.Sorot mata mereka yang semula diwarnai ketakutan, sekarang tampak memancarkan sinar ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23

Bab terbaru

  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   118. TIGA HARI PENENTUAN (TAMAT)

    Qing Yuan sekarang dibuat sibuk mengutuki isi otaknya sendiri. Selama hidupnya, Qing Yuan tidak pernah merasakan getaran apa pun ketika ia bersentuhan dengan seorang gadis. Bahkan selama ini pun dia sangat jarang memerhatikan muridnya secara rinci. Tidak. Dia tidak pernah memikirkannya! Meskipun Shen Ji memang sangat cantik sekarang, tapi dia adalah murid yang diambil hanya sebagai budak catur untuk mempermulus langkahnya dalam mendekati Keluarga Shen, untuk kemudian menghancurkan mereka semua pada malam perjanjian satu tahun di puncak Gunung Que. Ini adalah susunan rencananya, karena hanya satu hal yang menjadi tujuan Qing Yuan, yaitu terbunuhnya Shen Ming di tangan putrinya sendiri. Qing Yuan dengan pemikiran gilanya ini benar-benar mengabaikan segalanya. Siapa suruh Shen Ji adalah anak Shen Ming, pembunuh paman besarnya? Siapa suruh pula gadis itu datang sendiri ke sarang serigala yang sedang mengincar nyawanya? Dalam hal ini, ia bahkan sudah merencanakan tentang

  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   117. Pikiran Kotor

    Qing Yuan menutup mulutnya yang baru saja sedikit mengeluarkan darah. "Aku tidak apa-apa, Hua'er. Aku hanya sedikit lelah akibat terlalu keras berlatih ilmu tingkat tinggi, dan mencoba menerobos paksa. Shifu akan baik-baik saja setelah beristirahat barang beberapa hari." Shen Ji rasanya tak 100 persen memercayai ucapan Qing Yuan. Suara itu terdengar lemah, seakan tengah menahan penderitaan yang dalam. Namun, ia tak ingin mempermasalahkannya untuk saat ini. Shen Ji lalu melepaskan topeng jelek dan menggantung benda itu di sabuk yang terpasang pinggang rampingnya. Baru setelah itu, ia menoleh ke arah sang guru. Melihat noda darah di sudut bibir Qing Yuan, hatinya merasa sakit dan khawatir. Shen Ji lalu mengambil sapu tangan dari balik hanfunya, dan membersihkan cairan merah itu dengan tanpa ragu. Anehnya, Qing Yuan juga tak menolak dan membiarkan lembutnya kain sapu tangan ungu muda itu menari-nari di sekitar bibir dan pipinya hingga semua noda darah tak ada lagi di sana. Ha

  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   116. Gagal Berduel

    Yu Zhen tiba-tiba merasa yakin jika pemuda di hadapannya memiliki hubungan dengan ayahnya. Ataukah mungkin, dia salah seorang muridnya? "Karena kesamaan itulah, aku sangat ingin bertanya, mengapa pedangmu nyaris sama dengan Pedang Batu Bintang Merahku ini?" Qing Yuan balik bertanya seraya menghunus kedua pedangnya. "Kamu lihatlah dengan mata kepalamu. Bukankah pedang kita benar-benar sama?" Qing Yuan dengan sengaja memamerkan kedua pedangnya. "Memang sama." Yu Zhen mengakui. "Bahkan namanya pun sama! Siapa kamu ini sebenarnya, dan apa hubunganmu dengan pembuat pedang ini? Apakah kamu salah seorang murid dari Perguruan Wu Lin?" tanya Yu Zhen semakin merasa penasaran. "Aku?" Qing Yuan menunjuk dirinya sendiri. "Namaku bukanlah hal yang penting untuk kamu ketahui. Dan asal kamu tahu saja, aku sama sekali tidak memiliki hubungannya dengan pembuat pedang ini, ataupun dengan perguruan yang kamu sebutkan itu. Aku juga tidak tahu mengapa kita memiliki pedang ganda yang sama. Lal

  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   115. Pedang Ganda Ada Dua Pasang?

    Shen Ji tercekat. Ia hanya bisa pasrah tak berdaya saat merasakan adanya daya tarik suatu kekuatan yang menarik kedua pedang ganda milik Yu Zhen dari tangannya. Senjata kembar itu sekarang sudah berpindah tempat ke tangan Qing Yuan dan sedang diperiksa secara teliti oleh sang guru. Binar mata cerah Qing Yuan biasa cemerlang sekarang dipenuhi sorot keheranan. Berulang kali pemuda itu membolak-balik, meneliti hingga ke sudut paling rumit dari pedang di tangannya. SLING! Suara jernih dan nyaring pedang yang ditarik keluar masuk dari sarungnya, seakan sedang mengiris hati Shen Ji yang diliputi kekhawatiran dalam hati akan datangnya sosok sang guru. Mengingat sifat Qing Yuan yang sangat tidak suka disaingi, ini sungguh mencemaskan! Bagaimana jika Qing Yuan dan Yu Zhen nantinya berhadapan sebagai musuh? "Apakah shifu akan benar-benar bertarung dengan Kak Yu Zhen?" Shen Ji bertanya dalam hati dengan

  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   114. Dia Tahu Namaku?

    Namun, suara Qing Wei tak didengar oleh Qing Yuan yang terlanjur mengira jika muridnya sedang dihukum oleh Yang Hua. Pemuda itu segera melesat pergi dengan pedang di tangan disertai niat membunuh di mata dan hatinya. "Ketua, kembali!" Qing Wei berteriak panik dan langsung ingin pergi menyusul Qing Yuan yang sudah melesat seperti orang kesurupan. "Ketua, jangan pergi! Tubuh Anda masih sangat lemah, jadi Ah Wei mohon kembalilah!" Feng Shaonian yang mendengar suara keributan bergegas mendatangi ruang perawatan Qing Yuan. Namun, ia hanya melihat dua orang sedang berkejaran menuju keluar. "Tuan Muda Yuan, bukankah tadi dia masih pingsan? Dan bahkan tubuhnya dipenuhi luka sengatan, tapi mengapa dia sekarang berlarian seperti itu?" Feng Shao sampai mengerutkan dahi saat memikirkannya. "Ah, sudahlah. Untung ada Nona Wei. Dia pasti bisa mengatasinya." Feng Shao tak ingin terlibat dalam urusan mereka. Pria itu kembali ke kamarnya u

  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   113. Salah Paham

    "Baik, Paman." Yang Shui bangkit dari berlututnya dan melangkah mendekati Yang Hua. "Maafkan aku, Paman. Aku sungguh tidak mengetahui kedatangan Paman kali ini. Sepertinya, Paman sengaja membuat suatu kejutan." "Tidak mengetahui kedatanganku! Itu karena kamu dan semua orang di sini terlalu sibuk dengan anak dari pembunuh orang tuamu!" Yang Hua berkata dengan nada suara masih diliputi kemarahan. "Jadi, kamu sudah lupa, bagaimana ayah dan ibumu mati?" "Paman, tentu saja aku tidak akan lupa tentang bagaimana cara orang tuaku meninggal saat itu. Meskipun menurut kabar itu dilakukan oleh Shen Ming. Akan tetapi, bagaimanapun juga, anaknya tidak ikut bersalah atas hal itu. Ampun, Paman ... itulah yang aku pikirkan." Yang Shui berucap tetap dengan nada setenang gunung yang tak terusik. "Ah Shui!" Yang Hua membalikkan badannya dan mencengkeram kedua bahu Yang Shui dengan sangat kuat. Yang Shui menatap pamannya dengan sorot mata lembut. "Paman, tenangkan hatimu. Kebencian dan dendam ti

  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   112. Menyiksa Yu Zhen

    Huan Li ingin mengatakan sesuatu, tapi Qing Sha tak memedulikannya sama sekali dan bergerak pergi dengan cepat ke penjara Yu Zhen. "Orang itu benar-benar menyebalkan!" Huan Li hampir membanting mangkuk di tangannya guna melampiaskan rasa geram.Huan Li mendesah pasrah. "Semoga tidak terjadi apa-apa dengan tuan muda kedua." Shen Ji sendiri masih sibuk memeriksa sepasang pedang milik Yu Zhen yang terasa tidak asing baginya.Sepasang senjata kembar itu memiliki bentuk yang unik dihiasi gerigi-gerigi kecil pada sisi atas mata pedang. Warnanya hitam keabu-abuan dengan permukaan kasar bermotif guratan-guratan merah serupa akar yang memenuhi sepanjang bilahnya. Berat benda tersebut juga terbilang tidak terlalu ringan. "Rupanya pedang ini bukan terbuat dari logam, melainkan berbahan dasar batu," gumam Shen Ji sambil meraba permukaan pedang dengan jari-jemarinya. "Aku sendiri tidak pernah menyentuh pedang milik shifu. Apakah pedangnya juga sama persis seperti ini?"Yu Zhen menatap tak rela

  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   111. Mainan Bagus

    "Baik, Nona!" Penjaga yang membawa kunci segera membuka pengunci dan membiarkan Ji Mei Hua masuk. "Silakan, Nona!" "Emmm." Shen Ji menganggukkan kepala dan melangkah masuk. Qing Sha bergegas ingin mengikuti sang nona, tetapi Shen Ji memintanya untuk memberikan keranjang lain untuk Huan Li. Qing Sha mengangguk patuh dan membawa keranjang makanan itu ke ruangan di mana Huan Li ditahan. Jika dibandingkan dengan Yu Zhen, pria itu lebih mudah untuk ditangani. Ji Mei Hua datang menghampiri Yu Zhen yang sengaja tak diikat sama sekali. Kondisi pemuda itu masih cukup lemah akibat dari asap racun pelumpuh yang dilemparkan oleh Ji Mei Hua kemarin. Terlebih lagi, selama ini Yu Zhen membiarkan dirinya kelaparan akibat merasa jijik dengan menu makanan yang diberikan kepada para tawanan. Ji Mei Hua meletakkan keranjang bambu di atas lantai yang kotor dan lembab. Gadis bertopeng itu lalu berjongkok di dekat Yu Zhen, memerhatikan secara saksama wajah tampan yang saat ini tengah tertidur pu

  • Legenda Pendekar Pedang Ganda   110. Yang Shui Bimbang

    Seketika Yang Shui dan Qing Wei berlari ke arah empat orang yang ternyata membawa tubuh Qing Yuan."Adik Yuan!" Yang Shui langsung mengetahui siapa orang yang berada di atas tandu."Ketua!" Qing Wei juga menyadari sesuatu.Keduanya bergegas menyongsong kedatangan rombongan kecil tersebut. Rasa cemas tak terkira membuat wajah-wajah keduanya menjadi tegang dan pucat disertai debaran jantung tak beraturan.Rombongan para murid Sekte Lembah Kegelapan akhirnya berhenti. Mereka masih tidak meletakkan tandu yang membawa tubuh Qing Yuan."Kakak Shui, kami diperintahkan oleh laoshi untuk membawa tuan muda." Yang Bin berkata sambil menunjuk ke arah tandu."Biar aku melihatnya." Bibir Yang Shui sampai bergetar saat berkata."Baiklah, Kakak Shui!" Yang Bin lalu memberi isyarat kepada para murid untuk meletakkan tandu yang membawa tubuh Qing Yuan di hadapan Yang Shui dan Qing Wei.Mata Yang Shui dan Qing Wei terbelalak lebar dengan mulut terbuka. Mereka benar-benar tercekat saat melihat kondisi Qi

DMCA.com Protection Status