Share

Penjaga Kegelapan

Author: Bebby
last update Last Updated: 2025-01-09 22:18:27

Wu Long dan kelompoknya bersiap menghadapi Penjaga Kegelapan. Makhluk itu mengayunkan pedang raksasanya, menciptakan gelombang energi hitam yang menyapu tanah, merobohkan pohon-pohon besar di sekitar mereka. Wu Long melompat ke samping dengan gesit, sementara Naga Putih melesat ke udara untuk menghindar.

“Prajurit! Fokus pada kakinya, buat dia kehilangan keseimbangan!” perintah Wu Long, seruling bambunya kini terpegang erat di tangannya.

Kelima prajurit elit bergerak serentak, menyerang dari berbagai arah. Pedang bercahaya mereka menggores kaki Penjaga Kegelapan, meninggalkan jejak luka yang berasap. Makhluk itu menggeram marah, tetapi tubuhnya yang besar membuatnya lambat untuk bereaksi terhadap serangan cepat para prajurit.

Naga Putih, dari udara, mengembuskan napas panjang yang mengeluarkan semburan cahaya perak. Energi itu menghantam kepala Penjaga Kegelapan, membuat makhluk itu mengayunkan pedangnya ke atas dalam upaya melindungi dirinya. Saat itulah Wu Long melihat celah.

“Naga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Raja Neraka

    Kilatan merah itu memekarkan pusaran energi yang mengerikan, meletup-letup dengan petir hitam yang menghujam tanah seperti amukan dewa. Setiap dentuman mengguncang udara, memaksa angin menyerah pada kehendak energi itu. Dari tengah pusaran, sebuah sosok muncul perlahan, langkahnya penuh dengan otoritas mematikan. Tubuhnya terbungkus baju zirah hitam yang memantulkan kilau merah, sementara matanya bercahaya seperti bara neraka. Kehadirannya merasuki udara, membuat napas terasa berat, seolah-olah dunia itu sendiri meringkuk ketakutan. “Wu Long... akhirnya kita bertemu,” suara beratnya bergema, berlapis dengan gema ribuan jiwa yang mengaduh serempak. Setiap kata bagaikan pedang yang menusuk langsung ke jiwa. “Kau telah menghancurkan penjaga kecilku. Namun, itu hanyalah awal dari segalanya.” Wu Long berdiri tegap, tangannya menggenggam seruling bambu yang kini bersinar lembut. Matanya menyipit, mencoba menembus aura gelap yang mengelilingi lawannya. “Siapa kau? Apa tujuanmu menghancurka

    Last Updated : 2025-01-09
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Memasuki Gerbang Merah

    Wu Long berdiri tegap, pandangannya terpaku pada gerbang merah di kejauhan. Aura panas dan suram menguar dari gerbang itu, membuat udara di sekitar mereka semakin berat untuk dihirup. Naga Putih mengibaskan sayapnya, mengeluarkan semburan cahaya perak yang memusnahkan roh-roh gelap di sekitarnya, namun jumlah mereka terus bertambah."Gerbang itu semakin stabil!" seru Naga Putih. "Jika kita tidak menghentikannya sekarang, akan lebih banyak makhluk neraka yang datang!"Wu Long mengangguk. "Kita harus menyerang dari dalam. Ini mungkin satu-satunya cara.""Memasuki gerbang?" salah satu prajurit elit berseru, wajahnya penuh kekhawatiran. "Itu bunuh diri, Wu Long!""Kita tidak punya pilihan," balas Wu Long tegas. "Jika tidak, dunia ini akan jatuh."Raja Neraka masih berdiri tenang di kejauhan, senyumnya penuh rasa percaya diri. "Silakan coba, Wu Long. Tapi ketahuilah, tidak ada yang pernah kembali dari neraka dengan selamat."Wu Long menatapnya tajam. "Itu belum pernah terjadi karena belum

    Last Updated : 2025-01-10
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Sang Penghancur

    Wu Long memfokuskan pandangannya pada celah besar yang kini memancarkan cahaya merah menyala. Suara gemuruh semakin keras, seolah-olah seluruh dimensi neraka sedang bergetar di ambang kehancuran. Dari dalam celah itu, sebuah tangan raksasa berlapis logam hitam yang retak dengan lava menyembul keluar, mencengkeram tepi jurang.Raja Neraka tertawa keras, suaranya menggelegar seperti ribuan guntur yang bersamaan. "Kau seharusnya tidak datang, Wu Long. Gerbang ini bukan untukku—itu adalah jalan bagi Sang Penghancur, kekuatan primordial yang tidak dapat ditahan oleh siapa pun."Wu Long memegang erat seruling bambunya, tubuhnya menegang. "Apa pun yang muncul dari sana, aku akan melawannya. Kau salah jika menganggap aku akan mundur."Cahaya dari seruling Wu Long mulai bersinar lebih terang saat ia meniupkan melodi yang memecah udara di sekitarnya. Lingkaran energi muncul di bawah kakinya, membentuk segel perlindungan yang mengalirkan kekuatan ke tubuhnya. Melodi itu mengusir kegelapan di sek

    Last Updated : 2025-01-11
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Krisis di Kota Tian Shin

    Wu Long menatap pemandangan yang membakar ingatannya—kota Tian Shin, yang dulu berkilauan di bawah sinar mentari, kini tenggelam dalam kabut merah pekat. Bangunan-bangunan megah yang melambangkan kejayaan Nirvana Surgawi kini terlihat seperti siluet hantu yang dililit oleh akar-akar hitam misterius. Penduduknya bergerak lamban, tubuh mereka bagaikan boneka yang digerakkan oleh tali tak terlihat. Sorot mata mereka kosong, merah menyala seperti obor neraka.Naga Putih berdiri goyah di samping Wu Long, tubuhnya masih terluka parah. "Ini... bukan sekadar pengaruh dari Raja Neraka. Ada sesuatu yang lebih gelap di sini," katanya dengan suara berat.Wu Long mengangguk. "Bayangan itu... dia memancarkan kekuatan yang berbeda. Seolah-olah dia adalah bagian dari kegelapan yang lebih besar."Langit di atas mereka mulai berputar, menciptakan pusaran merah yang bercampur dengan kilat hitam. Di tengahnya, sosok berjubah hitam dengan mahkota bercahaya merah muncul, melayang di atas Istana Kekaisaran.

    Last Updated : 2025-01-11
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Raja Kehancuran

    Wu Long merasakan hawa dingin menusuk dari belakang. Detik-detik terasa melambat saat pedang hitam Raja Kehancuran meluncur ke arahnya, memancarkan aura yang cukup kuat untuk memotong dimensi itu sendiri. Ia menoleh dengan cepat, meniup serulingnya dengan nada tinggi yang memekakkan telinga, menciptakan perisai cahaya tepat saat pedang itu hampir menyentuh tubuhnya.CRAAANG!Dentuman keras menggema, dan perisai itu retak seperti kaca, tetapi cukup untuk menyelamatkan Wu Long. Tubuhnya terlempar jauh ke udara, terhempas ke dinding istana yang hampir runtuh. Rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya, tetapi ia tetap memegang erat serulingnya."Daya tahanmu mengagumkan, tapi itu hanya menunda kematianmu," Raja Kehancuran berkata dingin, melangkah maju dengan senyum penuh kemenangan.Wu Long berdiri perlahan, darah mengalir dari sudut bibirnya. "Aku mungkin hanya satu jiwa kecil di dunia ini," katanya sambil meniupkan melodi rendah dari serulingnya, energi perlahan-lahan terkumpul di sekeli

    Last Updated : 2025-01-11
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Jurus Kultivasi

    Wu Long menatap bayangan anak kecil yang kini berubah menjadi makhluk menyeramkan. Sosok itu melayang dengan anggun, mata emasnya berkilau dingin, dan aura yang mengelilinginya begitu pekat hingga membuat udara terasa menyesakkan. Naga Putih berdiri di samping Wu Long, tubuhnya mulai memancarkan cahaya intens seiring aura surgawinya berkembang."Makhluk ini tidak seperti yang lain," ujar Naga Putih dengan nada tegas. "Kita harus melampaui batas kekuatan kita."Wu Long mengangguk, mengalihkan pandangannya ke pedang bercahaya di tangannya. Kenangan tentang jurus-jurus kultivasi yang pernah ia pelajari perlahan mengalir kembali dalam pikirannya. Ia berdiri tegap, memejamkan mata, dan menarik napas dalam-dalam."Aura Langit dan Bumi, bersatulah dalam jiwaku," gumamnya. Tubuhnya mulai memancarkan cahaya keemasan yang berputar-putar, seakan menghubungkan dirinya dengan kekuatan alam semesta.Makhluk spiritual itu mengangkat tangannya, menciptakan bilah energi gelap yang meluncur ke arah mer

    Last Updated : 2025-01-11
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Kekuatan Tersembunyi Wu Long

    Wu Long dan Naga Putih berdiri di atas reruntuhan tanah yang telah hancur oleh energi kegelapan. Sosok raksasa Raja Neraka yang kini menjulang tinggi, dengan sayap hitam berlumuran petir merah, membuat udara di sekitar mereka terasa lebih berat. Suara langkahnya mengguncang bumi, dan setiap napasnya menghembuskan kabut hitam yang beracun."Jadi ini kekuatan sejati Raja Neraka," gumam Wu Long dengan nada tegang, keringat mengalir di dahinya. "Dia jauh lebih kuat daripada yang kita bayangkan."Naga Putih, yang kini dalam wujud berarmor emas, menggeram pelan. "Aku bisa merasakan kekuatannya... tapi aku juga melihat titik lemahnya. Di tengah dadanya, ada cahaya samar. Itu inti energinya."Wu Long mengangguk. "Kita harus menyerang bersamaan. Tidak ada ruang untuk kesalahan."Raja Neraka mengangkat tangannya yang raksasa, menciptakan bola energi gelap yang berputar-putar, menarik batu-batu dan pohon-pohon ke dalamnya seperti pusaran maut. Bola itu melesat ke arah Wu Long dan Naga Putih deng

    Last Updated : 2025-01-11
  • Legenda Pendekar Naga Putih   Kekuatan Leluhur

    Wu Long berdiri tegak di tengah medan pertempuran, tubuhnya bersinar terang dengan aura emas yang memancar hingga ke horizon. Tanda-tanda bercahaya di tubuhnya bersinar semakin kuat, setiap ukirannya seperti melukiskan kisah para leluhur yang telah memberikan warisan kekuatan kepadanya. Di hadapannya, Raja Neraka berdiri dengan aura hitam yang semakin pekat, membungkus tubuh raksasanya seperti kabut yang berputar-putar penuh amarah."Kau mungkin memiliki kekuatan leluhur, Wu Long," ujar Raja Neraka dengan suara menggema. "Tapi itu tidak cukup untuk menghentikan kehendakku. Aku adalah kekuatan mutlak kegelapan."Wu Long mengangkat pedang emasnya yang kini memancarkan cahaya berdenyut seperti detak jantung. "Kegelapan mungkin kuat, tapi cahaya selalu menemukan jalannya untuk menghancurkan bayangan."Wu Long melangkah maju, mengayunkan pedangnya dengan satu gerakan yang menciptakan gelombang energi berbentuk naga emas yang melesat dengan cepat ke arah Raja Neraka. Gelombang itu menghanta

    Last Updated : 2025-01-12

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 9. Akhir Bahagia

    Desa Rembulan, yang dulunya muram akibat kehancuran oleh Phoenix Iblis, kini bersinar kembali berkat bantuan dari Perguruan Matahari dan Rembulan. Hari ini, desa yang biasanya sepi itu dipenuhi keceriaan dan tawa penduduknya.Di sudut-sudut desa, aroma masakan menggoda tercium dari dapur-dapur rumah. Para ibu sibuk menyiapkan berbagai hidangan lezat, wajah mereka berseri-seri saat mencicipi masakan. Anak-anak berlarian riang, tertawa lepas, sementara para pria menghias jalanan dengan lentera warna-warni, menciptakan suasana meriah yang belum pernah dirasakan sebelumnya.Keramaian ini bukan tanpa alasan. Para pendekar dari Benua Andalas dan Benua Empat Elemen berdatangan, memenuhi desa untuk menghadiri pernikahan Pendekar Naga Putih, yang juga dikenal sebagai Pendekar Seruling Bambu Putih, serta Pendekar Pedang Matahari dan Rembulan. Wu Long, yang kini menjadi sosok ternama di Benua Andalas, menarik perhatian banyak praktisi bela diri yang ingin menyaksikan hari bahagianya.Di tengah ke

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 8. Naga Putih vs Phoenix Iblis

    Dalam sekejap, transformasi Wu Long pun terjadi. Tubuhnya bergetar hebat, seolah tersambar energi purba yang mengalir deras dalam nadinya. Kulitnya mulai berubah, berkilauan putih keperakan yang memantulkan cahaya bulan, dan sisik-sisik halus muncul di lengannya. Dengan raungan yang menggelegar, Wu Long berubah menjadi Naga Putih, makhluk legendaris yang pernah hanya ada dalam dongeng. Di udara, bayang-bayang tubuh raksasa itu menyapu langit, menantang nasib dengan aura keagungan yang mempesona.Tak jauh dari sana, Phoenix Iblis—makhluk dengan tubuh berselimut api hitam dan mata menyala merah—menyaksikan perubahan itu dengan tatapan penuh amarah. Suara sayapnya mengibas keras, mengirimkan gelombang panas yang menyambar, seolah menolak kehadiran Naga Putih yang kini menaklukkan kegelapan malam. Tanpa ragu, kedua kekuatan kuno itu pun bertabrakan di angkasa.Pertempuran di antara awan mulai bergemuruh. Naga Putih menghembuskan semburan embun beku yang membeku segala yang disentuhnya, me

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 7. Menyerang Desa Phoenix Merah

    Malam itu, langit di atas Desa Phoenix Merah tampak pekat, seolah ditelan kegelapan. Angin menderu di antara pepohonan, menerbangkan debu dan dedaunan kering, membawa serta firasat buruk yang menggantung di udara. Para penjaga di menara dan gerbang utama menggenggam erat senjata mereka, merasakan sesuatu yang tak biasa. Namun, mereka tidak mengetahui bahwa di balik bayangan pepohonan yang menjulang, puluhan sosok bergerak dalam keheningan, mata mereka penuh tekad dan tangan menggenggam senjata tajam. Pasukan Aliansi Pendekar Putih telah bersiap.Wu Long mengangkat tangannya perlahan, memberi isyarat. Bayangan-bayangan di sekitarnya segera berpencar. Tim pertama, yang dipimpin oleh lima pendekar terbaik dari Perguruan Pedang Patah, bergerak seperti bayangan malam. Nafas mereka nyaris tak terdengar, langkah kaki mereka menyatu dengan kegelapan. Dalam sekejap, seorang penjaga di menara sinyal api tersentak, matanya membelalak sebelum pedang melintasi tenggorokannya. Darah hangat mengalir

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 6. Mengatur Strategi

    Malam itu, di Desa Rembulan, pusat pergerakan Aliansi Pendekar Putih, udara dipenuhi ketegangan yang membara. Angin malam berembus membawa aroma tanah basah dan asap dari obor-obor yang menyala di sepanjang jalan utama desa. Aula besar yang terbuat dari kayu jati tua bergetar oleh langkah-langkah tegas para pendekar dari keempat perguruan yang telah bersatu. Mereka duduk mengelilingi meja panjang yang penuh dengan peta, sketsa formasi, serta gulungan laporan dari mata-mata yang telah menyusup ke Desa Phoenix Merah. Wu Long berdiri tegap di tengah ruangan, sorot matanya tajam menelusuri wajah-wajah penuh tekad di sekelilingnya. Suaranya dalam dan tegas ketika ia berbicara, "Kita telah mengumpulkan kekuatan dari Perguruan Pedang Patah, Tapak Sakti, Cakar Tengkorak, dan Jari Sakti. Namun, menghadapi Phoenix Iblis Lie Wei bukanlah tugas mudah. Kita harus memiliki strategi yang matang." Shun Ming, seorang ahli taktik dari Perguruan Matahari dan Rembulan, menatap peta yang tergelar di meja

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 5. Merekrut Empat Perguruan Besar

    Wu Long, Shun Ming, dan Diao Chan duduk mengelilingi meja kayu di dalam pondok sederhana. Peta besar terbentang di atas meja, menampilkan lokasi perguruan-perguruan yang mereka rencanakan untuk direkrut dalam perlawanan melawan Phoenix Iblis Lie Wei.Langkah Pertama : Perguruan Pedang Patah di Kota Bintang"Perguruan Pedang Patah dikenal dengan teknik pedang mereka yang tak tertandingi," kata Shun Ming sambil menunjuk lokasi Kota Bintang di peta. "Namun, mereka terkenal menjaga netralitas dan jarang terlibat dalam konflik antar perguruan."Wu Long mengangguk. "Kita harus meyakinkan mereka bahwa ancaman Lie Wei tidak hanya terhadap beberapa perguruan, tetapi terhadap seluruh dunia persilatan."Diao Chan menambahkan, "Mungkin kita bisa menunjukkan bukti kekejaman Lie Wei di Desa Rembulan untuk menggugah hati mereka."Dengan rencana tersebut, ketiganya berangkat menuju Kota Bintang. Setibanya di sana, mereka disambut oleh suasana kota yang ramai, dengan para pedagang dan pendekar berlalu

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 4. Minta Bantuan

    Shun Ming menatap Wu Long dengan tatapan tajam, alisnya sedikit berkerut, seolah mencoba menebak siapa gadis cantik yang berdiri di samping kekasihnya. Udara di antara mereka terasa tegang, seakan waktu berhenti sejenak.Wu Long menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan suara pelan namun tegas, "Shun Ming, aku baru saja dari Desa Rembulan sebelum datang ke sini untuk menemuimu."Sebelum Shun Ming sempat merespons, gadis di samping Wu Long melangkah maju. Dengan senyum lembut namun mata yang penuh keyakinan, dia berkata, "Kak Shun Ming, aku sudah mengetahui hubungan kalian sebagai kekasih. Perkenalkan, aku adalah Diao Chan, kekasih Wu Long dari kehidupan sebelumnya di Dunia Atas Nirvana Surgawi, sebelum ia terlahir kembali ke dunia fana ini."Glek!Wu Long menelan ludah, jantungnya berdegup kencang. Kejujuran Diao Chan yang tiba-tiba membuatnya cemas, terutama karena mereka sangat membutuhkan bantuan Shun Ming. Dia melirik ke arah Shun Ming, mencoba membaca ekspresi di wajahnya ya

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 3. Perasaan Shun Ming

    Wu Long menatap tajam ke arah kedua murid senior yang kini terhuyung mundur. Si wajah berbintik, dengan pedang terhunus, tampak ragu sejenak sebelum kembali menyerang. Namun, dengan gerakan lincah, Wu Long menghindar dan memberikan tamparan keras ke pipi lawannya.PLAAK!Si wajah berbintik terjatuh, pedangnya terlepas dari genggaman. Sementara itu, si gempal yang masih terkejut dengan tamparan sebelumnya, mencoba bangkit dan menyerang dari belakang. Namun, Wu Long sudah mengantisipasinya. Dengan cepat, ia memutar tubuh dan menendang perut si gempal, membuatnya terjatuh kembali."Beraninya kalian menghina tamuku!" Tiba-tiba terdengar suara berat dan berwibawa. Dari arah gerbang perguruan, muncul seorang gadis cantik dengan jubah putih bersih, wajahnya memancarkan ketegasan. Dia adalah Shun Ming, pemimpin Perguruan Matahari dan Rembulan.Kedua murid yang tergeletak di tanah segera mengenali suara itu. Dengan wajah pucat, mereka berusaha bangkit dan berlutut di hadapan Shun Ming."Ketua.

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 2. Tamparan Untuk Murid Senior

    Kabut tipis menyelimuti reruntuhan Desa Rembulan. Asap masih mengepul dari puing-puing hangus yang tersisa, menyebarkan aroma kayu terbakar yang menusuk hidung. Angin membawa bisikan duka dari rumah-rumah yang kini hanya tinggal arang."Siapa yang melakukan ini semua, Wu Long?" tanya Putri Diao Chan dengan suara bergetar, matanya menyapu kehancuran di sekeliling mereka.Wu Long mengepalkan tangan, rahangnya mengeras. Matanya yang tajam menyiratkan kemarahan yang bergejolak di dadanya. "Siapapun yang melakukannya... harus membayar dengan nyawanya! Aku curiga ini perbuatan Lie Wei!" katanya, suaranya dingin seperti bilah pedang yang baru diasah. "Sepertinya dia bangkit kembali, seperti phoenix yang muncul dari abu."Diao Chan menoleh, alisnya berkerut. "Tapi... kenapa ia membakar Desa Rembulan?"Wu Long menarik napas dalam sebelum menjawab. "Ia menyimpan dendam kesumat padaku. Gadis yang ia cintai memilihku sebagai kekasihnya."Sejenak, Diao Chan terdiam. Meski telah menerima kenyataan,

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 1. Bencana di Desa Rembulan

    Langit senja membentang luas, menyajikan perpaduan warna ungu yang bercampur jingga di cakrawala, seolah melukiskan keindahan terakhir sebelum malam menelan dunia. Namun, keindahan itu tak mampu menutupi bau pahit dari kayu yang terbakar dan daging yang hangus. Udara berat dengan abu yang melayang-layang, menyelubungi Desa Rembulan yang kini hanya tersisa puing dan arang.Wu Long melangkah perlahan, butiran debu dan serpihan bara terangkat setiap kakinya menyentuh tanah. Jubahnya berkibar dihembus angin yang dingin dan menyusup hingga ke tulang. Matanya menyapu pemandangan mengerikan di depannya—rumah-rumah yang hancur, tiang-tiang kayu yang masih berderak perlahan sebelum ambruk, dan kehampaan yang lebih menyakitkan dari suara jerit kesakitan.Tidak ada suara tawa anak-anak yang dulu bermain di jalanan, tidak ada pedagang yang sibuk menawarkan barang dagangan mereka. Desa ini, yang seharusnya penuh dengan kehidupan, kini menjadi kuburan tanpa nisan.Di sisinya, Putri Diao Chan menutu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status