Share

Roh Rubah

Penulis: Aspasya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-25 15:23:49
Serpihan-serpihan salju masih turun dari sisa tubuh Lady Ming Shuwan. Di antara serpihan itu muncul sebuah bola salju bak kristal yang melayang-layang.

"Apa itu?" Jenderal Mo Ye memicingkan mata mencoba untuk mengenali benda berkilau yang melayang-layang di udara dan semakin mendekati mereka.

Bukan hanya dia yang memperhatikan benda itu. Ao Yu Long dan Duan Xiao Jiao pun menatap benda itu dengan heran.

"Niang, wuwuwuwu...." Dong Xiu Bai masih menangis tersedu-sedu.

Duan Xiao Jiao berhenti memainkan guzhengnya dan mendekati gadis kecil itu. Perlahan dipeluknya gadis yang baru saja menyaksikan sang ibunda menghilang menjadi serpihan Salju keperakan yang masih menghujani mereka.

"Bai'er, gadis baik. Jangan menangis lagi." Hiburnya dengan lembut.

"Jiao Jiao, apa itu?" Ao Yu Long yang berdiri tidak jauh dari mereka, menunjuk pada bola kristal yang melayang-layang turun mendekati Dong Xiu Bai.

Duan Xiao Jiao menatap bola kristal itu dengan seksama. Semakin mendekati Dong Xiu Bai bola kristal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Negeri Kaili   Kobaran Api

    Tiga hari waktu yang tersisa dalam hidupnya, digunakan Ao Yu Long untuk menyelamatkan penduduk ibukota. Dia meminta Pasukan Mo Yu yang sudah selesai mengeksekusi para pemberontak untuk turut pergi ke barat daya bersama para penduduk ibukota untuk membangun pemukiman baru.Dia juga meminta meminta menteri pangan dan perbendaharaan, untuk mengalokasikan semua yang bisa untuk membangun kota baru. Meski banyak yang berkeberatan, tetapi dalam situasi darurat dan kacau seperti ini tidak ada yang bisa dilakukan selain mengikuti titah sang kaisar.Di pagi hari yang dingin, angin bertiup cukup kencang, dan salju yang turun rintik-rintik, halaman utama istana dipenuhi para dayang, pelayan, prajurit, Kasim dan para menteri serta seluruh pejabat negara.Mereka berlutut untuk memberikan penghormatan terakhir pada sang kaisar. Ao Yu long memutuskan untuk tinggal di istana hingga ajal menjemputnya."Yang Mulia, turutlah bersama kami." Perdana menteri Ming Feng Ying mencoba untuk sekali lagi membujukn

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • Legenda Negeri Kaili   Kenangan 1

    Ao Yu Long merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Dadanya sesak dan serasa mau pecah. Namun tubuhnya terasa ringan."Aku di mana?" gumamnya lirih.Perlahan dibukanya kedua matanya. Tidak ada apa-apa. Tidak ada istana, salju dan kobaran api. Hanya ada kegelapan."Pangeran, ini adalah pedang es milik Klan Ao." Suara lembut namun berwibawa yang sangat dikenalnya berdengung di telinganya."Paman Ming!" teriaknya memanggil Perdana Menteri Ming.Sepi, sunyi, tidak ada yang menyahut. Bahkan suara tadi pun menghilang. Hanya ada keheningan. Detak jantung dan desah napasnya pun tidak terdengar sama sekali."Jangan sentuh! Pedang ini hanya untuk pangeran yang ditakdirkan!" Bentakan keras yang dahulu membuatnya menciut dan urung menyentuh pedang berwarna biru cemerlang yang tertancap di lantai batu, kembali terngiang di telinganya.Seakan-akan baru saja terjadi. Ao Yu Long teringat kembali saat pertama kali melihat pedang es. Waktu itu usianya baru lima tahun, seumuran Dong Xiu Bai."Ah, kemana gadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • Legenda Negeri Kaili   Kenangan 2

    Kembali hanya sepi dan gelap di sekelilingnya. Berkali-kali Ao Yu Long mengerjapkan matanya, berharap setitik cahaya akan menerangi."Di mana pedang esku sekarang?" gumamnya, mencoba menggerakkan tangannya, meraba-raba mencari pedang esnya.Terakhir kali, pedang es itu berubah menjadi bola kristal, mirip bola kristal roh rubah milik Lady Ming Shuwan. Bersama Duan Xiao Jiao dia melihat bola kristal itu meledak di atas istana."Jiao Jiao! Di mana kau?" Kembali dia berteriak memanggil wanita yang selalu mendampinginya itu."Yu Long, kontrol kekuatan dan emosimu, agar pedang es tidak melukai orang-orang yang tidak seharusnya menjadi lawanmu," ucapan lembut Jiao Jiao terngiang di telinganya.Gadis cantik itu berdiri sembari memeluk pipanya, memperhatikannya yang tengah berlatih menggunakan pedang es.Duan Xiao Jiao, nona muda dari Klan Duan dan merupakan adik bungsu Jenderal Duan, baru berusia sepuluh tahun waktu itu. Meski belum beranjak remaja, gadis itu sudah menunjukkan garis kecantikan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-27
  • Legenda Negeri Kaili   Xiao Long

    Gudang tua itu telah lama terbengkalai, tetapi masih layak untuk dihuni. Setidaknya itu bagi Xiao Long, kusir kereta yang sudah lama menghuni gudang tua di sudut mansion yang sepi."Xiao Long!" Samar-samar suara yang memanggil-manggil berdengung di telinga Ao Yu Long.Tubuhnya masih terasa sakit dan remuk. Begitu pun dengan kepalanya yang terasa berat, dan tubuhnya berkeringat membuatnya tidak nyaman.Matanya enggan membuka, dan terdengar suara-suara yang tidak asing di telinganya. Bukan hanya kesunyian seperti yang tadi dirasakannya.Terdengar desau angin dan gemeratak sesuatu yang terdengar cukup keras. Membuatnya ingin membuka mata."Xiao Long! Aku membawakan makanan untukmu!" Kembali terdengar suara yang setengah berteriak.Ao Yu Long memaksakan untuk membuka matanya yang terasa berat. Perlahan-lahan kedua matanya membuka. Namun seberkas sinar meski redup cukup menyilaukan kedua matanya dan membuatnya kembali memejamkan mata.Setelah beberapa saat, dia kembali mencoba membuka matan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • Legenda Negeri Kaili   Kusir Kereta

    Xiao Long duduk di depan tungku. Memastikan api tetap menyala, karena udara pagi ini sangat dingin."Hah, habis!" keluhnya saat melihat kayu dan arang hanya tinggal setumpuk saja di sisi tungku.Merapatkan mantelnya, dia pun keluar dari pondok. Rupanya salju turun meski tidak begitu deras. Kemana pun matanya memandang hanya ada tumpukan salju tebal yang melapisi tanah, bangunan dan pepohonan.Diedarkannya tatapan matanya ke sekeliling. Selain pondok yang rupanya sebuah gudang, ada beberapa bangunan lain. Namun sebagian telah roboh dan terlihat tidak terawat.Gudang tempatnya tinggal, serta sebuah bangunan yang mungkin dahulu merupakan sebuah halaman kecil merupakan sebagian bangunan yang masih utuh dan layak untuk dihuni.Terlihat dari asap yang membumbung tinggi dari bangunan yang berseberangan dengan gudang tempatnya tinggal. Sepertinya itu sebuah dapur.Xiao Long bergegas berjalan menuju bangunan itu. Semestinya di sana ada persediaan arang dan kayu. Tentunya juga makanan."Ah Xiao

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Legenda Negeri Kaili   Puing-Puing Manor Dong

    Xiao Long, sedikit demi sedikit mulai terbiasa dengan nama itu. Kini dia duduk termangu menatap bayangan dirinya di depan bejana berisi air yang terletak di sudut halaman.Air itu tidak membeku, dan membuatnya cukup heran. Meski saat menyentuhnya air itu sedingin es.Terpantul bayangan wajahnya yang cukup membuatnya terkejut. Wajah yang tidak asing karena hampir mirip dengan wajahnya sendiri. Hanya saja kurang terawat dan kusam."Hanya sedikit lebih tirus saja dan kusam," gumamnya pelan.Perlahan diraupnya air sedingin es itu dan membasuh kedua tangannya kemudian juga wajahnya. Dingin segera menyergapnya tetapi dia mencoba bertahan dan tanpa sadar menyalurkan chi agar tidak terpengaruh hawa dingin."Astaga aku lupa! Ini bukan tubuh asliku, mana mungkin dia memiliki chi," keluhnya masih dalam hati."Eh!" Dia kembali terkejut dan berseru.Udara hangat mengaliri tubuhnya meski hanya sekejap. Namun dia dapat merasakan, air yang diraupnya tidak lagi terasa sedikit es. Kuku-kuku jari nya tid

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • Legenda Negeri Kaili   Berlatih

    Pintu gerbang tiba-tiba terbuka. Mengejutkan Xiao Long yang masih terduduk bersandar pada tembok."Long Gege!" Dong Xiu Bai berteriak kaget saat melihat Xiao Long."Bai'er," gumam Xiao Long menatap gadis itu."Apa yang Gege lakukan di sini?" Dong Xiu Bai menatapnya keheranan."Tidak ada, saya hanya merasa bosan. Nona hendak kemana?" Xiao Long sedikit terbata-bata saat berbicara dengan bahasa yang sopan pada gadis itu.Sebagai seorang kaisar, dia tidak terbiasa dengan bahasa seperti itu. Dia bebas menggunakan bahasa keseharian untuk berbicara dengan siapapun. Namun, sebagai kusir kereta yang tidak lebih tinggi statusnya dari seorang pelayan yang menjaga pintu gerbang belajang sebuah manor, dia harus selalu menggunakan bahasa yang sopan saat berbicara dengan majikannya."Aku juga merasa bosan, mari kita berjalan-jalan di sekitar sini." Dong Xiu Bai tersenyum dan tiba-tiba menarik tangannya.Mengajaknya melintasi jalan setapak berlapis salju. Xiao Long hampir saja terjatuh. Dia belum ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-01
  • Legenda Negeri Kaili   Gadis Istimewa

    Api di tungku berkobar, menghangatkan ruangan yang semula terasa dingin. Xiao Long duduk termenung di depannya sembari sesekali memasukkan potongan kayu ke dalam tungku.Ibu Yun seperti biasa tengah sibuk merebus sesuatu di atas tungku kecil. Sedangkan Wanwan tengah menyisir rambut Dong Xiu Bai.Xiao Long baru menyadari hanya ada mereka berempat di tempat ini. Di puing-puing reruntuhan Manor keluarga Dong, hanya di sudut inilah saja ada kehidupan.Manor dan bahkan mungkin seluruh ibukota telah tertutup salju tebal dan membeku. Namun yang membuatnya heran adalah adanya air yang mengalir di salah satu sudut halaman mereka. Semestinya air akan turut membeku karena hawa yang terlalu dingin selama bertahun-tahun."Xiao Long minumlah obatmu." Ibu Yun menyodorkan mangkuk berisi obat padanya.Xiao Long menerimanya meski dengan terpaksa. Obat itu harus diminumnya sehari dua kali. Rasa dan aromanya sungguh tidak enak. Menyengat dan membuatnya mual."Xiao Long, aku harus memberitahumu lagi karena

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02

Bab terbaru

  • Legenda Negeri Kaili   Era Baru

    Ao Yu Long mengangkat pedang berwarna biru itu ke atas dan mendongak menatap langit yang gelap gulita. Seberkas sinar berwarna biru terpancar dari pedang itu dan berpendar selama beberapa saat menerangi malam di Dataran Tengah, hingga Tanah Bebas dan sebagian wilayah Kaili."Gege!" Dong Xiu Bai melayang turun bersama Rubah Putih dan Tian Min.Dong Xiu Bai segera berlari dan menubruk Ao Yu Long dengan gembira. Ao Yu Long tertawa dan menurunkan pedangnya. Kemudian digendongnya gadis kecil itu dan membawanya kembali ke kerumunan diikuti Tian Min."Hei kalian berdua! Jangan seenaknya!" Tiba-tiba saja Naga Es berseru kesal."Ada apa? Apa kalian ingin tertidur lagi?" Tian Min tertawa dan menyentuh kepala Naga itu."Bocah Duan! Mana Seruling Giokmu?" Rubah Putih mendekati Tian Min dan bertanya dengan gaya acuh tak acuhnya."Rubah Putih, Seruling Giok menghilang bersamaan dengan meninggalnya nenekku!" Dong Xiu Bai turun dari gendongan Xiao Long dan mendekatinya."Aneh! Tetapi aku merasakan roh

  • Legenda Negeri Kaili   Kembalinya Kaisar Ao Yu Long

    "Tian Min selamatkan Nona! Jangan khawatirkan kami! Ingatlah janjimu pada Tuan Xiao Long untuk melindungi Nona!" Nyonya Ning berteriak memintanya untuk menyusul Dong Xiu Bai.Tian Min menatap para wanita itu sebentar. Dengan berat hati dia meninggalkan mereka dan berlari menuju rumah utama. Api berkobar semakin membesar."Kejar dia! Dan tangkap para wanita itu!" Para pria itu berteriak-teriak.Sebagian mengejar Tian Min dan sebagian menyerang Nyonya Ning dan yang lain. Jerit tangis sekaligus ketakutan kembali terdengar. Membuat Tian Min ragu."Tian Min, pergilah! Jika kami mati, kau dan Nona dapat membalaskan dendam kami! Jika kau yang mati sudah pasti kami pun akan mati!" Nyonya Ning berteriak tanpa ragu.Tian Min yang sempat merasakan keraguan kini membulatkan tekad untuk menerobos api. Kobaran api yang semakin membesar tak dihiraukannya."Nona! Nona!" Dia berteriak memanggil Dong Xiu Bai.Pandangan matanya terhalang api dan asap. Dia tidak dapat memastikan di mana dia atau pun Dong

  • Legenda Negeri Kaili   Wisma Diserang

    Beberapa hari kemudian, orang-orang di Wisma Nyonya Ning dan juga di desa disibukkan dengan persiapan untuk mengungsi. Mereka bersiap untuk kemungkinan yang terburuk."Aku dengar desa sebelah diserbu orang-orang tak dikenal. Dalam semalam desa itu hancur lebur." Desas-desus beredar di desa terutama di keramaian.Bahkan para tamu di wisma pun mulai gelisah. Mereka memilih untuk meneruskan perjalanan ke Tanah Bebas. Sedangkan bagi orang-orang yang hendak menuju Dataran Tengah memilih untuk kembali atau bertahan di wisma."Seperti dugaanku, situasi makin tak terkendali, Nyonya." Tian Min duduk di hadapan Nyonya Ning.Sore itu mereka bermain catur go sembari berbincang dan menikmati teh. Akhir-akhir ini mereka berdua lebih sering menghabiskan waktu bersama."Kau benar. Aku khawatir mereka akan menyerang kita kapan saja. Orang-orangku tak akan mampu menahan mereka." Nyonya Ning meski berkata dengan tenang, tetapi kekhawatiran tergambar jelas d

  • Legenda Negeri Kaili   Situasi Makin Kacau

    "Nona!" A Gui berteriak seraya berlari menghampiri Dong Xiu Bai yang tengah berlatih memanah bersama Tian Min."Ada apa? Apakah ada kabar dari Long Gege?" Dong Xiu Bai bertanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari target yang hendak dipanahnya.Tian Min memberi isyarat pada A Gui untuk menunda laporannya. Menunggu Dong Xiu Bai selesai memanah sesuai target. Anak panahnya melesat dan tepat mengenai sasaran."Nona anda semakin pandai dalam memanah." Tian Min memujinya."Karena kau yang mengajariku. Oh ya Paman A Gui, ada apa?" Dong Xiu Bai kini menatap pria yang selalu setia membawakan kabar dari Xiao Long atau pun Xie Jing Cuan."Surat dari Tuan Long." Sahutnya sembari memberikan sebuah gulungan padanya."Terima kasih." Dong Xiu Bai menerima kemudian membuka dan membaca gulungan itu. Dia menjauhi area latihan dan masuk ke dalam rumah."Pama A Gui apakah ada kabar di Tanah Bebas dan Dataran Tengah?" Tian Min bertanya pada pria yang kini mengikutinya menuju dapur."Ada Tuan. Tanah Bebas ki

  • Legenda Negeri Kaili   Kunjungan Wu Hongyi

    "Yang Mulia bagaimana dengan Pedang Es?" Jenderal Won bertanya saat mereka berpatroli di sekitar Padang Muhly."Pedang itu menghilang dan aku harus mencarinya." Ao Yu Long menatap lurus ke arah rerumputan merah muda yang berkibar-kibar tertiup angin."Bai'er pasti senang jika berada di sini. Dia dapat berlatih dengan bebas," gumamnya lirih.Tiba-tiba terbersit sebuah rasa rindu pada gadis kecil itu. Tawanya yang menggemaskan, denting hiasan rambutnya saat kepalanya bergoyang dan keusilan serta kenakalannya semua itu sangat dirindukannya."Bai'er?" Jenderal Won tertegun mendengar gumaman Xiao Long."Dong Xiu Bai, putri tunggal Lady Ming." Xiao Long tersenyum, menjelaskan."Yang Mulia, jika Anda bertemu dengan putri Lady Ming seharusnya Anda juga bertemu dengan Jenderal Mo Ye bukan?" Jenderal Won bertanya dengan hati-hati.Xiao Long tertegun sejenak kemudian menghela napas dalam-dalam. Sebuah pertanyaan yang dia tahu pasti akan sulit untuk menjawabnya. Bukan perkara mudah untuk mengabark

  • Legenda Negeri Kaili   Perbincangan Tiga Pria

    "Aku heran! Hanya dengan sebuah siulan dan mereka mempercayai kau adalah Kaisar Ao Yu Long." Tuan Wu masih penasaran dengan siulan Xiao Long tadi."Bukankah sedari awal kau bertemu denganku, kau pun sudah mencurigai diriku?" Xiao Long tertawa pelan."Tentu saja berbeda. Waktu itu aku mengobatimu dan tahu chi-mu yang jelas bercirikan chi Klan Ao." Tuan Wu menyahut dengan kesal."Tuan, siulan tadi hanya bisa disiulkan oleh Yang Mulia Kaisar. Itu bukan siulan sembarangan karena siulan itu merupakan kode rahasia yang dikombinasikan dengan jurus Pedang Es." Jenderal Won menjelaskan dengan nada datar tanpa emosi."Begitu rupanya? Xiao Long apakah semua jenderalmu bersikap dingin dan tanpa emosi seperti dia?" Tuan Wu berbisik pelan."Diamlah dan ikuti saja kebiasaan di sini." Xiao Long berbisik pelan dan mengikuti Jenderal Won memasuki tenda. Tuan Wu terdiam dan mendesah kesal, meski begitu dia mengikuti perkataan Xiao Long."Yang Mulia

  • Legenda Negeri Kaili   Padang Rumput Muhly

    "Xiao Long kau serius hendak ke Padang Muhly?" Tuan Wu sekali bertanya saat mereka tiba di sebuah wilayah yang terlihat sepi.Meski ada beberapa bangunan di kejauhan yang cerobongnya mengepulkan asap, tetapi wilayah ini justru selalu dihindari oleh para pengelana mau pun pedagang."Iya, aku yakin Pasukan Mo Yu ada di sana." Xiao Long menatap padang yang hanya ditumbuhi rerumputan berwarna merah muda. Di beberapa tempat memang ada pepohonan tetapi rumput mungli yang berwarna merah muda lebih mendominasi."Tempat yang aneh," gumam Tuan Wu saat tatapan matanya hanya mendapatkan lautan rumput berwarna merah muda yang cantik."Ayo kita ke sana!" Xiao Long memacu kudanya dan kereta berjalan perlahan menelusuri jalan setapak yang membelah lautan rumput merah muda itu.Dari kejauhan padang rumput itu terkesan panas, gersang dan meranggas. Namun saat kereta semakin jauh menyibak rerumputan merah muda itu udara semakin bersahabat.Di beber

  • Legenda Negeri Kaili   Berpisah

    "Ibu Han duduklah!" Xiao Long meminta wanita itu untuk duduk di depannya."Aku ingin mengajari apapun yang bisa kau ajarkan pada Bai'er. Kau mengerti maksudku bukan?" Xiao Long berkata tanpa basa-basi.Bertemu lagi dengan salah satu dayang di istananya dulu membuatnya terbawa kembali ke masa-masa itu. Masa di mana dia masihlah seorang kaisar yang berkuasa dan dihormati."Saya mengerti Tuan." Ibu Han menundukkan kepalanya dalam-dalam."Oh iya, aku dengar kau adalah seorang dayang di istana Zijin sebelumnya. Bagaimana kau bisa tiba di Dataran Tengah dan bukannya ke barat daya?" Xiao Long bertanya dengan asal saja."Tuan saya..." Ibu Han tidak melanjutkan perkataannya karena Tuan Wu tiba-tiba saja memasuki ruangan."Xiao Long ada yang ingin kubicarakan denganmu." Pria itu memberi isyarat agar mengikutinya."Baiklah Ibu Han, aku mempercayakan Bai'er padamu. Tolong jaga dan ajari dia dengan baik. Dia gadis yang baik dan pinta

  • Legenda Negeri Kaili   Aku Berjanji

    Nyonya Ning menyambut mereka dengan ramah. Dia sangat menyukai Dong Xiu Bai. Bahkan dia tidak banyak alasan dan permintaan saat melepaskan Fang-Fang agar bisa menjadi pelayan Dong Xiu Bai secara resmi."Ah Tuan Long, sudah lama sekali Anda tidak mampir kemari." Sambutnya dengan ramah dan genit."Anak manis kau juga ikut?" Nyonya Ning berpaling pada Dong Xiu Bai dan menyapanya dengan lembut.Dong Xiu Bai hanya mengangguk. Tatapan matanya tak lepas dari Nyonya Ning. Entah mengapa dia sangat mengagumi wanita cantik itu. Ada sesuatu yang membuatnya selalu tertarik untuk menatapnya."Nyonya Ning ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu." Xiao Long duduk di kursi setelah dipersilakan."Apakah itu?" Nyonya Ning mengajak Dong Xiu Bai duduk di dekatnya."Ini mengenai Nona Muda." Xiao Long melirik Dong Xiu Bai.Nyonya Ning tertegun, tetapi kemudian tersenyum lebar. Dia memanggil salah seorang pelayannya."Duo-duo ajaklah Nona Dong untuk bermain di belakang. Sepertinya Paman Li sedang membu

DMCA.com Protection Status