Share

Puisi

Keesokan paginya, seperti yang sudah direncanakan, Xiao Long bersiap-siap untuk membawa kereta keluar dari ibukota. Sedari pagi buta dia sudah bersiap-siap.

Kereta dan kuda yang hendak mereka gunakan ternyata tidak berada di manor. Keduanya disimpan di luar ibukota, karena tidak mungkin digunakan di dalam ibukota yang bersalju.

Mereka harus berjalan kaki menuju pertanian terdekat di mana kereta kuda berada. Pertanian itu dulu merupakan bagian dari mahar milik Lady Ming Shuwan dan masih ada beberapa pelayannya yang dengan setia menjaga dan menggarap lahan.

Begitulah menurut Ibu Yun yang bercerita sembari sibuk mempersiapkan bekal. Sedangkan Wanwan sibuk membantu Dong Xiu Bai bersiap-siap.

"Ayo Gege kita berangkat!" Dong Xiu Bai berseru penuh semangat.

Xiao Long tersenyum menatap gadis itu. Kali ini dia mengenakan hanfu berwarna biru cerah. Rambutnya diikat dalam dua sanggul cepol yang dihiasi jepit rambut bertatahkan permata warna-warni. Terlihat manis dan imut.

"Nona kita sarapan dulu,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status