Pernyataan sikap dari Dharma Wangsa menghasilkan sebuah keputusan, yaitu mereka semua sepakat untuk membentuk tim telik sandi yang di pimpin oleh Aliansi Putih-netral untuk menyelidiki Kota Bandar Agung."Selanjutnya, aku ingin kita semua membahas mengenai Sayap Emas. Sepak terjang mereka sudah senter terdengar di telinga kita semua... Aku tidak ingin kita berlarut-larut sampai lupa jika Sayap Emas merupakan ancaman yang tidak kalah serius dari Kota Bandar Agung," ucap Ganendra membuka pembahasan selanjutnya."Kami sudah membentuk tim khusus untuk menyelidiki Sayap Emas di bawah komando Sudartawa. Aku berharap kalian semua bisa memberikan bantuan untuk ikut mengawasi kelompok ini, kami Aliansi Putih-netral tidak dapat berkerja sendirian," tutup Ganendra.Semua pendekar yang berada dalam ruangan itu menganggukkan kepalanya dan kagum akan kecepatan pihak Aliansi Putih-netral dalam membentuk tim guna menyelidiki sesuatu yang terasa janggal di dunia persilatan dan membahayakan keamanan du
Sunaka adalah Ketua Sekte Langit Utara, salah satu sekte menengah aliran putih. Tidak ada yang mengetahui jika saat ini Sunaka memiliki kemampuan pendekar suci gerbang kelima tahap puncak. Meningkatnya kemampuan Sunaka tidak lepas dari bantuan MagaDewi yang terus memberikannya sumber daya guna mengembangkan ilmu kanuragannya, bukan hanya sumber daya, akan tetapi juga kitab-kitab bela diri untuk memperluas jurus dan taknik bertarungnya. Sunaka jelas bertekad besar untuk dapat membalas budi pada MagaDewi dan membuktikan jika MagaDewi tidak salah memiliki dirinya menjadi sekutu, bahkan Sunaka rela menghianati aliran putih-netral.Sunaka ingat betul bagaimana MagaDewi datang ke Sekte Langit Utara yang sedang dalam kondisi terpuruk."Gusti Dewi, ada hal apa yang membawamu datang ke Sekte Langit Utara?" Ucap Sunaka menyambut kedatangan dari MagaDewi di sekte miliknya."Ketua Sunaka, maafkan atas kedatanganku yang mendadak dan tanpa memberi informasi lagi," tukas MagaDewi, tanpa menjawab pe
Sunaka tampak bimbang, dia tentu tidak ingin salah dalam mengambil keputusan karena semuanya akan berdampak pada Sekte Langit Utara ke depannya.Sunaka jelas tergiur dengan tawaran yang di berikan oleh MagaDewi, di tambah lagi MagaDewi menjanjikan akan mengembangkan Sekte Langit Utara sampai ke puncak kejayaannya. Namun, di sisi lain dia juga tidak bisa begitu saja percaya pada informasi yang di berikan oleh MagaDewi. "Aku tahu kau masih ragu dan sulit percaya kepada informasi yang kau dengar dariku, tapi itulah fakta yang sesungguhnya... Aku sungguh berharap dirimu bersedia bergabung bersamaku guna menyatukan dunia persilatan dan menciptakan dunia yang damai dan tentram, tanpa ada pertumpahan darah lagi," ucap MagaDewi.Sunaka merasa gunda gulana. Dia jelas tidak bisa membuang kesempatan untuk mengembangkan sektenya, tetapi di sisi lain dia juga berat hati untuk menghianati aliran putih."Gusti Dewi, apa ada cara lain untuk aku bisa mendapatkan kitab dan sumber daya ini?" Tanya Suna
Abinawa dan Sumbayu akhirnya sepakat untuk melanjutkan perjalanan bersama-sama. Ke-duanya berjalan ke arah timur, menuju salah satu kota besar, yaitu Kota Awan Putih.Selama perjalanan itu pula ke-duanya saling bertukar cerita dan pengalaman. Dari cerita Sumbayu, Abinawa merasa ke-duanya memiliki perjalanan hidup yang berliku dan penuh luka."Saat ini, aku hanya berharap dunia persilatan akan menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi semua manusia, bukan hanya mereka yang berasal dari kalangan pendekar saja," ucap Sumbayu."Aku pun begitu, sejatinya memiliki kekuatan itu bukan untuk berdiri menjadi penguasa, akan tetapi hanya untuk melindungi diri dari ancaman dan marah bahaya, tetapi banyak orang-orang yang salah dalam menggunakan kekuatannya," sahut Abinawa.Abinawa memahami betul jika Sumbayu memiliki ambisi besar untuk menciptakan dunia persilatan yang aman dan tentram, mungkin jika ada pilihan antara memilih dunia persilatan dan hidup di dunia tanpa ilmu kanuragan, mungkin Sumbayu
Sekte Naga Putih adalah salah satu sekte menengah aliran putih, mereka bahkan berkembang dengan sangat pesat selama beberapa tahun terakhir, selain itu perkembangan sekte ini juga tidak lepas dari dukungan atau sokongan dari Kota Sungai Putih.Perkembangan Sekte Naga Putih juga tidak lepas dari banyaknya jenius bela diri yang di miliki sekte ini. Bayangkan saja dalam beberapa tahun terakhir mereka berhasil memiliki 7 pendekar raja dan dua orang pendekar suci, sekalipun hanya pendekar suci gerbang pertama. Namun, untuk ukuran sekte yang baru beranjak dari sekte kecil ke menengah ini sesuatu yang sangat mengejutkan.Seperti saat ini, segerombolan pendekar dari Sekte Naga Putih mendatangi Kota Sungai Putih untuk menyebarkan pengumuman penting bagi semua anak muda Kota Sungai Putih."Perhatian, Tetua Karta Surya kembali membuka kesempatan bagi kalian para pemuda untuk unjuk kemampuan pada Sayembara Naga Putih, siapapun yang berhasil memberikan penampilan memikat dan keluar sebagai pemenan
Batik Saka adalah jenius bela diri yang namanya mulai naik ke permukaan. Sosok Batik Saka sudah cukup senter di dengar oleh orang-orang dunia persilatan berkat kemampuannya dalam menggunakan dua pedang dalam bertarung, sesuatu yang jarang di kuasai oleh banyak pendekar dunia persilatan. Biasanya para pengguna pedang hanya mahir menggunakan satu pedang saja dalam sebuah pertarungan.Kemampuan Batik Saka yang terbilang unik dan hebat itu jelas mendatangkan banyak keuntungan bagi Sekte Naga Putih itu, karena mereka mendapatkan banyak tawaran untuk membangun koalisi dan kerja sama dengan sekte menengah lainnya."Saka, tidak heran jika kau berkembang dengan sangat pesat dari kami, ternyata kau terus-menerus berlatih... " Ucap Dwi Tunggal."Ah, Tunggal.. sejak kapan kau di sini?" Tanya Batik Saka sambil menyudahi latihannya."Tidak begitu lama, aku tidak menduga jika kau benar-benar berlatih sepanjang hari. Pantas saja banyak para Tetua memuji kemampuanmu," Batik Saka hanya tersenyum dan m
Batik Saka langsung mengubah kuda-kuda tarungnya, dia juga mengalirkan tenaga dalam pada bagian pergelangan kakinya agar pergerakannya menjadi lebih lincah dan gesit.Di saat yang sama pula, Batik Saka melakukan perubahan energi angin pada dua bilah pedangnya."Pedang Naga Kembar: Naga Penakluk Gunung"Batik Saka langsung mengayunkan pedangnya membuat serangan tebasan setelah berhasil menghindari pisau angin Dwi Tunggal.Kombinasi kecepatan dan ciamiknya permainan pedang kembar dari Batik Saka berhasil membuat Batik Saka membalikkan keadaan dengan cepat.Dwi Tunggal jelas tidak tinggal diam, dia terus berusaha untuk keluar dari tekanan, selubung angin di pedangnya terus berputar dengan cepat, seolah berusaha mengimbangi kecepatan ayunan pedang kembar milik Batik Saka."Mempercepat putaran pisau angin untuk mengimbangi pedang kembarku? Cerdas, tapi sayangnya pola serangan dan taktikmu sudah terbaca, Tunggal," Batik Saka menarik satu pedangnya sedikit ke belakang mengubah tumpuan kuda-
Setelah puas berkeliling Kota Sungai Putih, Abinawa dan Sumbayu memasuki sebuah restauran mewah yang berada di tengah kota.Restauran Sungai Putih adalah restauran milik keluarga Bangsawan kota. Hal inilah yang membuat restauran ini dapat berkembang dengan cepat dan menjadi satu-satunya restauran yang ada di Kota Sungai Putih."Selamat datang di restauran kami tuan, mari saya antar ke meja anda," gadis pelayan itu langsung mengantarkan Abinawa dan Sumbayu ke mejanya.Abinawa mengangkat alisnya saat menemukan restauran itu sangat ramai, bahkan hampir tidak ada lagi meja yang kosong kecuali meja yang berada di ujung ruangan. Gadis itu menjelaskan jika restauran ini menjual makanan yang harga umumnya tinggi bagi sebagian orang pada umumnya, namun bagi mereka yang berasal dari kalangan pendekar bukan masalah besar."Untuk harga itu bukan masalah, berikan kami menu terbaik yang kalian miliki," pesan Abinawa, "Satu lagi jangan lupa untuk arak terbaik yang kalian miliki... "Gadis pelayan i