*****Lima hari kami melakukan perjalaan tanpa henti dan sekarang Tanggal 5 aun 1090. Aku dan kapal yang aku naiki berhasil berlabuh disuatu pulau terpencil yang dimana pasukan Wung xin beserta dia tinggal disana.Menurut kabar yang aku dapat, dia saat ini bersiap siap untuk melancarkan serangan pemberontakan, sehingga untuk memenangkan pertempuran melawan kerajaan suho, aku terpaksa menyediakan peralaatan perang untuk mereka, walapun hal ini tidak seharusnya aku lakukan kepada orang yang tidak aku percaya. Aku harus tetap melakukanya, demi kepentinganku apapun akan aku lakukan. Disaat kapal yang aku naiki berhasil berlabuh dipulau itu, aku melihat buah yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.Karena dipulau yang sangat kecil ini terdapat beraneka buah buahan yang melimpah ruah, disetiap perjalaanku menuju markas utama pasukan Wung xin, aku melihat ada pohon yang teksturnya tidak seperti kayu dan buah dari pohon itu berwarna kuning.Sehingga aku pun penasaran dengan rasa dari buah itu
Diamungucapkan hal itu sambil memasang wajah senyum yang seolah olah sangat menanti kedatanganku. Setelah dia berada didekatku tiba tiba dia mendekapku dengan kedua tanganya.Walaupun aku merasa tidak nyaman melakukan hal ini, sebagai formalitas aku melakukan gerakan yang sama."Wung xin aku dengar dengar kau berniat melakukan serangan ketanah kelahiran kita," ucapku setelah melepaskan pelukan itu."Ya kau benar namun kami memiliki sebuah masalah hari hari ini, dan juga apakah kau sudah membawa permintaanku. tunggu tunggu bukankah kau yang menyruhku untuk menaklukan pulau suho tempo hari," Tanya kepadaku. Mungkin maksud masalah yang dia ucapkan barusan adalah perlengkapan perang namun aku belum yakin akan hal itu."iya iya maafkan aku, soalnya aku hanya bercanda," ucapku."aku kira kau benar benat lupa," ucap Wung xin."soal permintaanmu tentu saja aku membawanya, ngomong ngomong masalah apa yang kau maksud?" Sebelum aku datang kesini Wung xin mengirimkan surat permintaan dengan merp
"Aku hanya menggunakan kemampuan rohku," aku menjawab pertanyaan Wung xin barusan dengan suara pelan juga.Setelah aku berhasil memechkan masalah yang menimpa mereka semua, Wung xin dan lainnya pun segera berkumpul ketempat awal kami bertemu. Tentu saja aku mengikuti mereka dari belakang, setelah semua permintaan Wung xin telah terpenuhi. Aku dan orang orang yang aku bawa disaaat menuju kesini segera kembali kekapal untuk melanjutkan perjalaan.Menurut informasi yang aku dapatkan dari Wung xin mereka akan menyerang pulau suho dua minggu lagi, namun aku menghalangi mereka karena dua minggu adalah waktu yang terlalu cepat. Dan mereka pun mengudurkan waktu penyerangan sehingga menjadi satu bulan.Disaat aku kembali kekapal matahari sudah tenggelam, hanya menyisakan gemerlap gelap yang sangatlah menakutkan. Karena awan tebal menyelimuti bintang dan bulan yang membuat langit indah, aku takut bukan karena mahluk asteral yang tidak kasat mata, melainkan cuaca yang tidak menguntungkan.Namun
Karena saat ini aku melihat bahwa angin akan berhembus dari arah kanan dan sehingga ketika akan menggulung kain sebelah kanan pasti akan menyebabkan kapal kami berputar menjauh dari badai topan.Setelah kapal kami mulai memutar aku pun menggunakan power of spirit menyelimuti keseluruh kapal untuk mendorong angin agar hembusannya tidak terlalu kuat, dan setelah tekanan angin mulai setabil aku menyuruh semuanya untuk membuka seluruh kain.Disaat kapal kami sudah menjauhi pusaran angin itu, tiba tiba angin topan baru muncul dari depan lagi lalu disusul angin topan dari arah kiri dan kanan, sehingga kami semua terjebak dalam badai topan yang sangatlah menakutkan melebihi apapun.Ini adalah fenonmena yang sangatlah langka empat angin topan yang sangat besar, mengelilingi sebuah kapal yang sangat kecil, bagaikan semut yang rumahnya diterjang hujan yang sangat deras, saat ini kami sedang terjebak dan kemungkinan selamat adalah 10% saja.Tentu saja aku saat ini sangatlah panik dan juga ketakut
*****Pagi ini paling cerah dari hari hari sebelumnya. Aku pun melenturkan tubuhku sambil menghirup udara segar yang sangatlah nyaman, aku pun melepas power of spirit dan jaring laba laba yang menyelimuti kapal kami dan aku juga mengambil skay wings.Setelah aku merasa bahwa keaadan sudah kembali seperti semula, maka tidak ada alasan untuk membiarkan kapal seperti tadi malam. Dan setelah semua pelindung kapal sudah aku lepaskan, awak keru yang membuat kapal tetap bergerak segera membentangkan kain yang masih tertutup, dan sesaat kemudian hewan berbulu putih yang bisa terbang hinggap dikapalku.Menandakan bahwa kami sudah hampir tiba ditempat tujuan mungkin hanya butuh waktu beberapa jam saja agar tiba dipulau Lon hi. Untuk melepas kebosanan aku dan semuanya pun berlomba memancing ikan, siapa yang paling banyak mendapatkan ikan dia lah yang akan memenangkan lomba.Untung saja barang dagangan yang aku bawa saat ini ada kail pancing, kail itu dibuat oleh para ras lizardman untuk menangkap
Setelah kami berhasil mendarat dipulau Lon hi, aku dan awak keru disambut oleh segerombolan para perajurit yang menggunakan perlengkapan lengkap. Tentu saja sebelum aku menuju kesini, aku sudah mengirimkan surat kepada raja dari pulau ini, mungkin saja sebagai rasa penghormatan kepada kami raja pulau Lon hi mengirimkan pasukan untuk menyambut kami.Aku menuruni kapal lalu berjalan mengikuti salah satu perajurit, dia saat ini menuntu kami semua untuk menuju kesuatu tempat, jika mereka menggiring kami ketempat berbahaya maka aku tidak ada pilihan lain selain menghabisi mereka.Aku melintasi perumahan yang begitu memperihatinkan untuk ditinggali, rumah yang terbuat dari batu bata sudah mengalami keropos, membuat lubang lubang tercipta, didingnya warna abu abu yang terususn dipenjuru kota. Kayu kayu akibat runtuhnya perumahan yang kumuh itu, dan terdapat orang orang yang berpakian lusu duduk disepanjang jalan. Seakan akan mereka menunggu kedatangan bantuan untuk meringankan beban mereka
Aku saja yang mendengar suara itu seperti menggigil karena sangking lembutnya, suara yang keluar barusan seperti hembusan angin yang sangat tenang. Dan seketika warga desa yang mengelilingi kami segera membukakan jalan, kerena mendengar suara yang tidak asing bagi mereka semua.Tentu saja jika suara itu dikeluarkan oleh orang yang tidak mereka kenal mana mungkin mereka semua mau membukakan jalan, seorang gadis yang menunggangi kuda berwarna putih yang dilengkapi perhiasan kuda turun, lalu berjalaan menghampiri kami semua.Disaat dia turun entah kenapa angin berhembus begitu kencang, sehingga mengoyangkan rambut berwana perak yang dia miliki. Tatapannya begitu dingin seperti salju yang sangat indah pakain yang dia kenakan serba putih yang terbuat dari besi. Dan juga panah yang dia letakan dipunggunya membuat dia bertambah elegan."Bukankah itu tuan puteri," ucap warga desa dengan nada pelan. Walapun suaranya pelan aku tetap dapat mendengarnya dengan jelas."Kalian boleh membenci seseor
Aku saat ini tidak menyangka bahwa dia dapat berbaur dengan orang orang yang aku bawa secepat ini. Aku pun memelankan langkah kakiku untuk membicarakan suatu hal dengan Lu nie, melihat aku memelankan langkah. Lu nie yang menyadari akan tindakanku ini segera memelankan langkah kakinya juga, setalah dia menoleh kearahku beberapa kali."Lin qi apakah ada yang membuatmu kebingungan," ucap Lu nie yang sudah berada disampingku. Ya memang saat ini aku memasang ekspersi bingung, agar Lu nie mengetahui maksudku ketika memelankan langkah kaki."Lu nie apa kau tidak merasakan bahwa orang itu adalah pengguna kekuatan roh atau semacamnya," tanyaku kedekat telinga Lu nie.Dia pun menggelengkan kepalnya lalu berkata, "Aku saat ini merasa bahwa Len si hanyalah putri biasa saja." Jadi memang benar bahwa hanya aku saja lah yang dapat melihat orang orang yang memiliki hubungan dengan roh."Ha benarkah mungkin saja itu hanya firasatku saja heheh," aku pun mengaruk gauruk kepalaku yang tidak gatal. Aku