Bab 89. Akan Tetap TerhinaDi tengah hutan, Immortal Ling Fan memarahi pemuda di depannya, pemuda tersebut adalah Quan Ye. Ling Fan memukul pemuda di depannya menggunakan ranting kayu, Quan Ye hanya terdiam dan tidak berani melawan atau membantah perkataan Immortal Ling Fan."Quan Ye, aku tidak habis pikir kalau kamu seperti ini… siapa yang malu, aku! Semua orang tahu siapa yang sudah membawamu ke istana langit… tapi apa yang aku lihat hari ini, kamu mengerahkan pasukan untuk memberontak kerajaan, dan kamu juga mengganggu putraku!""Paman Fan, maafkan aku… aku bersalah!" "Sekarang dengan mudah kamu minta maaf… sejak kecil aku mendidikmu untuk menjadi orang yang bijak dan baik… tapi sekarang aku tidak melihat itu, jangan minta maaf kepadaku, tapi minta maaf kepada putraku!" "Paman Fan, aku janji akan meminta maaf kepada putramu… setelah itu, aku akan datang kepadamu untuk menerima hukuman!" "Pergilah… minta maaf kepada putraku, atau aku akan mengeluarkanmu dari anggota Aliansi… tapi
Bab 90. Mendadak NikahPrestasi Qin Chen membuat rumah lelang kerajaan bulan sabit di banjiri pengunjung, ibukota dipenuhi penduduk berbagai penjuru. Raja Liu Hong berencana menikahkan putrinya dengan Qin Chen dua hari lagi, undangan pernikahan di sebarkan keseluruhan kerajaan bulan sabit. Ayah Qin Chen begitu senang saat putranya berhasil membuat dirinya di segani semua orang. Satu murid sekte berlari memasuki ruangan semua tetua "Lapor… ada surat undangan pernikahan!""Siapa… berikan kepadaku!" Tetua Qin Yang membuka surat undangan pernikahan, ia melihat nama Putri Liu Yin dan Qin Chen, sosok tua meneteskan air mata membuat semua mengerutkan keningnya."Pimpinan, apa yang terjadi…?"Tetua Qin Yang berdiri di atas meja "Qin Chen akan menikah dengan Putri Liu Yin!" Semua orang tersedak minum "apa…!" "Iya, akhirnya cucuku berhasil menjalankan tugasnya sebagai murid sekte!" "Haha…;""Hore…!""Perintahkan semua murid untuk datang!""Baik tetua!" Semua orang di beberapa sekte tersen
Bab 91. Sekte lembah hantuAcara pernikahan sudah selesai, semua orang berbalik pergi meninggalkan ibukota, Raja Loyan sudah kembali menuju pulau langit. Sebelum pergi, Immortal Ling Fan menemani putranya mengobrol sebentar, sedangkan keluarga Ling lainnya sudah kembali lebih dulu. Di atas atap bangunan dua sosok berdiri membelakangi sinar matahari."Ayah… apakah kamu tidak ikut mengalahkan pasukan iblis… bagaimana kalau perang besar terjadi?""Putraku… ayah sudah tidak bisa bertarung serius lagi, begitu juga dengan paman dan bibimu dari keluarga Ling… mereka memiliki luka serius, kalau tetap dipaksakan untuk bertarung mungkin luka dalam akan semakin parah!""Kalau begitu biarkan aku yang menyelesaikan semuanya!""Terimakasih… jaga Leona dan Qin Chen baik-baik, mereka adalah orang yang akan membantumu di masa depan!" "Em!" Immortal Ling Fan memberikan cincin peninggalan istrinya "simpanlah, itu peninggalan ibumu… ayah akan pergi!""Selamat tinggal… aku akan merindukanmu!"Immortal L
Bab 92. Mengatur Strategi Perang Ling dan Guyuan berhasil membujuk pemimpin sekte lembah Hantu untuk ikut campur dalam perang melawan kerajaan Den De. Dua sosok sudah kembali ke ibukota, semua orang berkumpul di istana megah mengatur rencana perang, beberapa sosok kuat berdatangan memasuki aula utama;Jendral LingJendral Qin ChenAssassin LeonaKsatria Wang JinSupport NanaPendekar Han BuNunu ( Pemimpin sekte Kincir Air ) Qin Yang ( Pemimpin sekte tiga lantai )Guyuan ( Pemimpin sekte naga biru )Tetua He ( Pemimpin Danau Lotus )Immortal Chu WeImmortal Hua Bi ( Pemimpin suku tengkorak darah )Immortal Mo HengImmortal Han ( Pemimpin Sekte Lembah Hantu )Penasihat Hua Bi YenRaja Liu Hong15 sosok sudah duduk di meja masing-masing, semua orang mendengar penjelasan Penasihat Hua Bi menyusun rencana. Kerajaan Den De memiliki beberapa kota yang dijaga setiap sekte yaitu; Ibukota Den DeKota Sungai kabutKota GloryKota BeruangKota Pedang IblisKota MalamKota Lebah ObatKota Bent
Bab 93. Pertempuran sungai darah Immortal Chu We dan seluruh pasukan mundur lebih jauh untuk memberikan kesempatan pasukan kerajaan Den De membangun jembatan, tidak terasa sudah dua hari berlalu dan jembatan berhasil di bangun. Immortal Kurumi meminta waktu istirahat kepada kerajaan bulan sabit, namun Immortal Chu We menolaknya mentah-mentah."Dasar pembohong!""Kurumi, tidak ada perjanjian yang memberikan kalian waktu istirahat… peraturannya adalah, setelah selesai membangun jembatan… pertempuran boleh dilakukan!""Haha… tidak usah basa-basi lagi… Pasukan… serang!" teriak Mo Heng menarik pedangnya"Kurang ajar… dasar tidak menepati janji… pasukan, habisi mereka semua!""Serang…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Pertempuran besar terjadi, pasukan kerajaan bulan begitu bersemangat karena mereka tahu kalau pasukan musuh sedang kelelahan setelah membangun jembatan selama dua hari. Rencana Qin Chen membuat keberuntungan besar, pasukan musuh terpaksa bertarung untuk bertahan hidup. 10.000 v
Bab 94. Pertempuran MemanasImmortal Kurumi mengamuk saat melihat kematian Pangeran Erasmus, Mo Heng dan Immortal Han juga menarik kekuatan penuh untuk mengimbangi Immortal Kurumi, semua prajurit yang bertempur berlarian menghindari tempat tersebut. Ledakan beruntun terus terdengar, kilatan cahaya membuat air sungai berterbangan. Immortal Chu We Vs Immortal Hung YinMo Heng & Immortal Han Vs Immortal KurumiTetua He, Tetua Qin Yang, Vs Immortal Mo HungDi salah satu tempat, Ling, Qin Chen, dan Leona bertarung melawan Wen Liu, Openg, Jian Kurumi. Ling berlari membawa pedang mutiara surga ke arah Wen Liu, ia merubah gerakan mengincar bagian belakang tubuh."Gawat!""Matilah…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Wen Liu mematung tidak bergerak, tubuh bagian belakang berlumuran darah segar. Openg dan Jian Kurumi memucat melihat kematian temannya, mereka berencana untuk melarikan diri."Hei bodoh… jangan lari!" teriak Qin Chen berlari mengejar Openg"Kamu tidak akan bisa lolos!" ucap Leona mer
Bab 95. Perintah Raja Liu HongTidak terasa sudah satu minggu pertempuran besar terjadi, tidak ada satupun orang yang sempat mengirimkan kabar kepada Raja-raja. Raja Liu Hong memerintahkan semua orang yang berada di kota Sungai kabut untuk membantu pasukan Immortal Chu We di kota Glory, sedangkan Raja Den De memerintahkan pasukan bantuan untuk menyusul pasukan yang dikirimkan beberapa hari lalu. Guyuan dan Immortal Hua Bi mengambil jalur berbeda menuju kota Glory, setelah tiba di sana mereka tidak melihat ada bekas pertempuran, Guyuan melihat ke arah Immortal Hua Bi."Bukannya raja bilang mereka menyerang kota Glory? Lalu dimana mereka?" tanya Guyuan"Mana aku tahu, harusnya sudah terjadi… mereka berangkat tujuh hari lalu!""Ah… informasi tidak lengkap… bagaimana kalau kita serang saja kota ini?" "Ayo!" Guyuan dan Immortal Hua Bi menyusun rencana, saat ini 5.000 pasukan bersembunyi di dalam hutan mengintai kota Glory, mereka akan menyerang pasar waktu malam hari. Di pertempuran sun
Bab 96. Pertempuran Kota Glory Kejar-kejaran terjadi di tengah hutan, melihat kota Glory dalam bahaya, semua pasukan musuh memilih untuk kembali. Di belakang terlihat pasukan kerajaan bulan sabit mengejar semua orang, 200 orang yang sudah tidak bisa bertarung diminta untuk kembali bersama prajurit yang terluka parah. Disisi lain, semua prajurit masih mengejar pasukan musuh yang ingin kembali ke kota Glory. "Itu mereka… cepat habisi!" teriak Immortal Mo Hung menarik pedangnyaGuyuan menoleh ke belakang "apa… banyak sekali!""Gawat…!" gumam Immortal Hua Bi merubah gerakan menghindari seranganTidak lama setelah itu, Ling, Immortal Han, Mo Heng, Tetua Qin Yang dan Tetua He berlari membawa pedangnya, di belakang 4000 pasukan berlari dengan tubuh berlumuran darah musuh."Serang…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Bentrokan di segala arah membuat pertempuran kacau balau, dentingan pedang menggema dimana-mana, Mo Heng berlari ke arah Immortal Mo Hung, satu-pers