Bab 69. Ling dan Qin Chen ( Berjuang )Qin Yuri menghembuskan nafas terakhir, beberapa sosok meninggalkan pertempuran untuk memulihkan kondisi. Nana dan Wang Jin juga terluka patah, Qin San dan Qin Mei membantu mengobati luka mereka. Disisi lain, Qin Chen dan Ling terbaring dengan luka serius, di depannya sosok tua menodongkan pedang tingkat tinggi."Anak muda… kalian terlalu bersemangat, sekarang aku akan mengakhiri hidup kalian!" ucap Jin Sen tersenyum membunuh "Matilah…!""Yeaaaaaaaaaa….!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" pemimpin sekte beruang terlempar mundurLing dan Qin Chen di selimuti energi leluhur, semua orang berhenti bertarung melihat ke arah dua sosok. Pemimpin sekte beruang berubah serius melihat aura ganas menyelimuti tubuh dua pemuda di depannya, Ling dan Qin Chen menghilang dari pandangan lalu muncul dihadapan."Pedang Mutiara Surga!""Pesona Pedang Naga!""Kuat sekali!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Pemimpin sekte beruang terlempar mundur, ia merendahkan kuda-kuda un
Bab 70. Lantas kemana hati ini bersandarPertempuran di kota bambu sudah berlangsung lama, Pemimpin sekte beruang dan Immortal Bo Yong berhasil dikalahkan, datangnya buronan ternama membuat keadaan berubah drastis. Semua orang masih bertempur habis-habisan, beberapa sosok kuat ikut menghabisi prajurit kerajaan Den De. Sebelum itu kabar buruk mengguncang hati semua orang, Qin Yuri murid senior ternama dari sekte tiga lantai menghembuskan nafas terakhir. "Bunuh mereka semua!" teriak Qin Chen berlumuran darah musuhDi atas langit dua Immortal terbang kesan-kemari bertukar serangan, kilatan cahaya menghiasi area pertempuran. Immortal Song mengayunkan pedang sekuat tenaga, begitu juga dengan Immortal Chu We."Pedang Air Mengalir!" teriak Immortal Song"Pedang Leluhur!" teriak Immortal Chu We"Trak-!" langit menggelar memperlihatkan dua buah pedang bergesekanDua sosok saling dorong satu sama lain, kekuatan besar membuat angin berhembus kencang, gelombang energi mengenakan semua orang di s
Bab 71. Teror mengerikanDi kota bambu, beberapa sosok berkumpul di salah satu rumah tua, semua orang menyusun rencana untuk memberikan perlawanan ke kota 1000 tangga yang dikuasai pasukan Sekte Glory dari kerajaan Den De. Tidak lama terdiam membisu, Qin Chen tersenyum licik mendapatkan ide cemerlang, ia melihat ke arah semua orang dengan penuh percaya diri. "Cucuku… apa yang kamu rencanakan?" tanya Tetua Qin Yang"Kakek… untuk berperang, mungkin kita akan kalah… bagaimana kalau kita teror mereka?" "Teror dengan apa?""Ya… hal-hal yang membuat pasukan musuh ketakutan? Mungkin ada yang tahu?"Semua orang terdiam memikirkan ucapan Qin Chen, Immortal Chu We mengerti apa yang direncanakan pemuda di sampingnya. "Kasus Kematian Misterius!" ucap semua orang secara bersamaan"Haha..!" Nunu pemimpin sekte kincir air menganggukkan kepalanya "Ide bagus, aku setuju!" "Aku juga!""Jadi bagaimana rencanamu?" Qin Chen menceritakan rencananya dan cara-cara membuat semua pasukan musuh tidak bisa
Bab 72. Strategi MenggempurDi bawah kegelapan malam, Ling berjalan membawa satu kantong tulang manusia, kekuatan yang begitu lemah membuat kehadirannya tidak disadari Pemimpin sekte Glory dan empat Immortal lainnya. Pria berjubah hitam menebar tulang-tulang di sekeliling rumah yang ditinggali Pemimpin sekte Glory, setelah itu berbalik mencari satu prajurit yang berjaga."Mati!" ucap Ling menebas leher"Sebaiknya aku taruh di sana!"Ling menaruh satu mayat di samping rumah, ia berbalik pergi memasuki lubang sumur. Tidak butuh waktu lama, pria berjubah hitam berada di lorong bawah tanah, Ling melepaskan jubah yang berlumuran darah, setelah itu menggunakan jubah yang digunakan kakek Leona, jubah bercorak istana langit. Disisi lain, Immortal Chu We dan beberapa sosok di samping bersembunyi di atas pohon-pohon menunggu prajurit musuh membawa sumberdaya dari kerajaan Den De. Tetua Qin Yang, Tetua Nunu, Tetua He, Immortal Chu We melihat 10 kereta kuda membawa sumberdaya, saat itu juga empa
Bab 73. Pertempuran pecah di kaki gunung ( kota 1000 tangga )Kelompok pembunuh bayaran dan perampok ternama ikut campur untuk mengusir pasukan kerajaan Den De, semua orang berkumpul di kaki gunung yang menjadi tempat kota 1000 tangga, di empat wilayah berbeda terdapat empat kelompok sedang bersembunyi. Semua orang dari kerajaan bulan sabit akan bergerak apabila pasukan musuh memutuskan untuk mundur meninggalkan kota 1000 tangga."Lapor…. pasukan musuh bergerak menuruni kota 1000 tangga!""Bersiap bertempur dan tunggu aba-aba!" "Baik!"Empat kelompok pasukan di beberapa tempat mulai bergerak mendekati tangga yang dituruni semua pasukan musuh. Di semak belukar terlihat Qin Chen dan prajurit kerajaan, mereka akan bergerak saat semua orang menginjakan kaki di tangga yang licin. Dari atas tetua He menyiram cairan minyak di tangga, cairan mengalir membuat semua orang terpeleset.Qin Chen menarik pedangnya "serang….!"Tetua Qin Yang menarik pedangnya "serang…!" "Bentuk formasi bertahan!"
Bab 74. Kedatangan Pemimpin Suku Tengkorak Darah ( immortal Hua Bi )Pertempuran di kota 1000 tangga sudah berlangsung selama dua hari, mayat-mayat dari dua belah pihak bergelimpangan di kaki gunung, semua orang masih bertempur di tanjakan yang cukup curam. Tidak berselang lama, langit dan bumi bergetar hebat membuat semua orang berhenti bertarung, mereka melihat ke atas langit."Hahaha…!" tawa satu sosok terdengar menyeramkan"I-itu… suku tengkorak darah!" ucap Tetua Qin Yang"Hoi… manusia tidak berguna, aku datang untuk ikut bertempur… siapapun yang ingin melawanku, silahkan maju!" ucap Immortal Hua Bi memperlihatkan tingkat kultivasi seorang ImmortalImmortal Chu We memberikan hormat "maaf tuan, kalau boleh tau anda berpihak kepada siapa?" Pemimpin sekte Glory mengepal erat tangannya "sial… ada orang gila ini lagi, seperti akan semakin sulit!"Hua Bi memunculkan tulang gajah berukuran besar "aku tidak berpihak kepada siapa-siapa, tapi aku ingin membunuh Immortal Wen Long dan para
Bab 75. Teman seperjuanganPertempuran masih berlangsung tanpa ada kata berakhir, datangnya pasukan tengkorak darah membuat pasukan musuh bergidik ketakutan, menurut kabar saat malam malam sudah tiba, pasukan tengkorak darah akan sangat buas. Immortal Wen Long menangkap Qin Chen, berencana membalaskan dendam kematian Tuan muda Wen. "Ayah… tolong aku!" "Qin Chen… Immortal Wen Long, lepaskan dia!""Karena kalian keluarga Qin… keluarga Wen tewas terbunuh… hari ini akan ku pastikan tuan muda kalian mati!" sahut Pemimpin sekte Glory Qin San menarik pedangnya "lepaskan!"Immortal Kurumi muncul dihadapan "matilah!""Tidaaaaaak…!" teriak Qin Mei"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Tetua Qin Yang menangkap tubuh Qin San "muridku bangunlah!""Dia tiada!" Qin Mei berlutut di depan kakak kandungnya, suara tangis terdengar saat itu juga. Semua orang sangat terpukul melihat kepergian pemuda yang menjadi masa depan kerajaan bulan sabit, saat itu juga semua orang diselimuti kemarahan besar. "Brengsek
Bab 76. Kabar duka kematian Ling dan Qin SanPertempuran sudah selesai, semua pasukan musuh tewas terbunuh, empat Immortal kerajaan Den De melarikan diri karena tidak mungkin lagi untuk melanjutkan pertarungan. Di pinggir jurang, semua orang berkumpul, mereka mendengar kabar duka kalau Ling dan Immortal Wen Long jatuh kedalam jurang. Dada terasa sesak di benak semua orang, pemuda berbakat yang menjadi Jendral di usia muda harus pergi untuk selamanya, air mata tertahan agar tidak tumpah. Yang paling terpukul dari semua orang adalah pemuda yang terbaring putus asa."Ini salahku, gara-gara aku yang terlalu lemah… dia harus mengorbankan diri untuk melindungiku!" ucap Qin Chen memukul tanah Immortal Chu We menahan sesak di dada "sebenarnya, dialah yang membagikan emas beberapa minggu lalu kepada semua sekte… dia tidak ingin ada orang yang mengetahuinya kebaikannya… dia juga yang sudah memulihkan sumber daya kerajaan, aku tidak menyangka kalau dia akan berakhir di jurang ini!" Mo Heng me