Bab 162. Mo Heng ( Pemburu Iblis )Kekacauan terjadi ketika empat Glod Immortal tahap akhir hadir di pihak pasukan iblis, semua penduduk meninggalkan ibukota menuju wilayah sekte lembah hantu. Raksasa mengamuk sejadi-jadinya ke arah pria berjubah hitam, Ling meminta Leona untuk segera meninggalkan dirinya."Sayang, pergilah… disini sudah sangat berbahaya, cari cara untuk mengalahkan mereka berempat!""Baik!* "Iya!" sahut Leona memberikan satu buah pedang mutiara surgaSosok cantik melesat pergi, Ling menggabungkan dua pedang surga lalu melihat ke arah empat raksasa yang terbang ke arahnya."Yeaaaaaaa!" teriak pria berjubah hitam"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Immortal Ling terlempar dengan kecepatan tinggi, ia menangkap tangan istrinya lalu terbang ke arah lain menghindari empat serangan sekaligus. Dentuman keras membuat bumi bergetar hebat, semua orang terlihat panik melihat empat Glod Immortal tahap akhir dari pihak iblis. Tidak berselang lama, empat raksasa mengaktifkan formasi pen
Bab 163. Menyusun ulang rencanaSemua orang dikejutkan dengan identitas asli Mo Heng, pemburu iblis yang paling ditakuti pasukan iblis memperlihatkan kekuatannya berada di tahap Gold Immortal tahap akhir. Immortal Ling Fan dan Raja iblis masih bertarung, sedangkan yang lainya masih bertempur di tempat lain.Dekat wilayah ibukota, pertarungan tiga lawan empat terjadi, empat raksasa memiliki kekuatan setara dengan tahap akhir Gold Immortal membuat tiga sosok sedikitpun kesulitan untuk memberikan perlawanan. Pengalaman bertarung tiga Immortal dari kerajaan bulan sabit sudah berada di puncaknya. Immortal Ling Suang melemparkan Tetua Fang dan Mo Heng "sekarang!""Yeaaaaaaa…!" teriak dua sosok melancarkan seranganEmpat iblis raksasa merapalkan segel tangan "lima dinding formasi!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan beruntung terdengar lima kali, Tetua Fang dan Mo Heng berhasil memberikan dua serangan ke arah dua iblis, namun mereka mendapatkan serangan dari dua iblis lainnya."DUARRRRR
Bab 164. Menerobos Tingkat KultivasiPertempuran masih berlanjut, Raja iblis berhasil menculik Immortal Ling yang tidak sadarkan dirinya, semua orang begitu panik ketika mendengar kabar kalau Ling diculik Raja iblis. Leona mengambil satu biji mutiara di tanah, setelah itu berubah menjadi pedang mutiara surga, ia mengepalkan tangan diselimuti perasaan dendam membara."Raja iblis… aku bersumpah akan membunuhmu apapun yang terjadi!" ucap sosok cantik melesat terbang meninggalkan pertempuranImmortal Ling Suang terdiam membisu "ini salahku karena gagal melindungi Tetua Fang, aku sudah tua? Apa yang harus aku lakukan sekarang… semua orang pasti menyalahkanku!"—---------Di penjara lantai ketujuh Raja iblis berdiri melihat pemuda di depannya dalam keadaan terikat rantai, ia begitu senang melihat kekuatan 10 peti mati belum sepenuhnya bersatu dengan tubuh. Rantai diselimuti petir membuat pria berjubah hitam berteriak keras menahan rasa sakit luar biasa, Ling membuka matanya melihat Raja ibl
Bab 165. Ujian Pertama ( Cerita Masa Lalu )Semua orang berhasil lolos dari jebakan ilusi, enam sosok kuat sudah mencapai puncak setelah menaiki tangga cukup lama. Ujian pertama semua orang harus membaca semua kitab yang ada di satu bangunan besar, setelah itu harus menjawab beberapa pertanyaan yang akan diberikan pengurus ujian."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" pintu bangunan terbukaLing dan yang lainnya memasuki bangunan besar, di dalam terdapat ribuan kitab yang menjadi kisah dunia dan sejarah beberapa waktu peradaban. Nyonya besar melihat ke arah pria berjubah hitam, semua kitab dilewatinya tanpa ingin membaca isinya, langkah kaki berhenti didepan kitab usang yang berjudul Fang An.Tangan Ling bergetar ingin memegang kitab yang bertuliskan namanya, setelah bersentuhan dengan kitab surgawi, Immortal Ling berpindah ketempat yang menjadi masa lalunya, beberapa ingatan yang terlupakan membuat pria berjubah hitam berlutut dengan suara sesak.Seorang gadis cantik hampir mirip dengan penamp
Bab 166. Gelombang Kedua ( Perang Besar )Raja iblis menahan amarah ketika Immortal Ling berhasil melarikan diri, ia memerintahkan pasukan iblis untuk mundur dari pertempuran, saat itu juga semua petarung dan praktisi dari kerajaan bulan sabit ikut mundur ke wilayah sekte lembah hantu. Beberapa sosok penting melakukan pertemuan besar di tengah lapangan luas, semua penduduk ikut menonton rapat penting.Raja Liu Hong menuangkan air kedalam cangkirnya "tidur tidak tenang, hati terus merasakan ada ancaman dan kita semua berharap bisa selamat dari bencana ini. Berapa lama perang ini sudah terjadi?" ucapnya melihat ke arah Qin Chen"Hormat Yang Mulia, hormat semuanya… perang sudah berlangsung sekitar lima tahun? Tiga tahun sebelum kita menggunakan formasi, dan dua tahun sebelum kita menggunakan formasi penghancur!""Jumlah korban dan beberapa pasukan yang tersisa?" "250.000 pasukan, yang gugur di medan perang melebihi 300.000!" ucap Qin Chen mengingat semua orang yang sudah tiada"Bagaiman
Bab 167. Ujian kedua ( menghitung nasib )Semua orang sudah beristirahat beberapa jam, mereka berkumpul menunggu ujian kedua dimulai. Nyonya besar menjentikkan jari membuat empat sosok berpindah tempat, sekarang mereka berada depan empat altar yang diatasnya ada sebuah bola kaca. Nyonya besar menjelaskan kalau mereka harus menghitung nasib sebelum mencapai tahap kesempurnaan Immortal, setelah nantinya melihat nasib di masa depan mereka harus memilih untuk melanjutkan ujian atau berhenti. "Apakah kalian paham?""Kami paham!""Ujian kedua dimulai!" ucap Nyonya Zen duduk di singgasana megah "Di Masa lalu aku melihat nasib akhir yang sangat buruk, aku berharap kali ini hal itu tidak terulang kembali!" ucap Immortal Ling meletakan telapak tangan di bola cahayaKedua mata bersinar terang menembus 12 lapis langit, Immortal Ling melihat dirinya duduk di singgasana dengan tubuh berlumuran darah, di langit-langit istana bergelantungan kepala-kepala orang yang dikenalnya, di samping Da Xia dan
Bab 168. Menjalani ujianGadis kecil berjalan menghampiri Leona dan Yihua, dua sosok melihat raut wajah Nana begitu murung. Leona meminta Nana untuk duduk menceritakan semuanya, gadis kecil merengek-rengek setelah tidak bisa meminta bahan peledak kepada semua orang. Leona memberitahu kalau di wilayah langit tersimpan bahan peledak dalam jumlah besar."Kakak.. aku pergi dulu bersama Nana!""Hati-hati!" ucap Yihua Dua sosok cantik melesat terbang menuju pulau langit, setelah tiba disana mereka melihat seluruh bangunan menjadi reruntuhan, istana yang dulunya begitu megah hancur setelah mendapatkan serangan bangsa iblis. Dua sosok berjalan memasuki istana megah, mereka menuruni tangga lalu berhenti di satu ruangan.Leona melihat ke arah Nana "aku merasakan ada energi spiritual disini?" "Aku juga, ayo kita lihat saja!"Leona membuka pintu, saat itu juga gelombang energi mengamuk di ruangan tertutup, mereka melihat Immortal Ling sedang melakukan terobosan. Ular bersisik berlian membuka ma
Bab 169. Ujian TerakhirKerjaan bulan sabit membangun benteng pertahanan tiga lapis, semua orang berbondong-bondong bekerjasama membangun pertahanan dalam waktu kurang dari dua bulan sebelum badai perang gelombang kedua. Sekte lembah hantu menjadi pertahanan terakhir semua orang, dalam jarak lima kilometer benteng pertahanan kedua sudah berdiri, dan benteng pertahanan paling luar menjadi pertahanan utama pasukan kerajaan bulan sabit.Gelombang perang di bagian pertama membuat kerajaan bulan sabit kesulitan untuk bergerak atau melakukan aktivitas, itu dikarenakan keberadaan pulau langit yang juga mengancam kerajaan. Raja Liu Hong memiliki sifat tidak mudah menyerah, apapun caranya ia juga memiliki ambisi untuk bisa bertahan hidup dan tidak suka mendapatkan tekanan dari pihak manapun. Sumberdaya dan kebutuhan yang dibeli sudah tiba di dataran merah, untuk sumberdaya dikelola oleh putri Liu atau istri Qin Chen. Antara kerjasama semua orang terdapat ketidaknyamanan yang diterima Nana, di
Bab 199. Nasehat Immortal LingDi dalam kamar penginapan terdengar suara tangis, pertemuan Yihua dan kedua orangtuanya membuat perasaan kecewa kembali terungkit. Sampai sekarang masih belum bisa memaafkan kesalah yang dilakukan Ratu Monalia dan Raja Loyan, mereka mengusirnya secara istana secara hina di hadapan semua orang. Jendela terbuka memperlihatkan sosok Immortal Ling, gadis cantik segera menyapu air mata."Ling, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?!""Maaf aku, kalau aku mengetuk pintu? Kami pasti pura-pura tidur!""Katakan, apa tujuanmu datang ke kamarku!" "Besok pagi aku akan berangkat, apakah kamu tidak ingin berpamitan denganku?""Pergi saja, aku tidak peduli!" "Apa… ternyata semua wanita itu sama saja!" Yihua menarik pedang "apa katamu!""Tunggu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan!""Katakan!" Immortal Ling melihat keluar jendela "Yihua, apakah kamu yakin tidak ingin memaafkan kedua orang tuamu?""Untuk apa, mereka sudah melakukan kesalahan dengan mengusir an
Bab 198. Duel singkatDi pelabuhan, semua orang berkumpul ingin melihat duel yang sebentar lagi akan terjadi di tengah lautan. Meskipun kekuatan Immortal Ling berada di tahap kesempurnaan Immortal, namun semua jenis formasi yang dimiliki adalah formasi kelas dunia, pria berjubah hitam berdiri melihat Yin petarung Tanah Suci dari benua langit biru."Nona… sebaiknya kamu menyerah saja!""Sombong sekali!" Yin menghilang lalu muncul di belakang Immortal Ling, sebilah pedang berayun ingin menebas kepala, pria berjubah hitam menundukkan badan lalu menangkap tangan sosok cantik."Terbanting!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Ling mundur lebih jauh untuk menjaga jarak, ia melihat sosok cantik memuntahkan seteguk darah segar. "Ayah memang sangat pandai mengatasinya, padahal cuma berada di tingkat Immortal?" gumam Fang Xia sedikit kebingungan"Pria sialan… terimalah pedangku ini!" "Membelah Bulan!" Pedang melintas di wajah, lagi-lagi Immortal Ling mendorong mundur sosok cantik beberapa
Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua YueyinKapal besar sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, Zhuge Liang memberitahu untuk berangkat setelah tiga hari, ia ingin menyiapkan bekal makanan sebelum melakukan perjalanan panjang. Di penginapan semua keluarga Ling berkumpul, makanan hangat tersusun rapi di atas meja. Immortal Ling Yan Yu memberikan satu kantong emas "ini simpanlah untukmu dan istrimu nanti!""Terimakasih!""Hei nak… setelah kamu pergi, aku harap kamu tidak melupakan kami semua!" "Pastinya, aku akan mengingat semuanya!""Hei Kakek, apakah kamu tidak ingin memberiku hadiah?" tanya Ling Xia ke arah Ling FanLing Fan melemparkan kitab kultivasi "haha… Terimalah ini!"Fang Xia melihat kitab surgawi yang diberikan Immortal Ling Fan, ia begitu ingin memiliki kitab tersebut."Tidak adil!" sindir Fang Xia mengagetkan semua orangLing Fan melemparkan tanaman obat "Fang Xia, tangkaplah ini!" "Bunga apa ini?""Itu adalah bunga jurang terlarang, aku tidak tahu pasti untuk apa keguna
Bab 196. Meninggalkan Dataran MerahDi pesisir pantai terlihat semua penduduk dan pejuang dataran merah berkumpul, mereka ingin mengantar kepergian pasukan benua Yueyin dan pasukan Immortal Ling. Pasukan benua Yueyin dipimpin oleh Immortal Ling Fan, sedangkan pasukan gunung suci dipimpin oleh Immortal Ling.Dataran merah sangat berterimakasih kepada benua Yueyin karena sudah berjuang bersama menghadapi pasukan iblis, satu-persatu orang berpelukan sebelum berpisah. Ling turun dari kapal, setelah itu berdiri di depan semua orang. "Raja Liu Hong dan kalian semua… terimalah penghormatanku!" ucap Immortal Ling berlutut dengan sebilah pedang mutiara"Berlutut…!" teriak semua murid sekte gunung suciImmortal Ling Ya Yu menancapkan pedang "dataran merah… terimalah penghormatan kami benua Yueyin!" "Berlutut!" perintah Immortal Ling FanRaja Liu Hong tersenyum hangat "bangunlah kalian semua!" "Terimakasih!" Raja Liu Hong melepaskan mahkotanya, setelah itu berlutut di hadapan semua orang yan
Bab 195. Taman KultivasiPerselisihan sudah selesai, semua orang tidak bisa melarang kepergian Immortal Ling dan sekte gunung suci, sebelum pergi meninggalkan dataran merah? Immortal Ling ingin memberikan kejutan kepada semua orang. Beberapa pekerja membangun sebuah taman di samping kediaman keluarga kerajaan, taman akan digunakan untuk semua orang berkultivasi, Ling juga memberikan formasi khusus agar penyerapan Energi dua kali lebih cepat."Ayah… tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari… aku akan menghajarmu!" teriak Fang Xia membawa sapu lidiImmortal Ling menoleh ke samping "hei kalian, istirahatlah… jangan bermain terus!""Iya!"Ling Xia berlari menghampiri Leona, sedangkan Fang Xia berdiri di samping ayahnya."Ayah… apa yang ingin kamu buat?""Fang Xia, apakah kamu masih ingat dengan diagram Kakek Fang Li?" "I-itu, apakah ayah yakin?""Aku yakin, meskipun mereka semua sungguh gila dan tidak tahu diri… tapi aku sudah menganggap mereka semua seperti keluarga!" ucap Immor
Bab 194. Sebelum perpisahanKekacauan terjadi di ibukota, konflik saudara membuat semua orang saling bertarung satu sama lain, Raja Liu Hong tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Niat Qin Chen hanya untuk menahan Ling dan yang lainnya agar tidak pergi dari dataran merah, namun masalah semakin besar membuat emosi begitu membara. Fang Xia melayang di kehampaan, setelah itu melihat ke arah semua orang."Hentikan pertarungan ini!" teriaknya menggunakan pesan mentalLangit bergetar ketika seorang Ranah Suci menggunakan pesan mental, semua orang berhenti bertarung lalu melihat ke arah sosok cantik. "Semuanya hentikan pertarungan tidak berarti ini, aku tidak ingin ada yang terluka… kita sudah sama-sama berjuang untuk menjaga perdamaian, tapi sekarang malam ingin saling membunuh!""Turunkan senjata kalian… atau aku akan menghajar kalian semua!" ancam Fang Xia memperlihatkan tingkat kultivasiSemua orang menyarungkan kembali pedangnya, saat itu juga terdengar suara ledakan dan denting
Bab 193. KerusuhanImmortal Ling marah besar mendengar cerita putranya Ling Xia, ia tidak habis pikir kalau semua orang berencana untuk menculiknya dan di masukan kedalam lubang sumur. Immortal Ling memerintahkan semua murid gunung suci untuk bersiap meninggalkan dataran merah, Raja Liu Hong berjalan menghampiri pria berjubah hitam."Ling, apakah kamu ingin pergi sekarang… semua masalah belum selesai, sebaiknya kita bicarakan ini bersama yang lainnya… aku juga tidak tahu kalau semua rencana ini disusun oleh mereka!" "Baiklah… aku ingin melihat kenapa mereka melakukan ini!" Immortal Ling dan semua keluarganya berjalan memasuki aula utama, semua orang juga diminta untuk berkumpul segera. Qin Chen berjalan dengan wajah panik karena tidak menemukan keberadaan putranya, ia duduk di samping Immortal Han. Ling Xia berdiri menunjuk ke arah semua orang."Kalian semua jahat… aku hampir mati terendam di dalam sumur, saat itu terjadi hujan deras!" teriak bocah kecil"Nak, katakan siapa yang yan
Bab 192. Kasus PenculikanPerlahan matahari pagi menyinari dunia, di pagi itu juga Putri Liu Yin berteriak meminta tolong, suara teriakan terdengar begitu keras membuat semua orang terbangun dari tidurnya. Qin Chen berjalan menuju kediaman, ia melihat istrinya berlutut sambil menangis didepan pintu. "Sayang ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa….!" "Prajurit, cepat cari Liu Qin!" perintah Qin Chen begitu panikSemua orang berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut, kabar menghilangnya Liu Qin dan Ling Xia menyebar ke telinga penduduk ibukota. Di halaman kediaman, Ling memerintahkan semua murid sekte gunung suci untuk melakukan pencarian keluar dari ibukota."Aku beri waktu tiga hari, kalau kalian tidak menemukannya… kembalilah!""Baik Tetua!" ucap semua murid sekte gunung suciLing melihat Qin Chen begitu panik "Qin Chen, ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa, aku juga kehilangan Ling Xia!" Qin Chen memalingkan wajah mencurigai Immortal Ling yang sudah menculik putranya, Ling menger
Bab 191. Aliansi Naga Surgawi ( Qin Chen )Sekte naga biru dan sekte kincir air resmi menjadi sekte Gunung Suci, dua sekte tersebut saling memalingkan wajah dengan sekte lainnya, hanya saja mereka tertahan oleh Ling dan Qin Chen yang begitu akrab. Qin Chen berniat untuk membantu membangun aliansi yang bernama; Aliansi Naga Surgawi, di aula pertemuan semua orang berkumpul. Qin Chen memberikan hormat kepada semua orang "semuanya, maaf kalau sudah membuang waktuku… aku mengumpulkan kalian semua ingin memberitahu, kalau aku mendirikan aliansi yang bernama Naga Surgawi!" "Nama yang bagus!" ucap Tetua He"Eh, tunggu dulu.. kalau begitu aku juga ingin mendirikan aliansi!" ucap Mo Heng tersenyum dingin ke arah Qin Chen"Baiklah… siapa saja yang ingin mendirikan aliansi?" tanya Raja LiuBeberapa orang memberitahu kalau ingin mendirikan aliansi dengan misi menjaga dataran merah dari serangan luar. Raja Liu Hong mencatat dua nama aliansi, setelah itu meminta pimpinan pasukan untuk mendaftarkan