Bab 170. Kelemahan Terbesar kerajaan bulan sabitBadai gelombang ketiga mulai memperlihatkan kekuatannya, suhu udara menurun drastis untuk melumpuhkan tiga Gold Immortal. Pasir terangkat membentuk pusaran angin seukuran gunung, saat itu juga Immortal Ling dan dua orang di sampingnya menggabungkan kekuatan untuk menahan badai ketiga."Api!" "Air!""Angin!""Bergabung!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Cairan Magma membentuk pusaran angin berukuran besar, suhu dingin dan suhu panas saling tekan dalam hal kekuatan. Pusaran angin di sekitar badai ketiga membuat Padang pasir membeku, sedangkan badai yang diciptakan tiga peserta ujian membunuh pasir-pasir terbakar.Tiga sosok mengatupkan kedua telapak tangan "Yeaaaaaaa….!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Badai bergesekan saling dorong satu sama lain, badai ketiga berputar-putar menuju Immortal Ling dan dua orang di sampingnya, padangan memucat ketika melihat badai ketiga semakin mendekat. Ling mendorong mundur Shu M
Bab 171. Perang Berskala Besar ( Gelombang II )Satu juta lebih mayat hidup membentuk barisan, langkah kaki pasukan musuh membuat bumi terasa bergetar, semua orang menyaksikan banyaknya pasukan musuh terlihat seperti kerumunan semut. Di dalam pertahanan, ratusan ribu tengkorak keluar dari dalam tanah, setelah itu membentuk tubuh lalu ikut berbaris rapi bersama tengkorak lainnya."Lapor… jumlah petarung tengkorak sudah mencapai 500.000, dan masih bisa ditambahkan!" "Teruskan!" perintah Raja Liu"Baik!" ucap prajurit berbalik pergiDi atas benteng pertahanan bagian pertama, semua orang membentuk barisan rapi, seluruh prajurit memegang busur panah dan tombak. Qin Chen berdiri di atas tiang melihat pasukan musuh, di sampingnya terlihat Tetua Qin Yang dan Tetua He. Raja iblis muncul di atas langit sambil duduk di singgasana megah."Lapor… semua pasukan sudah bersiap!" Qin Chen menarik busur panah "bersiap…!*"Hoi…!" sahut semua orang menarik busur panahRaja iblis berdiri dari duduknya "
Bab 172. Pertempuran di gerbang pertahanan pertamaImmortal Ling dan Zhuge Liang berhasil lolos dari semua ujian, dua sosok duduk bersila menunggu Nyonya besar membukakan segel untuk tahap kesempurnaan Immortal. Semua anak buah Nyonya Zen merapalkan segel tangan, setelah itu meneteskan darah murni di atas diagram lingkaran. Lantai formasi bersinar terang setelah darah menetes."Formasi Kesempurnaan Immortal!" ucap nyonya besar merapalkan segel tangan"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Yeaaaaaaa….!" teriak dua sosok menahan rasa sakit luar biasaImmortal Ling masih dalam keadaan sadar, ia merapalkan segel tangan khusus untuk menyerap energi tambahan dalam waktu singkat."Semua Formasi Segel!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Aura ganas melonjak di halaman kediaman Nyonya besar, semua orang mundur lebih untuk menghindari gelombang energi. Disisi lain, kerajaan bulan sabit sudah bertempur melawan pasukan iblis, semua orang di gerbang pertahanan pertama berusaha menghentikan mayat hidup yang di b
Bab 173. Tengkorak Hantu Vs Mayat HidupGerbang pertahanan pertama sudah dilumpuhkan pasukan musuh, sekarang masih tersisa Gerbang pertahanan kedua dan gerbang pertahanan terakhir. Ratusan ribu praktisi memperlihatkan kemampuan bertarung di hadapan semua penduduk dataran merah, meskipun hanya menggunakan pedang terbang, namun kelincahan semua praktisi sudah tidak diragukan lagi. "Panjat…!" teriak pasukan iblis"Jatuhkan mereka…!" perintah Immortal Ling Fan"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Sekte Lembah Hantu… tidak sembarang orang yang boleh datang kesini… apalagi pasukan iblis!" ucap satu sosok berdiri di atas bangunan tertinggi"Hantu Tengkorak… Keluarlah dan musnahkan pasukan iblis!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ratusan ribu tengkorak berlari membawa sebilah pedang, Immortal Hua Bi dan Immortal Han membuka pintu gerbang kedua."Serang….!" "Yeaaaaaaa!" teriak semua tengkorak"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Benturan kekuatan antara ratusan ribu mayat hidup dan tengkorak memberitahu kal
Bab 174. Fang Xia dan Fang YeFang Xia dan satu pengawalnya melakukan perjalanan panjang untuk bisa datang ke dataran merah, sudah beberapa bulan mereka melakukan perjalanan. Fang Xia dan Fang Ye melihat pelabuhan setelah menyeberangi laut merah, mereka menginjakkan kaki di pelabuhan Moden. Dua sosok melihat banyak kapal berlabuh lebih dulu di pelabuhan tersebut. "Ayo kita ke penginapan!""Baik Nona!" Setelah berjalan memasuki penginapan, semua pasukan bajak laut Shu Meng mengalihkan perhatian dengan wajah mesum, melihat kedatangan sosok cantik membuat semua pria semakin bernafsu. Shu Meng mengalihkan perhatiannya, melihat gadis cantik yang baru datang."Pelayanan, bawakan makanan hangat dan pesan satu kamar!""Baik!" Fang Xia dan Fang Ye duduk di salah satu meja kosong, salah satu anak buah Shu Meng berjalan sambil membawa kapak besar."Nona cantik… bolehkah aku duduk disini?" Fang Ye menarik pedangnya "lancang…!" Fang Xia menangkap tangan pria di sampingnya "tidak perlu menimbu
Bab 175. Gerbang Pertahanan kedua ( Lumpuh )Fang Xia, Fang Ye, dan Shu Meng sudah melakukan perjalanan menuju dataran merah, semua pasukan bajak laut tetap tinggal karena bahayanya samudra terlarang. Di dataran merah, pertempuran besar masih terjadi antara pasukan iblis melawan pasukan kerajaan bulan sabit, benteng pertahanan pertama sudah jebol, sekarang tersisa Gerbang pertahanan kedua dan gerbang pertahanan terakhir. "Titan sialan… kalian pikir aku takut!" teriak Mo Heng melancarkan tinjunya"Lemah!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Mo Heng terlempar menghantam gerbang pertahanan kedua, sambil terjatuh dari ketinggian darah segar dimuntahkan."Buruk… kekuatan iblis ini setara Gold Immortal tahap akhir!" "Mo Heng…!" teriak semua orang melihat satu Raksasa mengayunkan tinjunya"Yeaaaaaaa…!"Mo Heng melompat ke samping "aku tidak ingin mati!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Mo Heng berlari menaiki gerbang kedua lalu melompat membawa pedang kristal, kecepatan Raksasa yang begitu cepat?
Bab 176. PerdebatanRaja Liu Hong meminta semua orang untuk menurunkan senjata dari hadapan Mo Heng, perdebatan tak juga menyelesaikan masalah, yang ada hanya saling salah menyalahkan tanpa tahu kesalahan sendiri. Keadaan mulai dingin antara beberapa pihak, lagi-lagi Mo Heng berucap membuat semua orang tersedak makanan."Semuanya sama saja… bodoh dan terlalu percaya diri dengan kekuatan sendiri… Hahaha!" tawa Mo Heng meneteskan air mata kekecewaan"Tutup mulutmu… Mo Heng, kamu sudah keterlaluan!" ucap Immortal Lie Mu melemparkan pedang terbangTING… Baling-baling membuat pedang milik Immortal Lie Mu terlempar ke arah lain, semua orang melihat baling-baling menancap di tengah aula pertemuan. Nana berjalan masuk tanpa memberikan hormat kepada semua orang, setelah itu berhenti di depan baling-baling miliknya."Raja … aku sangat kecewa dengan perlakukan semua orang kepada sekte kincir air dan sekte naga biru, kalau seperti ini? aku memilih mundur dari perjuangan ini!" ucap gadis kecil me
Bab 177. Gerbang DarahSemua penduduk meneteskan air mata haru melihat perjuangan semua orang, dada terasa sesak melihat korban terus berjatuhan, dentingan pedang dan suara teriakan menggema menggetarkan jiwa. Gerbang pertahanan kedua berlumur darah musuh dan darah pasukan kerajaan bulan sabit, di bawahnya mayat-mayat bergelimpangan. "Bergerak menuju gerbang pertahanan pertama!" "Bergerak!" sahut ratusan ribu pasukan"Pecahkan kepala mereka semua…!""Serang…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"—------------Fang Xia dan dua orang di sampingnya singgah di sebuah pulau kecil, tiga sosok berjalan memasuki pelabuhan kapal. Raja bajak laut Shu Meng memberitahu kalau sekarang sedang berada di pulau pesisir karang, semua penduduk mengalihkan perhatian ke arah tiga sosok yang berpakaian sedikit berbeda."Siapa mereka!""Iya, pakaian yang mereka gunakan sepertinya dari tempat jauh!" bisik penduduk kota"Itu sepertinya tempat istirahat, ayo kesana!" ajak Fang Ye"Oke!"Tiga sosok berjalan memasuk