Ada dua orang menemui salah satu sesepuh, rumah yang paling ujung dan terlihat yang paling mewah diantara yang lainnya.Rumah itu adalah rumah Gening jati, sesepuh yang kekuatannya hampir menyetarai Resi Sembadah.''Guru, apa kita tetap diam saja, sementara ada pemuda asing yang akan mengambil kitab pedang bayangan? ''salah satu dari muritnya yang bernama Surgantara berkata pelan kepada Gening Jati.''Benar guru! sepertinya Resi Sembadah sekarang sudah mulai gila, ''sambung Prahmana teman dari Surgantara, '' hal itu bisa mencoreng pedepokan pedang bayangan, dan kesempatan guru untuk memimpin tempat ini akan lebih kecil.''Mendengar ucapan kedua anak muritnya membuat Gening Jati menjadi sedikit geram.''Diam Kalian berdua ''bentak Gening Jati, sembari memijat keningnya yang mulai terasa sakit.''Aku tahu bagaimana situasinya saat ini, akan tetapi kalian harus sadar tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan kitab itu, tidak seorangpun yang berhasil meski sudah melakukan banyak
Disisi lain panglima kumbang terpental beberapa kali, dalam pertarungan yang mungkin baru berjalan beberapa menit yang lalu.Macan hitam tidak bisa mencakar mangsa atau menancapkan taring pada mereka.Pergerakkan mahluk aura semakin cepat setiap waktunya melayang terbang keatas dan menukik kebawah dengan cakaran.Namun bagian terburuknya akan segera datang dengan cepat, saat serangan itu mulai menyerang.Bukan hanya berjalan, mahluk itu bisa menciptakan senjata, tongkat yang berbentuk seperti sekop berjari yang tajam, dengan gagang hitam buram, itu seperti senjata para siluman.Nampaknya mereka akan bertarung dalam jarak yang dekat, tapi itu bukan masalah bagi Galuh Tapa, sebelum dia mengayunkan pedang pusaka Lintang Kuning dengan menggunakan jarinya pada mahluk aura yang sedang melawan panglima kumbang.Dia berhasil menancapkan pedang itu, pada bagian kepala tepat sebelum mahluk aura mencengkram dan menusukkan kuku tajamnya kemata panglima kumbang.''Gerr ''geram macan itu.Sekarang
Pada beberapa saat kemudian mereka dikejutkan dengan gerak dan suara gemerisik dari dari dahan kayu diatas pohon, tapi tidak berlangsung lama, Galuh Tapa tersenyum kecil dan menggelengkan kepalah.''Kau mengejutkan kami paman dan bahkan membuat kami berdua takut, ucap Galuh Tapa, ''Sejak kapan kau diatas sana seperti seekor monyet.''Lalu kemudian Andaran terjun turun dari atas pohon tersebut, ''Aku mendengar suara pertarungan, jadi saya cepat-cepat datang kesini, tapi nampaknya aku melewatkan pestanya''.Mendengar itu, Galuh Tapa menganggukkan kepalanya, menaikan alis dan menoleh macan hitam besar yang penuh makna.Galuh Tapa tidak menyadari kedatangan Andaran sebab dia pokos memainkan pedang pusaka Lintang Kuning saat itu.Namun Galuh Tapa yakin, pria berbadan kekar itu telah melihat dia memainkan teknik pedang perak.''Apa kau menguasai teknik pedang perak, jurus pengejar bayangan? ''tanya Andaran, senyum dibibirnya tiba-tiba hilang menjadi tatapan serius.''Meski aku tidak pernah
Sehingga Andaran mengatakan setiap rasa sakit tra setara dengan rasa sakit puluhan tahun lamanya.''Kalau begitu persiapakan segalah sesuatu, ''ucap Resi Sembadah.''Tunggu sebentar, ''ucap Galuh Tapa, membuat Andaran terkejut dengan perkataan pemuda ini, ''apa aku boleh berbicara dengan anda''.Resi Sembadah tersenyum kecil, dia tahu ada hal yang mengganjal dipikiran anak muda itu.Kemampuan Resi Sembadah tidak mampu menembus pikiran Galuh Tapa seolah ada energi yang melindungi otak pemuda tersebut.''Benar juga dari tadi kau berkata tidak karuan, aku juga penasaran hal apa itu, hingga kau berniat berkata secara langsung kepada Resi Sembadah tanpa melalui diriku, ''ucap Andaran sambil mengelus dagunya yang berjenggut tipis.Galuh Tapa menjelaskan tentang perihal telaga biru yang ada ditengah hutan, ini baru dugaannya saja, tapi dugaan pemuda itu memeliki dasar-dasar untuk dikemukakan.Dimana telaga biru ada kaitannya dengan sugani, mahluk aura dan juga sesepuh hebat dalam pedepokan p
Hingga membuat mereka berdua saling pandang-memandang dalam waktu cukup lama sebelum kembali menatap Galuh Tapa meminta kejelasan, ketika mereka terdiam tadi, Andaran mengeluarkan keringat dari setiap pori-porinya.''Kenapa kau menghubungkan hal itu dengan mahluk aura? "Tanya Andaran terlihat lebih bingung lagi dari sebelumnya.Setelah itu, Galuh Tapa melanjutkan kembali perkataannya, menurut pemuda ini disaat dia menyerang telaga biru dengan pedang pusaka Lintang Kuning, ia bisa melihat beberapa saat, ketika mereka mengendalikan mahluk itu.Orang itu mengumpulkan aura yang tersebar kedalam sebuah kendi yang berukuran cukup besar yang terhubung dengan telaga biru ditengah hutan itu.Dan secara rutin memberi darah segar dalam kendi itu sebagai makanan dan minuman mereka, Galuh Tapa yakin itu adalah darah hewan apapun.''Itu hanya penglihatan aku secara sepintas, tapi aku bisa tahu dengan darah itu, mahluk aura diperintahkan untuk menghancurkan segel mustika merah delima. ''Ucap Galuh T
mendengar ucapan Galuh Tapa, Resi Sembadah berniat untuk melakukannya.''Tentu saja, aku memiliki tanggung jawab untuk mengantarmu, kejalan yang lebih tinggi, ''ucap Resi Sembadah dengan rasa semangat sekali, ''kita terlalu banyak bicara, sekarang ikut aku menuju telaga cahaya kehidupan.''Sehingga Resi Sembadah berjalan lebih dahulu yang diiringi Galuh Tapa dan Andaran.Mereka menuju pada sebuah rumah batu, tidak terlalu besar ataupun kecil, cukup untuk menampung beberapa orang masuk dalam rumah itu.Galuh Tapa mendapati sebuah air telaga kecil dan jernih, diseluruh tepi telaga ditulisi dengan mantra kono yang berhurup sangsekerta, dan nampaknya telaga itu hanya bermuatan satu orang dalam posisi berdiri.Dari dasar telaga tampak tanaman yang menjalar yang berbentuk seperti tanaman karnivora.Resi melihat tanaman yang didapat Galuh Tapa dan rekannya yaitu Panglima kumbang, lalu memberikan seluruh tanaman yang didapat kepada tumbuhan akar menjalar itu.''Oh, kau mendapatkan tambuhan in
Hingga setelah itu Galuh Tapa melihat Resi Sembadah dan Andaran yang berbincang-bincang, suara mereka terlihat sangat keras dan seakan memekakkan telinga.Entah apa yang terjadi, Galuh Tapa juga bisa mendengarkan suara serangga yang berjalan dipundak Andaran.Dia juga mendengar suara kepakan suara lalat atau apapun jenisnya, diluar rumah batu, ini aneh menurtnya, sebelumnya indra pendengaran tidak pernah setajam ini.''Kenapa pendengaranku setajam ini?, ''ucap dalam hati Galuh Tapa.Sebenarnya setiap kelebihan meningkatkan tenaga dalam dengan teknik ini tidak pernah sama, Andaran misalnya.Dia lebih peka pada indra penciuman, karena itu dia mengetahui bau Galuh Tapa dari jarak puluhan meter.Andaran juga bisa mencium darah seseorang, untuk membedakan orang itu jahat ataupun baik, ketika bertemu dengan dirinya untuk pertama kali.''Apa kau sudah sadarkan diri? ''tanya Andaran, menyadari Galuh Tapa yang sedang memandangi mereka berdua, "sejak kapan kau...''''Baru saja paman, tapi ada
Setelah itu Galuh Tapa berjalan lebih dahulu diiringi panglima kumbang, pemuda itu berniat pergi kesuatu tempat, hanya untuk memastikan keberadaan pedepokan pedang bayangan sebelah selatanDia tidak menunggangi panglima kumbang, karena mengetahui macan itu berjenis betina jadi mungkin ia sungkan.Setelah berjalan selama tiga puluh menit, Galuh Tapa dapat melihat sebuah bangunan lain didepan matanya.Galuh Tapa melihat banyak bangunan rumah-rumah yang bagus dari cabang selatan, dan juga penjagaan yang lebih ketat.Namun pemuda itu tidak berniat lebih mendekati tempat tersebut, takut jika mereka mencium keberadaannya.Dan jika dilihat dengan sepintas ada lebih banyak orang yang memiliki tanda garis putih diwajah mereka lebih dari satu.''Nampaknya tenaga dalam mereka setara denganku, ''ucap Galuh Tapa.Tapi ada hal yang tak terduga menarik Galuh Tapa hanya dalam beberapa meter saja.Hingga pemuda tersebut mendengar beberapa orang penjaga mengatakan sesuatu yang sangat penting, berkenaa