Sutantri hanya menggit bibirnya, dia menyadari kemampuan Galuh Tapa yang tidak masuk akal bagi dirininya''Aku harus mengalahkan pemuda itu jika tidak aku yang akan mati disini, ''gumam Sutantri. Dia beberapa kali mengupat serapah jiwa roh yang ada pada pedang pusaka Lintang kuning, yang bergabung dengan pemuda itu, jika bukan karna itu mungkin Galuh Tapa, sudah dari sejam yang lalu terbunuh. Sutantri tersenyum pahit, dia berharap serangan yang akan datang mampu melukai Galuh Tapa tapi rupanya tidak.Galuh Tapa berhasil menangkap pedang kegelapan milik Sutantri yang menyerangnya dari sisi belakang.Sebelumnya pedang itu sempat dilempar Sutantri sebagai peralihan, Galuh Tapa tidak menyangka akan hal itu, dan pedang kegelapan bisa kembali lagi.Setelah itu senjata lekas dikembalikan lagi kepada Sutantri dengan sangat kuat, dia tidak bisa menghindari lemparan Galuh Tapa yang cepat, apalagi dengan keadaan matanya sekarang yang buta, pedang itu tertancap ditubuhnya dan bahkan menem
Mendengar nama itu semua orang terpaku hampir tidak percaya, guru Ratika menelan luda beberapakali, menyadari bahwa semua ini akan segera berakhir.Jika hanya mengalahkan satu komandan pemimpin saja mereka tidak sanggup apalagi menghadapi komandan lain, yang bahkan lebih kuat dari sutantri.Hingga ada sesuatu melayang kearah mereka, dan mendarat kasar didepan Tiran Putih, itu adalah pendekar yang ditugaskan berjaga dalam hutan.Tubuhnya hanya terlihat tulang belulang, satu-satunya yang membuat mereka mengetahui lelaki itu adalah pendekar lembah Teratai Putih hanya pakaian dan lencana teratai yang berada disakunya.''Dia melemparkan mayat ini didalam hutan sana!, '' Cagar Alam tidak bisa menahan kakinya untuk tetap berdiri, akhirnya tubuhnya jatuh ketanah.Hingga beberapa menit kemudiaan, terdengar suara pekikan kuda didalam hutan, lalu beberapa ekor mayat kuda terlempar kearah mereka, bahkan ada yang hampir mengenai Tiran Putih.Setelah itu hening cukup lama dan tidak nampak lagi ma
Zhambi menduga Galingga Tirta adalah pendekar muda yang terhebat saat ini, bisa saja lebih hebat dari Galuh Tapa, dari tenaga dia rasakan pemuda itu hampir setara dengan ayahnya.Dia pernah mendengar ada pemuda dari bukit perak yang berhasil membuka tibB!ga cakra dengan usianya yang sangat muda.Awalnya semua orang itu tidak ada yang percaya, tetapi setelah melihat kemampuannya secara langsung, semua orang hanya terdiam dan terpukau, bahkan Cagar Alam tidak bisa menutup mulutnya yang ternganga dalam beberapa menit.Sedangkan ayahnya, Damar Tirta, dia telah berhasil membuka lima cakra dalam tubuhnya, bahkan Ki Santa belum sanggup membuka cakra itu dengan usianya yang telah tua.Ki Santa dikabarkan berhasil membuka empat cakra saat ini, satu-satunya yang membuat Damar Tirta, masih dibawah aki itu, karena teknik pedang penjuru bisa memadatkan energi pada setiap tebasannya.Namun untuk melampawi Ki Santa tidak butuh lama bagi Damar Tirta, sebab usia yang muda jadi mudal bagi dirinnya, p
'' Kenapa wajahmu menjadi murung?, ''tanya Cagar Alam, ''padahal kita memenangkan perang ini!Mendengar ucapan kekasihnya Selasih mencubit perutnya, sambil menggelengkan kepalah, ''dasar pria sama saja, ''ucap Selasih, ''tidak usah mengkhawatirkan Galuh Tapa, aku yakin dia akan baik-baik saja, karna dia pendekar hebat bukan begitu!.''Galuh Tapa?, tanpa diduga mereka bertiga, Galingga Tirta mendengar perbincangan itu, '' apa dia sehebat itu? aku rasa tidak, mungkin aku akan mencoba ilmu kanuragannya suatu saat nanti''.Satu Jagat sudah dari satu jam telah sadarkan diri, dia sudah cepat pulih berkat bantuan pendekar pengobatan dari bukit perak, meski dari beberapa sendinya masih terasa ngilu saat digerakkan.'' Satu Jagat'', ucap Damar Tirta menemui pimpinan lembah Teratai Putih didalam tenda pengungsi yang dibuat yang tidak jauh dari wilayah itu, ''kau sudah terlihat lebih baik dari pertama kali aku melihatmu. Kami datang sedikit terlambat, jadi mungkin tidak terlalu membantu''.''
Sebenarnya mereka berdua tidak tahu harus melakukan apa, setelah berhasil merebut kembali lembah Teratai Putih.Jika mereka tetap tinggal ditempat ini, kemungkinan akan mendapat serangan balasan dari kelompok Kelabang Iblis dan mungkin dalam jumlah besar. ''Jadi jika begitu kenapa tidak tinggal dulu diperguruan Bukit Perak?, ''Damar Tirta memberikan penawaran kepada pimpinan lembah Teratai Putih hingga membuat mereka sangat terkejut. ''kalian tentu menyadari situasi ini belum sepenuhnya baik, Jika kalian tidak keberatan tinggal didalam Jungku Bukit Perak, karena wilayah kami juga boleh dikatakan sangat luas''.Hingga Satu Jagat kembali menatap guru Ratika, wanita itu terlihat setuju dengan tawaran yang diberikan Damar Tirta, bagaimanapun untuk sekarang mencari makan akan kesulitan, sebab tanah pertanian mereka sekarang sudah menjadi medan pertempuran.Kini satu-satunya yang dapat mereka lakukan ditempat ini hanya menangkap ikan ataupun berburu, dan harusnya Satu Jagat mengetahui ba
Galuh Tapa beranjak ketika suara mendengus berada didekatnya, dia mundur beberapa langkah, sementara ada gerakan dibalik rumput ilalang yang membentuk gelombang yang menuju dirinya.Namun rasa keterkejutan hilang setelah melihat beberapa Merang, menampakan diri, melihat pemuda itu, hewan pemakan ikan memutar arah dan masuk kedalam sebuah danau yang luas berwarna kebiruan.Tanpa disadari tubuhnya menyerap sebuah energi yang mungkin dibantu Eyang Saga yang ada dalam tubuhnya, dia baru sadar setelah ada cahaya keemasan yang terpancar didalam dada pemuda ini.Dia Sangat tekejut setelah tubuhnya merasakan kekuatan dan energi baru dengan sinar terang menyinari sekitar itu. '' Sebenarnya apa yang terjadi denganku, ''ucap Galuh Tapa, dia berusaha menciptakan kekuatannya, tapi tidak bisa, ''ini aneh?, kenapa bisa seperti ini? persaanku seperti sedang bermimpi ketika mengejar Sutantri''.Dia meraba seluruh tubuhnya yang dipenuhi banyak luka, sekarang yang mulai berhenti berdarah, tapi seket
Sementara berita mengenai penyerangan Kelabang Iblis keperguruan lembah Teratai Putih menjadi topik hangat selama sepekan.Hingga membuat beberapa perguruan kecil menjadi sedikit takut dari ancaman kelompok itu.Mereka harus merencanakan sesuatu, tentu saja, Jika saja perguruan Teratai Putih saja bisa kualahan menghadapi Kelabang Iblis apalagi perguruan kecil lainnya!.Sehingga orang beberapa orang menyayangkan kecerubohan yang dilakukan lembah Teratai Putih sampai membuat negeri mereka dalam kehancuran.Namun yang paling menarik perihatian mereka adalah raja muda dan kawan-kawannya yang membantu lembah Teratai Putih.Setelah dua hari berita itu tersebar, beberapa perguruan kecil merapatkan barisan dengan perguruan bukit perak. Selama ini setiap perguruan hampir berjalan sendiri-sendiri.Hingga perguruan nomor dua paling besar sekarang ini setelah lembah Teratai Putih lengser dari pusisinya, Harimau Putih juga menunjukan respon, dengan memenuhi undangan yang diadakaan dari perguruan
Setelah itu, Sara Anjani, melihat-lihat dia tidak melihat Galuh Tapa, hanya melihat Kinanti dan Ayu Andira.''Bibi Kinan, dimana paman Galuh?, ucap Sara Anjani, ''apa dia baik-baik saja kenapa aku tidak melihatnya''.Kinan tidak menjawab pertanyaan itu, untuk beberapa saat, dia terlhat masih mengatur napasnya dengan berat.''Tentu saja dia baik-baik saja, tapi dia harus melakukan sesuatu, ada banyak tugas yang harus dia selesaikan.Sebenarnya Kinati belum terlalu ingat siapa gadis kecil yang ada dihadapannya, tapi nampaknya gadis itu sudah sangat mengenal dia. Sehingga dia agak ragu-ragu.Keesokan harinya di aula Bukit Perak, beberapa perguruan besar dan kecil berkumpul, ini adalah pemandangan yang sangat langkah, sebab sudah beberapa tahun lamanya itu tidak pernah terjadi.Ada sekitar bebelasan perguruan berkumpul, dimana yang diwakili para pendekar terbaik, dan itupun termasuk lembah Teratai Putih yang sekarang statusnya menjadi perguruan kecil.Sedangkan satu perguruan besar yang n