Beranda / Fantasi / Legenda Dewa Tertinggi / 41 - Bagian Kedua, Death Battle Royale

Share

41 - Bagian Kedua, Death Battle Royale

Penulis: Vickry
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Semua orang keluar dari daerah hutan rawa dan dengan cepat menjauh. Kompetisi Nine Nethers bagian pertama hanya memiliki sisa waktu kurang dari satu hari. Dalam waktu ini, mereka memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa selain berburu poin untuk menghabiskan waktu.

Sebenarnya bisa saja mereka mulai mengumpulkan pasukan disini. Tapi itu akan menjadi tindakan yang ceroboh. Dalam waktu kurang dari satu hari, mereka tidak akan terlalu meyakinkan orang lain untuk menjadi musuh dari salah satu sekte terkuat di Benua Manusia itu. Terlebih, bahayanya menjadi lebih besar karena mereka sedang ada dalam kompetisi yang Kultus Demon God buat.

Keesokan harinya, sebelum matahari muncul ke permukaan, mereka semua sudah diteleportasikan kembali ke arena Kultus Demon God.

Namun, semua orang dikejutkan dengan apa yang mereka lihat ketika menoleh ke sekitarnya. Mereka melihat bahwa jumlah peserta yang tersisa berkurang dengan sangat banyak.

Hanya dalam waktu 7 hari, jumlah peserta yang tadinya lebih dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Dewa Tertinggi   42 - Sepuluh Langkah Mematikan

    “Apa tidak masalah?” tanya Yin Mei. “Tidak. Memang apa yang lebih penting daripada nyawa?” ucap Hao Tian. Dengan begitu, Yin Mei dan Deng Yuan pun tidak jadi maju ke arena.Tujuan terbesar dari Kompetisi Nine Nethers ini kemungkinan besar memang pembunuhan. Jadi, akan lebih baik jika dia mengurangi orang yang akan dibunuh. Tapi itu akan diketahui oleh pihak Kultus Demon God jika terlalu banyak, setidaknya dia masih bisa menyelamatkan teman-temannya.Seperti yang dikatakan Hao Tian, Leng Guang memang tidak jauh berbeda dengan Mo Wujiang. Hal itupun langsung terbukti sesaat setelah Death Battle Royale grup kedua dimulai.Seorang pemuda dengan rambut pendek sebahu dan mata merah serta tato hitam yang memenuhi tangan kanan dan kirinya mengedarkan kekuatan yang sangat besar. Kemudian, dia melangkahkan kakinya yang mengandung tekanan yang luar biasa.Ten Steps of the Suppressive Tyrant!BUMM!Seketika tekanan yang besar turun dari langit dan menghantam semua orang yang ada di atas arena. S

  • Legenda Dewa Tertinggi   43 - Lotus Blossom Raining Petal!

    Bugh!Hai Rong mendaratkan pukulannya tepat di wajah Ren Ling dengan aura berbentuk singa putih yang mengandung kekuatan yang besar.Tubuh Ren Ling dilemparkan beberapa meter sampai menabrak orang-orang yang dilewatinya. Dia mendarat sambil mengusap darah yang keluar dari sudut mulutnya. Kemudian dia menatap tajam pada kondisi Hai Rong yang masih baik-baik saja.Racun yang dia miliki ini akan memberikan efek yang besar walaupun hanya satu tetes, khususnya untuk orang dengan kultivasi yang lebih rendah dari Ren Ling. Hai Rong tentunya memiliki tingkat kultivasi yang jauh lebih rendah darinya dan dia terkena semburan cairan beracunnya. Jadi, bagaimana dia bisa baik-baik saja?“Hehe. Pil yang diberikan Hua Yin sangat menakjubkan. Aku sepenuhnya kebal akan racun jalang itu sekarang,” gumam Hai Rong.“Ha! Walaupun kau kebal racunku sekalipun, kau tetap tidak akan bisa mengalahkanku dengan kekuatanmu yang lemah itu.” Ren Ling tersenyum menghina ketika dia melesat ke arah Hai Rong dengan ula

  • Legenda Dewa Tertinggi   44 - Hao Tian vs Hui Jie

    “Pemenang dari grup ketiga adalah Hua Yin dari Sekte Moon Flower!” Cruelty Demon menatap Hua Yin dengan niat membunuh yang besar sebelum mengumumkan kemenangannya. Tentu saja Hua Yin menyadari tatapannya.Dua grup selanjutnya menjadi pertarungan yang sangat singkat tapi juga kejam. Di grup keempat ada seorang pemuda dengan mata hitam dan wajah yang pucat, dia adalah Gui Zheng dari Klan Gui. Dengan beberapa Boneka Spiritual yang dibawanya, dia membantai orang-orang dengan mudahnya tanpa bergerak. Dia hanya menggerakkan boneka-boneka itu dengan benang energi yang tak terlihat. Hanya dengan menggerakan kesepuluh jarinya saja, Gui Zheng berhasil membantai semua orang diatas arena dengan beberapa Boneka Spiritual yang dia bawa.Grup kelima memiliki seorang iblis yang membunuh orang-orang dengan wajah yang menyenangkan dan menyeringai. Siapa lagi kalau bukan Mo Wujiang. Dengan sabit darahnya, dia berubah wujud menjadi sosok malaikat pencabut nyawa. Akhir nasib dari orang-orang di grup keli

  • Legenda Dewa Tertinggi   45 - Golden Crow Sage Incarnation

    Whoosh!Tombak api melesat ke bawah dengan energi yang menghanguskan atmosfir yang dilewatinya. Hui Jie menatap tombak itu dengan tatapan yang tajam sambil menggertakkan giginya.Tubuh Hui Jie dengan cepat dibuat berdiri oleh aura hitam yang menyelimutinya dan juga menghindari tombak api Hao Tian sesaat kemudian.Keukk!Hui Jie memuntahkan darah dari mulutnya sambil memegangi dadanya dan menatap tajam Hao Tian di langit. “Dasar kau bajingan licik! Beraninya kau menyerangku ketika aku masih berbaring!”“Apa? Licik?” Hao Tian menatap Hui Jie dengan aneh lalu tertawa dengan terbahak-bahak. Dia benar-benar tidak menyangka akan mendengar hal ini dari seorang anggota Sekte Nether, yang memang memiliki kelicikan sebagai sifat dasar mereka.“Apa yang kau tertawakan?” Hui Jie bertanya dengan marah.“Kau benar-benar tidak tahu apa yang lucu dari perkataanmu barusan? Kau berharap kita melakukan pertarungan yang adil tanpa adanya tipu daya ketika kita berdua adalah anggota Sekte Nether? Kebanggaa

  • Legenda Dewa Tertinggi   46 - Akhir Death Battle Royale

    “Pemenang dari grup keenam adalah Hao Tian dari Sekte Demoness!” seru Cruelty Demon. Ada nada ketidaksenangan dalam seruannya. Hao Tian turun dari arena dengan wajah yang pucat. Anggota Sekte Demoness yang melihat itu langsung menghampirinya dan memapahnya. Begitu sampai di tempat untuk anggota Sekte Demoness, Hao Tian langsung duduk dengan posisi lotus dan berkultivasi. Teknik Golden Crow Sage Incarnation adalah teknik yang sangat kuat, juga teknik terkuat yang bisa Hao Tian keluarkan dengan kekuatannya yang sekarang. Selain itu, apa yang dia perlihatkan barusan bukanlah kekuatan penuh dari Teknik Golden Crow Sage Incarnation. Namun, pengeluaran energi yang diperlukan untuk menggunakan teknik ini sangatlah besar. Energi yang dimiliki Martial Emperor Tahap Menengah belum cukup untuk menunjukkan potensi penuh dari Teknik Golden Crow Sage Incarnation. Tidak jauh dari Hao Tian, Hua Yin menatap ke arah Hao Tian dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Hao Tian bisa menciptakan teknik s

  • Legenda Dewa Tertinggi   47 - Leng Guang vs Hua Yin!

    Keesokan harinya, Kompetisi Nine Nethers kembali dimulai.Cruelty Demon naik ke arena dan langsung menjelaskan tentang Bagian Ketiga dari Kompetisi Nine Nethers. Seperti yang sudah dikatakannya sebelumnya, Bagian Ketiga ini adalah pertarungan antara sepuluh orang yang lolos dari bagian kedua. Tidak lama kemudian, sebuah hologram muncul di atas Cruelty Demon. Di hologram itu terdapat nama kesepuluh peserta yang kemudian diacak di depan semua orang. 5 pasangan untuk bagian ketiga Kompetisi Nine Nethers pun terlihat.Leng Guang vs Hua Yin.Gu Xin vs Gu Bei.Gui Zheng vs Xi Shiyue.Hao Tian vs Jiang Er.Mo Wujiang vs Yong Zhen.WHOAA!Semua orang langsung bersorak bersamaan dengan kemunculan nama kesepuluh orang ini. Dalam sebuah kompetisi, bagian ini selalu menjadi bagian yang paling seru dan paling membuat semua orang bersemangat.“Karena namanya sudah muncul, mari kita mulai saja bagian ketiganya! Pertarungan pertama, Leng Guang dari Kultus Demon God melawan Hua Yin dari Sekte Moon Fl

  • Legenda Dewa Tertinggi   48 - Bunga Plum yang Menghiasi Arena

    “Sudah cukup main-mainnya. Mari kita mulai ronde kedua,” ucap Hua Yin.Hua Yin menggenggam erat pedang di tangannya dan mengusapnya dengan kedua jarinya. Seketika pedang itu dilapisi aura merah muda. Kemudian Hua Yin mulai menggerakan pedang tersebut dengan permainan pedangnya yang menawan. Lalu dia menebaskan pedangnya dengan gerakan yang lambat.Plum Blossoms Sacred Arts!Plum Blossom Whirlwind Dragon!BUMM!ROARR!Tiba-tiba aura merah muda dan kelopak bunga plum berputar dengan cepat di sekitar Hua Yin. Tidak lama kemudian, aura itu berubah menjadi seekor naga merah muda yang menunjuk langit. Auman dan gerakan naga itu membuat bumi bergetar. Naga itu bergerak dengan cepat, tekanan Leng Guang tidak berpengaruh apa-apa padanya. Diikuti oleh kelopak bunga plum, naga itu menerjang ke arah Leng Guang sembari mengaum dan membuka mulutnya.Leng Guang dengan cepat menghindari terkaman naga itu. Sebagai gantinya, serangannya hancur dan gagal. Ten Steps of the Suppressive Tyrant memang tekn

  • Legenda Dewa Tertinggi   49 - Lima Budak Gu Bei

    BUMM!Kekuatan yang mengerikan dari kedua kepalan sosok hitam raksasa seperti gada raksasa yang turun dari langit. Serangan ini membuat tubuh Hua Yin menghantam permukaan arena dengan keras sampai membuat lubang yang dalam dan tekanannya menggetarkan tanah dengan hebat.“Dengan serangan kuat itu, bisa kita pastikan siapa pemenangnya. Tapi tentu saja kita tidak bisa mengumumkannya tanpa bukti bukan? Maka lihatlah ini!” seru Cruelty Demon sambil mengibaskan tangan kanannya.Whoosh!Seketika angin berhembus dengan kencang dan asap bekas ledakan diterbangkan dan dihilangkan begitu saja. Diantara puing-puing arena, terlihat seorang wanita dengan wajah cantiknya yang ditutupi oleh darah. Dia adalah Hua Yin, dia kalah karena serangan kuat Leng Guang dan energinya yang terkuras habis.“Itu dia! Kalau begitu aku umumkan, pemenang pertarungan pertama adalah Leng Guang dari Kultus Demon God!” seru Cruelty Demon dengan suara yang melengking.Leng Guang turun dari arena dengan nafas yang terengah-

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Tertinggi   93 - Bagian Ketiga Lightning Flame Divine Art

    “Selamat datang di Violet Thunder Temple!” ucap Song Yizue. Setelah dilihat lebih dekat, ternyata memang tidak ada hal yang menakjubkan. Bangunan Kultus Divine Heavenly Demon atau Aliansi Wulin tentu saja lebih indah dan megah daripada ini. Tapi kuil yang ada di tengah itu merupakan sesuatu yang berbeda. Kuil yang dinamakan Violet Thunder Temple itu persis seperti yang diceritakan Duan Yi padanya. Kuil kecil itu terlihat megah dan memancarkan Qi Petir yang murni dan sangat melimpah. Memang tidak berlebihan jika mengatakan kalau kuil ini merupakan versi kecil dari Thunder Storm Valley dengan Qi Petir yang lebih aman.“Saudara Hao Tian, apa kau ingin melihat-lihat sekte dulu? Atau kau ingin langsung bertemu Ketua Sekte?” tanya Song Yizue.“Mari kita langsung bertemu Ketua Sekte saja,” jawab Hao Tian. Dia tidak memiliki waktu untuk berkeliling sekte. Dia harus memanfaatkan waktu yang kurang dari satu tahun ini dengan sebaik mungkin.“Baiklah. Aku akan menyampaikannya ke Ketua Sekte. Sem

  • Legenda Dewa Tertinggi   92 - Violet Thunder Temple

    “Tunggu, Rekan Kultivator!” Ketika Hao Tian ingin pergi dari Thunder Storm Valley, dia dihentikan oleh suara seorang wanita. Ketika menoleh, dia terkejut karena ketiga orang yang dia lihat ketika pertama datang ke tempat ini ternyata masih ada disini. Apa mereka menunggunya?“Maaf mengganggu waktumu, Rekan Kultivator. Namaku Song Yizue, dan ini kedua adik juniorku, Leng Ji dan Duan Yi. Kami adalah murid Violet Thunder Temple yang tidak jauh dari sini,” ujar Song Yizue. Leng Ji adalah pemuda berambut coklat sedangkan Duan Yi adalah wanita berambut pendek. Ketiganya mengangguk pada Hao Tian.“Namaku Hao Tian, aku murid Kultus Divine Heavenly Demon,” ucap Hao Tian.“Murid Kultus Divine Heavenly Demon?!” seru Song Yizue dengan terkejut. Kultus Divine Heavenly Demon memang memiliki banyak murid berbakat, tapi dia tidak menyangka kalau Hao Tian merupakan salah satu diantaranya. Selain itu, Hao Tian ini bukan hanya berbakat tapi juga memiliki kemampuan aneh yang membuatnya bisa menyerap Qi P

  • Legenda Dewa Tertinggi   91 - Bantuan Lightning Flame Emperor

    “Dimana ini?” Hao Tian melihat ruang putih dengan petir ungu yang terus menyambar dan juga kobaran api yang mengelilinginya.“Aku tidak menyangka kalau kaulah orang yang akan meneruskan Teknik Lightning Flame Divine Art milikku.” Hao Tian seketika menolehkan kepalanya ke arah suara. Itu suara yang tenang tapi Hao Tian bisa merasakan kekuatan yang besar di setiap katanya. Suara itu berasal dari seorang pria paruh baya berambut hitam dengan beberapa bagian yang berwarna ungu. Jubah ungu putih dan juga wajah tenangnya membuatnya terlihat berwibawa dan lembut tapi di saat bersamaan Hao Tian juga bisa merasakan kekuatan yang mengalir di setiap gerakannya. Tapi dari semua itu, yang membuatnya tertarik adalah auranya yang terasa sangat familiar, itu adalah aura yang sama dengan Teknik Lightning Flame Divine Art. Menambahkan ucapannya, Hao Tian bisa menebak kalau dia adalah pemilik asli dari Teknik Lightning Flame Divine Art, Lightning Flame Emperor.“Junior Hao Tian memberi hormat pada Seni

  • Legenda Dewa Tertinggi   90 - Thunder Storm Valley

    Pada akhirnya, Hao Tian khawatir tanpa sebab. Setelah menyusuri hutan itu selama beberapa hari, Hao Tian belum menemukan Spirit Beast yang sekuat macan hitam sebelumnya. Tapi dia sudah lama berhenti memikirkannya dan fokus untuk sampai di tempat tujuannya saja.Hao Tian melompati dahan-dahan pohon dengan cepat. Karena hutan ini dipenuhi dengan Spirit Beast dengan kecepatan tinggi, bergerak secara diam-diam dan memburu mereka dengan panah menjadi kurang efektif. Jadi Hao Tian memutuskan untuk bergerak secepatnya. Tapi dia juga harus tetap waspada agar tidak terkena serangan kejutan.Setelah beberapa hari menyusuri hutan, Hao Tian mulai menyadari kalau apa yang dikatakan rumor tentang Thunder Storm Valley ini benar adanya. Spirit Beast yang ada disini sangatlah banyak dan masing-masing dari mereka juga sangat kuat dengan Elemen Petir yang dipasok dari Qi Petir yang menyebar dari Thunder Storm Valley. Hanya dalam beberapa hari ini saja, Hao Tian sudah menemui puluhan Beast Emperor dan be

  • Legenda Dewa Tertinggi   89 - Spirit Beast Elemen Petir

    “Siapa orang desa ini, Hua Yin?” tanya seorang pria muda di samping Hua Yin sambil memandang rendah dan penuh permusuhan pada Hao Tian.“Dia temanku. Dia murid Kultus Divine Heavenly Demon,” jawab Hua Yin.“Murid Kultus Divine Heavenly Demon? Bocah lusuh ini? Candaanmu mulai lucu sekarang, Hua Yin,” ucap pemuda itu sambil tertawa meremehkan Hao Tian.“Hua Yin, apa anjing kecilmu ini tidak memiliki sopan santun?” tanya Hao Tian dengan kesal.“Siapa yang kau panggil anjing kecil, huh?” pemuda itu pun maju ke hadapan Hao Tian dan mengeluarkan auranya yang menekan Hao Tian.Hao Tian memandanginya dengan remeh. Mana bisa aura selemah ini menekannya. Auranya memang melimpah, tapi tidak ada kekuatan yang bisa mengendalikannya. Walaupun kultivasinya berada di Ranah Martial Saint, tapi kekuatannya tidak lebih dari Ranah Martial Emperor. Sepertinya dia berkultivasi dengan banyak pil dan herbal saja tanpa ada latihan yang keras untuk mengimbanginya.Hua Yin pun sampai menghela nafas dengan kelak

  • Legenda Dewa Tertinggi   88 - Bertemu Hua Yin

    “Orang yang ditakdirkan menguasai Lightning Flame Divine Art? Aku?” tanya Hao Tian dengan bingung.“Ya. Sepertinya kau belum tahu kalau kau sudah melangkah ke tingkatan yang belum pernah dialami oleh siapapun yang memulai mempelajari teknik itu. Apalagi kau hanya membutuhkan waktu satu bulan. Hao Tian, Lightning Flame Divine Art ini jauh lebih hebat daripada yang kau pikirkan. Teknik ini bisa membawamu ke tingkatan yang tidak kau ketahui,” ucap Tetua Zhuge dengan serius.Tentu saja Hao Tian sangat setuju dengan ucapannya. Bahkan hanya dengan melihat bagian pertamanya saja, dia tahu bahwa buku teknik ini adalah buku teknik yang tidak bisa didapatkan hanya dengan harta saja. Mungkin seperti ceritanya, harus ada takdir yang mengikatnya. Karena sekarang Tetua Zhuge mengatakan kalau dia memang ditakdirkan untuk menguasainya, maka itu hal yang bagus. “Tapi kurasa kau memiliki masalah dengan sirkulasi Qi Lightning Flame. Flame Qi milikmu sangat kuat karena konstitusi tubuhmu yang kaya akan

  • Legenda Dewa Tertinggi   87 - Lightning Flame Emperor dan Si Jenius

    Hao Tian mengikuti Tetua itu dan meninggalkan orang-orang yang terkejut dengan perkataan Tetua tersebut. Hao Tian pun mendengar hal apa yang mereka rebutkan. Hal yang mereka rebutkan itu hanya satu, yaitu Tetua Zhuge.Tetua Zhuge adalah Tetua yang bertanggung jawab atas Perpustakaan Bela Diri. Tapi jika hanya ini, orang-orang tidak akan membuat keributan sebesar ini. Tetua Zhuge bukan hanya seorang Tetua Kultus Divine Heavenly Demon biasa, dia juga dulunya merupakan Penasihat Agung Aliansi Wulin yang memiliki julukan Sarjana Otak Surga atau Heavenly Brain Zhuge. Dia memang hanya seorang sarjana yang tidak memiliki banyak kekuatan, tapi dia memiliki kekuatan lain yang jauh lebih besar dari siapapun, yaitu pengetahuan.Sebelum Tetua Zhuge bergabung dengan Kultus Divine Heavenly Demon, Kultus memang telah berkuasa dengan kekuatan mereka yang luar biasa. Tapi dengan bergabungnya Tetua Zhuge, orang-orang perlahan tunduk bahkan sebelum Kultus mengerahkan kekuatannya. Lagipula, gabungan anta

  • Legenda Dewa Tertinggi   86 - Kembali ke Kultus

    Sebuah siluet raksasa naik ke langit dan menutupi Hao Tian dengan bayangannya. Hao Tian menatapnya dengan mata yang bergetar dan tubuh yang berusaha bangun dari keadaan menyedihkannya. “Sial... Apa aku akan mati disini?...” gumam Hao Tian dengan getir. BRUUK! Sesaat kemudian, siluet itu jatuh dan berdebum menghantam tanah. Kepalanya tepat jatuh di hadapan Hao Tian. Dia bernafas dengan lega dan kembali bersandar, mengistirahatkan dirinya. Kini, Piton Raksasa benar-benar sudah mati. Setelah memulihkan sedikit energinya, Hao Tian segera bangun dan mendekat ke arah mayat Piton Raksasa. Ini adalah tubuh seekor Divine Beast yang berharga, dia tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Lagipula dia mengalahkannya dengan mati-matian, jadi dia harus mengambil sebanyak mungkin. Tapi tetap saja, dia tidak bisa membawa semua bagian tubuhnya. Dia hanya mengambil yang berharga saja seperti organ-organ dalamnya yang belum rusak dan Beast Core miliknya. Sebelum pergi, Hao Tian tidak lupa untuk memba

  • Legenda Dewa Tertinggi   85 – Surging Flame Destructive Fist

    “Benar-benar manusia yang bodoh!” raung Piton Raksasa.Meskipun berpikir begitu, dia merasa kalau orang ini tidak seperti manusia bodoh yang biasa dia hadapi. Serangan yang sebelumnya saja sudah cukup untuk membuktikannya. Walaupun dia dapat menahannya, kerugian yang dia alami tidaklah sedikit. Serangan sebelumnya mampu menghancurkan dan membersihkan sisik-sisik keras di bagian ekornya. Karena itu, kini bagian ekornya tidak memiliki sisik untuk melindunginya. Serangan itu cukup mengerikan untuk seukuran manusia yang biasanya lemah.“Ini bukanlah kebodohan, ini dinamakan kepercayaan diri!” seru Hao Tian sambil terus terbang dengan cepat.Hao Tian mengacungkan jarinya dan menggunakan Meteor Finger untuk terus menembaki seluruh bagian tubuh Piton Raksasa. Dia melakukannya sambil mengitari tubuhnya, berharap ada bagian lemah yang bisa dia fokuskan. Tiba-tiba dia menyadari satu hal.Hao Tian terbang ke bagian belakang dan melihat kalau ekornya tidak lagi dilindungi oleh sisik keras. Rupan

DMCA.com Protection Status