Jung Seo dan makhluk bernama Cerberus itu sama-sama saling terpental setelah adu jotos menggunakan tenaga dalam. "Dia sangat kuat seperti yang dikatakan oleh Raja Yeomra!" batin Jung Seo.Cerberus melesat dengan sangat cepat kearah Jung Seo yang masih merasa sedikit panas pada jari-jarinya. Tak ada waktu untuk memulihkan diri dari hawa panas yang menyengat jarinya, pria itu langsung bersiap menghadapi binatang Iblis Neraka tersebut.Mereka pun saling adu pukul dengan cepat dan tenaga dalam yang tidak main-main. Ledakan bertubi-tubi terdengar membuat tanah di bawah kaki mereka berdua semakin hancur.Untung saja Jung Seo yang sudah pernah mengikuti Ujian Pagoda Dewa hingga ke lantai 60. Dimana lawan-lawan pada ujian itu sangat membantu dirinya dalam mengembangkan kemampuan serta kekuatan jiwa miliknya. Sehingga saat dia harus bertarung melawan makhluk setingkat Cerberus dia tidak begitu tertekan oleh hawa panas dan serangan ganas dari makhluk tersebut.Tapi tetap saja, Cerberus bukanla
Cssss!Sinar kuning itu menembus tubuh Raja Iblis Akares hampir tanpa suara. Sang Raja Iblis pun hanya bisa terdiam terpaku karena serangan itu begitu cepat. Bahkan selama beberapa saat, Akares belum menyadari kalau dadanya berlubang.Setelah darah mengalir keluar dari dalam lubang tersebut, barulah dia menyadari bahwa tubuhnya telah terluka. Dia pun meraung setinggi langit setelah mulai merasakan rasa sakit yang luar biasa.Bara tersenyum melihat Raja Iblis yang berusaha menutup lubang di dadanya tersebut. Namun percuma saja karena dari punggungnya pun keluar cairan hijau yang tidak lain adalah darahnya."Apa yang kau kerahkan hingga membuat luka seperti ini...!?" tanya Akares dengan perlahan dan suara yang terbata-bata."Itu salah satu pukulan andalanku." sahut Bara santai."Itu artinya kau masih memiliki kekuatan yang lain...?" tanya Akares lagi.Tubuhnya mulai membungkuk pertanda dia sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit di dadanya."Itu adalah Pukulan Cahaya Pemusnah Kegelapan
Bola Merah Perisai Darah yang mengurung Raja Iblis Akares itu semakin mengecil. Sementara, Akares sendiri sudah mulai lemah karena kekuatan jiwa dan juga Inti Jiwa nya dihisap oleh Rantai Hijau. Lagi-lagi dua Dewa penghuni Golok Iblis menunjukan kehebatan yang tak tertandingi tersebut. Perpaduan keduanya sangat mengerikan dan hampir tak ada Dewa maupun Iblis yang bisa menahannya.Raja Akares semakin ketakutan saat bola merah itu mulai menyentuh tubuhnya. Bagian tubuh yang pertama tersentuh dan menyembul keluar dari Perisai Darah adalah kakinya.Iblis itu meraung setinggi langit saat kedua kakinya keluar dari perisai Darah. Rasa sakit yang teramat sangat membuat dia berteriak-teriak tak karuan. Bagaimana tidak, saat kedua kakinya menembus perisai tersebut, yang tersisa dari kakinya hanyalah tulang belulang saja. Daging dan kulitnya seperti baru saja dikelupas hingga tak tersisa. Dan itu sungguh sangat menyakitkan hingga membuat Iblis seperti Akares kesakitan.Namun apalah daya, seluruh
Sosok Dasamuka kembali muncul melayang di udara dengan wujud yang sama sebelum dia tewas oleh Matahari Pembakar Semesta."Tidak mungkin...Dia masih hidup..." batin Bara Sena."Seperti yang aku katakan. Dasamuka memiliki dua ilmu yang membuat dia tak bisa mati. Rawarontek dan Pancasona. Meski kau memotongnya dan menghancurkan tubuhya, selama dia menyentuh tanah, dia tak akan pernah bisa mati." kata Iblis Es menyahut."Jadi seandainya dia mati tidak menyentuh tanah, kita bisa membunuhnya?" tanya Bara."Entahlah. Sejauh ini, Dasamuka hanya menghilang dari dunia setelah kekalahannya melawan Rama. Dia mundur dari dunia karena merasa perlu meningkatkan kembali kekuatannya untuk perang saat ini." sahut Iblis Es."Jadi begitu ya...Sial, kita tidak mengetahui kelemahan musuh sama sekali. Jika seperti ini, sampai kita kehabisan tenaga dia masih bisa hidup berkali-kali." gumam Pendekar Golok Iblis tersebut."Mau bagaimana lagi, Dasamuka adalah Iblis yang disukai Brahma dan Siwa. Tak ada yang bis
Duak!Tinju Dasamuka menghujam ke wajah Bima Sena dengan keras hingga membuat pria itu terpelanting ke kiri. Bara segera mengayunkan Golok Iblis hingga membabat beberapa tangan Dasamuka sekaligus.Sraaak!"Arkh!" teriak sang Iblis saat dua tangannya putus dibabat Golok yang sangat tajam tersebut."Kau memang memiliki tubuh kuat tapi, kau sudah pernah mati...Setahuku, setiap seseorang bangkit dari kematian, kekuatannya akan melemah dibanding sebelumnya." ucap Bara sambil menyerang.Gada Nagapasa bergerak menangkis serangan Golok Iblis. Trang!Tubuh Bara terdorong beberapa tombak setelah beradu senjata dengan Iblis itu. "Kau pikir seperti itu? Kau salah besar. Justru saat aku bangkit dari kematian, kekuatanku akan bertambah!" teriak Dasamuka.Gada di tangan kanannya kembali terayun. Sampai sekarang Bara masih belum mengerti bagaimana Gada itu bisa terasa sangat berat saat beradu dengan Golok Iblis miliknya. Padahal Golok yang ada di tangannya jauh lebih kuat dibanding Gada tersebut.Ti
Tangan merah raksasa yang dipenuhi Kobaran api tersebut ditahan oleh Dasamuka hingga tubuh makhluk itu terdorong beberapa puluh tombak. Kahiyang Dewi cukup terkejut Dasamuka mampu menahan serangan dari Formasi Hukuman Langit yang di kerahkan berupa Tangan Dewa Perusak."Bisa menahan kekuatan Dewa, kemampuan Dasamuka memang luar biasa," batin wanita tersebut.Tangan raksasa itu kembali bergerak membuat Dasamuka harus mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menahan. Dia dan tangan raksasa saling adu kekuatan hingga akhirnya, cahaya merah keluar dari tubuh sang Raja Iblis.Aura kekuatan dari tubuhnya pun meningkat dengan pesat. Dua puluh tangannya menahan tangan merah raksasa lalu berusaha menariknya dari atas langit. Kahiyang Dewi yang mengetahui Iblis itu akan berbuat gila segera memerintahkan Naga Merah untuk mengganggu sang Raja Iblis.Naga Merah itu pun terbang dengan cepat kearah Dasamuka. Lalu dengan kuat keempat kakinya mendarat di tubuh Iblis tersebut lalu mencengkramnya hingga ku
Awan hitam berputar-putar di atas langit Kerajaan Guangdong. Bara dan yang lainnya terlihat cemas dengan kemunculan fenomena langit tersebut. Namun mereka tak menyangka melihat Dasamuka yang juga menatap kearah langit dengan mata membelalak."Apakah dia tidak tahu siapa yang akan datang? Melihat gumpalan awan hitam itu, aku curiga Raja Shen Su lah yang akan datang..." batin Bara sambil terus menatap kearah langit.Bima yang sudah bangkit berdiri segera melompat kearah Bara dan Kahiyang Dewi berada. Begitu juga dengan Jung Seo yang sudah sedikit membaik. Namun jika untuk bertarung, dia jelas belum bisa."Apakah kalian bisa menebak siapa yang akan datang?" tanya Bara Sena."Aku tidak tahu, melihat fenomena langit ini, tentu saja yang datang bukan makhluk yang biasa saja...Tapi, jika yang datang adalah bantuan dari para Iblis, kita akan tamat." sahut Jung Seo."Sepertinya, aku merasa tidak asing dengan fenomena langit seperti ini..." celetuk Bima Sena membuat Bara menoleh kearah ayahnya.
Kedua tangan para boneka Jaka Geni itu menyala merah dengan aura petir yang menjilat-jilat. Melihat hal itu, Dasamuka benar-benar merasa khawatir."Tidak ada cara lain lagi. Terpaksa aku harus mengeluarkan semuanya tidak sesuai dengan rencana..." batin Raja Iblis tersebut. Semua tangannya bergerak seperti membentuk mantra jurus. Lalu tiba-tiba tubuhnya menjadi kecil kembali ke ukuran semula. Namun yang Bara rasakan, aura dari Iblis itu menjadi lebih kuat dari sebelumnya."Saat dia menjadi besar, dia menyerap energi alam di sekitar dan menyerapnya kedalam tubuh rakasasanya. Saat dia menjadi kecil, kekuatan itu akan berkumpul menjadi satu dan kekuatan Dasamuka pun akan menjadi ratusan kali lipat lebih kuat dari sebelum dia menjadi raksasa." kata Kahiyang Dewi."Jadi, dia menjadi raksasa hanya untuk itu?" tanya Bara."Benar. Dan sekarang pertarungan yang sebenarnya baru akan dimulai. Aku tidak tahu, apakah tubuh boneka petir itu mampu menahan setiap serangan Dasamuka yang sekarang. Meli