Gadis di hadapan Bara Sena tesenyum melihat raut wajah pemuda tersebut."Semua lelaki mana ada yang menolak keindahan Xue Ruo. Termasuk dirimu. Aku yakin, saat dua kekuatan bersatu, kau akan merasakan sesuatu yang berbeda dengan wanita yang pernah kau tiduri," kata gadis itu membuat Bara ternganga."Darimana kau tahu aku pernah meniduri wanita?" tanya Bara."Darimana aku tahu? Saat ini kau berada di alam jiwa. Aku bisa merasakan jiwa dengan kekuatan Yang suci dan jiwa yang telah tercampur dengan kekuatan Yin. Kau adalah yang kedua. Pria manapun yang pernah bersenggama akan tercium aromanya oleh jiwa seperti diriku," kata gadis itu.Bara Sena garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal."Sebenarnya aku masih bingung mengenai Yin dan Yang. Tapi saat kau menyebut senggama, aku jadi mengerti. Apa itu Yin dan Yang....Jadi intinya aku harus menyetubuhi Xue Ruo jika aku ingin membantunya. Begitu kan?" tanya Bara."Benar sekali. Kau paling cepat mengerti jika menyangkut dengan hubungan badan." led
Song Yue menarik napas dalam-dalam."Sepertinya aku tak perlu lagi menutupi ini semua dari kalian. Aku akan ceritakan pada kalian kenapa ada Sekte Awan Es lebih dulu..." kata Ratu Es tersebut sambil menatap kelima gadis yang tak lain adalah muridnya sebelum menjadi tetua di Istana Awan Es.Kelima gadis itu adalah Bai Yue Zu, Li Yue Mey, Wei Yue Cang, Cun Yue Qi dan terakhir adalah Chu Yue Li. Mereka adalah para gadis tercantik di istana Awan Es dan juga para tetua yang disegani oleh Sekte-Sekte lain di Jiangsu."Lima ratus tahun yang lalu aku lahir di sebuah tempat. Bukan disini, bukan di dataran ini, tapi di sebuah tempat yang jauh di selatan sana. Aku adalah anak ketiga dari ibuku Song Hua. Kalian sudah banyak tahu akan hal ini. Tapi aku jujur pada kalian, bahwa baru kali ini aku menceritakan kehidupan keluarga ku kepada orang lain..." kata Ratu Es."Kenapa bisa begitu Ratu? Bukankah setiap 50 tahun ada tetua yang baru? Kenapa baru kali ini Ratu menceritakan nya kepada bawahan Ratu?
Yue Fei mencolek bahu Bara Sena."Katakan padaku, bagaimana cara kau membunuh Chu Yi?" tanya Yue Fei.Bara Sena tak langsung menjawab. Dia berpikir dua kali untuk menjawab pertanyaan gadis itu. Karena ilmu Raga sukma tidak bisa dikatakan begitu saja kepada orang lain. Itu pesan yang disampaikan oleh Kahiyang Dewi yang mengajari dirinya. "Maaf Yue Fei...Jurus itu berkaitan erat dengan seseorang yang menjadi guruku. Jika aku mengatakannya padamu, maka aku telah melanggar apa yang guruku katakan. Kau pasti paham dengan peraturan seperti itu bukan?" kata Bara Sena. Yue Fei tak bisa mendesak lebih jauh lagi setelah Bara berkata seperti itu. Meski dia sangat penasaran sekalipun. Tapi gadis itu memiliki akal yang cukup panjang. Agar Xue Ruo tidak mendengar apa yang dia katakan, maka Yue Fei pun mendekati Bara lalu berisik."Bukankah kau bilang aku ini adalah istrimu? Mana ada seorang suami merahasiakan sesuatu dari istrinya?" Mendengar bisikan tersebut membuat Bara berbunga-bunga. "Akhir
Kahiyang Dewi menoleh ke belakang."Bara, ada kekuatan tersembunyi di dalam tubuhmu. Saat ini kau hanya bisa menggunakan itu saat keadaanmu tengah tidak stabil. Namun membuat keadaan seperti itu tidaklah mudah. Untuk melawan Iblis Mata Satu ini, kau harus menggunakan kekuatan yang tersembunyi itu..." kata Kahiyang Dewi."Aku tidak tahu, kekuatan tersembunyi apa yang ada di dalam tubuhku. Tapi, aku ini adalah seorang dewa. Aku tak pernah takut kepada siapa pun apalagi iblis jelek mata satu ini...Aku akan melawannya..." kata Bara."Aku hanya bisa memberitahu hal ini. Untuk saat ini, aku masih belum bisa menggunakan kekuatan milikku karena kejadian tempo hari yang mengharuskan aku meminjam tubuhmu. Itu sangat memakan banyak kekuatan jiwa..." kata Kahiyang Dewi."Serahkan makhluk ini kepadaku. Semoga saja aku bisa menahannya," kata Bara."Aku akan membantumu sedikit. Berikan tanganmu padaku," kata Kahiyang.Bara Sena memberikan tangan kanannya. Yue Fei hanya memperhatikan apa yang dilakuk
Yang Yue Fei terpuruk di atas es yang menutupi tanah dan semua pepohonan di Hutan tersebut.Air matanya menetes tanpa dia sadari."Kakak Bara..." ucapnya lirih.Tiba-tiba saja dari arah depan sana, sekitar dua puluh tombak dari Yue Fie, terdengar suara gemuruh. Yue Fei pun menatap kearah sana dengan tatapan tajam."Tidak mungkin...Ini adalah Es Abadi yang tak bisa dihancurkan...Bagaimana bisa dia masih hidup!?" batin Yue Fei.Duaaaarrrr!!!Ledakan keras terdengar dan muncul satu sosok yang melompat ke udara dari dalam ledakan tersebut. Bum!Kedua kaki yang terbungkus batu itu mendarat ditanah dan langsung menghancurkan tanah tersebut. Kedua mata Yue Fei menatap tak berkedip ke arah sosok yang tak lain adalah Iblis Mata Satu.Nampak terlihat sosok itu baik-baik saja meski baru saja dihajar oleh Seribu Es Langit milik Yue Fei."DARAH...AKU BUTUH DARAH...LAPAARRRR...!" lirih Iblis Mata Satu sambil menganga menunjukkan gigi tajamnya yang sangat mirip dengan gigi binatang buas.Yue Fei te
Bara Sena dengan kekuatan pinjaman milik Kahiyang Dewi berkelebat menghindari serangan dari sosok hitam yang baru saja keluar dari mulut Iblis Mata Satu. Sosok besar dengan dua tanduk sebesar tanduk kerbau dan mata satu yang menyala merah."Sial...Ini belum waktunya bagiku melawan makhluk sekuat ini...!" batin Bara.Dia berharap kekuatan asli miliknya bangkit seperti waktu itu. Namun itu tidak mudah karena tidak ada pemicu yang berarti. Alhasil Bara pun hanya bisa menghindari serangan makhluk hitam yang rupa-rupanya adalah Jiwa dari Iblis Tanduk Api atau semacam ilmu Raga Sukma yang sama dengan milik Bara dan Yue Fei.Yue Fei sendiri tak bisa berbuat banyak. Tenaga dalamnya telah terkuras habis saat menggunakan kekuatan pamungkasnya. Dalam keadaan diburu lawan, Bara harus berpikir keras untuk mundur atau terus bertarung dengan menghindar terus menerus tanpa bisa menyerang."Pilihan yang sangat menyebalkan...!" batin Bara yang pada akhirnya dia lebih memilih untuk mundur demi keselamat
"Ratu Ular Hijau...!?" lirih Bara Sena begitu mendengar wanita cantik yang ada di hadapannya mengatakan siapa dirinya kepada pemuda tersebut.Wanita itu tersenyum sambil berjalan mendekat ke arah Bara dengan langkah yang gemulai anggun. Saat kakinya melangkah, belahan pakaian bawah nya tersingkap dan kaki putih mulus pun terlihat mengkilap."Aku adalah Ratu yang berkuasa atas telaga ini. Siapa pun yang ingin berada disini apalagi mengambil sesuatu yang bukan miliknya, dia harus meminta ijin lebih dulu, atau dia akan berakhir menjadi makananku..." kata Ratu Ular.Bara Sena tersenyum sambil melangkah mundur menjauh dari wanita itu karena jaraknya semakin dekat. Dia harus tetap waspada apa pun yang akan wanita itu lakukan."Kalau begitu, aku meminta ijin padamu Ratu Ular, aku meminta dengan tulus biarkan aku kembali ke goa untuk mengobati kawanku yang terluka...Aku tak berniat untuk mencari permusuhan disini..." kata Bara Sena.Mata hijau wanita itu sedikit berkilat. Dia mengendus selama
Bara Sena duduk di depan Yue Fei. Dia telah menyalakan api untuk menghangatkan tubuh. Sementara itu Xue Ruo mengeluarkan beberapa peralatan untuk memasak dari cincin ruang miliknya. Bara mendudukkan Yue Fei agar dia bisa membantu mengobati gadis itu. Dia membuka pakaian atas Yue Fei dan memulai pengobatannya dengan jarum perak. "Apa yang kau lakukan?" tanya Yue Fei lemah. "Mengembalikan kekuatan milikmu. Saat ini, hanya itu satu-satunya jalan." kata Bara. 12 jarum telah tertancap di punggung si gadis. Aura kuning pun keluar dari jarum tersebut saat Bara menyalurkan tenaga dalamnya. Yue Fei merintih perlahan. "Panas..." "Tahan sebentar. Aku tengah menyalurkan kekuatan milikku untuk membersihkan penyumbatan akibat kekuatan es yang kau keluarkan sebelumnya..." kata Bara. Yue Fei diam tak menyahut. Saat ini dia merasa sekujur tubuhnya tengah dibakar. Panas dan membuat tubuhnya berkeringat serta kulitnya yang menjadi kemerahan. "Tubuhmu benar-benar indah istriku. Jika tidak ada ora