Semua Dewa dan Iblis yang ada disana terkejut bukan main mendengar seruan Dewa Api Huo Ma. Tiga Iblis yang masih ada di atas arena adalah yang paling terkejut mendengar hal itu. "Jadi Golok Iblis adalah Golok Luo Tian Long? Bagaimana bisa...? Tapi aura dari Golok ini sungguh tidak biasa..." batin Iblis berkulit biru sambil menahan sakit karena tinju kirinya hancur gara-gara menghantam Golok tersebut. Dia adalah Iblis yang pertama merasakan betapa kuatnya golok itu meski dia sudah menggunakan kekuatan penuh yang awalnya bertujuan untuk membunuh Bara Sena.Dua Iblis lainnya terlihat saling pandang. Sementara para iblis dan dewa yang berada di luar arena mulai menatap Bara dengan tatapan aneh. Mereka semua terlihat senang setelah kemunculan Golok Iblis tersebut.Bara menyeringai kecil."Kalian memaksaku untuk mengeluarkan nya juga...Benar-benar diluar dugaan. Tapi sepertinya perang tak bisa dihindari lagi..." ucap Bara."Tak kusangka kau berhasil mendapatkan Golok itu...! Kau memiliki k
Iblis dengan wujud menyeramkan yang memiliki mulut di bagian tubuhnya itu menoleh kearah Bara. Sesaat mata yang ada dikeningnya berputar-putar tak jelas sebelum akhirnya menatap tajam kearah pemuda tersebut lalu dari dalam mata itu keluar cahaya hijau yang melesat dengan sangat cepat.Bara Sena ingin berkelit namun jarak dengan cahaya itu jelas merugikan dia. Mau tak mau dia pun langsung menebas ke depan sehingga dari dalam Golok Iblis miliknya keluar cahaya hijau berbentuk sabit yang langsung menghantam sinar hijau tersebut. Dua pukulan yang sama-sama memancarkan aura hijau tersebut saling berbenturan di udara.Bledaaarrr!Terdengar ledakan yang sangat dahsyat disusul teriakan Iblis berwujud menyeramkan. Dia terpental hingga menabrak dinding ruangan tersebut dengan keras lalu jatuh ke bawah sambil mengerang kesakitan. Bara dibuat takjub dengan apa yang baru saja terjadi. "Wah...Kekuatan Golok ini benar-benar luar biasa!" serunya dalam hati.Iblis Basmashura yang sudah merapal pukul
Golok Iblis itu melayang jatuh kebawah dan jatuh menancap di lantai dengan disertai suara bergemuruh.Brak!Semua Dewa yang melihat hal itu langsung menatap kearah Golok yang ada dibawah sana. Mereka pun tidak peduli lagi pada Bara Sena dan langsung meluncur kebawah saling mendahului.Huo Ma berniat untuk melompat dan merebut Golok tersebut namun Du Khan menghalanginya."Aku memberimu saran, jangan ikut-ikut memburu Golok itu. Apakah kau tidak menyadari sesuatu?" kata Du Khan."Apa maksudmu?" tanya Huo Ma sambil menahan kesal."Lihat Golok itu baik-baik...Dia menancap di lantai hingga setengah dari tubuh Golok itu. Apa kau tidak mempertimbangkan pemandangan aneh tersebut?" kata Du Khan sambil menunjuk ke arah Golok Iblis. Saat itu juga Dewa Api tersebut pun sadar akan sesuatu yang dimaksudkan oleh Du Khan. Dan baru saja dia menyadari hal itu, saat ratusan Dewa itu hendak memperebutkan Golok yang menancap di lantai, tiba-tiba saja dari dalam Golok muncul sinar merah yang dalam waktu s
Bara berteriak kencang mengerahkan kekuatan cahaya miliknya kedalam Golok Iblis miliknya. Aura kuning keemasan memancar terang dari dalam tubuhnya. Kedua matanya menyala kuning.Lalu dia pun menebas kearah langit-langit ruangan tersebut. Cahaya kuning keemasan berukuran raksasa dan membentuk sabit keluar dari dalam tubuh Golok Iblis miliknya. Cahaya itu menderu dengan sangat cepat.Wussss!Bara terlihat terengah-engah setelah melepasan kekuatan penuh miliknya. Kekuatan yang sangat dahsyat yang dia gabungan dengan kekuatan dari Golok Iblis.Huo Ma, Du Khan dan Aghor hanya bisa menatap sambil melongo saat cahaya itu membelah kegelapan yang menuju kearah langit-langit. Lalu sesaat kemudian cahaya itu menghantam langit-langit tersebut dengan keras.DUUAAAAARRRR!Ledakan keras mengguncang ruangan tersebut. Langit-langit itu runtuh seketika. Bara langsung melindungi tubuhnya dengan perisai cahaya dan badai untuk menghindari puing-puing yang berjatuhan. Meskipun itu hanyalah puing, bahan da
Setelah keberhasilan Bara Sena mengambil Golok Luo Tian Long yang berubah nama menjadi Golok Iblis, kabar itu pun tersiar hingga ke dunia dewa di Kahyangan Utara terutama oleh Dewa Perang Luo Bao.Mendengar kabar tersebut sang Dewa yang juga mertua dari Jaka Geni itu pun hanya mengelus jenggotnya."Kau yakin dia bisa menggunakan dan mengendalikan Luo Tian Long dengan sempurna?" tanya Luo Bao kepada Huo Ma yang melaporkan kejadian di Kuil Ganesha."Aku tak mungkin berani membohongimu. Apa yang aku saksikan itu tidaklah salah. Dia mengendalikan kekuatan Golok itu dan bahkan Golok itu juga memberikan perlindungan padanya. Yang membuatku semakin takjub adalah ratusan Dewa dari berbagai dunia tewas setelah masuk kedalam kubah merah yang Golok itu keluarkan. Aku menduga itu sangat mirip dengan kekuatan utama Keluarga Luo, yaitu Perisai Darah." kata Huo Ma.Luo Bao tertegun mendengar hal itu. Lalu dia tertawa terbahak-bahak. Bahkan tawanya itu membuat langit bergetar dan para dewa heran apa
Kita tinggalkan dulu Bara Sena dan Ganesha yang tengah membicarakan perihal tentang Aghor dan keluarganya yang ternyata memiliki rahasia kelam di dunia dewa. Di tanah jawa, Jaka Geni baru saja turun dari kahyangan dan mendarat di tanah Jawa tepatnya di kawasan Kerajaan Panjalu atau Kadiri. Dia menatap ke sekitarnya lalu berjalan layaknya manusia biasa menapaki jalan setapak yang ada di pinggir kota Daha (Ibukota Kerajaan Kadiri)."Entah kenapa, melihat Kerajaan ini aku merasa memiliki kenangan aneh. Apakah ini menyangkut masa depan itu? Hm..." batin Jaka Geni.Seekor keledai bersama Kereta nya yang kecil terdengar dari arah belakang. Jaka pun minggir dari tempatnya berdiri untuk memberi jalan pada kereta keledai tersebut. Dia tersenyum ramah kepada pria tuan yang mengenakan caping dan tengah melecut keledai tersebut agar berjalan lebih cepat."Hisss! Syaaah! Terrrrr!" begitu teriaknya sambil mencambuk pantat keledai tersebut hingga terdengar bunyi ctaaarrr!Melihat seorang pemuda gon
Begal itu terus berlari dengan rasa takut yang menghantui nya hingga seluruh tubuhnya berkeringat dan wajahnya terlihat pucat pasi. Namun tiba-tiba tubuhnya terangkat oleh kabut hitam. Dia berusaha untuk melepaskan diri namun tidak bisa. Napasnya semakin sesak dan lehernya terasa tercekik. Begal itu pun akhirnya meregang nyawa setelah tubuhnya hancur oleh tekanan kabut hitam milik Hu Mo.Iblis itu menggerakkan jarinya dan kabut itu pun membentuk bola kecil yang terus berputar. Saat kabut itu memudar, nampak satu gumpalan cairan merah yang melayang di udara. Dengan jarinya, gumpalan itu pun melayang kearah sang Iblis lalu dia pun membuka mulutnya lebar-lebar. Gumpalan yang tidak lain adalah darah,daging dan tulang dari begal itu pun masuk kedalam mulutnya.Glek! Glek!Darah itu masuk kedalam perutnya."Ahhhh...Segar...Hikhikhik...Masih ada belasan orang lagi, aku akan kenyang hikhikhik!"Hu Mo pun membunuh mereka semua dengan cara yang sama menjadikan mereka gumpalan dan menelannya.~P
Jaka Geni tersenyum melihat wanita cantik berambut pirang dengan dua mata biru jernih itu tengah terkagum-kagum melihat dirinya. Sudah menjadi hal yang biasa Batara Geni merasakan hal itu. Tak sedikit wanita-wanita dari tiga dunia yang terpesona pada paras nya yang memiliki ketampanan abadi."Ada apa Putri Dita?" tanya Jaka."Kau...Apakah kau benar-benar dia...?" tanya Putri Dita.Jaka tersenyum lalu dia melirik kearah Jaya yang tengah bengong disana dengan wajah kaget. Tapi sesaat kemudian wajahnya berubah menjadi wajah kesal dan cemburu. Takut kekasihnya direbut oleh orang lain, pria muda itu pun langsung berlari cepat kearah Jaka Geni untuk menyerang Mahadewa tersebut.Tubuhnya melompat ke udara sambil berteriak. Kakinya menendang kearah kepala Jaka dengan cepat. Tapi tendangan itu dengan sangat mudah berhasil di hindari oleh sang Batara. Lalu jarinya bergerak menotok beberapa titik di kaki Jaya tanpa terlihat oleh siapa pun. Putri D
Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B
Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan
Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih
Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke
Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa
Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I
Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G
Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke
Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk