Bara Sena yang saat ini berwujud raksasa tengah bersiap untuk melepaskan Pukulan Cahaya Pemusnah Kegelapan kearah Diqiu Juren yang masih berada di bawah sana dengan keadaan yang baik-baik saja meski baru saja dibanting sekuat itu oleh Bara Sena. Rupanya Han Bersaudara bergerak cepat saat tubuh mereka meluncur dengan deras keatas arena. Usaha mereka berhasil saat kedua kaki dan tangan Diqiu Juren mendarat dan bertahan dengan sempurna dari hampasan."Untung kia menggunakan Jurus Pembakaran Jiwa sehingga kita bisa bergerak dengan cepat. Jika tidak, hampasan tadi bisa saja menghancurkan kita semua..." kata Han So."Kau benar. Tapi sekarang apa yang harus kita lakukan. Sepertinya bocah itu akan melakukan serangan kuat...Kita harus menghindar." kata Han Zu."Sebenarnya berapa kekuatan yang dia miliki. Sejak dia keluar dari ruangan tertutup itu dan bertarung beberapa kali, sepertinya dia tak menunjukkan rasa lelah sama sekali..." kata Han So."Entahlah. Yang kita hadapi ini bukan makhluk sem
Dewa Api muncul diatas para Dewa yang hendak menyerang Bara Sena. Semuanya pun terdiam setelah Dewa itu muncul didepan mereka."Dewa Api Huo Ma!" teriak para dewa tersebut.Ternyata Dewa Api yang menjadi juri tersebut bernama Huo Ma. Salah satu dari dua yang terkuat di ruangan tersebut. Dia menjadi juri tapi tak pernah ikut campur dengan jalannya pertarungan."Apa yang ingin kalian semua lakukan?" tanyanya dengan suara berat.Para Dewa yang ada disana hampir semua pernah dikalahkan olehnya. Hanya saja mereka tidak dibunuh dan masih mendapat pengampunan. Berbeda dengan para Iblis yang banyak terbunuh setelah bertarung melawan Iblis Mata Perak. Seandainya para iblis itu tidak terbunuh oleh Iblis Mata Perak, kemungkinan besar kekuatan Dua kubu akan sama-sama kuat. Karena para iblis yang pernah mati di tangan Iblis Mata Perak adalah Pendekar Ranah Alam Dewa semua!"Ka...Kami akan membunuh Dewa sesat itu Huo Ma!" teriak salah satu dewa.Huo Ma tersenyum. Kedua matanya menyala menatap Dewa
Wuuuuttt!Bara merasa sedikit terkejut dengan serangan Aghor yang begitu cepat setelah tubuhnya diselimuti kekuatan petir."Kekuatan dan kecepatannya meningkat pesat!" batin Bara yang hampir saja tidak bisa menghindar.Aghor tak menyangka Pendekar Golok Iblis itu kembali menghindari serangannya meski dia sudah menggunakan kekuatan petir miliknya."Apakah dia bisa menyamai kecepatanku? Bagaimana cara dia menghindar? Aku sudah meningkatkan kecepatan hingga lima kali lipat tapi tetap saja, dia berhasil menghindari serangan meski hampir sulit untuknya berkelit..." batin Aghor.Dewa Petir muda itu lupa, bahwa Bara pernah menyerap kekuatan dari Hantu Putih yang memiliki kecepatan tinggi. "Kau memang hebat. Bahkan kau belum mengeluarkan kekuatan Dewa maupun iblis milikmu. Tapi menghindari serangan cepatku, seolah-olah itu bukan masalah bagimu." kata Aghor setengah memuji."Kau memang sangat cepat. Tapi itu masih kurang jika kau ingin menyentuh tubuhku, Aghor. Kali ini aku tidak akan segan l
Empat Anak panah angin terus menggerus kekuatan petir yang melindungi tubuh Dewa Petir Aghor. Namun sepertinya elemen angin milik Bara Sena kesulitan menembus petir tersebut.Kesal karena dua serangan yang gagal menembus pertahanan Aghor yang begitu kuat, Pendekar Kilat Neraka langsung mengeluarkan serangan kuat miliknya dari kekuatan cahaya. Yakni pukulan Cahaya Pemusnah Kegelapan.Dari dahinya meluncur sinar kuning yang melesat dengan sangat cepat menghantam pertahanan petir milik Aghor.Tak disangka-sangka oleh semua orang, kekuatan cahaya tersebut berhasil merangsek masuk menembus pertahanan petir. Melihat serangan itu bisa saja membunuh dirinya, Aghor pun berusaha membuat serangan itu meleset. Dia pun mundur ke belakang. Namun serangan cahaya itu tetap mengenai bahu kirinya hingga tembus.Aghor menjerit lirih dan tubuhnya jatuh berlutut di atas lantai sambil pegangi bahu kirinya yang berlubang dan mengeluarkan darah. Saat itulah, pertahanan petirnya menjadi lemah dan beberapa pul
Bara Sena terkejut mendengar pengakuan dari Aghor si Dewa Petir. Dia bahkan sempat tidak percaya dan menganggap itu hanyalah omong kosong belaka. Akan tetapi, melihat keseriusan dan juga rupa dari pria muda tersebut, Bara sedikit yakin pemuda itu tidak berbohong padanya."Tapi, apakah benar, jika Siwa melakukan hal itu pada ibumu? Meski kau mirip dengan pria itu, kau juga memiliki kekuatan petir yang tentu saja itu berasal dari ayahmu. Ini sedikit aneh menurutmu bukan?" tanya Bara."Itulah kenapa aku merasa ayah telah dibutakan hatinya. Dia tidak menyelidiki lebih jauh Apa yang ibu dan Dewa Siwa lakukan. Jika benar ibu berselingkuh, seharusnya aku tidak memiliki kekuatan petir yang sama dengan milik ayahku...Meski bisa saja aku memiliki kekuatan petir mengingat Dewa Siwa bisa menguasai semua elemen..." kata Aghor sambil mengusap wajahnya yang kalut."Jika kau ingin meluruskan semuanya, kau bisa mengadu kepada Paman Jaka Geni. Dia bisa mengabulkan permintaan seperti ini dengan mudah. A
Semua Dewa dan Iblis yang ada disana terkejut bukan main mendengar seruan Dewa Api Huo Ma. Tiga Iblis yang masih ada di atas arena adalah yang paling terkejut mendengar hal itu. "Jadi Golok Iblis adalah Golok Luo Tian Long? Bagaimana bisa...? Tapi aura dari Golok ini sungguh tidak biasa..." batin Iblis berkulit biru sambil menahan sakit karena tinju kirinya hancur gara-gara menghantam Golok tersebut. Dia adalah Iblis yang pertama merasakan betapa kuatnya golok itu meski dia sudah menggunakan kekuatan penuh yang awalnya bertujuan untuk membunuh Bara Sena.Dua Iblis lainnya terlihat saling pandang. Sementara para iblis dan dewa yang berada di luar arena mulai menatap Bara dengan tatapan aneh. Mereka semua terlihat senang setelah kemunculan Golok Iblis tersebut.Bara menyeringai kecil."Kalian memaksaku untuk mengeluarkan nya juga...Benar-benar diluar dugaan. Tapi sepertinya perang tak bisa dihindari lagi..." ucap Bara."Tak kusangka kau berhasil mendapatkan Golok itu...! Kau memiliki k
Iblis dengan wujud menyeramkan yang memiliki mulut di bagian tubuhnya itu menoleh kearah Bara. Sesaat mata yang ada dikeningnya berputar-putar tak jelas sebelum akhirnya menatap tajam kearah pemuda tersebut lalu dari dalam mata itu keluar cahaya hijau yang melesat dengan sangat cepat.Bara Sena ingin berkelit namun jarak dengan cahaya itu jelas merugikan dia. Mau tak mau dia pun langsung menebas ke depan sehingga dari dalam Golok Iblis miliknya keluar cahaya hijau berbentuk sabit yang langsung menghantam sinar hijau tersebut. Dua pukulan yang sama-sama memancarkan aura hijau tersebut saling berbenturan di udara.Bledaaarrr!Terdengar ledakan yang sangat dahsyat disusul teriakan Iblis berwujud menyeramkan. Dia terpental hingga menabrak dinding ruangan tersebut dengan keras lalu jatuh ke bawah sambil mengerang kesakitan. Bara dibuat takjub dengan apa yang baru saja terjadi. "Wah...Kekuatan Golok ini benar-benar luar biasa!" serunya dalam hati.Iblis Basmashura yang sudah merapal pukul
Golok Iblis itu melayang jatuh kebawah dan jatuh menancap di lantai dengan disertai suara bergemuruh.Brak!Semua Dewa yang melihat hal itu langsung menatap kearah Golok yang ada dibawah sana. Mereka pun tidak peduli lagi pada Bara Sena dan langsung meluncur kebawah saling mendahului.Huo Ma berniat untuk melompat dan merebut Golok tersebut namun Du Khan menghalanginya."Aku memberimu saran, jangan ikut-ikut memburu Golok itu. Apakah kau tidak menyadari sesuatu?" kata Du Khan."Apa maksudmu?" tanya Huo Ma sambil menahan kesal."Lihat Golok itu baik-baik...Dia menancap di lantai hingga setengah dari tubuh Golok itu. Apa kau tidak mempertimbangkan pemandangan aneh tersebut?" kata Du Khan sambil menunjuk ke arah Golok Iblis. Saat itu juga Dewa Api tersebut pun sadar akan sesuatu yang dimaksudkan oleh Du Khan. Dan baru saja dia menyadari hal itu, saat ratusan Dewa itu hendak memperebutkan Golok yang menancap di lantai, tiba-tiba saja dari dalam Golok muncul sinar merah yang dalam waktu s