Lu Xie Geni menatap ke atas. Dia bisa melihat apa yang tengah terjadi di atas sana namun mereka yang berada disana tidak tahu apa yang ada dibawah nya. "Perisai tak terlihat sudah hancur oleh pertarungan tubuh gandaku melawan Bara Sena. Sekarang aku hanya bisa mengandalkan Formasi Badai Petir ini..." batin wanita cantik tersebut. Di atas sana telah mengepung banyak pendekar yang dibawa oleh Tai Cung, Tianxian dan Dalu Wang. Para pendekar itu bukanlah pendekar biasa. Mereka kebanyakan sudah berada di ranah Alam Mendalam Tingkat 10 keatas. Jauh berada diatas Dalu Wang dan dua kawannya. "Kau yakin dua orang itu masuk kedalam sini? Bukankah katanya tempat ini merupakan tanah larangan yang sudah tertutup sejak ratusan tahun yang lalu? Tapi mengapa kita bisa dengan mudah memasukinya?" Ucap salah satu pendekar berambut ikal. Kulit pendekar itu berwarna hitam mengkilat. "Memang benar, tempat ini merupakan tanah larangan yang melegenda itu. Dibawah sana pasti ada banyak Harta Karun...!" sa
Anamun terkejut melihat para pengikutnya tewas padahal mereka semua adalah para pendekar Ranah Alam Mendalam Tingkat 10. Tentu saja Dalu Wang dan Tianxian ketakutan setengah mati. Apalagi mereka masih dalam keadaan terluka akibat pertarungan beberapa hari yang lalu saat bertarung melawan Bara dan Yuang Shi.Lu Xie Geni telah melayang kembali di atas lubang, seolah dia tidak pergi kemana-mana. Anamun yang sudah kalap karena semua anak buahnya dibantai langsung pergunakan pedang melengkung miliknya untuk menyerang dengan kekuatan penuh!Lu Xie yang mengenakan topeng putih hanya tersenyum tipis dibalik topengnya. Tangan kanannya terangkat ke udara. Dan tiba-tiba saja dari arah langit meluncur petir merah yang menyambar kearah Anamun.Clereet!Blaaarrr!Untungnya Anamun tahu adanya serangan dari atas sehingga dia dengan gerakan gesit berhasil menghindar. Tapi aura petir itu tetap saja membuat tubuhnya mati rasa dan sedikit terasa kejang. Kedua mata Lu Xie menyala merah setelah serangan pe
Bara Sena dan Hu Shi Yun sama-sama tertegun melihat lautan api yang ada di bawah lubang sana."Kau yakin ini pintu masuknya Shi Yun?" tanya Bara merasa ragu."Aku yakin sekali tuan. Tidak salah lagi, harusnya ini..." sahut Shi Yun sambil menatap kearah lautan api tersebut.Kedua matanya menyala merah. Bara tahu apa yang tengah kekasihnya itu lakukan. Setelah beberapa saat, wanita itu menoleh kearahnya."Memang benar, ini jalannya tuan. Aku sudah memastikannya," ucapnya kemudian."Kalau begitu, apakah kita harus nyemplung kesana dan menjadi daging panggang?" tanya Bara."Api ini hanyalah tipuan mata. Jika orang biasa memang akan mati terpanggang, tapi, api ini berada di Tingkat Langit, seharusnya tidak bisa membakar tubuh Tuan yang sudah memiliki Api Tingkat Semesta," kata Shi Yun."Apakah itu artinya aku harus menjadi Iblis Tanduk Api lebih dulu untuk masuk kedalam api itu?" tanya Bara."Sepertinya ini adalah Ujian Api dari Bunga Neraka. Tuan tak usah khawatir, semua sudah ada dalam p
Hu Shi Yun tersenyum kecil sambil mengarahkan Sepuluh Pedang Jiwa miliknya yang masih melayang di belakang tubuhnya."Tuanku ada disini, kau juga sudah melihatnya bukan?" ucap wanita itu sambil melirik kearah Bara Sena yang berdiri di dekat dinding. Pria berjanggut panjang tersebut menoleh kearah Bara Sena dan menyipitkan mata sebelum senyum sinis nya mengembang."Kau memiliki tuan yang lemah seperti itu? Dia bahkan hanya manusia biasa yang berada di Ranah Alam Mendalam. Apakah aku tidak salah melihat?" Hu Shi Yun balas tersenyum sinis. Kedua matanya semakin menyala merah pertanda dia tengah marah karena pria berjanggut panjang itu menghina tuannya."Kau yang bertanya aku yang menjawab. Kau sendiri, menjadi penjaga tempat yang entah berantah ini...Apa alasanmu menghina Tuanku!?" hardik Shi Yun sambil menatap tajam kearah pria berjanggut panjang tersebut."Hahaha! Setelah sekian lama, aku baru kali ini mendengar orang menghardik diriku dengan tidak sopan sepertimu. Kau tidak mengenal
Bara Sena memang sudah tahu dari Lu Xie bahwa gadis itu pernah sampai di tempat harta Karun itu berada. Awalnya dia berpikir putri Jaka Geni itu harus berjuang mati-matian untuk mencapai ke lantai dasar. Tapi Bara merasa dirinya terlalu berlebihan karena Lu Xie adalah anak dari Batara Geni. Tentu saja para penjaga itu akan memberinya ruang kepada gadis tersebut."Benar, dia adalah Lu Xie Geni. Tapi dia berkata padaku bahwa dia tidak mampu mengambil Bunga Neraka yang ada dibawah sana. Tekanan kekuatannya sangat mengerikan. Itu sebabnya Batara Geni membuat lantai berlapis untuk menyembunyikan aura Bunga Neraka agar tidak tercium keluar lubang," kata Shen Long menerangkan."Jadi begitu alasan tempat ini dibangun... Lalu, api yang menutupi langit-langit itu?" tanya Bara.Shen Long menoleh keatas menatap api yang bergolak di langit-langit lantai. Dia tersenyum lebar."Apa kesan pertama kalian saat melihat Api itu dari atas sana?" tanya pria itu membalikkan pertanyaan."Seperti yang Shi Yun
Bara dan Shi Yun sama-sama saling berpandangan. Mereka baru tahu ada peraturan kuno yang mengerikan seperti itu. Peraturan yang melarang ras Naga menikah dengan ras keluarga lain meski itu sesama Naga. "Apa peraturan kuno itu berlaku untuk ras Naga saja?" tanya Shi Yun terlihat sedikit khawatir. Bara bisa menangkap kekhawatiran wanita itu. Dia pun menunggu jawaban dari Shen Long. "Hm... Sejauh ini, memang hanya untuk Ras Naga saja. Tapi, kita belum tahu apa yang terjadi di masa depan jika ada ras Naga yang menikah dengan ras lain, seperti Ras Naga Tanah menikah dengan Naga Air, itu jelas akan menghasilkan musibah. Atau Ras Naga Api menikah dengan Ras Naga Air, itu juga akan menjadi bencana bagi kedua keluarga. Hal itu terjadi karena ketidakcocokan. Dan anak nagalah yang akan mendapatkan dampak terburuk..." kata Shen Long. Shi Yun terlihat lega setelah mendengar hal itu. Karena dia adalah Binatang Suci Harimau Merah, yang menjadi kekasih Bara Sena, dimana dirinya pun belum tahu pas
Dibawah sana, dengan jarak dasar lantai dan tempat Bara Sena berada kurang lebih mencapi seratus tombak. Namun aura bunga Neraka merebak hingga keluar dari lubang tersebut. Pemuda itu tersenyum lebar."Ini baru Harta Karun yang sesungguhnya..." "Apakah tuan membutuhkan bantuan untuk memetik bunga itu?" tanya Shi Yun."Aku sedikit mendapat ingatan dari mendiang ayahku, bunga ini sangat mirip dengan Bunga Mahkota Ratu. Jadi, penangannya pun tidak bisa sembarangan. Aku yakin, bunga ini memiliki pecahan jiwa dari makhluk kuno yang sangat kuat..." kata Bara."Bagaimana Tuan bisa yakin dengan itu?" tanya Shi Yun."Aku sudah katakan, aku memiliki sedikit ingatan dari mendiang ayahku. Dia pernah berguru pada seorang lelaki yang memiliki pecahan jiwa Iblis Neraka. Dan aku pikir, bunga ini memiliki hubungan dengan itu..." jawab Bara."Kalau begitu, apakah Shi Yun tidak bisa membantu?" tanya wanita tersebut."Kau tetaplah disini. Aku akan memanggilmu saat aku membutuhkan bantuan," ucap Bara lal
Wanita seram bertubuh tinggi itu mendekati Bunga Neraka yang masih menyala dan mengeluarkan aura merah membara. "Benar sekali...Api itu berasal dari bunga ini...Jika aku berhasil menyerap semua kandungan di dalam bunga ini, mungkin aku bisa memiliki tubuh yang sempurna...Kekeke..."Bara ingin menghadang wanita tersebut agar tidak memetik bunga Neraka karena dia yang sudah berjuang keras untuk mendapatkannya. Tapi wanita itu menoleh kearahnya lalu menyeringai mengerikan."Sebaiknya tuan diam disitu. Wanita yang ada diatas sana harusnya sudah berada di Ranah Alam Dewa...Tapi dia malah ingin ikut campur sehingga dia terjebak oleh kekuatan milikku...Kekeke..Apakah tuan ingin menyusul nya juga?" Bara terkejut mendengar ucapan wanita bernama Tamashi No Yami tersebut."Apa kau bilang!? Kau mengurung Hu Shi Yun!?" teriak Bara dengan kedua mata melotot."Kekeke...! Jangan bertindak bodoh Tuanku, jika kau tak ingin berada di tempat