Bara Sena mulai mengerang kesakitan setelah perisai dari Akik Ijo dan kekuatan Raja Huang perlahan-lahan menghilang terkikis oleh perisai angin milik kakek Hong. Darah pun mulai membasahi sekujur tubuhnya. Perisai yang tercipta dari badai ruang itu ternyata mampu menghancurkan segalanya. Termasuk kekuatan perisai akik Ijo milik Bara Sena.Bara sudah berusaha bertahan sekuat tenaga untuk mencapai peti emas yang tidak terlindungi perisai tersebut. Meskipun dirinya harus merasakan kulitnya tercabik oleh perisai badai ruang tersebut, pemuda itu pun akhirnya berhasil mencapai peti emas dalam keadaan yang cukup mengenaskan.Seluruh pakaiannya hancur begitu juga dengan kulitnya yang banyak terkelupas dan juga tersayat oleh perisai tersebut. Bara menahan rasa sakit tersebut dengan menelan pil yang sudah dia siapkan untuk menghadapi rasa sakit saat dulu dia membuka Titik meridiannya. Pil itu cukup membantunya menahan rasa sakit yang luar biasa.Selama beberapa
Bara Sena mengamati bola kristal yang ada di tangannya tersebut selama beberapa saat lamanya. Setelah merasa cukup mengamati, dia pun meletakkan benda tersebut tepat didepannya. Kemudian dia kembali melongok kedalam peti dimana hanya tersisa sebuah anting perak yang bentuknya sangat mirip dengan anting perak pemberian kakek Hong sebelum mereka berada di Pagoda Dewa tersebut."Apakah memang anting ini sepasang? Tapi aneh juga kalau hanya ada satu anting...Hm, lebih baik aku simpan benda ini lebih dulu. Siapa tahu nanti akan berguna. Berdasarkan apa yang kakek Hong katakan, aku bisa menggunakan kekuatan angin jika aku memasang anting perak ini di telingaku..." batin Bara lalu memasukkan anting tersebut kedalam Dunia Penyimpanan miliknya.Di dalam peti emas tersebut sudah tidak ada lagi yang tersisa. Kini, Bara memusatkan perhatiannya pada bola kristal dimana tersimpan ribuan Inti Jiwa para Dewa yang telah dikumpulkan oleh Kakek Hong."Aku akan menyerapn
Bola Api yang dipadukan dengan kekuatan badai membuat api milik Bara Sena menyala lebih ganas. Bahkan membuat bola api itu mengeluarkan suara gemuruh padahal masih berada di atas tangan pemuda tersebut. Bara Sena pun langsung melemparkan bola api tersebut kedalam jurang yang dalam setelah dirasa kekuatan yang terkumpul cukup untuk membakar jurang tersebut.Wossshh!Bola Api menderu kedalam jurang. Namun anehnya saat bola api tersebut menyentuh kabut yang ada di tengah jurang, gerakan yang sebelumnya cepat berubah menjadi sangat lambat seperti ada yang menahannya. Bara Sena pun terkejut saat bola api miliknya melayang dengan sangat perlahan di dalam jurang yang dalam tersebut."Ini aneh. Serangan ku seharusnya lebih cepat dari ini..." batin pemuda tersebut.Hu Shi Yun mengetahui apa yang membuat Bara bertanya-tanya didalam hati. Dia pun menjelaskan kepada pemuda itu perihal retakan besar yang ada didepan mereka."Tuanku, jurang ini du
Sementara itu, di tempat pengungsian yang ada di pinggir Hutan Kematian...Di dalam sebuah tenda yang cukup besar yang berada di tempat paling dekat dengan hutan, nampak Ratu Song Yue yang tengah berjalan mondar-mandir. Dari raut wajahnya, nampak sekali kegelisahan tengah melanda hatinya. Sesekali dia menghela napas seolah ingin membuang rasa gelisah itu. Namun tetap saja itu tidak bisa. Wajah cantiknya tidak bisa membohongi perasaannya saat itu."Kemana mereka semua? Ini sudah dua hari semenjak mereka pergi memata-matai kepergian Xia Qing Yue...Apa yang terjadi pada mereka?" batin wanita itu.Tiba-tiba telinganya menangkap suara langkah kaki dari arah luar tenda. Langkah kaki itu berhenti didepan pintu masuk tenda yang sedikit terbuka. Song Yue pun segera duduk dan berusaha menenangkan perasaanya. Meski sebenarnya dirinya merasa khawatir akan keselamatan para tetua nya, sebisa mungkin dia berusaha untuk menyembunyikan perasaan itu dihadapan orang lain."Boleh aku masuk?" terdengar su
Rantai Ungu Raksasa itu kembali menghujam dengan keras kearah benteng Kerajaan Yoe yang kabarnya sangat kuat dan kokoh karena tercipta dari batu terkuat yang ada di dalam retakan tersebut.DUUMM! DUMM!Hantaman kali ini berbeda dengan yang sebelumnya. Karena amarah Bara Sena yang tiba-tiba meluap setelah mendengar kisah hidup Kakek Hong yang menyedihkan membuat kekuatan Rantai Ungu itu meningkat hingga berkali-kali lipat.Hal itu tentu saja membuat daya hantamnya menjadi luar biasa dahsyat. Benteng yang kokoh itupun jebol setelah dihantam dengan beberapa kali serangan. Banyak prajurti binatang Iblis Sapi yang tewas oleh serangan tersebut. Para Punggawa segera berkumpul dan membantu pertahanan benteng yang sudah jebol dengan membentuk formasi perisai tenaga dalam gabungan.Semua pun langsung menyalurkan kekuatan mereka pada satu sisi hingga tercipta perisai berbentuk bulat. Melihat hal itu, Hu Shi Yun pun tidak tinggal diam. Dia langsung melompat kearah depan lalu merubah wujudnya men
Raja Yoe menghentakkan kaki kanan nya ke tanah lalu disusul kaki yang sebelah kirinya. Setelah dia menghentakkan kedua kakinya, aura kuning pun menyeruak dari dalam tubuhnya. Aura kuning itu menyebar bagaikan kabut dengan aroma belerang yang sangat menyengat. Bara Sena masih penasaran, apa kegunaan dari aroma belerang tersebut.Sejak awal kedatangan Raja Yoe, kabut tipis berwarna kuning dengan aroma belerang yang menyengat itu semakin merebak memenuhi jurang tersebut. Untuk saat ini, pemuda itu masih belum merasakan apapun atau dampak dari aroma belerang tersebut. Tapi, cepat atau lambat, kabut itu akan sangat mengganggunya.Woorrrr!!!Suara keras terdengar saat dari dalam tubuh Raja Yoe merebak satu gelombang dahsyat yang memancarkan aroma belerang yang sangat pekat. Saat itulah Bara Sena baru mulai merasakan hawa panas yang luar biasa. Hawa panas itu menyelimuti tubuhnya yang tengah menghilang dari pandangan menggunakan Jurus Hantu Menari.
Kobaran api yang tercipta dari ledakan dahsyat itu membakar jurang raksasa tersebut sehingga membuatnya seperti jurang neraka. Sapi raksasa hasil dari penggabungan inti Jiwa para Punggawa itu pun hancur setelah menerima serangan bola api raksasa milik Bara Sena yang tercipta dari kekuatan para prajurit Kerajaan Yoe.Bara Sena sendiri tak pernah mengira bola api yang dia ciptakan dari kekuatan jiwa para prajurit itu sangatlah kuat hingga mampu menghancurkan lawan yang tercipta dari penggabungan inti jiwa."Luar biasa..." gumamnya.Raja Yoe yang sudah beberapa saat tidak sadarkan diri, akhirnya dia bangkit kembali. Wajahnya hancur oleh serangan Cahaya Pemusnah Kegelapan milik Bara Sena (warisan dari Ratu Azalea). Hancurnya wajah Raja Yoe justru membuatnya menjadi semakin terlihat mengerikan.Bara yang menyadari adanya pergerakan pun menoleh kearah makhluk tersebut."Akhirnya kau bangun juga. Lihatlah, aku telah menghukum semua orangmu
Bara Sena menyeringai melihat Raja Yoe yang terkejut dengan wujud Iblis Tanduk Api miliknya. Nampak makhluk berkepala sapi itu ternganga saat dirinya hendak melepaskan salah satu dari sembilan bola api yang ada di belakang tubuhnya."Kau terkejut melihat diriku yang bisa berubah menjadi Iblis? Sayangnya, terlambat bagimu untuk menghentikan diriku...Sesama iblis harusnya tahu apa yang harus dilakukan bukan?" ucap Bara Sena.Raja Yoe menyilangkan kedua lengan raksasa nya itu didepan dada seolah siap menghadapi serangan dari salah satu bola api milik Bara Sena. "Aku tidak tahu bagaimana kau bisa memiliki kekuatan itu. Saat ini, aku ingin tahu, apakah kekuatan yang kau miliki itu benar-benar milik dia...Atau, kau hanya sekedar menirunya..." sahut Raja Yoe dengan tatapan tajam.Saat itu juga, kedua lengan raksasa miliknya menyala merah. Setelah melihat beberapa kali kekuatan asli milik Raja Yoe, Bara Sena sebenarnya baru menyadari ada kesamaan k