“Sedari awal, bencana telah lama mengintai. Kita harus lakukan sesuatu yang bahkan akan merugikanmu sendiri nantinya, Mr. Undead,” tuturnya sesaat sebelum berteleportasi.“Apa? Tunggu!” Terlambat sudah bagi Halbert berbicara, lantaran Andrew telah melarikan diri setelah memberinya peringatan. “Ck, pria itu sungguh tidak bisa diharapkan!”Berbagai potongan mulai terkumpul, Halbert yang merasa bahwa inilah tujuannya hidup sekarang. Mulai merasa letih, jika kembali mengingat apa yang ia lakukan ketika bangkit waktu itu. “Aku paling benci dengan orang yang berkhianat. Gaston, aku harap apa yang aku rasakan tidak salah. Kau membunuhku bukan karena keinginanmu melainkan kau sedang dikendalikan, aku memilih untuk percaya itu.”Tetapi, Halbert kesulitan melepas rasa relanya. Lantaran ia sudah dua kali terbunuh dengan cara yang sama itupun oleh orang yang sama pula. Perasaannya mungkin bimbang, tapi di satu sisi ia berusaha mengingat setiap kebaikan Gaston kepadanya. “Hawa di kediaman ini b
Tidak lama setelah mengurung Noah dkk. Prajurit itu datang lagi untuk menemui mereka. “Kalian semua masih waras 'kan?”“Keluarkan aku!!” teriak Noah dengan penampilan yang cukup lusuh. “Tidak akan.”“Lalu untuk apa kau datang ke sini?! Mau mengejek!? Hah!” amuknya.“Tuan Noah yang biasa tenang bisa jadi seganas ini karena satu hal ya. Yah, tapi kalian akan segera keluar dari sini jika orang itu sudah ditemukan.”“Orang itu ...beliau? Kenapa?” Dari detik itu, Noah mengira bahwa Raja sudah mengetahui kebenaran tentang Halbert.Tapi, jika melihat prajurit ini, prajurit ini sedang dikendalikan, Noah jadi tidak percaya bahwa semua ini adalah perintah Raja. 'Satu-satunya orang yang bisa menggunakan sihir gelap yang aku tahu adalah Gaston Bruke. Kalau prajurit ini dikendalikan olehnya maka itu artinya dia ingin menahan kami tanpa sepengetahuan Raja dan juga agar kami tidak segera menemukan Tuan Halbert,' batin Noah.***Sayup-sayup, akhirnya Earl terbangun dari tidur lelapnya setelah apa
Satu persatu orang-orang baik yang penduduk biasa ataupun tidak, mereka telah dimanipulasi dengan sihir gelap. ***Dari masa ke masa, peperangan tak ada habisnya. Meskipun Eadric berniat mengubah kerajaan dengan cinta damai, namun sayang semua sudah terlambat. Setelah terbunuhnya sang pemimpin Pedang Raja—Halbert Stanley, kerajaan mengalami kekacauan sedikit. Walau hanya sedikit, itu berdampak pada semangat para prajurit yang mana menjadikan beliau sebagai panutan kesatria. Kehilangannya membuat semua orang terkejut. Namun hal itu bukanlah kejadian buruk terakhir kalinya. Sebab, tak lama kemudian datang peringatan akan adanya peperangan. Menilik hal tersebut, nyatanya setelah menghabiskan banyak waktu, sekelompok anggota Pedang Raja yang berkhianat justru membantai kerajaan musuh sendirian. Bukan dengan niat memenangkan perang, melainkan karena hal lain.Hal-hal buruk kembali terjadi, di wilayah Duke Ansh. Diduga Gaston berhubungan dengan perbudakan yang dilakukan oleh Duke Ansh. H
Derap langkah kaki yang kuat, menghentakkan tanah, dan membuat gema di ruang bawah tanah. Noah, Rose lalu Alvaro bergegas menuju ke atas untuk mencari tahu situasi yang telah terjadi. Sesaat sebelumnya, mereka dikurung bawah tanah akibat kesalahpahaman. Namun nyatanya itu bukanlah kesalahpahaman melainkan jebakan untuk membuat mereka tertahan sementara Halbert masih dalam keadaan hilang. “Ayo, cepat! Aku punya firasat buruk!” Noah merasa firasat buruk dari waktu ke waktu, dirinya tak ingin tertinggal satu kabar baik itu hal baik ataupun hal buruk. Drap! Drap!Saat ketika, mereka hendak mencapai atas. Noah merasakan sesuatu.“Berhenti!” Lalu membuat mereka berhenti dengan gerakan tangan. “Ada apa, Tuan Noah?”“Seseorang datang!”Karena sihir pendeteksi belum dilepaskan, ia jadi sadar lebih cepat akan kehadiran seseorang di depan sana. Tapi tak menyangka bahwa itu adalah Komandan Earl.“Oh, kalian rupanya ada di sini?” Komandan Earl memiringkan kepala dengan tatapan sinis ke arah m
Datang tamu tak diundang, Raja Eadric bergidik setengah mati. Ia sekilas tak percaya apa yang dilihatnya sekarang, namun ini nyata bukan sekadar mimpi atau ilusi.“Dasar t*ngik!” Ialah Raja Dunia Bawah, dahulu kala adalah Raja di Kerajaan bagian timur, musuh terakhir Eadric kala memenangkan peperangan saudara di masa tersebut. Melihatnya berdiri bukan sebagai manusia lagi. Eadric pun semakin terbawa emosi, amarah terus meluap bagai air yang tumpah, terjun begitu saja tanpa mengenal waktu. “Sudah, sudah. Jangan marah begitu, pangeran. Oh, tunggu. Melihatmu memakai mahkota, itu artinya kau sudah jadi Raja ya?”“Orang sepertimu kenapa harus menjadi bencana? Apa kau sudah tidak waras?!”“Sudahlah, kita semua memiliki ambisi. Apa salahnya aku memilih jalan yang sedikit berbeda dari para leluhur kita berdua. Lagi pula aku sudah tidak ingat semua leluhur bahkan mengingatmu yang sudah menjadi Raja semenjak itu, kesulitan.” Ia berkata begitu seakan tengah mengejek. “Dan satu hal lagi, Raj
Sebagai seorang Ayah, meskipun bukan Ayah yang sebenarnya, saat Eadric memiliki hubungan dengan Gaston dan Halbert, ia merasa kebahagiaan akan terus bersama selamanya. Itulah yang ia pikir dan impikan sejak dulu.Setiap waktu yang dilalui oleh mereka, selalu terkenang dan membuat Eadric merasa ingin kembali ke masa lalu.Seringkali pertengkaran terjadi di antara mereka, kadang-kadang pernah anak-anak itu tidak kunjung pulang. Lalu raja sendirilah yang mencari mereka meskipun, harus diam-diam untuk bisa keluar dari istana.Bahkan semua masalah yang akhir-akhir itu terjadi pula hanya karena mereka berdua saja. Raja Eadric dibuat pusing tujuh keliling. Kemudian berpikir, “Beginilah rasanya jadi Ayah. Aku mungkin tidak bisa mengangkat mereka sebagai anakku karena aku tidak ingin membuat mereka berhadapan dengan hal berbahaya. Tapi aku merasa senang dengan pencapaian mereka selama ini.”Eadric merasa resah namun di saat yang sama juga merasa bahagia. Inilah rasanya sebagai Ayah, sebagai o
Pertarungan di antara kedua Raja, telah mencapai titik akhirnya. Siapakah yang menang dan siapakah yang kalah, jujur saja Eadric tak begitu mementingkannya asalkan dapat mengirim Raja Dunia Bawah kembali ke asalnya yaitu neraka.Sementara itu telah terjadi pertarungan sengit lainnya di penjara bawah tanah. Noah dkk hendak bergegas pergi menuju ke atas justru dihalangi oleh Komandan Earl yang sudah dimanipulasi. Jiwanya seolah bukan jiwa milik Earl sendiri, sehingga tak ragu mengacungkan pedang ke sekutu sendiri. Noah sempat terdorong mundur lantaran ujung pedang Earl nyaris menusuk lehernya saat itu. Terlambat sedikit ia pasti sudah tewas di tempat tanpa mampu melihat serangannya. Jalan mereka terhambat dan area pertarungan sangatlah sempit. Dari sudut manapun, mereka semua benar-benar telah terpojokkan. Lalu, Alvaro si Elf Petarung yang dipungut oleh Halbert, ia berdiri sebagai mahluk yang akan melawan Earl sendirian. “Saat ada celah, tolong melarikan diri secepatnya.”“Kau pikir
Dengan mencurahkan seluruh kekuatan sihirnya, ia mampu mengambil banyak dari energi kehidupan alam di sekitar. Sosoknya pun berubah, dari tingkatan Elf petarung berkulit coklat matang, menjadi pria dengan kulit putih bersinar dengan mata terang dan tanduk biru cerah. Seolah ia adalah dewa, Dewa Alam. Meski begitu, kekuatannya memiliki resiko yang cukup tinggi. Selain menghancurkan alam, membuat tumbuhan layu, Alvaro tidak bisa berhenti menggunakan kekuatan itu sebelum kekuatannya sendiri benar-benar sudah terkuras habis.Yang itu berarti semakin lama ia bertarung dan menyerap energi alam dengan sendirinya, maka semakin lama pula lah ketika ia hendak kembali ke wujud aslinya.“Dengan niat membunuh. Bisa saja aku melakukan itu, membunuhmu. Tapi aku tidak mau membunuh lawan yang tidak punya kendali terhadap tubuhnya sendiri!” Pertarungan di antara mereka, saling menyerang dan bertahan secara bergantian. Tidak ada celah di antara mereka berdua. Earl pun terus mengayunkan pedang secara s