Beranda / Romansa / Lady D Milik Sang Penguasa / Bab 26. Hilangkan pikiran bodoh itu

Share

Bab 26. Hilangkan pikiran bodoh itu

Penulis: Runayanti
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-27 09:08:52

Yama tidak menyahut. Sentuhan hangatnya membuat Dea meremang, bulu kuduknya berdiri saat Yama menariknya hingga tepat di sisi ranjangnya

"Yama, aku—"

"Aku tidak butuh uang itu," sela Yama dengan suara rendah, tetapi penuh ketegasan.

Dahi Dea berkerut. "Lalu apa yang kau inginkan?" Dea berusaha menarik tangannya sendiri agar terlepas dari genggaman Yama.

"Kau harus menemaniku sampai aku tertidur," ulang Yama, kali ini dengan nada yang tidak bisa dibantah.

Dea tertegun. Ia menatap pria itu dengan bingung, seolah ingin memastikan apakah ia mendengar dengan benar. "Apa? Tidak, Yama. Aku sudah ke sini, sudah menyerahkan uangnya, dan sekarang aku ingin pulang. Lepas—"

Namun, sebelum ia bisa menarik tangannya, Yama menariknya lebih kuat. Dalam sekejap, Dea terjatuh ke atas ranjang pasien yang luas dan empuk itu.

"Aahh!"

Bulu kuduknya kembal

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 27. Tidak mencuci gigi

    Dea mundur beberapa langkah dengan jantung yang masih berdegup kencang, lalu berbalik dan berjalan cepat keluar dari kamar.Saat pintu tertutup di belakangnya, ia menyentuh bibirnya sendiri dengan tatapan kosong. Wajahnya panas, tubuhnya gemetar karena campuran emosi yang membingungkan."Apa yang baru saja terjadi?! Aargh... Aku bahkan tidak mencuci gigi di malam hari!"Wajahnya memerah dan dia begitu panik disertai malu.Bob yang setia menjaga di luar pintu, melihatnya dengan ekspresi datar."Mau diantar ke mana?" tanyanya sebagai sapaan, sementara Dea melangkah melewatinya dengan wajah tertunduk, menuju ke lift."Aku akan pulang, t-tidak, usah diantar. Aku akan pulang sendiri."Namun, Bob tetap mengikuti Dea karena dia tahu apa yang menjadi tugasnya."Saya akan mengantar Anda pulang karena itu adalah tugas yang sudah diberikan oleh Tuan Yama," sahut Bob den

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 28. Pemilik baru Perusahaan

    Dea menunduk patuh, meskipun dalam hatinya ia merasa lelah. Ia baru saja mendapatkan beberapa shift malam yang bisa menghasilkan uang lumayan banyak baginya, bekerja membantu ibunya tidak akan digaji tentunya. Sementara Ayahnya pasti membutuhkan biaya yang cukup banyak untuk obat-obatan.Namun, ada satu hal yang harus ia lakukan terlebih dahulu.Dengan cepat, ia menghampiri Bob yang masih berdiri di dekat mobil dan menatapnya dengan serius."Bob, tolong jangan ikut denganku lagi," pintanya dengan suara tegas. "Aku yang akan bertanggung jawab kepada Yama sepenuhnya.""Tapi, Tuan Yama ingin memastikan Anda hadir di sana jam tujuh malam."Dea berpikir sejenak lalu menjawab, "Baiklah. Aku berjanji akan menemuinya nanti malam, jam tujuh! Sesuai permintaannya. Bagaimana?"Bob menatap Dea dengan ekspresi datar, jelas tidak yakin apakah ia boleh mempercayai gadis itu atau tidak. "Nona yakin?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 29. Harga diri yang terhina

    Dea terkejut karena perubahan mendadak saat supervisor perusahaan kembali memangilnya. Dia hampir sampai ke ruangan kasir untuk mengambil sisa gaji.“Kamu aman sekarang. Tidak jadi dipecat, uhum... ternyata Vivi yang melakukan kesalahan. CCTV sudah menunjukkan segalanya.”Dea masih terpaku di tempatnya. Dia tidak tahu harus mengatakan apa. Campuran rasa syukur dan bingung memenuhi hatinya.“Kenapa... Kenapa Vivi melakukan ini semua?” tanya Dea akhirnya.Sang supervisor merasa kesal karena dia memang tidak begitu menyukai Dea, tetapi dia harus bersikap manis bila masih ingin mempertahankan pekerjaannya.Dia juga tidak ingin berbasa basi lebih lanjut dengan Dea yang dianggapnya berstatus rendah tapi entah bagaimana bisa memiliki hubungan dengan pemilik perusahaan baru."Kami memutuskan akan menaikkan gaji Anda sebagai kompensasi atas kesalahan ini," l

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 30. Makan malam istimewa

    Dea mengepalkan tangannya di dalam bak air kotor.Melia tertawa sambil menempel manja di lengan suaminya. "Tentu saja, Sayang. Bayangkan kalau kamu menikah dengannya, mungkin sekarang kamu juga sedang mencuci piring bersamanya!"Sanjaya dan Melia tertawa puas.Namun, tawa mereka terhenti dalam sekejap saat tiba-tiba...Byuurrr!Air kotor dari bak cucian piring meluncur deras ke arah mereka berdua, membasahi pakaian mereka dari kepala hingga kaki."APA-APAAN INI?!" Melia menjerit, matanya melebar karena jijik.Sanjaya mengangkat tangannya, mencoba mengelap wajahnya yang basah oleh air penuh sisa minyak dan sabun. "Gila! Siapa yang melakukannya?!"Jawabannya langsung mereka dapatkan saat mereka menoleh dan melihat ibu Dea berdiri dengan ember kosong di tangannya, wajahnya merah padam karena amarah."Aku yang mela

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 31. Ciuman

    Yama memejamkan matanya sejenak, menahan frustrasi. Ia ingin mengatakan bahwa ini bukan untuk Meisya, tetapi saat ia hendak berbicara, neneknya tiba-tiba menepuk tangannya lagi."Ayo, ayo, sebelum makanan ini dingin! Yama sudah menyiapkan semuanya dengan baik, akan sangat disayangkan jika kalian tidak langsung menikmatinya," desak neneknya dengan penuh semangat dan mendorong Meisya sehingga duduk di kursi mewah yang belakangnya sudah diikat dengan sedikit bunga dan pita-pita."Duduk," perintah Nenek kepada Yama.Yama hanya bisa menghela napas panjang. Ia tahu tidak ada gunanya membantah jika neneknya sudah berkehendak seperti ini. Dia duduk dengan patuh dan dengan terpaksa, ia akhirnya mengambil sendok dan mulai makan.Meisya tersenyum puas, merasa menang. Ia dengan senang hati duduk di seberang Yama dan mulai menikmati makanan yang seharusnya bukan untuknya.Nenek keluar dari ruangan itu agar kedua insan yang disayanginya dapat menikmati waktu romantis mereka.Satu jam berlalu dalam

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 32. Satu malam seratus juta

    "Kamu sudah melihat wanita yang kupilih," katanya dengan nada dingin. "Sekarang, kamu pergilah. Keluar dari sini sebelum kamu membuat dirimu lebih malu dari ini."Wajah Meisya memucat. "Y-Yama, kau tidak serius, kan?" suaranya terdengar bergetar.Yama tidak menjawab. Tatapannya yang dingin dan tajam sudah cukup menjadi jawaban.Meisya menggigit bibirnya dengan keras, menahan air mata yang mulai menggenang di matanya. Dengan penuh rasa sakit dan amarah, ia akhirnya berbalik dan berlari keluar dari ruangan.Bam!Meisya membanting pintu dengan kesal, meninggalkan Dea yang masih terduduk di pangkuan Yama.Hening sejenak.Dea masih terengah-engah, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi."Apa yang kau lakukan, Yama?!" serunya dengan suara bergetar dan wajah yang masih hangat dan daun telinga yang masih berwarna merah.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 33. Skak mat!

    Jantungnya berdegup kencang, wajahnya memanas. Ia hampir kehilangan keseimbangan karena shock dengan keberadaan Yama di belakangnya secara tiba-tiba, tetapi sebelum tubuhnya jatuh, tangan Yama dengan sigap menarik pinggangnya dan menahannya agar tetap berdiri.Kedekatan ini…Dea bisa merasakan kehangatan tubuh pria itu dari belakangnya. Napasnya tercekat, sementara pikirannya mendadak kosong.Gawat!Yama… mengetahui bahwa dia masih perawan di malam itu. Wajah Dea terasa panas, membayangkan malam penuh gairah yang sudah mereka alami tanpa bisa dicegah saat itu. Walau kesadarannya minim saat itu, tetapi dia tidak bisa membohongi dirinya bahwa dia ikut menikmati pelayanan yang diberikan pria tampan tanpa kekurangan itu.Ia berusaha mengumpulkan pikirannya dan menjawab, meskipun suaranya terdengar lebih gugup dari yang ia harapkan. "A-aku, aku sudah pasti lebih mahal!"

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 34. Siapa gadis itu?

    Sementara itu, Yama terus menatapnya dan tertawa kecil dalam hati. Wanita itu tampak seperti bidak catur yang baru saja terpojok tanpa jalan keluar.Taktik yang sangat sempurna!Seolah belum cukup menjebaknya, Yama melanjutkan dengan nada lembut namun mematikan, "Aku memiliki sebuah rumah kecil. Mari kita menikah dan tinggal bersama di rumah itu. Aku akan melayanimu setiap malam.""Tidak usah!" pekik Dea panik.Wajahnya semakin merah, entah karena marah, malu, atau frustasi menghadapi pria yang satu ini.Ia benar-benar terperangkap!Senyum Yama semakin melebar. "Kenapa tidak? Bukankah ini solusi terbaik?"Dea buru-buru mendorong tubuh Yama sehingga ada jarak untuk melarikan diri. Yama mengikuti gerakannya saat ia mundur selangkah demi selangkah, Yama menatapnya seolah ia tidak punya tempat untuk lari.Dalam hati, Dea

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03

Bab terbaru

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 151. Kamu bisa sembuh, Sayang

    Hari-hari itu panjang, melelahkan, dan penuh luka yang tidak pernah benar-benar terucap. Namun Meisya bertahan. Dia mencintai Yama sejak kecil. Semua kelicikan yang dia perbuat kepada Dea adalah karena kecemburuannya.Adapun kesalahan terbesarnya adalah bahwa dia mencelakakan hidup mendiang ibu Yama, namun semua itu adalah karena perintah Nenek Yama sendiri dan dia hanya melakukan beberapa tugas yang tanpa sengaja mencelakakan wanita malang itu. Meisya berada dalam ketakutan setiap mengingat kapan waktunya Yama mengetahui rahasia terdalamnya, namun lebih takut lagi bila kehilangan diri Yama.Ketika dokter mengatakan Yama harus mulai menjalani terapi jalan agar saraf di kakinya kembali aktif, Meisya adalah orang pertama yang menawarkan diri untuk membantu. Dengan sabar, ia menggenggam tangan Yama, melangkah pelan-pelan menyusuri lorong rumah sakit.“Kamu tidak harus cepat. Satu langkah saja sudah cukup hari ini,” ucap Meisy

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 150. Meisya yang setia

    Pintu kamar terbuka perlahan, Yama menoleh, sosok ramping dengan setangkai bunga dan sebuah rantang thermal. Meisya melangkah masuk dengan senyum penuh kelembutan, meski wajahnya terlihat sedikit kuyu karena terlalu sering menangis.“Yama…” bisiknya lembut, “aku datang.”Tak ada reaksi. Yama menatap langit-langit seakan tak ada siapa pun di ruangan itu. Di antara semua orang yang menjengguknya, dia paling tidak ingin bertemu dengan Meisya. Namun wanita itu sangat rajin walau sering menerima penolakan keras dari Yama.Yama bahkan pernah melempar bubur yang dibawa Meisya.Meisya meletakkan bunga krisan kecil berwarna-warni di meja samping ranjang pasien. Lalu ia duduk perlahan di kursi besi, membuka rantang bubur, dan mengaduk perlahan. Aromanya ayam herbal memenuhi udara. Uap mengepul dari rantang thermal tersebut. Berhasil mencuri perhatian Yama karena wanginya.“Kamu harus makan, Sayang” kata

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 149. Lepaskan aku

    Namun, adakah dia bisa begitu tega untuk membiarkan anak itu hidup tanpa dukungan dari orang yang seharusnya bertanggung jawab? Selama ini, dia berusaha melihat sisi baik dari Yama, berharap ada cinta yang tersembunyi di dalamnya, meskipun ia tidak pernah mengungkapkannya. Sampai detik ini pun, dia masih belum memiliki kabar dari Yama selain mimpi buruk yang membuatnya kecewa.Pangeran Frans melangkah mendekat, tatapannya masih tidak berubah. "Sayangku, Dea...kamu harus memikirkan masa depan anakmu, Cintaku. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam bayang-bayang masa lalu dan harapan kosong. Lupakan Yama.""Kamu tahu, mengapa aku memutuskan mengejarmu? Padahal sebelumnya aku membantu pertemuan kalian dengan menculikmu?"Dea menengadahkan kepalanya, menatap Pangeran Frans dalam-dalam."Karena dia terlalu pengecut!" geram Pangeran Frans."Aku sudah membantu dengan menculikmu, tetapi tidak ada yang dapat dia bahas atau lakukan.

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 148. Yama tidak akan pernah mengakui anak itu

    Sementara di kamar Dea, Dea terkejut mendapati kabar dari sang Dokter yang memeriksanya bahwa dirinya sudah hamil."Ini adalah anak Yama," gumamnya dengan perasaan tidak menentu seraya memeang perutnya yang masih datar.Kedua matanya berkaca-kaca, antara menerima kenyataan yang seharusnya membuat dirinya bahagia. Dia sangat mencintai Yama dari lubuk hati terdalamnya. Satu-satunya pria yang pernah menyentuhnya hanya Yama."Kamu adalah bukti cinta Mama kepada Papamu," bisik Dea dengan suara bergetar. Dia ingat malam bergairah milik mereka berdua. Dia merindukan semua sentuhan panas dari pria yang sangat dia cintai itu. Pria yang sudah jauh darinya."Mama akan bertahan," ucapnya lirih.Keesokkan harinya, Pangeran Frans pergi mengunjungi Dea dengan sekeranjang buah-buahan dan balon berwarna warni."Dea Sayang..." Pangeran Frans menyodorkan balon-balon yang sudah diikat pita ke hadapan

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 147. Hamil

    Yama memegang erat tangan Dea lalu berkata, "kita akan menjalani kematian bersama-sama. Aku mencintaimu, Dea."Dea mengangguk dan membiarkan Yama menciumnya. Sebuah ciuman perpisahan sekaligus penyatuan yang alami."Aku juga mencintaimu, Yama."Dea memekik tertahan saat merasakan pesawat yang mulai terjatuh dan ledakan-ledakan kecil terjadi.Panik membuat Dea terbangun dari tidurnya."Yama!" pekiknya lalu menyadari dirinya sedang terduduk di atas ranjang.Air mata mengalir membasahi wajahnya kembali.Tubuhnya penuh keringat . "Hanya mimpi..." desisnya dengan lirih."Aku sungguh merindukanmu, Yama."Dea menangis sejadi-jadinya di atas ranjang yang dingin dan sepi itu.***Keesokkan harinya, wajah Dea semakin pucat dan semakin kuyu. Dea bahkan tidak mengganti pakaiannya yang basah oleh keringat. Dia terlihat seperti boneka tidak bernyawa yang bersandar di sandaran ranjang, menatap kosong ke jendela.Di

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 146. Mimpi buruk

    "Hanya makan bersama dan saling berbicara, mungkin saya bisa memberikan beberapa penjelasan kepadamu mengenai alasan saya melakukan semua ini, jangan takut. Aku belum berniat memakanmu," gurau Frans seraya mengandeng tangan Dea menuju kursinya.“Apa yang ingin Anda katakan, Pangeran?” tanyanya dingin seraya menghentakkan pantatnya ke kursi, meskipun ia berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang. “Saya sudah cukup mendengar penjelasan dari Anda tadi, bukan?”Frans menyandarkan punggungnya ke kursi, terlihat serius. “Saya tahu saya tidak bisa menghapus apa yang telah saya lakukan dengan mudah. Saya tahu Anda membenci saya sekarang, Dea. Tetapi saya ingin Anda tahu bahwa saya benar-benar menyesal. Saya tidak tahu bagaimana bisa terjebak dalam kasus ini, tetapi sekarang saya sadar, baiklah...saya memang salah karena berusaha menyingkirkan Yama.”Dea menatapnya dengan mata penuh curiga. Ka

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 145. Jadilah istriku

    Keputusan sudah diambil, dan Dea harus melangkah maju dengan kepala tegak. Itulah yang dikatakan Ratu, dan Dea tahu betul bahwa ia tidak punya pilihan lain. Dea mengusap wajahnya kasar. Merasa kesal dan ingin berteriak.Pangeran yang selama ini ia anggap sebagai musuh, yang telah membuat hidupnya penuh dengan kebohongan dan pengkhianatan. Namun kini, ia dipaksa untuk bersatu dengannya, sebagai suami istri yang sah. Entah karena politik atau karena Ratu merasa tidak ada jalan lain. Dea tidak tahu, dan ia juga tidak ingin tahu. Yang pasti, Frans masih berada dalam Kerajaan, masih dalam jangkauan yang bisa membuat hidupnya semakin kacau.Dea tiba di ruang makan besar, tempat biasa para keluarga kerajaan dan tamu kerajaan makan bersama. Namun, kali ini ruang itu terasa sepi, hanya ada Frans yang duduk dengan santai, menunggu kedatangannya. Pandangannya tertuju pada Dea dengan tatapan yang sulit dibaca.“Lady Dea, silak

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 144. Kesalahpahaman Yama

    Yama memicingkan mata. Jantungnya berdetak cepat, sangat terkejut, bukan karena efek obat, tapi karena luka lain yang baru saja dibuka paksa. Kata-kata mereka menggema dalam benaknya seperti palu godam yang menghancurkan kepercayaannya terhadap Dea.“Serius? Dia tega gitu?”“Ya iyalah. Siapa sih yang bisa menolak gelar Lady dan pernikahan dengan Pangeran? Lagipula… mereka bilang dia sudah bosan sama Yama. Katanya pria itu terlalu rumit dan nggak bisa berkomitmen.”"Betul, kabarnya pria itu bahkan tidak bisa lagi merasakan kakinya.""Nah, itulah, mungkin juga dia sudah tidak mampu untuk..."Terdengar cekikikan dari arah belakang mereka.Yama memalingkan wajah, menelan amarah yang mendidih di tenggorokan. Otot-ototnya menegang, dan sebelum para perawat bisa mengantisipasi, dia berontak. Selang infusnya tercabut, dan darah menetes dari pergelangan tangan saat ia memaksakan diri bangkit."Eh, Tuan!" Salah seorang perawat segera bangkit dari kursinya saat mendapatkan gerakan mendadak dari

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 143. Ratu mengancamku?

    Dea menatapnya, merasa seolah dunia berhenti berputar. "Maaf, Yang Mulia? Ini tidak sesuai dengan keputusan awal, boleh saya tahu, apa yang terjadi?""Keputusan ini adalah titah kerajaan," ucap Ratu, menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diganggu. "Sebagai seorang Lady, pernikahanmu dengan Pangeran Frans akan menyatukan dua bagian penting kerajaan ini. Pernikahan ini juga akan membuat kehidupan kalian menjadi lebih stabil dan mengembalikan citra Pangeran Frans di mata rakyat."Dea merasa matanya terbelalak tidak percaya. “Tapi… Yama? Apa yang akan terjadi pada Yama?” Suaranya bergetar, penuh kebingungan dan ketakutan.“Yama telah membuat pilihan sendiri. Kini saatnya dia meninggalkan kerajaan ini,” jawab Ratu, tanpa emosi. "Dia bukan bagian dari masa depan kerajaan ini, Dea."Dea merasa mulutnya kering. Hatinya seakan ditarik keluar dari dadanya, terasa kosong dan h

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status