Share

Bab 134. Kecurigaan

Penulis: Runayanti
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-16 10:08:54

"Nona Dea," sapanya dengan suara bergetar dan canggung.

“Eh, kamu!” suara itu membuatnya tercekat. “Kamu lihat Yama?”

Ajudan itu menelan ludah. Pandangannya melirik ke belakang dengan canggung, lalu kembali ke wajah Dea yang terlihat khawatir. “T-tidak, Nona Dea... S-saya tidak melihatnya,” jawabnya cepat dan semakin terlihat canggung sambil menggeleng. “M-mungkin dia masih di bukit barat?”

"A-aku harus kembali ke tenda," lanjutnya. Ia langsung berlari setelah itu, seperti dikejar sesuatu yang tidak kasat mata.

Dea terdiam, keningnya berkerut. Hati kecilnya merasa ada yang aneh dengan gestur ajudan itu. Tapi ia menaikkan bahu lalu memilih masuk ke dalam tenda. Berharap, mungkin Pangeran Frans tahu.

Di dalam, Pangeran Frans bangkit dari kursinya dan menyambutnya dengan senyum lembut. Ia memeluk Dea erat, seperti ingin menunjukkan bahwa ia peduli.<

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 135. Bertahan

    Ia mulai mencoba menggulingkan tubuhnya, mencari posisi yang bisa memudahkan upayanya. Lututnya yang terluka menyeret di atas bebatuan kasar, menimbulkan goresan baru yang membuatnya terasa nyeri berkelanjutan.Yama mendesis, menahan nyeri.Kantung mayat yang cukup tebal itu lumayan membantu sehingga dirinya tidak menjadi patung es di dalam jurang itu.Namun, setiap tarikan napasnya seperti dihantam paku-paku dingin menusuk langsung ke paru-parunya. Tapi Yama tetap bergerak, perlahan, pasti. Sampai dia benar-benar mendapat lubang yang cukup besar untuk menghirup udara lebih."Sedikit lagi!" gumamnya seraya beristirahat. Yama sudah berhasil mengorek lubang sebesar satu jari telunjuk di kantong mayat yang membungkusnya. Kantong mayat dengan kualitas premium milik kekaisaran bukan terbuat dari kantung plastik murahan, sehingga tanpa disadari, kantung itu sudah membantu menjaga kehangatan tubuh Yama. Bila tidak demikian, Yama mungkin sudah menin

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 136. Lepaskan Nona Dea!

    Namun, Yama akhirnya bisa bernapas lega pada saat seseorang akhirnya menemukannya. Saat dia melihat bayangan samar di antara es yang sudah membentuk lingkaran sekeliling matanya."T-tolong."Seorang lelaki tua dari pemukiman bawah, dengan kereta kayu berisi ramuan dan kayu bakar. Matanya membelalak saat melihat tubuh tergeletak di antara bebatuan. "Hei!" pekiknya seraya berlari mendekati dengan langkah besar menginjak salju yang tebal.Luka dan darah Yama yang mulai membeku sudah hampir menyatu dengan salju. Pria tua itu bergidik dengan bekas noda cukup panjang di belakang Yama."Astaga… kamu masih hidup!" serunya panik menyadari sudah berapa lama Yama berusaha bertahan hanya dengan merangkak dalam luka yang tetap mengalirkan darah.Yama tak bisa menjawab. Dia merasa kedua lututnya mungkin sudah hancur. Tapi dia tidak peduli.Ia hanya menggeliat pelan, matanya mengerjap samar. Tapi itu cukup j

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 137. Jurang sisi Bukit Barat

    Pak Jio itu memungut ponsel itu, menyalakan kembali rekaman.Suara Frans yang dingin, suara ajudan yang ragu, kalimat demi kalimat, semua mengalir dari benda pipih itu. Tidak ada lagi yang bisa disangkal.Pak Jio menatap Pangeran Frans dengan wajah serius. “Atas nama Ratu, Anda diminta segera kembali ke istana untuk dimintai pertanggungjawaban.”Pak Jio segera memberi isyarat kepada dua pengawal lainnya dan mereka dengan gerakan cepat menahan ajudan dan Pangeran Frans. Memelintir tangan mereka ke belakang, melepaskan Dea.Frans menggeram. Matanya menatap Dea penuh benci. “Kau memilih jalan yang salah, Dea. Kau akan menyesali ini. Sepertinya kamu lupa satu hal, aku punya hubungan darah daging dengan Ratu!” geramnya.Dea menatapnya balik, penuh keberanian. “Tidak. Yang akan menyesal... adalah orang-orang yang mengira mereka bisa bermain di atas nyawa orang lain tanpa konsekuensi.”&

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 138. Ciuman penyembuh jiwa

    Yama mengangguk kecil dan Dea segera memberi isyarat agar para medis segera membalut luka Yama dan memberikan obat yang dibutuhkan.“Lalu... Frans…, dia” kata Yama terputus-putus.“Sudah, aku sudah tahu. Pangeran itu yang menjadi dalang dari semua ini,” kata Dea pelan tapi tegas.“Semua sudah beres. Rekaman sudah sampai ke pengawal. Dia akan diadili oleh Ratu," lanjutnya.Yama memejamkan mata. Mengangguk kecil. Air mata kecil lolos dari pelupuknya. Entah karena lega, atau karena luka terlalu banyak, terlalu dalam, baik di tubuh maupun hati. Entah juga karena kerinduannya sangat besar kepada Dea"D-dingin." Suara Yama bergetar hebat."Tambahkan selimut!" perintah Dea.Seorang perawat segera memberikan suntikan gizi dan infus cairan hangat kristasoid agar Yama tidak terlalu menderita dalam hipotermia yang dia alami saat ini.Gubuk i

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 139. Pernyataan cinta

    Yama menarik Dea lebih dekat. Dada mereka saling menempel. Jantungnya yang lemah berdetak lebih kuat seiring setiap tarikan napas dari ciuman mereka. Ciuman itu membara, bukan hanya menghangatkan tubuhnya, tapi juga jiwanya.Ciuman penuh kerinduan dan kasih yang dalam. Rasa saling menyayangi yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Penulis aja kesulitan menggambarkannya melalui kalimat.Setelah beberapa saat, mereka berdua terdiam kembali, saling mendekap erat. Nafas mereka berhembus satu sama lain, menyatu di udara yang masih menggigit."Aku mencintaimu, Dea," bisik Yama di antara uap dingin yang mengepul di antara mereka."Aku juga mencintaimu, Yama. Sejak awal pertemuan kita di malam yang membara itu.""Kamu merindukan malam itu?" Yama sengaja bertanya. Dea merebahkan kepalanya di dada bidang Yama. Suhu tubuh pria itu mulai menunjukkan tanda-tanda melewati masa kritis."Sangat, aku merindukan semua sentuhanmu. Penyatuanmu dengan kekuatanmu dalam menyiksaku," gurau Dea."Aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 140. Menghadap Ratu

    Dea menatapnya, wajahnya lembut namun tegas. “Ya. Dan aku akan terus melindungimu, sampai kamu bisa berdiri lagi… dan membalas semuanya sesuai janjimu.”"Ya, aku pasti membalasmu, terutama di ranjang," bisik Yama.Dea segera menepuk dada Yama dengan kesal. "tidak bisa serius," geramnya dengan wajah yang sedikit merah.Yama tersenyum bahagia, "wajahmu tetap bisa memanas walau cuaca sedingin ini," guraunya.Di langit kelabu itu, di antara badai dan salju yang belum usai, semangat baru mulai tumbuh lewat canda penuh cinta dari mereka. Hari itu, Yama diselamatkan bukan hanya oleh tim medis yang handal… tapi oleh keberanian seorang wanita yang tak mau diam saat keadilan diinjak. Dea terdiam setelah beberapa saat, menyadari bahwa dia harus menghadapi Pangeran Frans setelah mereka tiba di kota nanti.***Beberapa jam kemudian, baling-baling helikopter berputar perlahan saat mendarat di halaman rumah sakit kerajaan. Petugas medis Rumah Sakit kota langsung berlari dengan tandu, mengambil alih

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 141. Gelar Lady

    “Mulai malam ini, atas nama tahta Kerajaan, saya menganugerahkanmu gelar Lady Dea.""Terimalah."Dea tertegun, tak sempat bicara. Jantungnya berdegup lebih cepat. Kedua lututnya terasa lemas sehingga dia berlutut tanpa sadar."L-Lady?"Sang Ratu mengangguk. "Ini bukan hanya penghargaan. Ini adalah pengakuan. Kemari, berdiri dan terimalah gulungan emas ini lalu bukakah.”“Dengan gelar itu, kamu akan memiliki hak untuk duduk di dalam rapat penasihat dalam kasus khusus terutama dalam hal aksi sosial yang sedang kamu jalani,” lanjut Ratu. “Dan siapa pun yang berani menyentuhmu… akan dianggap mencemarkan kehormatan Kerajaan.”Dea berdiri dan melangkah dengan lutut yang masih gemetar. Tangan Dea bergetar saat menerima gulungan bermotif mewah itu. Tubuhnya mungkin masih lelah, tapi hatinya menyala dengan tekad baru. Ia bukan lagi gadis biasa yang selalu terseret badai. Ia

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 142. Keputusan yang berubah

    Marlina menegakkan tubuhnya dan memberikan senyuman dengan penuh kemenangan, dia merasa berhasil menguasai peperangan kali ini."Berikan mereka pernikahan. Pangeran Frans akan berubah menjadi Pangeran yang normal, layaknya Pangeran lain dalam kerajaan. Memiliki keluarga, anak dan bisa bekerja dalam lingkungan kerajaan. Dia hanya mencintai wanita bernama Dea itu, bukan ingin mencelakai siapa pun.""Pernikahan?" Ratu mencubit dagunya sendiri, mempertimbangkan.Marlina mengangguk tegas, "ya. Anggap saja Frans sedang mempertahankan apa yang menjadi miliknya. Dia ingin mempertahankan Dea di sisinya. Pria mana pun sanggup melakukannya, bukan?""Lalu Yama? Kembalikan saja pria itu ke negaranya sendiri dan jangan izinkan dia menginjak kerajaan kita lagi," lanjut Marlina dengan berapi-api.Keheningan sejenak menyelimuti ruangan mewah itu.Marlina melanjutkan kalimatnya,"kasihan sek

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20

Bab terbaru

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 149. Lepaskan aku

    Namun, adakah dia bisa begitu tega untuk membiarkan anak itu hidup tanpa dukungan dari orang yang seharusnya bertanggung jawab? Selama ini, dia berusaha melihat sisi baik dari Yama, berharap ada cinta yang tersembunyi di dalamnya, meskipun ia tidak pernah mengungkapkannya. Sampai detik ini pun, dia masih belum memiliki kabar dari Yama selain mimpi buruk yang membuatnya kecewa.Pangeran Frans melangkah mendekat, tatapannya masih tidak berubah. "Sayangku, Dea...kamu harus memikirkan masa depan anakmu, Cintaku. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam bayang-bayang masa lalu dan harapan kosong. Lupakan Yama.""Kamu tahu, mengapa aku memutuskan mengejarmu? Padahal sebelumnya aku membantu pertemuan kalian dengan menculikmu?"Dea menengadahkan kepalanya, menatap Pangeran Frans dalam-dalam."Karena dia terlalu pengecut!" geram Pangeran Frans."Aku sudah membantu dengan menculikmu, tetapi tidak ada yang dapat dia bahas atau lakukan.

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 148. Yama tidak akan pernah mengakui anak itu

    Sementara di kamar Dea, Dea terkejut mendapati kabar dari sang Dokter yang memeriksanya bahwa dirinya sudah hamil."Ini adalah anak Yama," gumamnya dengan perasaan tidak menentu seraya memeang perutnya yang masih datar.Kedua matanya berkaca-kaca, antara menerima kenyataan yang seharusnya membuat dirinya bahagia. Dia sangat mencintai Yama dari lubuk hati terdalamnya. Satu-satunya pria yang pernah menyentuhnya hanya Yama."Kamu adalah bukti cinta Mama kepada Papamu," bisik Dea dengan suara bergetar. Dia ingat malam bergairah milik mereka berdua. Dia merindukan semua sentuhan panas dari pria yang sangat dia cintai itu. Pria yang sudah jauh darinya."Mama akan bertahan," ucapnya lirih.Keesokkan harinya, Pangeran Frans pergi mengunjungi Dea dengan sekeranjang buah-buahan dan balon berwarna warni."Dea Sayang..." Pangeran Frans menyodorkan balon-balon yang sudah diikat pita ke hadapan

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 147. Hamil

    Yama memegang erat tangan Dea lalu berkata, "kita akan menjalani kematian bersama-sama. Aku mencintaimu, Dea."Dea mengangguk dan membiarkan Yama menciumnya. Sebuah ciuman perpisahan sekaligus penyatuan yang alami."Aku juga mencintaimu, Yama."Dea memekik tertahan saat merasakan pesawat yang mulai terjatuh dan ledakan-ledakan kecil terjadi.Panik membuat Dea terbangun dari tidurnya."Yama!" pekiknya lalu menyadari dirinya sedang terduduk di atas ranjang.Air mata mengalir membasahi wajahnya kembali.Tubuhnya penuh keringat . "Hanya mimpi..." desisnya dengan lirih."Aku sungguh merindukanmu, Yama."Dea menangis sejadi-jadinya di atas ranjang yang dingin dan sepi itu.***Keesokkan harinya, wajah Dea semakin pucat dan semakin kuyu. Dea bahkan tidak mengganti pakaiannya yang basah oleh keringat. Dia terlihat seperti boneka tidak bernyawa yang bersandar di sandaran ranjang, menatap kosong ke jendela.Di

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 146. Mimpi buruk

    "Hanya makan bersama dan saling berbicara, mungkin saya bisa memberikan beberapa penjelasan kepadamu mengenai alasan saya melakukan semua ini, jangan takut. Aku belum berniat memakanmu," gurau Frans seraya mengandeng tangan Dea menuju kursinya.“Apa yang ingin Anda katakan, Pangeran?” tanyanya dingin seraya menghentakkan pantatnya ke kursi, meskipun ia berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang. “Saya sudah cukup mendengar penjelasan dari Anda tadi, bukan?”Frans menyandarkan punggungnya ke kursi, terlihat serius. “Saya tahu saya tidak bisa menghapus apa yang telah saya lakukan dengan mudah. Saya tahu Anda membenci saya sekarang, Dea. Tetapi saya ingin Anda tahu bahwa saya benar-benar menyesal. Saya tidak tahu bagaimana bisa terjebak dalam kasus ini, tetapi sekarang saya sadar, baiklah...saya memang salah karena berusaha menyingkirkan Yama.”Dea menatapnya dengan mata penuh curiga. Ka

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 145. Jadilah istriku

    Keputusan sudah diambil, dan Dea harus melangkah maju dengan kepala tegak. Itulah yang dikatakan Ratu, dan Dea tahu betul bahwa ia tidak punya pilihan lain. Dea mengusap wajahnya kasar. Merasa kesal dan ingin berteriak.Pangeran yang selama ini ia anggap sebagai musuh, yang telah membuat hidupnya penuh dengan kebohongan dan pengkhianatan. Namun kini, ia dipaksa untuk bersatu dengannya, sebagai suami istri yang sah. Entah karena politik atau karena Ratu merasa tidak ada jalan lain. Dea tidak tahu, dan ia juga tidak ingin tahu. Yang pasti, Frans masih berada dalam Kerajaan, masih dalam jangkauan yang bisa membuat hidupnya semakin kacau.Dea tiba di ruang makan besar, tempat biasa para keluarga kerajaan dan tamu kerajaan makan bersama. Namun, kali ini ruang itu terasa sepi, hanya ada Frans yang duduk dengan santai, menunggu kedatangannya. Pandangannya tertuju pada Dea dengan tatapan yang sulit dibaca.“Lady Dea, silak

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 144. Kesalahpahaman Yama

    Yama memicingkan mata. Jantungnya berdetak cepat, sangat terkejut, bukan karena efek obat, tapi karena luka lain yang baru saja dibuka paksa. Kata-kata mereka menggema dalam benaknya seperti palu godam yang menghancurkan kepercayaannya terhadap Dea.“Serius? Dia tega gitu?”“Ya iyalah. Siapa sih yang bisa menolak gelar Lady dan pernikahan dengan Pangeran? Lagipula… mereka bilang dia sudah bosan sama Yama. Katanya pria itu terlalu rumit dan nggak bisa berkomitmen.”"Betul, kabarnya pria itu bahkan tidak bisa lagi merasakan kakinya.""Nah, itulah, mungkin juga dia sudah tidak mampu untuk..."Terdengar cekikikan dari arah belakang mereka.Yama memalingkan wajah, menelan amarah yang mendidih di tenggorokan. Otot-ototnya menegang, dan sebelum para perawat bisa mengantisipasi, dia berontak. Selang infusnya tercabut, dan darah menetes dari pergelangan tangan saat ia memaksakan diri bangkit."Eh, Tuan!" Salah seorang perawat segera bangkit dari kursinya saat mendapatkan gerakan mendadak dari

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 143. Ratu mengancamku?

    Dea menatapnya, merasa seolah dunia berhenti berputar. "Maaf, Yang Mulia? Ini tidak sesuai dengan keputusan awal, boleh saya tahu, apa yang terjadi?""Keputusan ini adalah titah kerajaan," ucap Ratu, menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diganggu. "Sebagai seorang Lady, pernikahanmu dengan Pangeran Frans akan menyatukan dua bagian penting kerajaan ini. Pernikahan ini juga akan membuat kehidupan kalian menjadi lebih stabil dan mengembalikan citra Pangeran Frans di mata rakyat."Dea merasa matanya terbelalak tidak percaya. “Tapi… Yama? Apa yang akan terjadi pada Yama?” Suaranya bergetar, penuh kebingungan dan ketakutan.“Yama telah membuat pilihan sendiri. Kini saatnya dia meninggalkan kerajaan ini,” jawab Ratu, tanpa emosi. "Dia bukan bagian dari masa depan kerajaan ini, Dea."Dea merasa mulutnya kering. Hatinya seakan ditarik keluar dari dadanya, terasa kosong dan h

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 142. Keputusan yang berubah

    Marlina menegakkan tubuhnya dan memberikan senyuman dengan penuh kemenangan, dia merasa berhasil menguasai peperangan kali ini."Berikan mereka pernikahan. Pangeran Frans akan berubah menjadi Pangeran yang normal, layaknya Pangeran lain dalam kerajaan. Memiliki keluarga, anak dan bisa bekerja dalam lingkungan kerajaan. Dia hanya mencintai wanita bernama Dea itu, bukan ingin mencelakai siapa pun.""Pernikahan?" Ratu mencubit dagunya sendiri, mempertimbangkan.Marlina mengangguk tegas, "ya. Anggap saja Frans sedang mempertahankan apa yang menjadi miliknya. Dia ingin mempertahankan Dea di sisinya. Pria mana pun sanggup melakukannya, bukan?""Lalu Yama? Kembalikan saja pria itu ke negaranya sendiri dan jangan izinkan dia menginjak kerajaan kita lagi," lanjut Marlina dengan berapi-api.Keheningan sejenak menyelimuti ruangan mewah itu.Marlina melanjutkan kalimatnya,"kasihan sek

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 141. Gelar Lady

    “Mulai malam ini, atas nama tahta Kerajaan, saya menganugerahkanmu gelar Lady Dea.""Terimalah."Dea tertegun, tak sempat bicara. Jantungnya berdegup lebih cepat. Kedua lututnya terasa lemas sehingga dia berlutut tanpa sadar."L-Lady?"Sang Ratu mengangguk. "Ini bukan hanya penghargaan. Ini adalah pengakuan. Kemari, berdiri dan terimalah gulungan emas ini lalu bukakah.”“Dengan gelar itu, kamu akan memiliki hak untuk duduk di dalam rapat penasihat dalam kasus khusus terutama dalam hal aksi sosial yang sedang kamu jalani,” lanjut Ratu. “Dan siapa pun yang berani menyentuhmu… akan dianggap mencemarkan kehormatan Kerajaan.”Dea berdiri dan melangkah dengan lutut yang masih gemetar. Tangan Dea bergetar saat menerima gulungan bermotif mewah itu. Tubuhnya mungkin masih lelah, tapi hatinya menyala dengan tekad baru. Ia bukan lagi gadis biasa yang selalu terseret badai. Ia

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status