Share

Bab 73-2

Setelah sarapan, semua berkumpul di ruang tengah, menunggu Eyang memulai percakapan. Selama beberapa saat, suasana hening.

“Hhh,” desah Jelita sebelum mulai bicara. “Eyang sudah pelajari semuanya semalam. Pasti kalian juga sudah paham situasinya. Riak-riak kecil ini, hanya untuk mengalihkan perhatian kita dari gelombang besar yang akan menghantam keluarga kita. Betul begitu?”

Galih dan Rangga kompak mengangguk.

“Baik, kita tunggu saja gelombang datang sambil kita siapkan diri. Maura, Reno, apapun yang terjadi nanti, jangan lupakan bahwa kalian sekarang adalah anggota keluarga Danutirta. Keluarga ini lebih penting dari urusan pribadi kalian. Mengerti?”

Reno segera mengangguk, beda dengan Maura yang masih mencerna kalimat Jelita.

“Maksud Eyang, kalaupun nanti gelombang besar yang datang itu berasal dari keluargamu, Eyang harap kamu bertindak layaknya Danutirta yang lain. Tidak memihak yang salah.”

Maura masih bergeming. ‘Apa mungkin papa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status