Share

Bab 76-1 Kasih Sayang Orang Tua

“Kenapa termenung?” Jelita tertarik dengan respon Maura pada ceritanya. Sejak tadi dilihatnya, gadis muda itu hanya mengangguk dan sesekali mengulum senyum, tapi matanya berkaca-kaca. “Merasa terbebani dengan cerita Eyang?”

Maura buru-buru menggeleng. “Tidak, Eyang. Campur aduk rasanya. Kagum mendengar perjalanan hidup Eyang, merasa apa yang saya alami belum ada apa-apanya dan teringat mendiang Mama.”

Hanna mengelus punggung menantunya itu perlahan, mengalirkan kehangatan yang merasuk ke dalam hati. “Sayang, semua sudah berlalu. Jangan terlalu larut dalam kenangan. Kamu bisa ciptakan sendiri kehangatan dan kenyamanan dalam keluargamu.”

“Ya, Mama benar.” Maura berpaling menatap Hanna dan tersenyum. Ibu mertuanya ini juga memberikan banyak kejutan yang membuatnya kagum. Hanna wanita lembut dan pengertian di luar, bijak dalam menyelesaikan masalahnya dengan Rangga kala itu dan hari ini, Maura melihat keteg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status