Beranda / Romansa / LOVE is YOU, Ra! / Bab 10 Surprising Me (1)

Share

Bab 10 Surprising Me (1)

last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-21 15:12:33

Selama hampir tiga bulan, Bayu bersembunyi hanya mengandalkan uang tunai yang Amelia berikan padanya. Kini persediaannya makin menipis, sedangkan Amelia tidak bisa dihubungi, Bayu mulai kebingungan. Lebih lagi, orang kepercayaannya memberi kabar kalau ada orang yang mencarinya ke kampung asalnya.

“Kalau begini keadaannya, bisa mati kelaparan aku,” gerutunya sambil terus berusaha menghubungi Amelia.

****

Kelopak matanya begitu berat setelah semalam Maura tidak bisa tidur nyenyak. Benar kata papanya bahwa menemui Rangga bukan keputusan tepat. Maura turun ke bawah, bergabung dengan yang lain untuk sarapan.

“Pagi.” Maura mengambil sepotong roti lapis dan memakannya dalam satu suapan besar.

“Bagaimana perkembangan masalah hotel, Ra?”

“Maaf, Maura tidak berhasil menemuinya kemarin.” Bohong adalah keputusan terbaik saat ini.

“Papa lupa bilang padamu, dewan direksi sudah sepakat mengadakan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 11 Surprising Me (2)

    Aroma desinfektan dan cairan pembersih yang menyengat mengganggu penciuman Maura. Atap putih menyambut matanya yang segera terpejam rapat karena kepalanya kembali berdenyut.“Ish … di mana ini?”“Kamu di Rumah Sakit, Ra.” Sentuhan lembut di lengannya membuat Maura menoleh.“Ris, apa yang terjadi? Seingatku,”“Kamu pingsan setelah berteriak histeris dan kamu tahu, Rangga dengan sigap menggendongmu dan membawamu ke sini. Coba kamu bayangkan, sepuluh lantai plus lobi, apa gak pegel tuh? Menakjubkan!” Rissa begitu bersemangat menceritakan sikap heroik yang Rangga lakukan.“Cukup. Ocehanmu membuat telingaku berdenging!” sungutnya sembari menutup kupingnya.Rissa mencolek lengannya, menyeringai jenaka dan mengerjap. “Best couple ever.”“Diam!” Maura semakin marah.Pintu kamar terbuka, Armand masuk diikuti Rangga.“Rissa, b

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-22
  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 12 Tak Bisa Lari Atau Sembunyi

    “Kami mendapat telepon dari kantor sekretaris anda, memberitahukan bahwa anda akan melakukan konferensi pers tentang akuisisi Hotel Orion.” Salah satu reporter membuka suara.“Ya, benar. Maaf karena kalian harus jauh-jauh datang ke sini.”“Tidak masalah, Pak. Bapak adalah salah satu pebisnis sukses yang jarang bisa ditemui untuk wawancara, kami tersanjung menerima kesempatan ini.” Seorang reporter wanita menatap kagum ke arah Rangga.“Tentang akuisisi Orion, saya nyatakan dihentikan.”“Bisa anda berikan penjelasan mengapa dihentikan, Pak?”“Tujuan utama saya membeli dua puluh lima persen saham Orion adalah untuk mendapatkan cinta.” Rangga menyeringai merasakan Maura mencubit perutnya dengan keras.“Wah, siapa wanita beruntung itu, Pak? Boleh kami tahu?”“Maura Andromeda, putri pemilik Hotel Orion. Saham itu akan saya pakai sebagai mahar pernikaha

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-23
  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 13 Mulai Penyelidikan

    Bayu rela berganti kendaraan umum melintasi kota demi melakukan penarikan tunai di sebuah bank. Uang di tangan sudah menipis. Dia harus mengambil resiko tertangkap kalau tidak ingin mati kelaparan. Pesannya melalui kotak masuk sebuah sosial media milik Amelia, belum juga mendapat respon.“Kamu pikir, setelah mengirimku ke tempat terpencil begini, aku akan berhenti mengganggumu? Cih, selama uang yang aku minta belum kamu kirimkan, aku akan terus mengirim pesan padamu,” gerutunya pada layar ponsel.Di tempat berbeda, Amelia juga sedang memutar otak bagaimana cara mendapatkan uang yang Bayu minta. Sejak kejadian beberapa waktu lalu, praktis Amelia tidak diberikan mengakses keuangan hotel. Hanya menerima gaji sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak kerja.“Kalau aku tidak bisa mendapatkan uangnya, aku khawatir Bayu akan muncul dan buka mulut. Habis aku.”Amel keluar kamar dan mencari Soraya. Hanya mamanya yang bisa menolongnya sekar

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-24
  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 14 Pertemuan Pertama

    “Aku mau bicara, Ra. Kamu ada waktu?” ‘Astaga, Kak! Kamu sedang menggali kuburmu sendiri.’ Kali ini mulut Rissa ikut bergerak mengisyaratkan bahaya, tapi Evan melangkah makin dekat dengan percaya diri. “Kebetulan.” Maura menatap Rissa, melemparkan senyum lebar ala badut Ancol yang berhasil membuat Rissa tercengang. “Tolong tinggalkan kami berdua,” imbuhnya dengan tatapan tegas mengarah pada sekretaris andalannya yang masih diam. Rissa mengangguk cepat, menepuk bahu Evan dua kali ketika melewatinya. “Tabahkan hatimu,” bisiknya. Evan hanya tersenyum tanpa tahu maksud perkataan adiknya. Sepeninggal Rissa, Maura mempersilakan Evan duduk di sofa, berhadapan dengan tempatnya duduk. “Silakan bicara.” ‘Kenapa Maura bersikap formal? Apa karena ini di kantor?’ Evan berusaha menebak sambil mendaratkan pantatnya di kursi. “Apa Rissa sudah memberitahumu tentang solusi yang aku punya?” “Belum. Solusi tentang apa?” “Semalam, a

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 15 Tugas Utama

    Siska menatap Maura dengan pandangan prihatin. “Tugas utamamu adalah memperhatikan kondisi ibunya, agar bayinya bisa tumbuh sehat.” “Maura kenapa, Tan?” “Berapa tinggi badanmu?” tanya Siska. “Seratus tujuh puluh,” jawab Maura seraya membetulkan kancing kemejanya. “Berat?” “Dua bulan lalu, lima puluh tujuh.” “Lihat ini.” Siska melingkarkan metlin ke lengan atas Maura. “Kurang dari 23 cm. Status gizi ibunya kurang baik.” “Apa yang harus dilakukan, Tan?” “Banyak mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein.” Siska kembali ke mejanya dan mulai menulis. “Bawa surat ini ke Klinik Gizi, mereka akan membuatkan contoh menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil.” Rangga menerima memo warna putih yang Siska ulurkan. Membacanya sejenak kemudian mengangguk mengerti. “Oh ya, kapan kalian menikah? Kenapa tidak mengundang tante?” “Sabtu depan,” sahut Rangga datar, mengabaikan ekspresi terkejut di waja

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-26
  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 16 Terungkap

    Maura kembali ke kantor, bingung harus pergi ke mana. Orang rumah akan curiga kalau dia pulang sekarang, setelah Rangga menyuruh ART-nya membereskan barang miliknya. Kembali ke rumah keluarga Rangga lebih tidak mungkin lagi. Begitu juga pergi ke tempat Rissa, hubungannya dengan Evan dan orang tuanya sedang rumit. Ada rasa lega begitu punggungnya mendarat aman di kursi besar miliknya. Ia tidak melihat Rissa saat memasuki ruangan, jadi untuk sementara ia aman. Tanpa sadar, kedua lengannya mendarat di atas perutnya, tetap di sana selama beberapa saat. “Apa nyaman berada di dalam?” Maura mengusap perlahan perutnya. “Maafkan aku. Aku tidak membencimu, tapi aku juga tidak yakin bisa merawatmu. Kehadiranmu tidak ada dalam rencana hidupku. Sekali lagi maaf,” gumamnya penuh sesal. “Hari ini, aku melihatmu hidup, bergerak di dalamku. Ada rasa haru dan takjub. Tapi itu saja tidak cukup untuk menerimamu.” Tangannya terus bergerak di atas perutnya. “Aku ingin, anak-anakku

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-27
  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 17 Status Baru (1)

    Sejak pertengkaran terakhir mereka, Maura jarang bertegur sapa dengan Armand, hanya seperlunya untuk menjaga kesan di mata orang. Terutama hari ini, di mana ia telah resmi menjadi istri Rangga Danutirta dan sedang berdiri menyambut tamu undangan.“Senyumlah. Aku tidak ingin para tamu berpikir kamu terpaksa menikahiku.”“Memang begitu faktanya dan kita berdua tahu, itu benar,” balas Maura. “Lagipula, ini tamumu dan keluargamu.”“Tapi kamu sudah menjadi anggota keluarga Danutirta sekarang. Jadi mereka juga tamumu.” Rangga berbisik lagi, mulutnya gatal ingin berdebat dengan istri barunya.“Bagaimana bisa mereka tamuku, mereka diundang tanpa persetujuanku.”“Karena kamu pasti akan menolaknya. Ingat saat kamu kabur bersama Alina ke studio dan berakhir kabur lagi karena Alina menyinggungmu. Pada dasarnya, kamu memang berniat menggagalkan pernikahan ini, bukan?”Maura harus men

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 18 Status Baru (2)

    “Mau menjauhkanku dari apa?” ulangnya ketika Rangga tidak berniat menjawabnya. “Dari hal-hal tidak berguna. Aku mandi dulu.” Maura melompat turun dan menghadang Rangga. “Contohnya?” “Apa kamu gila?! Kenapa bisa melompat begitu?!” Rangga terkejut melihat apa yang barusan Maura lakukan. “Kenapa menghindar? Apa yang kamu sembunyikan?” Sret! Rangga mengangkat tubuh Maura dan membaringkannya lagi di ranjang. “Jangan pernah melakukannya lagi. Di dalam sini, ada penerus keluarga Danutirta!” ucapnya kesal sambil menunjuk perut Maura. “Maaf, aku lupa kalau sedang mengandung penerusmu,” balas Maura. “Sekarang, katakan apa yang kamu sembunyikan dariku.” Kurkk …. “Tidak ada. Tunggu di sini. Aku akan menyuruh Reno mengantar makanan untuk kita.” Rangga meraih kembali ponselnya dan berbicara beberapa detik, kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Suara gemericik air makin mengacaukan pikiran Maura. “Apa yang sedan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29

Bab terbaru

  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 131-2

    Vila Danutirta, Bandung“Gimana, Han? sudah dapat tiket pesawatnya?” tanya Jelita gelisah. “Kasihan Alina dan Rangga, mereka belum pernah menemani ibu bersalin, pasti bingung dan panik.” Jelita mondar-mandir seperti kain pel.“Belum, Bu. Penerbangan hari ini penuh semua. Tiket kereta juga ludes sampai besok,” lapor Hanna tak kalah gelisah.“Haduh ... kenapa bisa habis semua di saat seperti ini? Galih, kamu sudah hubungi Galih dan Reno? Biasanya otak pria bisa berpikir cepat saat situasi mendesak begini.”Hanna menggeleng. “Mas Galih dan Reno sedang berada di kawasan proyek, Bu. Ponselnya dinonaktifkan.”“Astaga, ya Allah Gusti ...! Kok bisa barengan begini, sih?!” Jelita menepuk kedua pahanya putus asa.Yuki yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi, hanya bengong sambil kepalanya bergerak mengikuti Hanna dan Jelita bergantian.Jelita melambaikan tangannya denga

  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 131-1 Perjuangan Panjang

    Rangga sedang iseng mengintip isi kantong belanjaan yang tergeletak di atas ranjang manakala telinganya mendengar seruan panik dari dalam kamar mandi. Rangga bergegas ke kamar mandi, melihat Maura sedang berdiri berpegang erat pada pinggiran wastafel, tapi mimiknya tidak menyiratkan kesakitan, membuat Rangga menurunkan kewaspadaannya.“Ada apa?” tanya Rangga tenang.“Balonnya meletus,” ucap Maura bingung.Rangga mengedarkan pandangan ke arah langit-langit, mencari bohlam yang pecah. “Mana? Gak ada yang pecah, kok.”“Ini, yang di sini.” Maura menunjuk ke bawah kakinya.“Astaga! Ini balon apa yang pecah, kok isinya air keruh?!” panik Rangga. “Jangan-jangan ... ini ketuban, ya?” tebak Rangga sambil menatap Maura meminta penjelasan.“Sepertinya begitu.”Rangga bergegas mengangkat Maura, membawanya keluar dan membaringkannya di ranjang.“Jangan

  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 130-2

    “Hoek, hoek!” Maura bersandar lemas di depan pantry dengan kran menyala deras. Di sampingnya, Alina dengan telaten memijat lembut tengkuknya. “Maura kenapa, Al?” Rangga yang penuh keringat setelah bermain tenis bersama Kirman terlihat cemas. “Entahlah, sejak tadi pagi sudah begini.” Alina meraih selembar tisu untuk mengusap peluh yang membasahi leher dan dahi Maura. “Sini, biar aku saja.” Rangga menggantikan Alina, memijit tengkuk dan mengusap peluh. “Masih mau muntah?” tanyanya lembut. Maura menggeleng. “Aku mau duduk, Kak.” Rangga dengan sigap menggendong Maura, membawanya ke kursi goyang kayu kesayangan eyang kakungnya. “Duduk sini dulu, aku ambilkan minum.” “Aku mau teh lemon madu hangat,” sahut Maura cepat. “Oke, segera datang.” Rangga melesat kembali ke dapur bersih dan sibuk menyiapkan teh yang Maura minta. “Kak, apa masih ingin muntah? Perlu aku ambilkan baskom kecil?” tanya Alina seraya mendekat.

  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 130-1 Keluargaku Duniaku

    Rangga, Hanna dan Galih kompak mengernyit jijik melihat isi gelas yang Jelita sodorkan ke depan Maura. Sedangkan wanita hamil itu, dengan mata membeliak, mengintip ke dalam gelas dan penasaran pada isinya.“Sudah, jangan intip-intip. Minum!” desak Jelita lagi.Maura memasang wajah memelas. “Eyang, boleh tidak kita lewati saja tradisi yang ini?”Jelita menggeleng.“Kalau minumnya setelah makan?” tawar Maura lagi.“Bisa-bisa kamu makin eneg dan muntah nanti,” celetuk Rangga, membayangkan dirinya yang meminum ramuan Jelita.Maura mendelik marah ke arah Rangga yang memasang wajah tanpa dosa. “Kalau begitu, biar dia saja yang mewakili Maura, Eyang!” ketus Maura sambil terus menatap Rangga kesal.“Hush! Yang hamil kamu, yang lahiran kamu, masa’ iya yang minum jamu Rangga?” Jelita tersenyum memahami kekesalan Maura, tapi gelas di tangannya tetap teguh di depan waja

  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 129-2

    Jelita tersentak melihat Maura berdiri di tengah ruangan dengan lengan menggamit Rangga dan tangan lainnya menggandeng Yuki. Di belakangnya, ada Hanna dan Galih. “Lho, kalian?” heran Jelita sampai tidak bisa berkata-kata. Warsih yang pertama kali tanggap, menarik lengan Kirman dan Barno untuk membawa koper tamunya masuk. “Ayo, kopernya diurus dulu,” bisiknya memberi perintah. “Trus, urusan cacing ini gimana, Mbak?” protes Barno. “Tahan dulu!” hardik Warsih sambil melotot kesal. “Ehhem! Kalian ke belakang dulu, buatkan Maura minuman hangat.” Kumpulan abdi dalem itu pun membubarkan diri dengan wajah penasaran tentang apa yang terjadi pada majikannya. Jelita berdiri, mempersilakan tamunya duduk di sofa tengah. Sikapnya kaku dan canggung, membuat Galih dan lainnya merasa makin bersalah. “Kenapa tiba-tiba datang tanpa kasih tahu dulu? Ada apa?” tanya Jelita datar. Galih dan Hanna duduk mengapit Jelita. “Bu, kami datang untuk

  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 129-1 Hal Terindah

    Puri Mangkunegaran 15, Yogyakarta“Sih, Warsih! Ayo, jangan lama-lama. Keburu siang nanti.” Jelita berpaling ke belakang sambil merapikan sanggulnya.Warsih tergopoh-gopoh masuk dari pintu belakang. “Maaf, Ndoro. Saya baru selesai bantu Kirman motong ayam,” ujarnya sambil membenahi kebayanya yang berantakan.“Ya, sudah. Tolong kamu panggilkan Barno, minta dia untuk mengantar kita ke pasar.” Jelita menjinjing tas belanja yang terbuat dari anyaman plastik warna-warni kesayangannya dan berjalan mendahului Warsih ke teras.Nyatanya, Barno sedang sibuk mengelap mobil kuno warna hijau pastel yang bagian atasnya berbentuk lengkung. Melihat majikannya mendekat, Barno bergegas membuka pintu penumpang.“Sudah selesai bersih-bersihnya?” tanya Jelita seraya memeriksa hasil kerja abdinya.“Sampun, Ndoro.” Barno memeras kanebo sebelum memasukkannya ke dalam kotak plastik warna k

  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 128-2

    “Kenapa? Gak suka aku temani? Atau aku ganggu momen kamu ketemuan sama mantan pacar?” goda Rangga dengan wajah serius.“Kamu becanda apa beneran, sih? Kok serius banget mukanya?” panik Maura. “Aku ketemuan sama Rissa, bukan Evan, itupun karena gak sengaja. Dan Evan bukan mantan pacarku, Kak.”Rangga tergelak. “Oke, percaya. Masih mau ngobrol atau kita pulang sekarang?” tawar Rangga seraya bangkit dari kursi. Ekor matanya menangkap sososk Evan sedang mencari mereka.“Pulang.” Maura meraih tasnya dan mencium pipi Rissa sekilas. “Kapan-kapan kita sambung lagi,” pamitnya.Sret.Sejurus kemudian, Maura sudah berada dalam dekapan lengan kokoh Rangga. Kedua matanya melebar seolah bertanya apa yang sedang Rangga lakukan.“Biar lebih cepat!” sahut Rangga singkat. “Mang, tolong belanjaannya, ya.”Jajang keluar dari balik pilar besar dan mengangguk sa

  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 128-1 Best Partner

    Ibu jari Galih berhenti bergerak, diam terpaku di tulang pipi Hanna. Jelas sekali bahwa dia terkejut mendengar berita perihal kepulangan Jelita.“Ibu pulang? Kapan? Kenapa?”“Pagi tadi, kata Jajang. Alasan pastinya aku tidak tahu, tapi dari nada bicaranya saat menelfonku pagi ini, sepertinya ibu kecewa pada kita.” Hanna tertunduk sedih. “Selama lebih tiga puluh tahun menjadi menantunya, belum pernah aku dengar nada kecewanya terlontar untukku.”“Han, lihat aku.” Galih menarik dagu Hanna naik. “Kita tidak bisa selalu memuaskan orang lain. Tidak apa-apa terkadang salah dan mengecewakan, kita manusia.”Hanna tahu, suaminya berusaha menghiburnya, tapi kata-katanya makin membuat Hanna terbebani. “Apa kamu tahu salah kita di mana, Mas? Apa karena kita tidak memberitahunya tentang Alina? Aku tidak menyangka ibu akan begitu kecewa, padahal—.”“Stt, sudah. Jangan terus memik

  • LOVE is YOU, Ra!   Bab 127-3

    Ruang VVIPAlina sudah kembali ke ruang perawatan. Dua jam di dalam ruang tindakan, membuat Maura menggigil karena terpaan AC dan ingatan masa lalu yang menghantuinya tanpa henti. Hanna tampak cemas melihat anak dan menantunya sama-sama pucat.“Ra, apa perlu mama minta Tante Siska buka satu kamar buat kamu?” Hanna meremas jemari Maura yang dingin.“Tidak perlu, Ma. Sebentar lagi juga mendingan,” kilah Maura sambil memasang senyum.“Ren, Reno!” Hanna meninggikan suaranya agar Reno terbangun.“Ehh, ya? Ada apa, Ma?” gagap Reno.“Ada apa gimana, sih? Tolong kamu jaga Alina, ini Maura kedinginan.” Hanna kesal dengan sikap menantunya.Reno bergegas menghampiri ranjang dan memeriksa keadaan istrinya. Sesekali menutup mulutnya yang tidak berhenti menguap.Beruntung Rangga datang dan mengambil alih perawatan Maura, meringankan kecemasan Hanna. Ketika dua pasang anak mantunya s

DMCA.com Protection Status