Hari ini adalah hari ulangtahun Clarissa, tapi Axcel malah sedang pergi ke luar kota karena urusan pekerjaannya. Terpaksa Clarissa menginap di rumah orangtuanya karena malas sendirian di apartemen, apalagi dihari ulangtahunnya. Lagi pula dia juga sudah jarang sekali mampir ke rumah, Clarissa juga merindukan keluarganya serta kamar tercintanya.
Clarissa terbangun karena alarmnya berbunyi, dia sengaja memasang alarm lebih siang dari biasanya. Karena mumpung sedang tidak mengurus bayi besarnya, siapa lagi kalau bukan Axcel. Jadi sesekali Clarissa juga ingin bangun sedikit lebih lambat dari biasanya.
Nuansa kamarnya masih sama seperti saat dia belum menikah dengan Axcel, Mamanya tidak mengganti appaun di kamar Clarissa. Mamanya hanya rutin membersihkan kamar Clarissa walau tidak ditempati karena mungkin saja nanti akan ada saatnya Clarissa dan Axcel menginap.
Clarissa mencuci mukanya dan berniat ke luar dari kamar untuk ikut sarapan bersama dengan keluarganya. Sudah
Axcel mengunggah foto dirinya dan Clarissa dengan baground hiasan ulangtahun yang dibuat oleh Axcel untuk merayakan ulangtahun istrinya. Dia juga menuliskan caption yang romantis yang membuat followersnya merasa iri.AxcelRiguelaSelamat ulangtahun istriku, aku selalu bersyukur pada Tuhan karena telah menghadirkan dirimu kedunia ini. Aku sangat berterimakasih kepada Tuhan karena mempertemukan dan mempersatukan kita. Aku sangat bahagia bisa memilikimu, aku memang bukan orang pertama yang mengucapkan selamat dihari kelahiranmu. Karena aku sengaja mengucapkannya terakhir, dengan harapan aku akan menjadi yang terakhir untukmu❤Semoga Tuhan mengabulkan semua keinginan bidadari yang kini aku pinjam dari surga untuk menemani hidupku.I LOVE YOU so much❤My beloved wife @Clarissa.Shaffira
Kini Axcel dan Clarissa sedang menonton TV bersama di ruang keluarga, mereka sebuah acara masak-masak kegemaran Clarissa. Sebenarnya Axcel tidak terlalu suka menonton TV, tapi dia tetap menemani Clarissa agar bisa menghabiskan waktu bersama. Walau pada akhirnya Axcel malah disibukan dengan bermain ponsel.“Sayang, besok aku ada meeting sama klien di Bali. Soalnya rencananya aku mau bangun resort di sana, kamu ikut aku yah. Sekalian kita liburan di sana, kamu mau kan?” tanya Axcel pada istrinya, seketika Clarissa langsung menatapnya dengan berbinar. Sudah lama Clarissa ingin pergi liburan, apalagi ke pantai, sudah pasti Clarissa akan ikut.“Ikut, aku ikut!” pekik Clarissa antusias, sudah seperti anak kecil yang gembira diajak ke taman bermain.“Ya sudah, kamu siapkan keperluan kamu yah, aku mau urus dulu tiket keberangkatan kita untuk besok pagi,” ujar Axcel sambil tersenyum senang melihat Clarissa penuh semangat diaja
Setelah Axcel melepas panggutannya, mereka langsung berpelukan. Clarissa tidak pernah merasa sebahagia ini, inikah rasanya dicintai sepenuh hati? Mungkin sejak dulu hatinya memang hanya terpatri pada Axcel seorang, sehingga walau banyak lelaki yang jauh lebih baik tapi Clarissa tetap tidak bisa menjatuhkan hatinya."Makasih Axcel kamu sudah mau mengajakku ke sini, I love you," ujar Clarissa dalam pelukan suaminya."I love you too, my wife... I love you more," bisik Axcel membuat Clarissa tersenyum senang, sungguh Clarissa berharap kalau kebahagiaan ini akan berlangsung selamanya. Dia harap seumur hidupnya Axcel akan selalu setia mendampingi Clarissa apapun yang akan terjadi nanti.Tapi momen romantis itu harus terganggu dengan kedatangan orang yang sangat tidak diharapkan oleh Axcel. Siapa lagi kalau bukan Yuni yang kegatelan, Axcel langsung mendengus sebal."Axcel, Clarissa, kita ketemu lagi!" pekik Yuni heboh."Kita boleh
Axcel siang ini harus pergi meeting dengan klien nya, sementara Clarissa sedang sibuk membantu Angel berbelanja. Kemungkinan Angel akan menikah dengan Chris sebentar lagi, kalau dia tidak berubah pikiran."Selamat siang, Pak Axcel," sapa seorang pria paruh baya yang merupakan klien Axcel."Selamat siang Pak Jonny, bisa kita mulai meetingnya?" tanya Axcel“Baik Pak Axcel, mari kita mulai.”Lalu mereka memulai meeting sambil makan siang, meeting berjalan cukup lancar. Hingga akhirnya setelah selesai meeting Axcel ke luar dari restoran. Namun, sayangnya dia bertabrakan dengan seseorang, seorang wanita yang Axcel kenal."Axcel…" lirih seorang wanita yang bertabrakan dengan Axcel."Indira!" pekik Axcel sangat kaget melihat perempuan yang dulu sangat dia cintai, perempuan yang menjadi cinta pertamanya, yang dulu selalu dia cari-cari keberadaanya dan kini wanita itu berdiri didepannya. Sungguh Axcel men
Axcel mengantarkan Indira pulang ke apartemen wanita itu, semakin dipikirkan maka semakin sakit kepala Axcel. Jadi dia memutuskan untuk mencoba tenang, nanti baru dipikirkan lagi jalan keluarnya."Axcel, temenin aku dulu yah, aku masih takut dan sedih," pinta Indira sambil bergelayut manja dilengan Axcel sama seperti saat dulu mereka masih berpacaran. Sehingga Axcel tidak bisa tegas melepaskan pelukan Indira, padahal jelas sekali hal itu salah. Axcel tidak bisa membohongi perasaannya, di hati kecilnya masih ada sedikit perasaan cinta yang dulu sempat dia curahkan sepenuhnya untuk Indira."T-tapi… tapi aku ada urusan Ra," jawab Axcel menolak."Aku mohon…" bujuk Indira dengan wajah mengiba membuat Axcel merasa tidak tega, terlebih dia tau bahwa semalam Axcel sudah menghancurkan masa depan dan kehormatan Indira.Akhirnya Axcel mangalah, saat ini dia diliputi rasa bersalah pada Indira karena telah menghancurkan masa depan wanita itu, bagaimanapu
Axcel pagi ini berhasil pulang ke apartemennya setelah dia akhirnya berhasil membujuk dan meyakinkan Indira dengan susah payah. Setibanya di apartemen, ternyata Clarissa langsung menyambut hangat kepulangan suaminya."Axcel, aku kangen!" pekik Clarissa yang berlari lalu memeluk suaminya dengan erat untuk menuangkan rasa rindu."Cie, baru ditinggal beberapa hari aja udah kangen," goda Axcel pada istrinya, dia senang karena sekarang Clarissa sudah bisa mencintai Axcel sepenuhnya. Bahkan Clarissa sudah tidak gengsi lagi mengucapkan kata rindu."Iya lah aku kangen sama kamu, memangnya kamu gak kangen sama aku? Kamu mah pergi lama tapi gak telpon sama sekali, ditelpon juga malah gak aktif, kan bikin kesel!" cibir Clarissa merasa kesal."Iya maaf yah, Rissa. Aku sibuk banget, soalnya banyak meeting sama investor," ujar Axcel terpaksa berbohong, walau rasanya dia sangat tersiksa karena harus membohongi Clarissa seperti ini. Tapi ini semua dia l
Sudah empat hari Axcel tidak pulang dan tidak ada kabar sama sekali, membuat Clarissa resah. Apalagi kondisinya yang kian lama kian memburuk selama beberapa hari belakangan ini, entah kenapa dia juga merasa sangat merindukan suaminya. Dia ingin Axcel berada disampingnya, menemaninya dan memanjakannya. Sejak dari kemarin malam Diandra menginap di apartemen Clarissa untuk menemani dirinya."Rissa, aku pulang!" ujar Axcel saat baru sampai di apartemen.Wajah Clarissa berubah cerah saat terdengar suara Axcel yang baru saja pulang, dia pun langsung berlari memeluk Axcel dengan erat untuk melepaskan kerinduannya."Axcel, aku kangen banget, jahat banget sih kamu hiks hiks.." Clarissa menangis dipelukan suaminya, entah mengapa air matanya menetes begitu saja saat berada dipelukan Axcel."Maafkan aku Sayang, maaf yah. Udah dong jangan sedih lagi, aku jadi sedih melihatnya." Axcel berusaha menenangkan istrinya yang masih terisak."Suami lo udah balik, jadi g
Clarissa terus menangis didalam pelukan Diandra, rasanya sakit sekali melihat perubahan Axcel. Disaat Clarissa benar-benar membutuhkan sosok suaminya, dia malah selalu sibuk dan ingkar janji."Hiks…, Axcel berubah, Di." Isak tangis Clarissa semakin pecah, lalu tiba-tiba saja Clarissa jatuh pingsan membuat Reno dan Diandra kaget.“Astaga, Clarissa!” pekik Diandra mencoba mengguncangkan tubuh Clarissa supaya wanita itu bangun. Tapi Clarissa tetap tidak sadarkan diri, hal itu membuat Reno dan Diandra merasa sangat cemas.“Ren, gimana ini?” tanya Diandra cemas“Kita bawa dia ke rumah sakit,” ujar Reno dengan sigap membopong tubuh Clarissa untuk di bawa ke mobilnya. Diandra membantu Reno membuka pintu mobil, lalu mereka langsung membawa Clarissa ke rumah sakit terdekat.Sesampainya di rumah sakit, dokter dan perawat langsung sigap memeriksa kondisi Clarissa. Sementara itu Reno dan Diandra sedang harap-har