Beranda / Romansa / LOVE FOR CEO / Bab 58. Saling Mencintai Tak Ingin Berpisah

Share

Bab 58. Saling Mencintai Tak Ingin Berpisah

Penulis: Menook Bunda Nadhiffa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Masuk Nez, hujan, tunggu saja di dalam." Suara Abian, menghampiri adiknya yang sedang gelisah.

Berdiri menunggu kedatangan Agam di teras rumah, mengacuhkan hawa dingin dari derasnya hujan yang sedang mengguyur.

"Sebentar lagi Kak,"

Sebelum mengalihkan pandangannya, mendengar suara klakson mobil di luar pagar rumahnya yang menutup mengulaskan senyumnya.

"Kenapa di luar semua?" tanya Agam, sudah berdiri di depan Inez dan juga Abian meletakkan payungnya di atas lantai.

"Nungguin kamu, khawatir katanya," sahut Abian.

Mencebikkan bibir Ines, menciptakan seulas senyum di bibir Agam.

"Harusnya kamu nggak maksain kesini sekarang Gam, besok juga bisa," lanjut Abian.

"Aku sedang penilaian Bi, jangan sampai nilaiku di kurangi, hanya karena hujan aku menunda kesini," kekeh Agam,

Kompak bersama Abian yang ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • LOVE FOR CEO   Bab 59. Rasa Rindu Yang Menggebu

    Waktu beranjak siang, bertemankan sinar mentari yang semakin terik menyengat kulit tepat di pukul 01:00.Terlihat mobil sedan hitam Agam, melesat dengan kecepatan sedang, menembus jalanan yang begitu lenggang baru keluar dari butik tempat mereka berdua fitting baju pengantin.Masih belum mengetahui kemana arah dan tujuan, karena jawaban terserah dari keduanya lebih memutuskan untuk mengikuti kemana arah mobil mereka akan berjalan."Kita makan dulu saja Yang," tawar Agam, menganggukkan kepala Inez yang sedang duduk di sampingnya menyetujui."Ada restoran seafood yang baru buka, katanya Andien enak,""Dimana?""Di dekat kampus,"Membulatkan mata Agam, "Kampus kamu?""Iya," jawab Inez mengangguk mantap."Sekalian ke luar kota gimana?"Mengingat posisinya sekarang, lumayan jauh da

  • LOVE FOR CEO   Bab 60. Sah

    Alunan suara gendhing ketawang mijil, bersuara kan sinden yang terdengar begitu merdu menyentuh kalbu. Menguasai suasana bahagia dan juga haru di halaman kediaman Papa Raimon.Yang terlihat begitu ramai, di hias dengan sedemikian cantiknya hendak melakukan prosesi siraman Inez, tepat di satu hari sebelum akad nikah di laksanakan.Terlihat si calon pengantin wanita, sangat begitu cantik dengan riasan yang sempurna. Mengenakan roncean melati yang menjuntai indah hingga ke dada, tak terkecuali bandana melati yang di pakainya seolah menghilangkan kesan tomboy yang selama ini di sandangnya.Sama sekali tak bisa menghilangkan senyum di bibirnya, sedang mengayunkan langkahnya perlahan, menikmati debaran di dada oleh rasa gugupnya yang melanda.Menuju tempat dilangsungkannya acara siraman, mendekati kedua orang tuanya yang sedang menunggu di atas kursi duduk bersebelahan.Terkecuali Abia

  • LOVE FOR CEO   Bab 61. Membuat Candu

    Tok tok tok Suara ketukan pintu di kamar Inez, menghentikan lumatan bibir Agam, mengalihkan pandangan keduanya.Yang sedang menikmati kebersamaan di dalam kamar, untuk yang pertama kalinya bersama dengan cumbuan. Sama sama sudah mengganti pakaian pernikahan menjadi pakaian santai.Mengenakan celana pendek selutut dengan warna yang hampir sama dan dipadukan dengan kaos putih duduk di atas ranjang.Tok tok tokSuara ketukan pintu kembali terdengar, bersama dengan suara Mama Desi yang memanggil nama Inez mengedikkan dagu Agam."Buka dulu Yang," suara Agam, menahan hasratnya baru memulai jamahan nya."Sebentar Ma," teriak Inez, turun dari ranjangnya, mengayunkan langkahnya cepat membuka pintu kamar."Lho! kok sudah di ganti bajunya?" membulatkan mata Mama Desi

  • LOVE FOR CEO   Bab 62. Gagal! Tidak Bisa!

    Musik menggema, bersuara kan merdu penyanyi pria yang sedang berdiri di atas panggung, di iringi band pemusik di dalam ballroom hotel tempat resepsi pernikahan Agam dan juga Alira dilangsungkan.Demi untuk membuai telinga para tamu yang telah hadir, yang sudah terlihat begitu ramai, sedang berjajar panjang guna untuk mengantri ingin memberi selamat kepada kedua mempelai.Yang sedang berdiri tegak di atas pelaminan, di temani masing masing orang tua di sisi kanan dan juga kiri singgasana utama.Tak terkecuali tamu yang sedang menikmati hidangan, tampak semringah, tak ada yang berwajah sendu bersama sama menikmati suasana yang membahagiakan.Tak ada yang menyadari gurat kesedihan yang ada di gurat wajah mempelai, terlebih lagi mempelai Putri. Masih berusaha menahan rasa sakit di daerah kewanitaan mencoba untuk berdiri tegak memberikan senyuman menyembunyikan beban."Yang, baik baik

  • LOVE FOR CEO   Bab 63. Gagal Lagi

    Author mau tanya nih, kalau bab selanjutnya di kunci koin berapa hari dan candy setelahnya bagaimana? boleh?***Malam semakin larut, sudah berada di tengah malam, namun Agam, masih belum bisa memejamkan matanya.Karena hatinya yang gelisah, hingga membuat pikirannya melayang, berpetualang entah kemana.Hanya di penuhi oleh pemikiran negatifnya, mengenai hubungan seksualnya yang tak bisa berjalan lancar. Sedang berbaring di samping istrinya yang sudah terlelap menatap sayang.Sebelum memutuskan untuk beranjak bangun dari tidurnya, sesaat setelah mengecup dalam dahi istrinya meraih ponselnya yang ada di atas nakas.Hendak mengayunkan langkahnya masuk ke dalam kamar mandi, ingin menghubungi sahabatnya Haikal.Meskipun harus menahan rasa malunya, tapi tak apa, demi untuk mencari kete

  • LOVE FOR CEO   Bab 64. Antara Kebahagiaan Dan Kesedihan

    ZzzzzzzzzrrrrrrrrsssssssssssZzzzzzzzzrrrrrrrrsssssssssssssSuara guyuran air shower di malam hari, tepat di pukul sebelas malam, menimpa tubuh polos Agam yang sedang berguyur di bawahnya.Setelah memastikan istrinya tertidur setelah menangis merasa bersalah, kini waktunya untuk dirinya menghilangkan denyutan di kepalanya.Memberi kepuasan kepada dirinya sendiri, berusaha untuk tak kecewa dengan kondisi Inez yang tak bisa melayaninya secara sempurna.Masih memejamkan matanya, sesaat setelah menuntaskan hasratnya. Kembali mengingat kondisi mahkota istrinya yang menolak.Dengan rasa sakit yang begitu sangat menyakiti Inez, hanya bisa menerka sendiri, namun masih belum bisa menemukan jawabannya.

  • LOVE FOR CEO   Bab 65. Inez Yang Bermasalah?

    Waktu semakin bergulir, melewati hari dan juga Minggu. Setelah tiga bulan pernikahan Inez dan Agam.Di lalui keduanya dengan perasaan bahagia dan kecewa. Inez yang merasa bersalah, dan juga Agam yang masih setia dengan kebingungannya.Masih belum bisa membobol pertahanan mahkota istri yang sangat di cintainya, masih merapat sangat kuat, bahkan kuat sekali.Sama sekali tak ingin memberikannya tempat, meskipun hanya sedikit cela untuk senjatanya yang telah bersiap tempur. Lagi lagi harus menuntaskan hasratnya tanpa p*netrasi.Di tambah dengan perasaan tak teganya, akibat rasa sakit yang dirasakan istrinya. Selalu saja membuatnya menyerah, tak ingin memaksakan kehendaknya, dan memaksanya untuk melepaskan keinginannya, dalam mencapai puncak dari rasa yang sungguh sempurna."Kenapa sih Yang, susah sekali untuk kamu nyaman dan relax?" lirih Agam suatu malam. Masih dengan pemikirannya s

  • LOVE FOR CEO   Bab 66. Menyembunyikan Masalah

    "Nez," panggil Mama Ratih, sudah duduk di atas salah satu kursi di meja makan. Menikmati es teler buatannya mengalihkan pandangan Inez yang sedang duduk di sebelahnya."Kenapa Ma?" tanya Inez, sesaat setelah menelan minumannya."Mengenai calon cucu Mama? sudah ada tanda tanda belum?"Mempercepat degup jantung Inez, meletakkan spontan sendok yang di pegang nya perlahan. Sebelum mengalihkan pandangannya ke arah Agam yang terdiam, duduk di seberangnya."Belum Ma," lirih Inez menundukkan kepala, "Maaf,""Lo, kenapa minta maaf? Mama hanya tanya Nez, belum pun juga nggak papa," sahut Mama Ratih, menegakkan kepala menantunya. "Momongan itu kan rejeki, tergantung sama yang Di Atas, jadi ya nggak papa, nggak perlu minta maaf begitu,"Beradu pandang dengan Inez yang terdiam, tak mampu menyembunyikan gurat kesedihannya yang semakin mendalam merasa bersalah. 

Bab terbaru

  • LOVE FOR CEO   Bab 86. Kesempurnaan Cinta

    Gerimis mulai menyapa, tepat di saat selesainya acara makan malam untuk merayakan hari jadi pernikahan Inez dan juga Agam yang kedua. Kini sepasang suami istri yang sedang berbahagia telah berada di dalam mobil yang di kendarai oleh Agam.Saling melempar senyuman, tak lagi bisa menyembunyikan binar kebahagiaan yang terlihat begitu jelas kentara dari binar di sorot mata keduanya, saling bergenggaman tangan, dan berkali kali, hampir tak berhenti Agam mencium punggung tangan Inez melampiaskan rasa beryukurnya."Terimakasih Yang, Ya Allah... apa kamu nggak tahu gimana bahagianya aku sekarang?" ucap Agam, kembali mencium punggung tangan istrinya yang telah merona tersenyum senang.Membagi fokusnya antara jalanan dan juga istrinya, akibat berita bahagia yang baru di sampaikan Inez kepadanya beberapa jam yang lalu, sewaktu masih menikmati makan malam sungguh berhasil membuncahkan rasa haru dan juga bahagia di dada Agam, bersora

  • LOVE FOR CEO   Bab 85. Anniversary? Berhasil!

    "Halo Yang," suara Agam, sesaat setelah menggeser layar ponsenya. Merasa begitu bersalah, "Gagal lagi gagal lagi! gagal terus!" batin Agam berteriak, merasa kesal dengan kejutannya yang selalu saja gagal tak pernah bisa berhasil.Dan terdiam, mendengar suara isakan tangis istrinya yang terdengar khawatir menanyakan keadannya. "Kamu nggak papa kan Yang? masak ada orang kesini ngaku karyawan kamu dan bilang kamu pingsan Yang,"Entah kenapa, terdengar begitu melow, semakin mengembangkan rasa bersalah di hati Agam, meraup wajah tampannya frustasi."Aku...,""Kamu dimana? kamu baik baik saja kan Yang?"Semakin membuat Agam dilema, harus meneruskan sandiwaranya atau mengh

  • LOVE FOR CEO   Bab 84. Anniversary? Gagal!

    Minggu telah bergulir, bertemu dengan Minggu Minggu setelahnya menambahkan jumlah bulan yang telah di lewati oleh Agam dan juga Inez.Yang kini telah meneguk manisnya kesembuhan total, tanpa rasa sakit ataupun ketakutan yang menguasai sebelum melakukan hubungan intim.Sudah berganti menjadi gairah yang membahagiakan, yang harus segera di tuntaskan hampir setiap harinya dengan perasaan yang begitu bahagia sebelum di terbangkan ke awan oleh permainan Agam yang selalu saja luar biasa.Tepat di usia pernikahan keduanya yang sudah menginjak usia dua tahun, tepatnya sehari sebelum merayakan aniversary pernikahan yang ke dua, terlihat Inez, sedang mengayunkan langkahnya keluar dari kamar mandi.Terus saja memasang senyum di bi

  • LOVE FOR CEO   Bab 83. Aga... Oh... Aga... 2

    Pagi mulai menyapa, di tandai dengan hangatya sinar mentari yang kembali bersinar, baru datang dari peraduan tepat di pukul tujuh pagi.Terlihat Agam, sedang tidur berbaring di atas ranjangnya, memeluk sayang istrinya yang masih memejamkan mata di dalam pelukan. Akhirnya bisa meneguk manisnya rasa klimaks yang sempat tertunda akibat gangguan dari Aga.Melakukan pertempuran yang begitu luar biasa nikmatnya, selepas shubuh setelah sempat ketiduran di kamar tamu bersama dengan Aga, berhasil membuat istrinya itu kelelahan."Selamat pagi Yang," goda Agam, memainkan bulu mata lentik Inez, mengecup dahi istrinya yang menggeliat merasa terganggu dengan sentuhannya."Apa sih Yang, aku capek," lirih Inez, masih memejamkan matanya

  • LOVE FOR CEO   Bab 82. Aga... Oh... Aga...

    Hasrat yang menguasai, seolah tak mampu lagi di bendung oleh Agam yang kini sedang mempermainkan buah dada istrinya yang begitu kenyal dan menantang.Tak lagi menggunakan jemari tangannya yang sekarang sudah bergerilya menelusup dan membelai punggung putih Inez yang masih tertutup baju, namun sudah menggunakan bibir tebalnya untuk menghisap dan menggigit ujung buah dada yang kian menegang.Hampir berhasil memporak porandakan konsentrasi Inez yang masih melakukan panggilan telepon, berusaha keras untuk tetap sadar tak mengeluarkan desahan, mendorong kepala suaminya pelan. "Yang!" lirih Inez, dengan deru nafasnya yang hampir memburu menekankan. Harus bisa mengatasi gairah yang kini telah bersemayam, menjauhkan kembali ponselnya dari telinga.Namun Sayang, Agam yang tak lagi terkontrol, sama sekali tak menggubrisnya, mengacuhkan dirinya yang masih melakukan panggilan telepon tetap melakukan aktifitas yang membuatnya kian melayang."Ha

  • LOVE FOR CEO   Bab 81. Ketidaksabaran Aga

    Suasana hening yang menyelimuti ruang tamu di unit apartemen Agam dan juga Inez, akibat rasa bingung yang melanda hati melihat gurat sendu di wajah tampan Aga. Membuat keduanya saling diam, hanya memperhatikan Aga yang terdiam masih menundukkan kepala."Jadi boleh nggak Kak?" tanya Aga, setelah beberapa menit membisu, kembali memandang Inez yang tersenyum mengangguk palan."Yang!" lirih Agam.Mengalihkan pandangan Aga, "Nggak boleh ya Om?""Bukannya begitu, tapi kami nggak mau di sangka menyembunyikan anak orang karena kamu yang nggak izin sama Papa kamu," sahut Agam.Menganggukkan kepala Inez membenarkan. "Benar kata Om Agam, Pak Dafa pasti khawatir,"Papa nggak mungkin khawatir Kak, harus berapa kali aku bilang, kalau Papa nggak mungkin khawatir," sahut Aga emosional, menampakkan kesenduhan di netra matanya yang berkaca kaca."Aga sudah makan malam?" tanya Inez, lebih memilih untuk mengalihk

  • LOVE FOR CEO   Bab 80. Melembutnya Hati Papa Raimon

    Suasana yang sunyi, menyelimuti kamar presidential suite tempat Papa Raimon menginap, terlihat si empunya, sedang duduk di atas sofa menikmati secangkir kopi menunggu kedatangan menantunya, Agam."Duduk," dingin Papa Raimon, mengarahkan pandangannya ke aras sofa kosong di dekatnya, mempersilahkan Agam yang baru masuk ke dalam kamarnya memenuhi perintahnya. "Kopi buat kamu, minum kopi kan?"Baru pertama kalinya duduk dan ngobrol berdua dengan menantunya, setelah pernikahan Agam dan juga Inez. Selain karena dirinya yang lebih senang menyendiri, juga karena kepindahan Agam dan juga Inez ke Apartemen, semakin memperlebar jarak di antara keduanya."Terimakasih Pa," jawab Agam, menganggukkan kepalanya pelan, segera meraih kopi untuk di seruputnya perlahan, "kopi hitam kesukaan saya,"Dan tak membuat Papa Raimon bersuara, hanya membuang pandangan, kembali menikmati kopi di tangan."Terimakasih," suara Papa Raimon, setelah mem

  • LOVE FOR CEO   Bab 79. Malam Pertama Yang Sesungguhnya

    Sang Surya kembali menyapa, membawa hangat sinarnya yang masih bersahabat, tak menyengat kulit.Tepat di pukul sembilan pagi, mobil Agam melaju dengan kecepatan sedang, menembus jalanan kota yang terlihat lenggang.Membawa Istrinya yang terlihat tegang, bersama dengan Mama dan juga Mama Mertuanya yang sedang duduk di kursi belakang.Di ikuti oleh mobil Abian yang melaju di belakangnya, ingin menemani Inez menjalani pengobatan."Meeting hari ini di pimpin sama Pak Raimon, kamu siapkan semua berkas dan materinya ya, berikan ke Pak Raimon sebelum jam setengah sepuluh," suara Abian, yang sedang melakukan panggilan telepon bersama dengan Sekretarisnya.Sesaat sebelum mematikan sambungan teleponnya, mendengar jawaban iya dari Sekretarisnya.Merasa begitu berdebar, di sela hatinya yang terus saja berdoa, meminta kelancaran di setiap proses pengobatan Adik kesayangannya.Pukul Sebelas siang, Inez suda

  • LOVE FOR CEO   Bab 78. Akhirnya, Setelah Sekian Lama

    Sang Surya kembali menyapa, membawa hangat sinarnya yang masih bersahabat, tak menyengat kulit.Tepat di pukul sembilan pagi, mobil Agam melaju dengan kecepatan sedang, menembus jalanan kota yang terlihat lenggang.Membawa Istrinya yang terlihat tegang, bersama dengan Mama dan juga Mama Mertuanya yang sedang duduk di kursi belakang.Di ikuti oleh mobil Abian yang melaju di belakangnya, ingin menemani Inez menjalani pengobatan."Meeting hari ini di pimpin sama Pak Raimon, kamu siapkan semua berkas dan materinya ya, berikan ke Pak Raimon sebelum jam setengah sepuluh," suara Abian, yang sedang melakukan panggilan telepon bersama dengan Sekretarisnya.Sesaat sebelum mematikan sambungan teleponnya, mendengar jawaban iya dari Sekretarisnya.Merasa begitu berdebar, di sela hatinya yang terus saja berdoa, meminta kelancaran di setiap proses pengobatan Adik kesayangannya.Pukul Sebelas siang, Inez suda

DMCA.com Protection Status