Share

Ch 58

"Kau menyukai bukit?"

"Tidak."

"Lalu kenapa Kau memilih bukit sebagai tempatmu melepas Rindu?"

"Biar aku selalu ingat, seberapa benci aku terhadapnya."

Arumi menghapus air matanya yang jatuh. Kehilangan kedua orang tua membuatnya hampa, tidak ada lagi seseorang yang akan meneriakinya ketika telat bangun, tidak ada lagi pria tampan yang selalu membela saat omelan ibu menggema. Mereka pergi begitu saja tanpa berkata apapun.

"Jangan menatap ku seperti itu Brian."

"Owh, kau melihatnya," ujarnya terkekeh.

"Apa kau punya kekasih?"

"Semua wanita yang mendekati ku hanya menginginkan kekayaan. Dan kau tahu bukan, aku tidak se-kaya kekasih mu."

"Bolehkah aku mencium mu?

Uhuk ... uhuk ....

Mendadak Pria yang sedang menatap matahari terbenam itu terbatuk, mendapati te

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status