Share

46

Sebenarnya aku lesu untuk mengikuti rentetan persidangan yang terdengar seperti omong kosong di mataku, bukankah jaman sekarang hukum bisa dibeli oleh mereka yang berkuasa dan punya pengaruh. Aku tak tahu apa rencana Mas Arga, tahu apa yang akan terjadi di ruang pengadilan, entah dia hanya ingin membuatku jera atau malah ingin merampas segalanya, aku tak tahu persis, yang pasti biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan.

Harta Gono gini ...? Itu hanya alasan untuk mempersulitku yang kini terlihat bahagia dan bisa move on dari nya.

Dia ingin mengambil rumah yang tadinya sudah dia serahkan pada kami sebagai penebus gugatan cerai sepihak yang dia lakukan, seperti menjilat ludah sendiri, pria itu menjelma menjadi sosok munafik yang plin-plan dimana ucapannya tidak satupun yang bisa dijadikan pegangan. Sekali dia bilang akan menyerahkannya padaku sebagai permintaan maaf dan sekali lagi dia katakan bahwa dia akan merampas segalanya.

*

Hari itu sebelum berangkat kerja aku antarkan Hafiz s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status